Hati-hati jebakan

.

.

Sebuah acara pesta sedang berlangsung. Ini adalah pesta untuk merayakan kesuksesan sebuah drama remaja romantis berjudul “Flower Bloom”. Drama itu sangat sukses dengan perolehan rating yang sangat tinggi juga antusias penonton yang membludak, bahkan drama ini juga sangat sukses di negara-negara lain terutama Asia dan Amerika.

“Selamat Angela, akting anda sangat bagus ... saya yakin anda akan mendapat penghargaan tahun ini” puji seseorang yang bahkan Angela belum mengenal namanya.

Sejak sejam yang lalu dia datang ke pesta ini orang-orang datang padanya seakan dia mengadakan fansign, memujinya lalu pergi lagi, atau bahkan berfoto dengannya untuk sosmed.

Bukannya Angela tidak suka, dia adalah orang yang tak begitu bisa menolak orang, apalagi pekerjaannya sebagai penyanyi dan aktris baru membuatnya dituntut untuk berperilaku sopan dan baik di depan orang-orang.

Tapi jangan salah ... Angela memang orang yang benar-benar baik, meski ia sering mengumpat di depan keluarga atau teman baiknya ....

“Denger-denger dia jadi aktris utama karena Jeanna ngalah sama dia” bisik-bisik lain mulai terdengar.

Yah ... memang tidak semuanya akan memuji Angela, pasti ada juga yang tidak menyukainya kan? Sudah biasa.

Memilih mengabaikan semua itu, Angela mulai bergerak mencari minuman untuk melegakan tenggorokannya.

“Jeanna, kenapa sih kamu milih jadi pemeran antagonis?”

Angela mulai agak tertarik karena ternyata Jeanna sudah datang, ia pikir Jeanna tidak akan datang.

Dan benar saja, seorang model dan aktris yang lebih senior dari Angela telah tiba, menggunakan gaun yang indah pas dengan lekuk tubuhnya, riasannya juga sederhana namun terkesan mewah dan elegan.

Siapa yang tidak akan terpana karenanya?

“Tentu saja karena aku ingin, sekali-kali mencoba menjadi pemeran antagonis, terasa sangat baru, aku senang” jawab Jeanna pada para gadis-gadis yang bertanya padanya.

Tetapi sebenarnya arah pandang Jeanna bukan pada gadis-gadis itu, namun pada Jeanna yang setahun lebih tua darinya, yang duduk manis sambil menyesap minumannya.

“Sudah ya? Aku mau mengambil minum” tanpa mendengarkan reaksi gadis-gadis, Jeanna sudah duluan berjalan menuju Angela, meraih segelas minuman kemudian duduk di sebelahnya.

“Hai, sendirian saja?” sapa Jeanna

Angela menoleh dan mengangguk kecil “Begitulah, senior sendiri? Sendirian saja?”

“Aku tidak sendiri ... berdua denganmu” bisik Jeanna di depan telinga Angela, membuat Angela terkekeh canggung.

Candaan yang garing tapi Angela tidak enak untuk tidak tertawa.

“Ngomong-ngomong senior ....” kata Angela

“Ayolah, jangan panggil aku senior ... terdengar sangat kaku, aku tidak suka” Jeanna tersenyum, membuat Angela makin gugup saja

“Tapi ....”

“Bukankah kita sudah semakin dekat?” Jeanna mendekat dan berbisik di telinga Angela.

Angela tidak mengerti kenapa Jeanna malah begini, image Jeanna selama ini itu adalah orang yang sulit didekati, dingin dan ... bukannya sok kenal begini, Angela merasa sangat aneh.

Padahal waktu syuting drama, dia dan Jeanna jarang berbicara, walau sesekali Jeanna membantunya ... jika syuting selesai, Jeanna juga langsung pergi.

Kenapa sekarang malah sok akrab begini?

Kemarin-kemarin Angela ingin sekali dekat dengan senior yang sebenarnya setahun lebih muda darinya ini, ia pikir Jeanna sangat keren ... tapi sekarang setelah Jeanna sendiri yang mendekatinya, rasanya sangat aneh.

“Je ... Jeanna ....”

