Tentukan Pilihanmu!

Semakin Airin merintih, memohon, menjerit, berharap Galang bisa berhenti melakukan perbuatan kotornya. Semakin bersemangat pula bibir Galang menjajah kulit mulusnya.

Airin memejamkan mata, dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Kerongkongannya sudah kering berteriak meminta tolong sejak tadi, tapi sepertinya tidak ada warga yang mendengar teriakannya tersebut.

Di saat Airin sudah pasrah, dia merasakan Galang tidak lagi menindihnya, bibir Galang yang menciumi dadanya juga tidak terasa lagi. Airin baru berani membuka matanya ketika mendengar teriakan ....

"Brengsek! Dasar binatang!" raung seorang pria sembari memukuli Galang, dan Airin mengenal suara itu.

Tahu siapa pria yang memukulinya, Galang tidak berani memberikan perlawanan. Saat dia tersungkur karena tinju keras yang menghantam rahangnya, dia segera bangkit, bukan untuk membalas, melainkan untuk melarikan diri.

Pria itu, Alexi. Dia menghampiri Airin yang masih menggigil ketakutan. Dia melepaskan dasi yang mengikat tangan Airin, lalu membawa wanita itu ke dalam dekapannya.

"Hei, tenang, kamu baik-baik aja sekarang, dia sudah pergi!" bujuk Alexi sembari mengusap punggung Airin.

"Terimakasih, Mas. Aku nggak tahu gimana nasib aku kalau nggak ada kamu," isak Airin tergugu, tangisnya kembali pecah dalam dekapan Alexi.

Alexi semakin membenamkan Airin ke dalam dekapan, dia bersedia meminjamkan dadanya sampai tangisan wanita itu mereda. "Buang semuanya, menagislah sepuasnya sampai kamu merasa lega."

Perkataan itu membuat Airin merasa aman, tenang, nyaman, dia memperat pelukannya dalam waktu yang cukup lama.

Tubuhnya yang tadi gemetaran mulai tenang, ketakutannya juga serta merta ikut menguap, dia seakan mendapat energi positif dalam hangatnya pelukan pria itu.

"Hey, Kalian! Beraninya kalian berbuat mesum di kampung ini!" seru seorang pria yang entah sejak kapan sudah menyaksikan perbuatan mereka.

Sontak saja Airin langsung mendorong tubuh Alexi, lalu menoleh ke arah suara tersebut. Dan Airin semakin terkejut, karena tenyata yang menangkap basah mereka bukan hanya satu orang, tapi ada belasan sampai puluhan orang. Bukan cuma warga biasa, tapi di sana sudah ada aparat desa, juga para tetua kampung.

"Bu-bukan, Pak. Saya berani bersumpah ini tidak seperti yang bapak-bapak lihat. Kami tidak melakukan perbuatan mesum," sanggah Airin panik, sedangkan tubuhnya kembali gemetar ketakutan.

Bagaimana tidak terkena serangan panik? Sekarang semua orang yang berada di ruang tamu rumah ini menatapnya jijik, menghakimi, seolah dirinya benar-benar seorang pendosa yang telah membuat aib kampung.

Pria paruh baya berpeci hitam yang tak lain adalah pak RT melirik ke arah dada Airin yang terbuka, dia meneguk saliva sebelum berusaha mengkondisikan matanya.

"Kau sudah nyaris telanjang, tapi masih berani berkilah. Dasar janda tidak tahu diri!" bentak seorang pria yang masih cukup muda.

Sontak saja Airin langsung memperhatikan dirinya, kancing baju tidurnya sudah terlepas entah ke mana akibat perbuatan Galang, sehingga kini dadanya terekspos bebas, dan hanya tertutup dalaman saja.

Dengan kedua tangannya yang bergetar, Airin meremas ujung baju untuk menutupi dadanya. Airin sangat malu, bagian tubuh yang tidak seharusnya dilihat orang lain itu, sudah sempat menjadi konsumsi warga kampung, bahkan ada beberapa pemuda yang mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel.

