Setelah kepergiaan Artur dan Al. Jasmine memutuskan untuk menonton televisi sambil menikmati buah apel yang sengaja dia simpan di lemari pendingin.
Ketika suasana menjadi tenang, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Saat dia melihat sebuah nomor tanpa nama. Dirinya tidak berniat untuk mengangkat, namun sayangnya si penelpon sama sekali tidak menyerah dan selalu memanggilnya.
“ sial ! “ geram Jasmine.
Karena sudah sangat kesal, Jasmine akhirnya mengangkat telepon tersebut dan berniat memarahi si pengganggu. Namun sayangnya hal itu tidak terjadi setelah mendengar suara si penelpon.
“ halo sayang “ sapa si penelpon lembut.
“ kau ! dari mana kau mendapatkan nomor ku “ ucap Jasmine kesal.
“ apakah itu penting “
Setelah mendengar perkataan Artur. Jasmine langsung terdiam. Dia tidak tahu harus mengatakan hal apa untuk pria itu, pada akhirnya Jasmine memutuskan mengalah agar tidak ada perdebatan tidak berarti antara dirinya dan juga Artur.
“ apa yang ingin kau bicarakan ? “ tanya Jasmine.
“ tidak banyak, aku hanya ingin mengatakan bahwa hari ini kita akan berkencan dan kau harus bersiap-siap pada pukul 5 sore “
“ jika aku tidak mau “
“ kau harus tahu bahwa Artur Kenneth Johnson tidak suka penolakan “
“ sangat arogan “ ejek Jasmine.
“ terima kasih sayang “
Ketika Jasmine mendengar perkataan Artur, dia langsung kesal. Jasmine akhirnya sadar bahwa calon suaminya sangat tidak tahu malu, hampir sama seperti dirinya.
“ baiklah, ingat untuk bersiap-siap karena aku akan langsung tiba di sana “
Setelah mengatakan hal itu, Artur memutuskan sambungan telepon, meninggalkan Jasmine yang masih tercengang.
“ setidaknya dia lebih baik dari papa yang langsung menikahi mama tanpa pendekatan terlebih dulu “ ucap Jasmine.
Sejujurnya, dia cukup puas dengan tindakan Artur dalam proses pendekatan mereka. Jasmine bahkan cukup tertarik dengannya, baginya Artur sangat berbeda dari pria-pria di luaran sana yang memaksa tanpa ada pendekatan.
Saat Jasmine sedang memikirkan seperti apa kencan pertama mereka, dia tiba-tiba tersadar bahwa masih ada satu masalah lagi dan itu tidak boleh di ketahui oleh Artur.
“ sepertinya aku harus mendiskusikan hal ini pada kakak “
Setelah mengatakan hal itu, dia langsung menghubungi kakaknya Al. Jasmine berencana untuk mendiskusikan masalah itu pada sang kakak.
“ halo adik “ sapa Al.
“ halo kak, apakah kau sedang berdekatan dengan papa dan mama ? “ tanya Jasmine.
“ tidak, apa ada sesuatu yang sangat mendesak ? “
“ sepertinya begitu kak, nanti sore Artur akan mengajak ku kencan dan aku bingung bagaimana nasib Bella. Aku tidak mungkin meninggalkannya di apartemen sendirian dan kita juga tidak bisa memperlihatkan Bella di depan umum termasuk Artur “
Meskipun Jasmine yakin bahwa Artur bukan orang jahat, namun dia juga tidak ingin memberitahu tentang keberadaan Bella terlebih memperlihatkan kondisi Bella saat ini.
“ apa kau tidak bisa menolak ajakan kencan itu ? “ tanya Al.
“ jika aku bisa, mungkin aku tidak akan menghubungi kakak “
“ lalu bagaimana ini, aku tidak mungkin membawanya ke rumah “
“ bagaimana jika kita menitipkannya di markas “
“ apa kau yakin dengan hal itu ? “
“ sejujurnya aku juga sedikit ragu kak “
Jika saja anggota Black Lion belum tercampur dengan anggota baru, mungkin Jasmine dan Al tidak akan ragu untuk membawa Bella ke markas.
“ sepertinya kita hanya bisa membawanya ke hadapan mama “ ucap Al pasrah.
“ apa tidak ada cara lain ? jika nanti para pelayan membocorkan keberadaanya, bisa jadi keluarga kita akan mendapatkan masalah “
“ tenanglah, aku akan mendiskusikan hal ini dengan mama dan papa. Jadi jam berapa kau akan pergi berkencan ? “
“ pria itu akan menjemput ku jam 5 sore “
“ baiklah, aku akan membawa Bella jam 6 malam. Apakah kode apartemen mu masih sama “
“ tentu “
“ jika seperti itu aku akan memutuskan sambungan, aku harus membicarakan hal ini pada mama “
“ baik kak “
Setelah itu, Al mengakhiri sambungan telepon. Jasmine juga memutuskan beristirahatsejenak untuk mempersiapkan kencannya nanti malam. Meskipun ini bukan kencan pertamanya, namun dia tetap antusias dan ingin tahu bagaimana Artur akan memperlakukannya nanti malam.
