Villa mewah bak istana

.

.

“Pagi Angela~”

GREP

Angela berjengit, sadar dari lamunannya setelah merasa seseorang merangkul bahunya. Ternyata Jeanna, dia kemudian duduk di sebelah Angela, tersenyum manis seakan dia tidak pernah menjebak Angela ke sarang iblis ini.

Berengsek.

“Hei~ kenapa menatapku seperti itu? Aku tau aku cantik”

Angela hanya berdecih lalu membuang muka ke arah lain, menatap Jeanna membuatnya muak, Angela masih menyesal telah mengikuti Jeanna hanya karena dia ingin berteman dengan Jeanna.

Kalau tau Jeanna salah satu dari para Iblis yang ada disini Angela tak akan pernah mau mengikutinya ... tapi mana ia tau hal itu??

Jeanna terkenal memiliki senyuman malaikat, dengan dimple yang manis ... semua orang menyanjungnya, tergila-gila padanya.

Tapi ternyata semua itu hanya kedok saja.

“Ayolah ... katakan sesuatu” bujuk Jeanna lagi

“Brengsek”

Jeanna tertawa mendengar umpatan itu keluar dari mulut Angela, umpatan yang sederhana namun syarat akan kebencian itu.

Yah, bukan salah Angela juga.

Bagaimana tidak benci jika Angela sedang mereka sekap disini, dengan kedua tangan dirantai ... belum lagi kenyataan Theo menidurinya.

Theo sangat ambisius dengan Angela, dia terobsesi dan sangat menggilai Angela ... bahkan sudah lama

menginginkannya. Dan karena kegilaan Theo itulah Jeanna jadi ikut tertarik pada Angela, bahkan Jeanna mengusulkan Angela untuk bermain drama dengannya.

Iya, Jeanna yang membuat Angela menjadi pemeran utama di drama itu ... syukurlah Angela yang memang berbakat membuat perannya itu sangat cocok untuknya, dia banyak mendapat pujian.

Tapi Jeanna rasa Angela tidak perlu tau itu, Jeanna tak ingin Angela jadi semakin membencinya. Karena sebenarnya dia melakukan semua itu terpaksa karena suruhan Theo, Jeanna tidak bisa berbuat apapun karena Theo adalah sahabatnya. Padahal jika tidak ada Theo, mungkin Jeanna dan  Angela bisa jadi teman baik.

“Untuk apa kau disini Jean? Kau tidak syuting atau apa?”

Jeanna menoleh pada Theo yang baru datang membawa hair dryer, untung mengeringkan rambut Angela yang masih basah.

“Aku sebentar lagi syuting, mau ikut?”

Theo menatap Jeanna datar “Kau tau kan sebentar lagi aku pergi untuk mengurusi beberapa pekerjaan, tapi kita bisa pergi bersama, Angela mau oleh-oleh? Apa kau suka burger, ada menu burger baru di restoran depan gedung perusahaan, warnanya pink, kau pasti suka”

Angela tidak menyahut, tapi dia membiarkan Theo mengeringkan rambutnya.

Angela sudah mandi dan berpakain lengkap, tapi dia kembali dirantai ... dan Theo sekarang mengeringkan rambutnya karena masih sedikit basah.

TAK

Mereka mendongak, lalu tersenyum lebar melihat siapa yang baru datang membawakan makanan untuk sarapan, berupa sandwich dari toko terkenal.

“Will!! Arigato~” kata Jeanna sebelum membuka bungkusan yang Will bawa.

Will duduk di depan mereka, tepatnya di depan Angela, menatapnya cukup intens sampai Angela merasa risih.

Yang Angela ingat dari semalam, Will ini sangat pendiam ... tapi orang-orang disini menyukainya, meski Will tak begitu suka disentuh mereka, mereka tetap menyukai Will. Seakan Will itu adik kesayangan mereka semua, tapi Will memang terlihat seperti bocah SMA menggemaskan yang polos dan naif. Tapi Angela tau meski penampilan Will seperti itu, pasti dia tidak polos dan naif sama sekali. Buktinya dia menjadi anggota Redwolf.

Dan Will selalu menatap Angela penuh selidik seperti sekarang.

“Mau makan?” Jeanna menyodorkan sandwichnya ke depan mulut Angela, tanpa bicara apapun Angela segera mengigitnya, karena dia memang lapar.

“Nah! Sekarang Angela sudah rapi!!” Theo yang selesai mengeringkan rambut Angela dan merapihkannya sedikit kini mengangkat tubuh Angela agar duduk di pangkuannya.

“Biar aku yang suapi, kau makan sendiri saja” kata Theo pada Jeanna sambil memincingkan matanya.

“Cih, ya udah”

Sambil disuapi Theo, Angela kembali melirik Will, kini Will ikut memakan sandwich sambil memainkan handphonenya, sesekali dia juga sadar Angela meliriknya ... Angela bahkan sempat melihat seringaian darinya.

Apa Will juga jahat seperti yang lain??

