Tian diam tanpa bertanya, hanya melihat Ceril di depan nya. Sedangkan Ceril yang dilihat hanya menunjukkan gigi putihnya.
"He...He..He...Aku kekamar dulu ya sayang." ucap Ceril kabur ke kamar nya.
Melihat Ceril yang sudah pergi, Tian hanya menggeleng geleng kan kepalanya.
"Dasar gadis nakal, apakah dia mendengar semuanya tadi? Semoga saja tidak. Aku berharap dia tidak membuat ku repot besok jika dia benar benar mendengar pembicaraan ku tadi." gumam Tuan pergi menuju kamar nya.
Pagi hari
Tian sudah bersiap-siap untuk pergi ke bandara, ia keluar sambil menyeret koper nya.
Di lantai bawah.
"Apakah kau akan pergi sendiri?" tanya Marx.
"Tidak Tuan, saya akan pergi bersama teman saya." ucap Tian
"Oooo...Baiklah, hati hati di jalan. Jika ada yang tidak bisa kamu urus hubungi kami." ucap Marx.
"Baik Tuan, saya pergi dulu." ucap Tian dan di angguki Marx dan Selly.
Tian di antar oleh supir. Setelah beberapa menit kemudian kini mereka sampai di tempat dimana ia meminta Samuel menunggunya. Supir membantu menurunkan koper milik Tian dan memasukkan nya ke dalam mobil Samuel.
"Silahkan Tuan." ucap Samuel membuka pintu untuk Tian.
"Em....." Tian mengangguk dan masuk kedalam mobil.
Setelah itu Samuel pun masuk dan meminta supir pribadinya melajukan mobil nya. Beberapa menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di bandara. Dan setelah menunggu di bandara, pesawat yang di tumpangi nya pun kini siap berangkat.
Tian duduk di dalam pesawat sambil melihat ke arah jendela. Sedangkan Samuel duduk di samping Tian.
Samuel yang diam menengok ke belakang saat dirinya di sentuh oleh seseorang.
"Ada apa Nona?" tanya Samuel saat tahu yang memanggil seorang Wanita muda.
"Jangan keras keras." ucap Gadis itu pelan, meminta Samuel agar memelankan suara nya. Samuel yang mendengar hanya mengernyitkan alisnya.
"Tuan, bisakah kita bertukar tempat duduk? Saya ingin duduk di bangku anda." ucap Gadis itu.
"Memang ada masalah apa dengan bangku anda?" tanya Samuel.
"Bangku ku tidak ada apa apa, hanya saja saya ingin duduk dengan suami saya yang ada di samping anda. Suami saya itu sedang marah makanya dia pergi dan tidak memberitahu ku. Saat ku tahu aku pun mengikutinya tanpa dia tahu." ucap Gadis itu menampilkan wajah memohon nya.
"Suami? Sejak kapan Tuan menikah? Kenapa aku baru tahu." ucap Samuel dalam hati melihat ke arah Tian yang memejamkan mata dan beralih lagi menatap wanita itu.
Gadis itu tetap menunjukkan wajah memohon nya.
"Hah....."Samuel membuang nafas dengan kasar
"Baiklah." lanjutnya.
Samuel berpindah tempat dan Gadis tadi yang memohon langsung girang dan dengan cepat duduk di bangku Samuel.
"Terimakasih." ucap Wanita itu lirih
Gadis itu menatap Tian yang sedang memejamkan matanya, mungkin saat ini Tian sedang tidur fikir Gadis itu. Dengan berani gadis itu memeluk lengan Tian dan menyandarkan kepala nya di bahu Tian.
Tian yang sebenarnya tidak tidur langsung membuka matanya dan menoleh ke samping melihat siapa yang berani memeluknya, jika itu Samuel maka tamatlah riwayat nya fikir Tian.
Namun saat melihat siapa yang memeluk nya, Tian langsung membuang nafas dengan kasar karena ia tahu siapa yang ada di sampingnya.
"Kenapa anda disini Nona?" tanya Tian tanpa melepas pelukan Gadis itu yang tak lain adalah Ceril.
"Kenapa kau pergi tanpa mengajak ku?" ucap Ceril bukan nya menjawab tapi malah memberi pertanyaan untuk Tian.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Djo M
Hadeuuh kenapa juga tuh saudari angkat /Proud/
2024-05-29
2
Yuli Yuli
nekat jg tu ceril
2024-04-03
1
Lisa Halik
ceril nekat ikut tian..hahaha
2024-02-23
0