Urusan Kita Belum Selesai!

Bening baru saja hendak menjemur baju di atas balkon khusus untuk menjemur pakaian yang sudah setengah kering. Ia membawa satu keranjang baju yang akan segera dijemur itu dengan langkah riang. Namun, saat ia hendak mengambil satu pakaian, seseorang menyentak tangannya.

"Urusan kita belum selesai!"

Bening mengangkat wajahnya, melihat si pemilik suara. Ia melihat Asih sedang mendelik menatapnya. Astaga, gadis ini, entah apa salah Bening kepadanya. Bening kira, Asih tidak akan mengusiknya lagi, ternyata ia masih saja melakukan itu. Padahal, Bening sempat melihatnya tadi sedang menyiram tanaman di taman belakang. Bahkan saat Bening melongok ke bawah, air masih mengucur dari selang yang belum dimatikan.

"Ada apa lagi, Mbak?" Bening berusaha terus menyabarkan diri sembari memandang gadis yang lebih tua empat tahun darinya itu.

"Aku gak suka ya, kau berlagak sok rajin di sini. Aku lihat tadi kau sengaja kan cari perhatian nyonya besar. Kau mau cari muka kan?"

"Aku gak ngerti maksud kamu, Mbak. Aku cuma melakukan pekerjaanku, apa yang bisa aku kerjain ya aku kerjakan, dengan atau tanpa ada nyonya besar yang melihat."

"Alah! Banyak bacot memang kau ya. Aku gak suka orang baru kayak kau ini! Kau merasa lebih rajin? Lebih cantik dari orang lama?" hardik Asih semakin menggila.

Bening menarik nafas panjang, mau dia ladeni gadis ini nanti dia bisa dipecat di hari pertamanya bekerja. Tapi kalau didiamkan, Asih akan menjadi-jadi menginjak dirinya.

"Maumu apa sih, Mbak? Aku gak pernah ganggu kamu. Kenal juga kita baru hari ini. Dari tadi kamu mencariku cuma untuk mencaci maki."

"Ya, aku gak suka ada kau di sini!"

"Terus, Mbak pengennya aku gimana? Mengundurkan diri kayak Hesti kemarin karena gak kuat Mbak pelonco?"

"Heh! Babu kemaren itu memang bodoh. Kerja apa saja gak becus. Malah kau salahkan pula aku yang bikin dia kabur dari sini."

"Mbak, denger. Aku gak peduli mau gak sesuka apa Mbak sama aku. Aku ke sini dari desa, susah payah cari kerja dan sekalinya diterima cuma jadi jongos! Tapi ini aku udah bersyukur dan bakal terus bertahan dengan kerjaanku. Mbak mau bagaimana pun, aku gak bakal peduli. Satu yang mesti Mbak ingat, yang gaji aku itu nyonya besar, jadi gak ada yang mesti aku patuhi di sini selain dia."

Mendengar itu, Asih jadi meradang. Baru saja hendak melabrak Bening lagi, suara bu Tuti dari bawah membuatnya mengurungkan niat.

"Asih, kalau kamu gak balik ke bawah dan selesaikan tugasmu, aku pastikan nyonya tahu kelakuanmu ini ya!" jerit bu Tuti sambil memandang selang yang masih keluar air itu dengan kesal.

"Inget ya, urusan kita belum selesai!" Lagi-lagi ancaman gadis itu kepada Bening tak membuat Bening gentar.

Bening memilih melanjutkan pekerjaannya. Ia mengabaikan kata-kata Asih yang telah mengganggunya hari ini. Bening hanya bisa menggeleng. Dia memang pendiam, lebih banyak mendengar daripada berbicara. Tapi bukan berarti dia lemah. Dia tidak suka ditindas, jadi kalau orang sudah keterlaluan kepadanya, dia bisa saja melawan.

Bening turun dari balkon melewati tangga belakang setelah dia selesai dengan tugasnya. Ada beberapa bunga yang mati di depan, rencananya dia akan menggunting bunga-bunga mati itu. Baru saja ia hendak meletakkan keranjang yang tadi berisi baju bersih, ia kembali merasa lengannya disentak.

"Aku bilang urusan kita belum selesai!"

Asih lagi, Asih lagi. Rasanya kesabaran Bening di hari pertama dia bekerja benar-benar diuji melalui gadis itu.

"Aku gak ngerti ya, kamu ini ada masalah apa sama aku! Aku udah berusaha sabar dari tadi tapi kamu masih saja cari-cari kesalahan aku." Bening balas menyentak tangan Asih.

"Jangan cari masalah kau ya!"

Bening tidak dapat mengelak saat Asih menarik keras rambut panjangnya hingga ia jadi menjerit.

"Lepasin aku, Mbak! Aku bisa aja tendang perut kamu sampai kamu gak bisa lagi jalan nanti!" ancam Bening sembari terus menahan sabarnya.

"Hahaha, kau kira aku takut sama anak baru kayak kau!" Asih semakin menggila, dijambaknya terus rambut Bening yang sudah kesakitan. Bening balas mencubit pinggang gadis itu hingga dia berteriak sampai akhirnya satu suara mengagetkan mereka berdua.

"Berhenti! Kalian kira ini ring tinju!!!"

Suara itu menggelegar. Bukan suara nyonya Rahma. Asih dan Bening menoleh kaget dengan tangan satu sama lain masih saling mencengkram. Di depan mereka berdiri seorang lelaki tampan dengan tatapan setajam elang. Ia murka melihat kedua pelayan itu berkelahi.

"Ada apa sih, Gara?"

Sekarang, suara nyonya Rahma yang terdengar. Bening menggigit bibirnya khawatir, apalagi saat perempuan anggun itu menatap tajam dia dan Asih bergantian.

"Biarkan aku beri pelajaran kedua pembantu ini, Ma!"

Nyonya Rahma hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengibaskan tangan.

"Ya sudah, bawa saja mereka." Nyonya berlalu meninggalkan mereka.

"Kalian berdua, ikut aku!"

Putera bungsu nyonya Rahma itu memerintah dengan wajah sangar. Bening sekarang bukan hanya takut kehilangan pekerjaan tapi juga sedang berpikir, sepertinya dia pernah melihat lelaki itu. Tapi dimana, Bening sudah lupa.

Terpopuler

Comments

Muj Ran

Muj Ran

emang kau bos di situ jadi seenaknya saja kau berbuat sesuka hati mu 😡

2024-04-12

0

Muj Ran

Muj Ran

bagus Bening jangan mau di injak-injak harga diri mu 👍

2024-04-12

0

Lisa aulia

Lisa aulia

kalian ketemu dirumah sakit Ning...apa mungkin ini jodoh

2023-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!