“Nah gitu dong ... apa yang ingin kau katakan?”

“Itu ... ku dengar, kau mengalah dan memberi peran utama padaku ... aku sangat berterima –”

Tap

Jeanna menepuk bahu Angela “Itu tidak benar ... aku memang tidak mengincar pemeran utama ... dan lagipula, peran itu cocok untukmu.”

Angela terdiam, meski Jeanna berkata seperti itu, banyak komentar aneh-aneh mampir ke sosmednya. Mereka tidak terima karena bukan Jeanna yang mengambil pemeran utama, bahkan meski Angela bekerja keras agar membuat peran itu pantas untuknya ... tetap saja banyak yang mengatakan hal yang menyakiti hatinya.

Angela sedikit terperanjat ketika dirasanya tangan Jeanna mengusap pipinya dengan lembut.

“Jeanna??”

“Kau memiliki kulit yang bagus ... matamu juga sangat indah ....”

Angela mengerutkan keningnya, Jeanna tidak mabukkan? Ini masih siang ... tapi kenapa Jeanna sangat aneh. Dia juga tersenyum misterius yang membuat Angela memiliki perasaan buruk.

“Kenapa menatapku begitu?”

“Tidak – itu ... kenapa tiba-tiba ....”

“Mengatakan matamu bagus? Tapi itu kenyataannya ... aku suka saat kau menatapku.”

Angela tidak tau harus menjawab bagaimana sekarang. Ini aneh.

“Oh iya, mau ikut denganku tidak? Teman-temanku mengadakan pesta di sebuah mansion, bagaimana? Nanti pulangnya ku antar.”

Angela terdiam memikirkan tawaran Jeanna barusan, di satu sisi dia tak ingin ikut, tapi disisi lain sebenarnya ia ingin dekat dengan Jeanna... Angela ingin membangun pertemanan yang baik dengannya, dan mungkin juga belajar banyak dengannya.

“Ayolah ... aku sudah janji akan membawa aktris baru terbaik tahun ini ....”

“Aku ... baru mulai debut bagaimana mungkin –”

“Jadi mau atau tidak?”

“Um ... baiklah.”

Jeanna menyeringai lalu kembali menyesap minumannya.

***

Felix terus mengikuti Yua, tidak peduli waktu istirahat hanya tinggal beberapa menit lagi. Yua terus masuk menuju perpustakaan sekolah yang cukup besar, perpustakaan yang bahkan lebih besar dari pada perpustakaan kota.

Padahal anak jaman sekarang tak begitu tertarik dengan buku atau membaca, tertarik dengan buku pun palingan yang digital ... yah, memang sih masih saja ada yang menyukai buku fisik ... itupun Felix lihat sepanjang perpustakaan hanya ada anak-anak nerdy saja.

Yua akhirnya berhenti di tempat paling pojok dan tersembunyi, lalu duduk sambil memeluk lututnya, menangis dalam diam.

Padahal Felix bukanlah anak yang baik, malah teman-temannya yang dekat dengannya sering mengatainya psikopat karena kelakuan Felix yang kejam.

Tetapi, melihat Yua menangis entah mengapa hatinya sedikit tergerak.

Felix tidak menyangka ada saat dirinya akan luluh melihat orang lain menderita ... ternyata Felix masih punya rasa empati kan? Berarti Felix bukan psikopat kan?

Tolong katakan iya saja, tapi meski kau tidak setuju pun Felix tidak peduli sih.

Perlahan Felix berjalan perlahan mendekati Yua, lalu duduk di sebelahnya.

“Apa harusnya aku tidak ikut campur?” gumam Felix, tapi mendengar itu Yua berhenti menangis, mendongakkan kepalanya lalu menoleh ke sebelahnya, tempat Felix duduk.

Felix melanjutkan “Aku tidak mengerti permasalahan mu dengan Chris, tapi ... ah, bukannya aku bertingkah sok pahlawan lalu membantumu ... aku hanya benci melihat Chris bertingkah seenaknya sendiri begitu, aku ingin memberinya pelajaran –”

“Terima kasih”

Felix terdiam, kini ia menoleh pada Yua yang menatapnya dengan mata berair, terlihat senang ... juga sedih di saat bersamaan.

