IZIN

Tian dan Nickel pergi ke kantor. Saat ini mereka berdua sedang berada di ruangan Nickel.

"Kamu tahu perusahaan TYREND Cor'p yang terkenal itu?" tanya Nickel.

"........" Tian diam seperti sedang berfikir.

"Tahu gak?" tanya Nickel lagi.

"Ah iya, saya tahu Tuan muda. Perusahaan yang bergerak di bagian persenjataan dan teknologi itu kan?" ucap Tian.

"Ya." jawab Nickel.

"Memang ada apa Tuan menanyakan perusahaan itu?" tanya Tian.

"Aku ingin bekerjasama dengan perusahaan itu, menurut mu bagaimana?" ucap Nickel.

"Em.... menurut saya bagus juga jika kita bisa bekerja sama dengan perusahaan itu." ucap Tian.

"Tapi aku tidak yakin Tian." ucap Nickel.

"kenapa?" tanya Tian.

"Kamu tahu kan rumor yang beredar tentang pemimpin perusahaan itu? Aku hanya takut kecewa jika mengajukan kerja sama dengan mereka." ucap Nickel.

"Takut kenapa?" tanya Tian bingung.

"Aku takut mereka menolak kerja sama yang kita ajukan." ucap Nickel.

"Apakah perlu saya yang mengurus semua nya?" tanya Tian.

"Benarkah kau akan mengurus nya? Baiklah, aku percayakan semua pada mu. Dan ku harap semoga berhasil karena aku benar benar ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan besar itu." ucap Nickel senang.

"Baiklah, akan saya usahakan Tuan muda." ucap Tian.

Tian kembali ke ruangan nya. Dia sedang memikirkan permintaan tuan muda nya yang ingin bekerja sama dengan perusahaan besar yang terkenal belum lama itu.

Tian diam sambil membolak-balikkan pena di tangan nya.

Dreeet.....Dreeet...

Bunyi hp bergetar.

"Ada apa?" tanya Tian.

"Maaf Tuan mengganggu waktu anda." ucap Samuel.

"Ya, katakan lah." ucap Tian.

"Besok kita harus pergi ke negara C Tuan, ada masalah di Perusahaan anak cabang, dan mereka semua meminta anda untuk hadir dalam rapat tersebut." ucap Samuel.

Samuel adalah orang kepercayaan Tian sekaligus Asisten pribadi di perusahaan yang didirikan selama ini.

Selama dia menjadi Asisten Nickel, Tian hanya mengurus perusahaan dari jarak jauh, dan Samuel lah yang mengurus perusahaan selama dia tidak ada.

"Baiklah, urus semua nya dan jemput aku di tempat biasa." ucap Tian.

"Baik Tuan." ucap Samuel.

Malam hari.

Tian berbicara di ruang kerja Nickel untuk meminta izin pergi ke negara C, untuk mengurus sesuatu.

Tok...Tok....Tok...

Tian mengetuk pintu.

"Tuan Muda." panggil Tian.

"Masuklah." ucap Nickel dari dalam

Tian masuk kedalam, dilihat nya Nickel sedang mengerjakan tugas dengan serius. Tian berdiri di depan Nickel yang sedang fokus tanpa duduk di kursi.

Beberapa menit kemudian, Nickel yang tidak mendengar Tian berbicara akhirnya mendongakkan kepalanya.

"Apakah kau akan berdiri seperti itu terus?" tanya Nickel "Duduklah." Tian akhirnya duduk di kursi depan Nickel.

"Apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?" tanya Nickel.

"Ya Tuan, saya ingin meminta izin kepada anda." ucap Tian.

"Izin!! Memang kamu mau kemana?" tanya Nickel menaruh pena nya dan menatap Tian.

"Saya akan ke Negara C Tuan muda. Ada sesuatu yang harus saya urus." ucap Tian.

Nickel diam, berfikir. Selama ini Nickel tidak pernah ikut campur apa yang di lakukan Tian. Tapi entah kenapa ia ingin sekali tahu apa yang di lakukan Tian selama ini, pergi tanpa tahu apa urusan nya. Nickel merasa Tian menyembunyikan sesuatu yang besar dari dirinya dan keluarga. Tapi Nickel juga tidak ingin mengekang Tian dan menyuruh nya untuk mengatakan semua urusan nya. Fikirnya itu sungguh tidak baik mengetahui setiap masalah pribadi yang dimiliki nya.