Pergi Untuk Kembali

Suasana stasiun cukup ramai. Aktifitas para karyawan loket juga beberapa pedagang asongan membuat hiruk pikuk semakin terdengar riuh. Banyak orang akan menggunakan kereta dengan jalur yang sama dengan Bening dan Nilam. Jakarta memang tujuan banyak orang. Tempat yang paling sering dituju untuk mengadu nasib. Kalau beruntung, kau akan sukses tapi kalau kurang beruntung mungkin nasibmu akan sama seperti teman-teman Bening yang lain. Banyak gadis di desa yang merantau ke Jakarta dan pulang dengan uang yang banyak. Desas desus beredar, ternyata mereka bekerja sebagai perempuan malam. Di Jakarta, mereka yang dari desa cukup laku, karena itu banyak yang terjerumus dan lupa jalan pulang.

Bening sendiri tidak akan mengambil jalan itu. Niatnya ke Jakarta adalah untuk bertaruh nasib. Sebisa mungkin untuk menghindari pergaulan yang salah. Ia tidak mau mencari rejeki dengan jalan pintas. Kehormatan baginya adalah harga mati yang wajib dipertahankan dan tak akan bisa ditukar dengan uang.

Kini, mereka sudah duduk dengan tenang di dalam kereta. Bening duduk dekat jendela sementara Nilam di sebelahnya. Nilam asyik mengabadikan perjalanan mereka dengan ponsel. Sesekali ia berfoto dengan Bening yang tampak cantik dengan wajahnya naturalnya.

"Eh, Ning, cowokku udah siapin kontrakan loh buat kita."

Bening mengerutkan dahi. Bukannya mereka nanti akan mencari kontrakan sendiri. Nilam juga baru mengatakannya. Namun, demi menghargai Nilam akhirnya Bening hanya mengangguk setuju.

Bening hanya berharap, kontrakan mereka tidak bebas. Ia pernah mendengar, kehidupan di Jakarta sangat bebas. Ia berharap, kontrakan mereka tidak boleh menerima tamu lelaki lebih di atas jam sembilan malam.

"Cowokmu, Lam?" Bening mengerutkan dahi, menyadari bahwa setahunya Nilam tidak punya pacar selama ini kecuali seorang pemuda yang sering diceritakannya yang ia kenal melalui media sosial.

"Iya, emang sih, selama ini aku sama dia pacaran online. Tapi dia serius loh. Makanya dia senang sekali waktu dengar aku mau cari kerja ke Jakarta."

Bening mengangguk-angguk. Ia tidak bisa menahan Nilam, meski ia ragu bahwa Lelaki itu orang baik karena bertemu secara langsung pun belum dengan Nilam. Apa Nilam semudah itu percaya pada cinta yang terjalin lewat dunia maya? Entahlah.

Bening memilih tak banyak komentar, tak mau nanti Nilam salah paham dan marah kepadanya karena terlalu banyak ikut campur. Ia memutuskan untuk memejamkan matanya, sebab perjalanan mereka masih cukup lama.

Sore hari setelah Bening tertidur beberapa kali di dalam kereta, mereka sampai. Nilam dan Bening tersenyum takjub. Kesibukan Jakarta mulai terasa saat mereka turun di stasiun perhentian. Nilam berbunga-bunga, Bening lebih bersemangat.

"Ada telepon, Ning."

Nilam segera mengangkat ponselnya. Ternyata pria yang katanya pacarnya itu yang menelepon. Nilam tampak berbinar-binar kala melihat seorang pemuda Jakarta yang cukup tampan berjalan ke arah mereka.

"Nilam kan?"

Nilam segera mengangguk. Lalu ia menerima pelukan dari lelaki itu. Bening hanya tersenyum dan memperkenalkan diri sekedarnya. Lelaki itu ternyata bernama Toni, mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta.

Nilam bahagia sekali, ia bergelayut manja pada Toni sementara Bening hanya menyaksikan dengan gelengan kecil. Ia membiarkan, tak ingin merusak kebahagiaan Nilam. Toni membawa mobilnya, mereka masuk dan memulai perjalanan. Rasanya tak ada yang salah dari pemuda itu karena dia memperlakukan Bening dan Nilam dengan baik. Mereka juga sempat ke sebuah rumah makan sebelum sampai di kontrakan.

Kontrakan yang telah disiapkan oleh Toni ternyata banyak dihuni mahasiswa dan mahasiswi juga orang kantoran. Harganya tak begitu mahal, jadi Nilam dan Bening bisa patungan dan ternyata untuk bulan pertama, Toni sudah membayarnya.

Hari demi hari terlewati, Bening mulai mengenal beberapa penghuni kontrakan yang lain. Dugaannya meleset, kontrakan itu sangat bebas, bahkan Nilam jarang tidur di kontrakan mereka, Nilam lebih suka tidur di kontrakan kekasihnya berjengkal beberapa pintu dari kontrakan mereka.

Bening hanya bisa diam, tidak berani menegur temannya yang sedang mabuk kepayang. Ia hanya berharap bisa menjaga amanah kedua orangtuanya untuk senantiasa menjaga diri serta kehormatan, karena Bening pergi untuk kembali lagi ke desa, ia tak akan selamanya jadi orang Jakarta. Ia harus mempertahankan harga dirinya.

Terpopuler

Comments

Mainah Inah

Mainah Inah

mudah2an bening nggak terpangaruh

2024-03-20

0

Lisa aulia

Lisa aulia

salut sama bening...tp terkadang semua tak sesuai dng kemauan kita..ada saat kita bisa berasa lelah dan tak tau arah tujuan...

2023-11-11

3

Gibran Arfan

Gibran Arfan

hebattt pokokny

2023-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!