"Bapak-bapak semua, kalian tolong tenang dulu, beri saya waktu untuk menjelaskan, apa yang kalian lihat ini adalah kesalah-pahaman. Memang pakaian Airin terbuka, tapi itu bukan karena perbuatan saya. Tadi ada orang yang ingin melecehkan Airin, dan kebetulan saya datang menolongnya," ujar Alexi menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Alaaah, sudah tertangkap basah begini masih saja tidak mengaku!" seorang pemuda dengan wajah penuh jerawat membentak.

"Dasar pendosa tidak tahu malu! Masih saja ingin mengarang cerita yang tidak masuk akal!" sambung yang lainnya.

Tiba-tiba saja sebuah pukulan mendarat di rahang Alexi. Dan ia tidak mungkin melawan, karena jika itu ia lakukan, makan tidak menutup kemungkinan dia akan dibakar masa.

"Ayo kita pukuli dia!"

"Seret dulu dia keluar!"

"Iya, setelah itu kita telanjangi mereka, lalu kita arak keliling kampung!"

"Ya, terus kita usir, mereka ini sudah membuat kotor kampung!"

Para warga berkoar mengutarakan isi kepala masing-masing, bahkan satu dari mereka yang paling emosian kembali berderap maju untuk memukul Alexi.

Untung seorang pemuka kampung dengan cepat menghalangi. Karena jika pria itu memukul Alexi lagi, sudah pasti yang lainnya pun akan ikut ambil bagian.

"Bapak-bapak, saudara-saudara tenang dulu, kita jangan memperkeruh suasana, dan kita tidak boleh main hakim sendiri!" seru pemuka kampung yang dirinya cukup disegani warga tersebut.

Para warga itu pun terdiam, dan akhirnya menyerahkan masalah ini kepada aparat desa.

Sedangkan preman yang dibayar Galang tadi diam seribu bahasa, dia bingung karena pria yang bersama Airin bukanlah Galang.

Kini Airin sudah duduk bersebelahan dengan Alexi, di sofa yang berseberangan dengannya sudah ada para pemuka kampung, aparat desa, dan para warga yang berdiri menyesaki rumahnya.

Tetua yang tadi menenangkan warga, menatap Airin Alexi bergantian. "Perbuatan kalian ini tidak bisa ditoleransi, jika tidak ada saya di sini, sudah pasti kalian akan menjadi amukan warga. Saya bukan membela kalian, tapi hanya tidak ingin warga saya main hakim sendiri."

Airin dan Alexi terdiam, mereka berdua mendengarkan ucapan pria paruh baya pemilik aura yang sangat berwibawa itu dengan seksama.

Dia kembali menambahkan. "Saya beri kalian dua pilihan. Menikah malam ini juga, lalu membayar denda untuk mencuci kampung, ini pilihan yang pertama. Pilihan kedua, kalian akan ditelanjangi, diarak keliling kampung, lalu diusir. Saya rasa yang pertama adalah pilihan yang paling baik, bagaimana?"

"Saya ambil pilihan yang pertama," sahut Alexi cepat.

Airin yang duduk di samping Alexi menoleh dengan mata membola. "Kamu gila, Mas?"

"Lebih gila lagi jika kita ditelanjangi dan diarak keliling kampung!" desis Alexi.

Alexi mengambil pilihan pertama bukan karena maksud tertentu, tidak mungkin dia mengambil pilihan kedua, ditelanjangi dan diarak keliling kampung. Bisa-bisa sang mommy tercinta yang sudah tua, akan mati terkena serangan jantung jika mengetahui anaknya dipermalukan warga satu kampung.

Airin mendesah berat, mau tidak mau dia pun harus setuju, setidaknya untuk meredakan kemarahan warga kampung terlebih dulu. Untuk kedepannya biar nanti saja dia bicarakan dengan Alexi.

