"Ada apa Nona muda datang kekamar saya? Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Tian.
Ceril cemberut ketika Tian memanggil nya dengan panggilan Nona muda.
Tian sebenarnya sangat gemas melihat Ceril yang cemberut, ingin sekali ia mencium bibir yang mengerucut itu, menurut nya itu sungguh sangat lucu dan menggemaskan. Namun ia dengan cepat mengusir pikiran kotor dari otak nya.
"Kenapa kau selalu memanggil ku dengan panggilan itu, aku sungguh muak mendengar nya." kesal Ceril sambil mendekati tubuh Tian yang berdiri di dekat nya.
"Itu sudah seharusnya saya memanggil anda dengan panggilan itu." ucap Tian masih berbicara formal.
"Berhentilah berbicara formal dengan ku, kita ini hanya berdua. Apakah kau tidak bisa bicara santai dengan ku?" ucap Ceril menyentuh dada Tian dengan jari jari tangan nya.
"........." Tian tidak menjawab pertanyaan Ceril karena baginya itu tidak akan merubah apapun.
"Sayang." ucap Ceril gila karena memanggil Tian dengan panggilan sayang.
Ceril mengalungkan tangan nya di leher Tian, ia ingin sekali menggoda laki laki pujaannya ini, mumpung keluarga nya sedang tidak ada di rumah dan hanya ada mereka berdua.
Ceril akan bersikap nakal kepada Tian jika tidak ada anggota keluarganya. Namun jika ada keluarganya dia akan menjadi gadis manis nan kalem.
"Nona kendalikan diri mu." ucap Tian berusaha menjauhkan tubuh Ceril dari tubuhnya.
"Namun bukan Ceril nama nya jika dia akan menurut. Ceril malah makin menempelkan tubuh nya dan memeluk Tian dengan erat.
"Nona jangan seperti ini." ucap Tian
"Kenapa? Aku suka seperti ini. Kenapa kau selalu menolak ku? Apakah aku kurang cantik di mata mu?" tanya Ceril.
"........." Tian diam tidak ingin menjawab
"Kamu sangat cantik Nona, hanya saja aku tidak berani. Karena jika aku mengatakannya dengan jujur, aku yakin kau pasti akan menempel terus dengan ku." ucap Tian dalam hati.
"Kenapa kau tidak menjawab? Jadi benar aku tidak cantik di mata mu? Atau body ku yang kurang sexy?" tanya Ceril sambil menempelkan buah dada nya di dada Tian.
".........." Tian masih diam, enggan untuk menjawab.
"Ya Tuhan, kenapa sekarang malah membahas body. Ah...aku sungguh tidak tahan...Aku ini laki laki normal Nona, jangan anda gesek gesek kan benda kenyal itu di dada ku. Aku sungguh tersiksa. Sial....Sial...." gerutu Tian dalam hati.
"Jawab aku." kesal Ceril karena pertanyaan nya sama sekali tidak di jawab oleh Tian.
Huuuuh.....
Tian membuang nafas nya dengan kasar.
"Maaf Nona, saya harus pergi. Saya ada sesuatu yang harus di urus." ucap Tian berusaha melepas tangan Ceril dan ingin pergi menjauh dari godaan Ceril yang kapan saja bisa membuat pertahanan nya runtuh.
"Aku tidak akan melepaskan mu." ucap Ceril terus menahan Tian.
"Karena kesal Tian selalu menolak nya, Ceril menarik wajah Tian dan mencium bibir Tian dengan paksa.
" Lihat lah, apakah kau masih akan menolak ku jika ku goda seperti ini? He....He...He..." ucap Ceril dalam hati.
Ceril menggerakkan bibir nya dan menyesap bibir Tian, Tian sama sekali tidak membalas. Namun Ceril malah semakin berani, ia ******* dan memainkan tangan nya di dada Tian. Tian yang semula bisa menahan semua itu akhirnya membalas ciuman Ceril.
Tian tidak bisa menahan dan ingin merasakan benda kenyal dan manis yang selama ini selalu menggoda nya. Dan akhirnya Tian menarik tengkuk Ceril dan memperdalam ciuman nya. Ceril yang melihat Tian membalas ciuman nya tersenyum senang.
Mereka berdua saling ******* dan menyesap, lidah mereka saling menjelajah di rongga mulut , dan saling membelit bertukar salivana.
Setelah cukup lama, Tian melepas ciuman nya dan menempelkan kening nya di kening Ceril.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca.
Jangan lupa selalu dukung karya autor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Agunk Putra
aduh sayang swkali
2025-03-20
0
Aditya
visual Thor /Smile//Smile/
2024-08-26
0
Djo M
Hadeuuuh...emang ya nikmatnya/Facepalm/
2024-05-27
1