Felix baru tau.

Jika Yua sangat menawan dilihat dari dekat begini, apalagi ia melepas kaca mata bulatnya itu saat menangis, kacamata itu sedang ia genggam dengan tangan kanannya.

Lalu Felix mengeluarkan sapu tangan dari dalam sakunya, kemudian dengan telaten menghapus air mata Yua yang membekas di pipi atau pelupuk matanya. Sementara Yua hanya diam menerima perlakuan Felix, menatap Felix dengan tatapan haru.

Setelah selesai mengusap air mata Yua, Felix masih saja menatap Yua lekat-lekat.

Felix pikir, sepertinya Chris mengganggu Yua bukan karena benci, tapi sebaliknya ... dasar bodoh, dia pikir dengan begitu bisa mendapatkan hati Yua?

“Te ... terima ... kasih ....” ucap Yua lagi, dia gugup karena Felix masih saja menatapnya lekat, dia sendiri juga tak dapat berhenti memandang wajah di hadapannya.

Mungkin karena sudah menolongnya, sepertinya Yua bisa membuka hati untuk Felix ... apa boleh Yua berharap memiliki teman yang bisa melindunginya?

Felix makin terpana setelah Yua menyunggingkan senyuman kecil.

Setelah berdehem sebentar, Felix kembali menghadap depan.

“Jangan salah sangka Yua, aku membantumu bukan karena ingin – maksudku ... aku punya tujuan lain, aku bukan orang baik ... jika kau pikir aku baik maka kau salah.”

“Tapi – Felix menolongku ... berarti Felix baik”

Felix terkekeh sebentar “Naif sekali ... yang terlihat baik belum tentu baik, tunggu ... kau mengenalku?”

Yua mengangguk “tentu saja, Felix anak baru yang duduk di sebelahku.”

“Ku pikir kau tidak peduli ....”

“Karena ku pikir kau akan sama saja dengan yang lain. Mengasihaniku, tapi tak mau menolongku saat dia – hiks saat dia ... menggangguku ... aku ... hiks maaf aku terlalu cengeng.”

Felix menarik bahu Yua kemudian memeluknya, membiarkan Yua menangis di bahunya.

“Aku mengerti, kau tak bisa menyalahkan mereka juga, karena Chris dan keluarga breng – keluarga besarnya bisa menghancurkan siapapun, pasti mereka takut ... tapi aku berbeda.”

Felix melepas pelukannya, lalu menatap mata Yua lekat-lekat.

“Aku berada dalam posisi yang bisa menghancurkan Chris kapan pun, jadi ... aku akan membantumu.”

“Felix ...”

Mata Yua kembali berkaca-kaca, terharu dengan ucapan Felix ... Felix terlihat seperti malaikat di matanya, ia tak dapat melihat seringai tipis di bibir Felix.

‘Aku tidak akan melepasmu Yua, karena kau adalah kunciku untuk menghancurkannya.’

“Jadi ... sekarang kita teman?” tanya Yua

Memasang senyum polos, Felix mengangguk dengan cepat “tentu saja, Yua.”

Melihat betapa bahagia dan polosnya ekspresi Yua setelah Felix bilang mau menjadi temannya.

Syukurlah Yua sangat masih polos dan naif.

.