Airin diminta untuk mengganti pakaian yang lebih sopan. Tak lama kemudian ia pun kembali dengan balutan gamis berwarna putih, ditambah selendang dengan warna senada.

Sementara itu di ruang tamu, Alexi sudah berpindah tempat, dia kini duduk di lantai, saling berhadapan dengan seorang tetua kampung yang akan bertindak sebagai wali hakim.

Alexi mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet, yang kemudian ia letakkan di tengah-tengah untuk digunakan sebagai mahar.

"Kalau bisa maharnya jangan uang, lebih baik memberikan mahar berupa benda," ujar wali hakim sembari melirik uang yang diletakkan Alexi.

Alexi terdiam sejenak. Di dalam dompetnya memang ada sebuah cincin, benda itu diberikan mommy Riana ketika ia akan berangkat ke proyek ini.

Ya, Alexi tahu alasan mommy Riana memberikan cincin itu, apalagi jika bukan berharap anak sulungnya cepat melamar seorang gadis, dan memberinya seorang menantu.

Tapi haruskah cincin pemberian mommy Riana itu dia gunakan sebagai mahar untuk Airin?

Sementara dia sendiri tidak yakin dengan pernikahan ini!

Ini hanya pernikahan terpaksa, karena dia tidak punya pilihan lain.

Alexi terdiam cukup lama, dengan berbagai pikiran yang berkemelut di kepalanya. Dia berpikir sangat keras, untuk menentukan pilihan tepat atau tidak cincin itu ia berikan pada Airin!

Bersambung.

Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya.

Terimakasih, salam hangat, Reno.

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Wah.. Galang salah strategi 😂

2022-09-27

0

Hyeon0_0

Hyeon0_0

akhirnya Alexi datang..

2022-07-24

1

Jasmine

Jasmine

bagudung galang udh lari..tak jd dipaksa nikah...org yg makan nangka alvin kena getahnya