Waktu berjalan dengan cepat, tepat pada pukul 5 sore. Jasmine akhirnya terbangun, dia langsung mempersiapkan dirinya.
Ketika dirinya selesai mandi, Jasmine melihat kondisi Bella yang masih setia dalam tidurnya. Dia tahu bahwa wanita itu pasti sudah sangat kelelahan sehingga masih betah dengan tidurnya, Jasmine juga tidak terlalu cemas meninggalkannya sendirian karena kakaknya akan datang pada jam 6 sore.
Tepat pada pukul 5: 15, Artur menelponnya dan mengatakan padanya untuk segera turun ke parkiran. Jasmine yang baru selesai mandi memutuskan untuk mengabaikan permintaan Artur dan mulai memakai pakaian serta merias wajahnya dengan make up yang simpel.
Ketika jam menunjukan pukul 5:35, Jasmine akhirnya selesai. Hari ini dia memutuskan menggunakan gaun selutut tanpa lengan berwarna putih, Jasmine juga sengaja memakai Sneaker berwana putih, senada dengan warna gaunnya.
Setelah semuanya selesai, Jasmine akhirnya turun ke lantai dasar. Dia juga menggunakan tas kecil berwarna hitam dan jam tangan merek Bulgari.
Sesampainya di parkiran, Jasmine dapat melihat wajah kusut Artur yang telah dia abaikan. Wanita itu bahkan sangat yakin bahwa Artur sedang kesal padanya kerena membiarkannya menunggu lama.
“ maaf membuat mu menunggu lama “ ucap Jamsine memecah kesunyian.
Ketika Artur mendengar ucapan Jasmine, dia langsung melihat kearah wanita itu. sesaat, matanya menatap takjub pada penampilan Jasmine yang sangat cantik, namun hal itu dengan cepat berubah saat dia melihat pakaian calon istrinya.
“ mengapa kau memakai pakaian seperti itu ? “ tanya Artur tidak suka.
“ apa yang salah dengan pakaian ku “
“ banyak, pertama kau membiarkan pria lain melihat kaki jenjang mu dan yang kedua mereka akan melihat bagaimana leher indah serta tangan mu yang tidak tertutup dengan baik “
Setelah Jasmine mendengar ucapan Artur, dia menjadi terdiam. Jasmine bahkan tidak menduga bahwa pria itu akan sangat posesif padanya.
“ ayolah, ini hanya sebuah gaun. Lagi pula banyak wanita yang memakai pakaian seperti ini bahkan mungkin lebih terbuka “
“ tapi aku tidak bisa membiarkan milik ku di lihat oleh orang lain, aku tidak suka jika wanita ku di tatap oleh banyak pria “
“ siapa yang kau sebut wanita mu “
“ tentu saja kau, kita akan menikah dan mulai saat ini kau hanya milik ku “
Jasmine hanya bisa terdiam mendengarnya, dia tidak pernah tahu bahwa hidupnya akan menjadi semakin terbatas setelah mengenal Artur.
“ lalu aku harus seperti apa ? apakah aku harus memakai Jens serta kemeja berlengan panjang dan berkerah “ Jasmine memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan.
“ tidak perlu, untuk malam ini aku akan membiarkannya tapi lain kali kau tidak di perbolehkan memakai pakain seperti ini. Kalau pun kau ingin memakainya hanya aku yang boleh melihatnya “
Setelah mengatakan hal itu, Artur meminta Jasmine untuk masuk ke mobil. Di perjalanan mereka berdua memutuskan untuk diam, namun kesunyiaan itu terhenti sejenak ketika Artur menghentikan mobilnya di depan sebuah toko pakaian.
“ apa yang ingin kau lakukan ? “ tanya Jasmine penasaran.
“ aku akan masuk sebentar, kau tidak boleh keluar dari mobil “ ucap Artur.
Pria itu langsung keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam toko pakaian. Setelah menunggu selama 10 menit, pria itu akhirnya keluar sambil membawa paper bag.
Saat masuk ke dalam, Artur membuka barang bawaanya dan memakaikannya ke tubuh wanitanya. Jasmine yang mendapatkan perlakukan itu menjadi tercengang, dia bahkan terharu karena perlakukan manis Artur yang sengaja membelikannya Cardigan panjang berwarna abu-abu yang senada dengan kaos pria tersebut.
“ terima kasih “ ucap Jasmine.
“ jangan berterima kasih, ini merupakan kewajiban ku untuk menjaga mu “ ucap Artur sambil mengusap puncak kepala Jasmine.
