Tempat yang remang remang membuat orang yang di tahan itu tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria yang saat ini ada di depan nya.
"Siapa kau?" tanya pemuda
"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Karena kau sudah ada di depan ku dan sudah berani masuk ke markas ini, aku akan bertanya dengan baik baik." ucap Tian.
"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Tian.
"......., kau tidak perlu tahu siapa yang memerintah ku. Aku pun tidak akan mengatakan siapa tuan ku. Lebih baik aku mati dari pada aku harus berhianat." jawab pemuda.
"Dasar keras kepala." batin Tian
".........." Tian diam, tidak bertanya lagi. Namun tiba tiba semua di kaget kan dengan jeritan yang menyayat dari mulut penyusup.
Aaaaargh.....
Pemuda itu berteriak dengan keras karena mata nya di congkel dengan paska oleh Tian menggunakan sebuah besi runcing di samping Tian.
Semua anak buah Tian hanya diam melihat itu semua.
"Lebih baik kau tidak usah melihat agar kau tidak bisa mengenali tuan yang kau lindungi itu." ucap Tian.
Ciiih....
pemuda itu meludah ke arah sembarangan karena dia tidak bisa melihat.
"Lebih baik cepat bunuh aku." teriak pemuda penyusup
"Berani nya kau berteriak di hadapan ku?" marah Tian dengan suara keras.
"Aku sama sekali tidak takut dengan mu." ucap pemuda penyusup. "Kau pikir aku akan takut karena kau orang kuat di dunia bawah ini. Tidak, aku sama sekali tidak takut dengan mu."
"Apakah kau tahu banyak orang yang menginginkan mu mati? Ya, bukan bos ku saja yang menginginkan mu mati, tapi pihak lain pun yang lebih kuat juga menginginkan kau mati. Jadi bersiap lah kau akan mati di tangan musuh musuh mu itu."
"Ha...Ha...Ha...Apa kau pikir aku takut dengan mereka? Dari dulu banyak yang berusaha membunuh ku, namun apa? Mereka lah yang mati di tangan ku." ucap Tian
Suara Tian tertawa sungguh sangat mengerikan di telinga yang mendengar nya. la sudah seperti malaikat maut yang siap mencabut nyawa mangsanya.
"Ambil kan sesuatu milik ku." Tian memerintah bawahan nya.
Dengan cepat Marco pergi mengambil peralatan milik Tian. Setelah mendapatkan nya ia langsung memberikan nya.
"Hari ini aku akan membunuh mu, merobek mulut mu serta mengoyak tubuh mu karena dengan berani nya kau berbicara banyak di hadapan ku. Apakah kau takut? Ha..Ha...Ha...aku yakin kau takut dilihat dari tubuh mu itu.
"Tapi kau tidak perlu takut, aku tidak akan melakukan nya dengan kasar, melainkan dengan sangat lembut dan hati hati agar aku tidak merusak mainan ku dengan cepat." ucap Tian menempelkan benda kecil tajam bergerigi di pipi pemuda yang saat ini sedang menahan sakit di kedua mata nya.
Cuuuus.........
Sreeeek......
Tian menancapkan pisau runcing itu di pipi dan merobeknya hingga ke mulut. Darah segar langsung keluar, jeritan itu pun keluar karena sakit nya yang dia rasakan.
"Ini untuk mu karena tidak mau menjawab pertanyaan ku." ucap Tian.
Craaaas......
"Ini hadiah dari ku, karena kau dengan lancang mencari sesuatu di markas ku." ucap Tian memotong kedua telinga
Aaaaaa.......
Tian mengambil peralatan lain nya, sebuah pisau yang memiliki ukuran sedikit besar.
Cras...Cras...Cras...
Tian memotong jari jari panjang itu hingga habis.
Jeritan dan rintihan pemuda itu terdengar pilu di ruangan penyiksaan, karena merasa kan sakit yang tidak dapat di jelaskan.
Darah keluar di bagian bagian yang sudah di buat Tian bermain.
"Ha....Ha...Ha...ini sungguh sangat menyenangkan. Ayo terus berteriak lah, aku akan lebih bersemangat menyiksa mu jika kau terus merintih dan menjerit." ucap Tian
Dan setelah itu dia mengambil sebuah alat yang lebih besar.
Craaaas .....Craaaas....
Dua kaki milik pemuda itu langsung terpotong, dan Tian tidak menghentikan nya sampai di situ. Tian mengoyak bagian tubuh yang masih bisa di buat mainan, dari mulai menyayat menusuk dada, perut dan lain nya.
Rintihan yang semula keras kini menjadi semakin lirih, sampai sampai Tian dan lain nya tidak bisa mendengar itu. Anak buah Tian yang ada di dalam ruangan itu berkeringat dingin melihat kejam nya Tian menyiksa.
Setelah selesai menyiksa penyusup itu, Tian memerintahkan Marco untuk membuang pemuda itu di dalam kandang buaya nya untuk di jadikan makanan peliharaan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Agunk Putra
kurang pelan menyiksa nya itu
2025-03-20
0
Djo M
Terlalu kejam. .kenapa awalnya
2024-05-28
2
Siti Sopiah
Tian jgn lupa habisi semua keluargamu tanpa sisa
2024-05-10
1