Kau Juga Tidak Peka!

Ainsley sudah terihat kesal sedari tadi dan semua itu karena Mayumi, bagaimana tidak, gadis itu seperti sedang memprovokasi dirinya. Saat itu mereka berada di meja makan untuk menikmati makanan yang Mayumi buat. Setelah kejadian itu, Damian melarangnya masuk ke dapur, tentu itu kesempatan emas bagi Mayumi untuk menunjukkan kemampuan memasaknya.

Wajah Ainsley terlihat cemberut saat Mayumi mengambilkan beberapa potong makanan untuk Damian. Sial, dia kalah telak karena tidak bisa memasak.

"Dam-Dam, coba ini. Kau pasti suka," ucap Mayumi seraya mengambilkan sepotong makanan lagi untuk Damian.

Ainsley menggenggam sumpitnya dengan erat dan terlihat kesal. tidak saja kalah dalam hal memasak, tapi jujur dia juga tidak bisa memakai sumpit. Dia lahir dan besar di Amerika jadi sumpit adalah hal tabu untuknya.

"Kenapa kau tidak makan, Ainsley?" tanya Damian.

"Benar, apa kau tidak suka masakanku?" tanya Mayumi pula.

"Bu-Bukan begitu," jawab Ainsley. Dia berusaha tersenyum dan mengumpat dalam hati. Damian benar-benar tidak peka, apa dia tidak tahu jika dia tidak bisa menggunakan sumpit?

Jager memperhatikan ekspresi Ainsley sambil tersenyum, oke, saatnya menuang minyak semakin banyak.

"Ainsley, apa kau punya pacar?" ketika Jager bertanya demikian, Damian melotot ke arah ayahnya.

"Tidak, Uncle," jawab Ainsley.

"Wah, aku tidak percaya tidak ada yang menyukai gadis secantik dirimu."

"Yang menyukaiku tentu saja ada, Uncle."

"Wow, siapa?" Jager terlihat penasaran dan ingin tahu tapi ternyata tidak dia saja yang penasaran, diam-diam ada yang tak kalah penasaran dibanding dirinya.

"Tidak enak membahas hal ini saat makan," ucap Ainsley.

"Ayolah, Uncle ingin mendengar," pinta Jager.

"Baiklah, memang ada beberapa yang menyukaiku dan beberapa dari mereka teman sekantor."

"Wow, aku semakin penasaran!" ucap Jager seraya melirik ke arah putranya.

"Tidak ada yang spesial Uncle, tapi seorang pria yang bernama Herry selalu mengejarku dan membuatku kesal!" ucap Ainsley tanpa tahu jika wajah Damian terlihat tidak senang ketika mendengar nama  Harry.

"Wah... Wah... akhirnya saingan berat muncul.," Jager semakin sengaja.

Damian hanya berdehem, pasti ayahnya sedang memanasi mereka berdua. Itu bisa dia lihat dari gelagat ayahnya yang semakin sengaja.

"Apa dia terus mengganggumu?" tanya Jager lagi.

"Ya, setiap siang dia datang ke kantor dan mengajakku makan siang. Padahal aku sudah menolak tapi dia tidak juga menyerah."

"Hm, aku mencium persaingan berat di sini."

Ainsley tersenyum, dia mengatakan hal itu tanpa maksud apa-apa. Lagi pula memang itu yang terjadi, Harry mengganggunya tanpa henti.

"Kenapa kau menolaknya, Ainsley?" Jager Maxton semakin penasaran.

Ainsley menggeleng tanpa mau menjawab dan hal itu membuat Jager penasaran, eh Damian maksudnya.

"Hm, jika aku masih muda, aku pasti akan mengejarmu juga. Tidak seperti seseorang yang tidak peka, jangan sampai menyesal apalagi saingan sudah di depan mata!"

Ainsley tersipu sambil menunduk, sedangkan Damian berdehem. Dia harap ayahnya berhenti memanasinya.