Setelah semuanya selesai, Artur membawa Jasmine ke hotel yang sengaja sudah di pesan olehnya. Dia bahkan sudah memesan sebuah ruangan khusus untuk kencan pertama mereka.
Saat Jasmine masuk ke dalam ruangan, dia menjadi takjub ketika melihat dekorasi ruangan tersebut. Di dalam terdapat sebuah meja bulat serta dua kursi dan lilin yang telah menyala di atas meja, ruangan itu juga memiliki satu jendela.
“ apa kau suka ? “ tanya Artur.
“ ini tidak buruk “ ucap Jasmine dengan sengaja.
Artur yang mendengar hal itu menjadi bahagia, dia senang Jasmine menyukai dekorasinya. Dia bahkan merasa sangat bangga dengan dirinya sendiri karena berhasil membuat calon istrinya takjub dengan hasil karyanya sendiri.
Setelah puas, Artur membawa Jasmine untuk duduk ke kursi. Mereka juga langsung memesan makan malam karena jam sudah menunjukan pukul 7 malam.
Tepat 15 menit menunggu, akhirnya para pelayang membawakan makan malam mereka. Salah satu dari mereka juga memberikan sebuah buket bunga mawar merah yang terlihat masih segar dan wangi.
“ ini untuk mu, maaf jika saat ini aku hanya memberikan bunga karena tidak tahu apa kesukaan mu. Namun aku berjanji akan memberikan apa yang kau suka di lain waktu “ ucap Artur.
Jasmine yang mendapatkan bunga mawar tersenyum malu, dia bahkan bertindak layaknya seorang remaja yang sedang di mabuk asmara.
“ terima kasih “
“ aku sudah mengatakan bahwa kau tidak perlu berterima kasih “
“ maaf aku belum terbiasa “
“ aku mengerti, bagaimana jika kita makan sekarang “
“ baik “
Setelah itu, mereka memulai makam malam. Suasana menjadi hangat dan romantis. Jasmine bahkan baru menyadari bahwa Artur malam ini sangat tampan dengan stelan non formalnya.
“ bagaimana jika kita nonton setelah makan malam “ usul Artur.
“ baik “
Waktu berjalan dengan cepat, setelah selesai makan malam. Artur mengajak Jasmine pergi ke bioskop untuk menonton filim romantis, pria itu sengaja melakukannya karena dia berpikir bahwa Jasmine sama seperti kebanyakan wanita.
Ketika di dalam bioskop, Jasmine yang tidak terlalu suka melihat filim romantis beberapa kali menahan matanya agar tidak tertutup. Dia terlihat sangat bosan dan ingin segera keluar dari dalam bioskop.
“ apakah kau merasa bosan ? “ tanya Artur.
“ iya, sejujurnya aku tidak terlalu suka dengan filim romantis “
“ benarkan, mengapa kau tidak mengatakannya pada ku “
“ aku hanya tidak ingin merepotkan mu, bagaimana pun kau sudah melakukan banyak hal untuk kencan pertama kita “
“ jangan seperti itu, bagi ku kebahagiaan mu adalah segalanya. Jika kau tidak suka maka kita harus keluar “
Sekali lagi, Jasmine takjub dengan sifat penyayang Artur yang dia tunjukkan padanya.
“ apa kau yakin ? “
“ tentu, ayo keluar “
“ baiklah “
Setelah itu, mereka keluar dari dalam bioskop. Artur membawa Jasmine berkeliling mall yang berada tepat di samping bioskop, mereka menghabiskan waktu selama satu jam dan tepat pukul 10 malam, Artur akhirnya membawa Jasmine pulang ke apartemen mereka.
Sesampainya di parkiran, Artur yang ingin memberitahu Jasmine tiba-tiba tertegung saat melihat bahwa wanitanya sudah terlelap.
“ masih seperti di masa lalu, wajah mu tampak sangat damai ketika tidur dan aku bersyukur karena kau tidak terlalu menolak kehadiran ku “ ucap Artur lalu mengecup kening Jasmine.
Setelah mengatakan hal itu, Artur memutuskan untuk membawa Jasmine naik ke lantai apartemen mereka. Dia juga menempatkan Jasmine di kamarnya karena tidak tahu sandi apartemen milik Jasmine.
“ selamat malam sayang, semoga mimpi mu indah dan aku akan tetap mencintai mu “ ucap Artur.
Setelah mengecup kening Jasmine, Artur melepaskan sepatu Jasmine dan menutupi tubuh wanita itu dengan selimut. Dia juga memutuskan untuk tidur di sofa karena tidak ingin mengganggu tidur nyenyak Jasmine malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Artur, Arturr,, Arturrr
2021-07-29
0
Agna
wooowwww.... Arthur
Kau mulai memanjakan hatiku dg membaca novel ronantismu Thor..🙏😍😍
2020-10-02
2
Elazmi Puji
unnchhhh Arthur so sweet bgt
2020-09-12
6