***

“Sebenarnya, kenapa kau ingin melihat villa?” tanya Chris.

Saat ini mereka dalam perjalanan menuju villa milik keluarga Geordo. Mereka menaiki mobil mewah milih Chris, sebuah mobil dari mercedez, warnanya hitam dan terlihat begitu mewah. Chris tidak mengemudikannya sendiri, ada supir yang mengantar mereka. Tidak heran, Chris memang seorang tuan muda.

Hari ini Yua mengenakan salah satu gaun mahal yang kemarin malam dipilih Laura, karena gaun itu terlihat simple dan nyaman saat dipakai. Agar tetap hangat, Yua mengenakan sweater rajutan di luar gaun. Yua berniat untuk melihat-lihat villa saja sebentar, kemudian menyelamatkan Angela, jadi dia tidak membawa barang apa-apa selain tas kecil yang berisi ponsel dan dompet.

“Nah, kita sampai, ayo keluar”

Chris mengajak Yua keluar dari mobil hitam mewah itu, terlihat bangunan megah di depan mereka, villa milik keluarga Geordo. Bangunan itu sangat indah layaknya istana. Memang Yua sering melihat bangunan-bangunan mewah dari internet, bahkan foto villa ini sebenarnya banyak tersebar juga di internet. Namun melihatnya langsung membuat Yua terperangah, dia sudah merasa level Chris memang berada jauh di atasnya.

Bagaimana bisa Yua yang baru memiliki uang 700 koin sudah merasa sangat kaya, tentu saja uang Yua masih tidak ada apa-apanya dibanding keluarga Chris.

[Sudahlah, suatu saat kau juga bisa mendapat banyak uang dan harta]

[Jika kau terus menjalankan misi dariku tentunya]

‘Akan ku jalankan semampuku’

[Bagus]

“Ayo” Chris menarik lengan Yua untuk memasuki villa. Kebetulan sekali ada kakak Chris dan seorang aktris dan model terkenal juga ingin keluar dari villa, mereka adalah Theo dan Jeanna.

Theo mengangkat alisnya melihat adiknya yang tumben sekali mau mengunjungi markasnya.

“Untuk apa kau kemari, bocah?” tanya Theo.

“Aku hanya ingin main kok, kenapa sih?” balas Chris cuek, Chris kembali menarik lengan Yua untuk masuk, tapi Theo menghentikannya lalu berbisik di depan telinga Chris.

“Kau tau kan ada milikku yang ditawan disana, jika dia lepas, bukan cuma aku, tapi kau juga akan tamat” bisik Theo.

Chris berdecak malas “Kau merepotkan”

Setelah itu Theo dan Jeanna pergi. Chris mengajak Yua berkeliling villa, menunjukkan berbagai tempat-tempat yang indah seperti aula dansa, kolam renang indor dan outdor, taman, sampai atap rumah.

Yua paling suka pemandangan dari atap villa, karena pemandangan di sekitar sangat indah, apalagi tempat itu berada di ketinggian.

Setelah dari atap, Chris kembali mengajak Yua menuju ruangan pribadinya. Ternyata Chris memiliki ruangan pribadi yang sangat luas. Itu seperti kamar biasa namun ada beberapa komputer dan permainan, ada juga beberapa sofa besar.

Kemudian Chris menarik Yua ke atas ranjang besar yang juga ada disana, ukuran king size dengan bedcover warna abu-abu gelap yang terasa sangat lembut.

“Kau harus menjadi milikku kali ini” bisik Chris tepat di depan telinga kanan Yua. Yua masih tidak paham dengan ucapan Chris, namun tidak ada waktu baginya untuk berpikir, Chris sudah mengungkungnya diatas ranjang, membekap bibirnya dengan sebuah ciuman.

Apa maksudnya semua ini?

Apa jangan-jangan Chris akan melakukan hal yang buruk padanya?

Yua terlalu takut hanya dengan memikirkannya saja, dia tidak mau kehilangan kesuciannya di tempat ini, terlebih jika yang melakukannya adalah Chris.

Dia tidak mau, dia tidak sudi.

Namun yang terjadi malah tubuh Yua memiliki reaksi yang tidak Yua inginkan, dia benci mulutnya yang mengeluarkan suara desahn laknat itu saat Chris terus menciumnya, mengecup bibirnya, menyesapnya penuh nafsu.

Hingga kemudian ciuman itu turun menuju lehernya.

“Chris ... hentikan! Hhh Chrissshh!”

Yua berhasil mendorong kepala Chris menjauh dari lehernya, namun seringaian Chris membuat Yua kembali ketakutan.

“Aku tidak akan berhenti, aku akan menjadikanmu milikku, Yua – tidak boleh ada yang memilikimu selain

aku, mengerti?”

Yua tidak tau harus menjawab apa, tubuhnya lemas tak berdaya, jantungnya berdebar-debar tak karuan. Hingga kemudian tangan Chris terulur padanya, Yua memejamkan matanya karena takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***