"Tapi ngomong-ngomong, kenapa kau tidak mencoba menerima ajakannya pergi makan satu kali saja?"

"Apakah aku harus melakukan hal itu, Uncle?" tanya Ainsley.

"Aku rasa, lagi pula kau tidak punya pacar, bukan? Kenapa kau tidak?"

"Dad!" Damian menyela ucapan ayahnya dengan cepat.

"Ada apa?" Jager pura-pura memasang wajah tidak senang.

"Makanannya sudah dingin, tidak baik berbicara saat makan."

"Oh kau benar," jawab Jager seraya mengambil sepotong makanan yang ada di dalam piringnya.

"Wah, makanan ini enak," pujinya saat dia memakan makanan yang dibuat oleh Mayumi. Sekarang saatnya memanasi yang satunya.

"Benarkah Uncle?" Mayumi terlihat senang.

"kau hebat, kau adalah menantu idaman," jawab Jager sambil menikmati makanannya.

"Terima kasih Uncle, aku akan masak untuk kalian setiap hari," ucap Mayumi sambil tersenyum.

Ainsley kembali kesal dan matanya menatap Mayumi dengan tajam, hanya karena bisa masak saja jangan senang dulu. Dia juga bisa jadi dia akan belajar memasak setelah pulang nanti. Dia tidak mungkin kalah dengan gadis Jepang itu.

Mayumi sangat senang, dia bahkan mengambilkan beberapa potong makanan untuk Jager dan tentunya untuk Damian. Selama makan tak henti-hentinya Jager memuji masakan Mayumi dan selalu berkata jika Mayumi adalah menantu idaman.

Ainsley semakin kesal dibuatnya, dia bahkan tidak menyentuh makanannya. Hal itu membuat Damian heran, apalagi Ainsley tidak menyentuh makanannya sama sekali sampai mereka selesai.

"Ainsley, kenapa kau tidak makan?"

Ainsley melihat ke arah Mayumi yang sedang membereskan piring kotor dan setelah itu dia melihat si tua Jager yang sedang menikmati teh hijau.

"A-Aku?" Ainsley benar-benar malu. Jangan sampai Mayumi tahu jika tidak gadis Jepang itu akan menertawakannya.

"Hm, Mayumi, ayo temani aku main catur!" ajak Jager seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Tapi aku belum selesai, Uncle."

"Sudah, ayo!" Jager menarik tangan Mayumi dengan paksa keluar dari tempat itu tapi apa dia benar-benar bermain catur? Ya jelas tidak karena saat itu lagi-lagi dia sedang mengintip setelah meminta Mayumi melakukan sesuatu.

"Mereka sudah pergi jadi katakan padaku kenapa kau tidak makan?" tanya Damian.

"Dam-Dam dasar kau tidak peka! Aku tidak bisa menggunakan sumpit!" ucap Ainsley kesal seraya meletakkan sumpit yang dia pegang sedari tadi ke atas meja dengan kasar.

"Kenapa kau tidak bilang?"

"Aku malu! Memangnya kau mau menyuapi aku jika aku bilang aku tidak bisa menggunakan sumpit!" ucap Ainsley asal.

Damian tersenyum dan mengambil mangkuk makanan milik Ainsley, dia juga mengambil sumpit baru dan menjepit makanan yang ada di dalam mangkuk.

"Buka mulutmu," pintanya sambil memberikan makanan yang ada di sumpit.

"What?" Ainsley terkejut. Dia hanya asal bicara saja tapi kenapa Damian terlihat serius?

"Kau ingin disuapi, bukan?"

"A-Aku hanya bercanda, Dam-Dam."

"Tidak apa-apa, seseorang selalu mengatakan jika aku akan menyesal jika tidak bergerak cepat." ucap Damian.

Jager bersorak dalam hati, "Good Boy!" dan dia masih mengintip dari balik persembunyiaannya.

