Egois

Sementara Bening masih berada di dalam ruangan bersama nyonya besar. Asih mencari ke sana kemari. Raut wajahnya terlihat kesal. Bu Tuti yang melihatnya mondar mandir tidak jelas, menghampiri gadis itu.

"Apa yang kau cari dari tadi, Sih? Pakaian di atas udah kering mending kau ambil dan setrika langsung." Bu Tuti berkacak pinggang, menatap Asih sama sebalnya. Hari ini, pekerjaan pembantu itu tak ada yang beres. Apalagi dia dan Bening terlibat perkelahian yang membuat mereka harus berhadapan dengan tuan muda Anggara Dewa.

"Bu, mana sih bocah itu? Dari tadi aku cariin gak ketemu. Yang angkat pakaian sama setrika baju sekarang giliran dia!"

"Yang kepala pelayan di rumah ini aku apa kamu?!" Bu Tuti mendelik.

"Ya sudah ya sudah. Bawel banget sih. Aku kerjain sekarang nih!"

"Lagian ngapain kau cari Bening. Mau cari masalah lagi? Gak takut bakal dipecat gara-gara suka usil sama pembantu baru? Tadi Bening dipanggil nyonya besar ke ruangannya, jadi gak usahlah kau cari dia kemana-mana," ujar bu Tuti lagi.

Asih hanya diam dengan rasa gondok masih berada di hatinya. Dia ingin membalas kata-kata kepala pelayan itu, tapi dia sadar, hanya dengan sekali mengadu kepada nyonya besar, dia akan segera ditendang dari rumah itu.

Mau tidak mau, Asih akhirnya bergegas pergi ke atas, dia tidak lagi bisa membantah dan menolak pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Bu Tuti sendiri merasa bersyukur dengan adanya Bening di rumah itu, dia tidak seperti pelayan sebelumnya yang terpaksa mengundurkan diri karena tak kuat dijahili Asih.

Sejurus kemudian, terlihat Bening keluar dari ruang pribadi nyonya besar. Nyonya besar juga ikut keluar.

"Kamu siap-siap, pakai jaket. Nanti tunggu aku di bawah sama Diman." Nyonya besar berkata kepada Bening yang mau turun lewat tangga.

Bening mengangguk hormat sementara bu Tuti masih tak mengerti maksud nyonya besar tadi.

"Mau kemana, Ning, kok diminta pake jaket segala?" tanya bu Tut seraya berbisik.

"Nyonya minta temani ke supermarket, Bu."

Bu Tuti nampak terkejut, biasanya tugas membeli alat dapur atau ke supermarket adalah tugas para pelayan. Sekarang nyonya besar malah pergi sendiri dan mengajak Bening pula.

"Aku taruh ini dulu ya, Bu."

Bu Tuti masih tak mampu berkata apa-apa, dia hanya mengangguk, membiarkan Bening melewatinya untuk menyimpan novel di kamarnya. Ia kembali harus melewati kolam renang dan ternyata kedua suami istri itu masih ada, mereka juga nampaknya sedang bertegangan urat. Beberapa kali istri tuan muda tampak terguncang.

Bening melewati mereka dengan cepat, Revi melihatnya sekilas dengan sebal dengan airmata yang masih membasahi pipinya. Bening jadi tak mengerti, apa sebenarnya masalah orang kaya ini. Hidup sudah enak, bergelimang harta dan punya wajah yang rupawan pula, tapi masih suka bertengkar. Apa mereka tidak tahu bagaimana masalah orang di luar sana yang hanya seputar hari ini bisa makan atau tidak. Ada beras atau tidak. Ada lauk atau makan pakai garam saja.

Bening menggeleng, rasanya cukup lama dia berada di ruangan nyonya besar tadi, ternyata pertengkaran suami istri itu belum juga usai. Setelah meletakkan novelnya dengan rapi juga dengan memakai jaket, Bening kembali keluar. Ia terpaksa harus melewati sekitar kolam renang lagi.

"Kalau kamu memang mencintaiku, kamu gak akan ada pikiran mau poligami, Gar! Aku cuma minta pengertian kalian, aku lagi fokus sama karirku sekarang!"

"Kamu yang memaksa aku buat punya pikiran begitu! Aku ini satu-satunya anak papa dan mama yang belum punya anak! Kalau kamu memang gak bisa mengandung karena kondisi kesehatan yang gak memungkinkan, aku dan keluarga juga maklum. Ini kamu memang sengaja! Apa sebegitu pentingnya popularitas buat kamu dibanding ngasih aku anak?" Gara terpancing emosi juga.

Bening jadi serba salah, mau lewat dia tidak enak. Tidak lewat dia sudah ditunggu.

"Hei! Ngapain kamu disitu?! Nguping ya?!"

Bening tersentak, ia melihat istri tuan muda itu sudah berkacak pinggang menatapnya tidak suka. Tuan muda juga melihat Bening sekilas, wajahnya dingin karena sedang dikuasai kemarahan.

"Ti-tidak, Nyonya muda, saya memang harus melewati tempat ini karena mau ke depan lagi."

"Dari tadi kamu mondar mandir di sini! Mau kepo sama urusan majikan?!" tuding istri tuan muda itu.

"Sudah, biarkan dia lewat!" Gara mengibaskan tangan, mengisyaratkan Bening untuk segera melewati mereka.

"Ada apa sih? Dari tadi kalian ribut gak kelar-kelar?!"

Semua mata menoleh, terlihat nyonya besar dengan setelan rapi melipat kedua tangannya di depan dada. Raut wajah istri tuan muda seketika jadi berubah ramah.

"Eh, Mama. Mau kemana, Ma? Revi tadi bawain Mama kue, udah Revi antar ke dapur."

"Mama gak mau kue, Mama mau cucu! Bening, ayo cepat!"

Revi nampak cemberut mendengar kata-kata mertuanya itu. Bening sendiri berjalan dengan tenang dan menunduk. Pandangannya dan Gara tak sengaja bertemu. Bening segera melewati mereka, menyusul nyonya besar yang sudah lebih dulu berjalan.

"Dia pembantu baru?" tanya Revi kepada Gara yang segera mengangguk.

"Iya."

"Kok aku gak asing ya? "

"Udahlah, aku mau ke kamar. Males balik perusahaan. Kalo kamu mau balik atau mau kumpul bareng teman-teman model kamu itu, pergi aja!" Gara melangkah dengan cepat menuju lift.

Revi menyusulnya segera. Ia bergelayut manja di lengan suaminya itu.

"Aku kangen, Sayang. Udah dong marahannya. Kita main yuk," ajak Revi sambil menempelkan kedua benda bulatnya di punggung suaminya itu. "Aku udah bawa pengamannya kok."

Revi mengeluarkan alat kontrasepsi dan menunjukkannya kepada Gara.

Gara yang tadi sudah semangat, kini kembali kesal.

"Egois kamu!" desisnya lalu membanting pintu tepat di depan wajah Revi.

Terpopuler

Comments

revan ramadhan

revan ramadhan

betolll

2023-09-22

1

La rahman Isni

La rahman Isni

wkwkwkwk. mau rasa yg nempel langsung ke kulit yah wkwkwk

2023-09-15

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

udh cari istri laen lgi ajh. klo istri pertama ga mau punya ank. kan gara ga slh poligami

2023-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!