.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

waduh kalau nggak hati-hati bisa kena jebakan tuh

2023-03-03

0

🌸Santi Suki🌸

🌸Santi Suki🌸

wah, Felix tidak tulus 🙄

2022-03-31

1

Instagram @AlanaNourah

Instagram @AlanaNourah

kok aku deg2an bagian angela sm jeanne apakah aku ... 🤣🤣🤣

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan yang disengaja
2 Kedatangan murid baru
3 Perundung dan Penolong
4 Hati-hati jebakan
5 Aku tetap memilihnya
6 Pergi dari rumah neraka
7 Apartemen baru
8 Menjadi bonekaku
9 Semuanya berubah
10 Dendam masa lalu
11 Hanya ingin bersamamu
12 Terjebak dalam perangkap
13 Karena aku bodoh
14 Membeli gaun butik yang mahal
15 Villa mewah bak istana
16 Membebaskan Angela
17 Di kantor polisi
18 Presentase rasa cinta
19 Semuanya berbalik lagi
20 Kembali cantik
21 Informasi rahasia
22 Jatuh ke dalam pesonamu
23 Mempermalukan diri sendiri
24 Rahasia Orangtua Yua
25 Informasi yang mengejutkan
26 Apakah ini adil?
27 Berbalik menggoda
28 Sekarang belum saatnya
29 Cerita dari sudut pandang lain
30 Siaran langsung
31 Butler setampan pangeran
32 Mendapatkan bukti dan menuntut
33 Perlombaan memasak
34 Bersenang-senang dengan saingan
35 cafe fleurette, kencan pertama
36 Penerbangan ke New York
37 Dua tahun kemudian
38 Memberi pekerjaan
39 Pria asing atau familiar
40 Perasaan rindu
41 Setelah 2 tahun
42 Perubahan setelah dua tahun
43 Yang terjadi semalam
44 Pura-pura tidak tahu
45 Pria yang tidak baik
46 Bermain dan berdebat di pantai
47 Perubahan perasaan
48 Apa yang kau lakukan?
49 Penyesalan selalu di akhir
50 Perasaan Yua yang sesungguhnya
51 Lelah atau menghindar
52 Kakakku berhak bahagia
53 Masih belum terlambat
54 Pengakuan dan pemaksaan
55 Perasaan cemburu
56 Jangan pergi dariku
57 Untuk merebutmu kembali
58 Jangan lepaskan aku
59 Bergerak sepanjang malam
60 Identitas sistem
61 Meyakinkan Ratu
62 Dimana adik Chris?
63 Coba pikirkan lagi, Felix
64 Ini aneh dan mencurigakan
65 Lunasi hutangmu dulu
66 Pesta pernikahan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Kecelakaan yang disengaja
2
Kedatangan murid baru
3
Perundung dan Penolong
4
Hati-hati jebakan
5
Aku tetap memilihnya
6
Pergi dari rumah neraka
7
Apartemen baru
8
Menjadi bonekaku
9
Semuanya berubah
10
Dendam masa lalu
11
Hanya ingin bersamamu
12
Terjebak dalam perangkap
13
Karena aku bodoh
14
Membeli gaun butik yang mahal
15
Villa mewah bak istana
16
Membebaskan Angela
17
Di kantor polisi
18
Presentase rasa cinta
19
Semuanya berbalik lagi
20
Kembali cantik
21
Informasi rahasia
22
Jatuh ke dalam pesonamu
23
Mempermalukan diri sendiri
24
Rahasia Orangtua Yua
25
Informasi yang mengejutkan
26
Apakah ini adil?
27
Berbalik menggoda
28
Sekarang belum saatnya
29
Cerita dari sudut pandang lain
30
Siaran langsung
31
Butler setampan pangeran
32
Mendapatkan bukti dan menuntut
33
Perlombaan memasak
34
Bersenang-senang dengan saingan
35
cafe fleurette, kencan pertama
36
Penerbangan ke New York
37
Dua tahun kemudian
38
Memberi pekerjaan
39
Pria asing atau familiar
40
Perasaan rindu
41
Setelah 2 tahun
42
Perubahan setelah dua tahun
43
Yang terjadi semalam
44
Pura-pura tidak tahu
45
Pria yang tidak baik
46
Bermain dan berdebat di pantai
47
Perubahan perasaan
48
Apa yang kau lakukan?
49
Penyesalan selalu di akhir
50
Perasaan Yua yang sesungguhnya
51
Lelah atau menghindar
52
Kakakku berhak bahagia
53
Masih belum terlambat
54
Pengakuan dan pemaksaan
55
Perasaan cemburu
56
Jangan pergi dariku
57
Untuk merebutmu kembali
58
Jangan lepaskan aku
59
Bergerak sepanjang malam
60
Identitas sistem
61
Meyakinkan Ratu
62
Dimana adik Chris?
63
Coba pikirkan lagi, Felix
64
Ini aneh dan mencurigakan
65
Lunasi hutangmu dulu
66
Pesta pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!