2022-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan Tersadis
2 Terluka Tapi Terbebas
3 Bertemu Tukang Julid
4 Bertemu Lagi
5 Harus Berubah!
6 Bertemu Adik Tiri
7 Tak Perlu Peduli
8 Visual Karakter
9 Awal Yang Baik
10 Hidupnya dan Hidupku
11 Bukan Urusanmu!
12 Bertemu Mantan
13 Keinginan Galang
14 Rencana Kotor
15 Tentukan Pilihanmu!
16 Status Baru
17 Dia Milikku!
18 Seperti Orang Cemburu
19 Istriku Bukan Wanita Rendahan!
20 Semuanya Memabukkan
21 Korban Penghinaan
22 Menjadi Retak
23 Mau, Jadi Janda Dua Kali?
24 Boleh Ambil Hakmu
25 Menginginkanmu Saat Ini Juga
26 Tampak Lebih Indah
27 Wanita Angkuh
28 Kembalinya Viona
29 Berita Baik Untuk Viona
30 Pengakuan Airin
31 Mengadu Pada Calon Mertua
32 Di Ujung Tanduk
33 Aku Memilih Bertahan
34 Setengah Hati
35 Tanggapan Orang Tua
36 Membujuk
37 Mengikuti Takdirnya
38 Pertama Kali Bertemu Mertua
39 Perdebatan dengan Viona
40 Detik-detik Mendebarkan.
41 Price Tag
42 Itu Memang Pilihanmu
43 Aku Belum Selesai
44 Trauma Masa Lalu
45 Direngut Orang Lain
46 Pertemuan yang Salah
47 Persiapan Prewedding
48 Hari-hari Menyebalkan
49 Ibu-ibu Tukang Iri
50 Pengakuan Konyol
51 Tak Berharap Menjadi Spesial
52 Kabar Bahagia
53 Keras Kepala
54 Terlalu Protektif
55 Itu Pakaian Dinas!
56 Kami Akan bercerai
57 Anak Ini Darah Dagingmu
58 Tidak Selevel
59 Tidak Perlu Sampai Lahir
60 Ternyata Aku Hanya Pelarian
61 Kebersamaan Dengan Calon Mertua
62 Kamu Milikku!
63 Kehilangan Semangat
64 Membuat Khawatir
65 Tertangkap Basah
66 Wanita Hamil Tidak Sah Bercerai
67 Siapa yang Salah, Siapa yang Marah
68 Tidak Ada Maaf Lagi
69 Sial yang Bertubi-tubi
70 Jatuh Tertimpa Tangga
71 Pesekutuan Para Dedemit
72 Jembatan Desah
73 Adik-adik Penganggu
74 Masa Lalu Kita
75 Bersimbah Darah
76 Harus Diamputasi
77 Mereka Harus Lenyap
78 Gadis Keras Kepala
79 Penasaran
80 Misi Viona
81 Hari Berkabung
82 Tidak Mau Mengaku
83 Hukuman untuk Viona
84 Tidak Bisa Jauh
85 Win-Win Solution
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pengkhianatan Tersadis
2
Terluka Tapi Terbebas
3
Bertemu Tukang Julid
4
Bertemu Lagi
5
Harus Berubah!
6
Bertemu Adik Tiri
7
Tak Perlu Peduli
8
Visual Karakter
9
Awal Yang Baik
10
Hidupnya dan Hidupku
11
Bukan Urusanmu!
12
Bertemu Mantan
13
Keinginan Galang
14
Rencana Kotor
15
Tentukan Pilihanmu!
16
Status Baru
17
Dia Milikku!
18
Seperti Orang Cemburu
19
Istriku Bukan Wanita Rendahan!
20
Semuanya Memabukkan
21
Korban Penghinaan
22
Menjadi Retak
23
Mau, Jadi Janda Dua Kali?
24
Boleh Ambil Hakmu
25
Menginginkanmu Saat Ini Juga
26
Tampak Lebih Indah
27
Wanita Angkuh
28
Kembalinya Viona
29
Berita Baik Untuk Viona
30
Pengakuan Airin
31
Mengadu Pada Calon Mertua
32
Di Ujung Tanduk
33
Aku Memilih Bertahan
34
Setengah Hati
35
Tanggapan Orang Tua
36
Membujuk
37
Mengikuti Takdirnya
38
Pertama Kali Bertemu Mertua
39
Perdebatan dengan Viona
40
Detik-detik Mendebarkan.
41
Price Tag
42
Itu Memang Pilihanmu
43
Aku Belum Selesai
44
Trauma Masa Lalu
45
Direngut Orang Lain
46
Pertemuan yang Salah
47
Persiapan Prewedding
48
Hari-hari Menyebalkan
49
Ibu-ibu Tukang Iri
50
Pengakuan Konyol
51
Tak Berharap Menjadi Spesial
52
Kabar Bahagia
53
Keras Kepala
54
Terlalu Protektif
55
Itu Pakaian Dinas!
56
Kami Akan bercerai
57
Anak Ini Darah Dagingmu
58
Tidak Selevel
59
Tidak Perlu Sampai Lahir
60
Ternyata Aku Hanya Pelarian
61
Kebersamaan Dengan Calon Mertua
62
Kamu Milikku!
63
Kehilangan Semangat
64
Membuat Khawatir
65
Tertangkap Basah
66
Wanita Hamil Tidak Sah Bercerai
67
Siapa yang Salah, Siapa yang Marah
68
Tidak Ada Maaf Lagi
69
Sial yang Bertubi-tubi
70
Jatuh Tertimpa Tangga
71
Pesekutuan Para Dedemit
72
Jembatan Desah
73
Adik-adik Penganggu
74
Masa Lalu Kita
75
Bersimbah Darah
76
Harus Diamputasi
77
Mereka Harus Lenyap
78
Gadis Keras Kepala
79
Penasaran
80
Misi Viona
81
Hari Berkabung
82
Tidak Mau Mengaku
83
Hukuman untuk Viona
84
Tidak Bisa Jauh
85
Win-Win Solution

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!