Jager terlihat senang, sekarang waktunya memberi kabar pada putrinya. Sepertinya usaha mereka tidak akan sia-sia dan dia menjadi semakin bersemangat. Jager berjalan pergi tapi sayangnya ketika dia telah pergi, Mayumi kembali ke dalam ruang makan untuk Mencari Jager karena dia sudah selesai melakukan apa yang Jager perintahkan.

"Dam-Dam, mana ayahmu?" tanya Mayumi tapi langkahnya terhenti ketika melihat Damian sedang menyuapi makanan ke dalam mulut Ainsley.

Ainsley terkejut, wajahnya memerah karena malu, sedangkan Damian terlihat canggung dan meletakkan mangkuk juga sumpit ke atas meja.

"So-Sorry," ucap Mayumi.

"Dam-Dam, aku mau pulang," Ainsley meneguk air yang sudah tersedia dan beranjak pergi karena dia benar-benar malu.

"Ainsley, aku akan mengantarmu!" Damian mengikuti langkahnya.

Mayumi diam saja, melihat mereka berdua. Ainsley berjalan dengan terburu-buru, sedangkan Damian mengejarnya dan hal itu membuat Jager sangat heran, apa yang telah terjadi?

"Ada apa?" tanya Jager ingin tahu saat Ainlsey menghampirinya.

"Sorry Uncle, aku mau pulang. Lain kali aku akan datang lagi menemani Uncle main catur," Ainsley mengambil tasnya dan memeluk Jager sejenak.

"Hei, apa yang kau lakukan padanya?" Jager bertanya pada putranya saat Ainsley berjalan menuju pintu keluar.

"Tidak ada, Dad. Aku mau mengantarnya pulang!" jawab Damian dan dia kembali mengejar Ainsley.

"Ck, baru saja aku tinggal!" gerutu Jager tapi ketika dia melihat Mayumi keluar dari ruang makan, dia jadi tahu apa yang telah terjadi.

"Mayumi, kau!"

"Sorry, Uncle," ucap Mayumi sambil menunduk.

Jager berdecak kesal, dia melangkah keluar dengan terburu-buru karena dia ingin melihat Damian dan Ainsley tapi sayangnya mobil yang dibawa Damian sudah bergerak pergi. Jager kembali menggerutu, padahal momen sudah bagus tapi jadi kacau.

Selama di perjalanan, Ainsley dan Damian diam saja. Damian melirik ke arah Ainsley sesekali, sungguh dia tidak mengerti kenapa Ainsley jadi seperti itu. Apa dia marah? Suasana sunyi di antara mereka sampai mereka tiba.

"Thanks sudah mengantar aku," ucap Ainsley ketika mobil sudah berhenti.

"Ainsley," Damian memegangi tangan Ainsley sehingga Ainsley menghentikan niatnya untuk membuka pintu.

"A-Ada apa?" Ainsley jadi gugup karena Damian menatapnya dengan serius.

"Apa kau marah?" tanya Damian.

"Tidak," jawab Ainsley sambil menggeleng.

"Lalu, kenapa kau begitu terburu-buru?"

"Aku malu, oh my God! Benar yang ayahmu katakan, kau tidak peka!"

Setelah Ainsley mengatakan hal itu, Damian menarik tangan Ainsley hingga mereka berdua begitu dekat. Wajah Ainsley memerah kerena Damian mendekatkan wajah mereka berdua.

"Baiklah, mulai sekarang aku mau jadi Harry kedua. Kau tidak keberatan, bukan?" bisiknya.

"Mak-Maksudmu?" tanya Ainsley gugup.

"Lihatlah, tidak hanya aku tapi ternyata kau juga tidak peka!"

"Jangan menggodaku!" Ainsley mendorong tubuh Damian sedikit menjauh.

"Masuklah, terima kasih sudah menemani ayahku hari ini," ucap Damian.

"It's oke, maaf aku membuat kekacauan."

"Tidak apa-apa."

Ainsley mengambil tasnya dan membuka pintu, tapi sebelum dia turun entah kenapa dia jadi ingin melakukan sesuatu sehingga niatnya kembali terhenti.

"Dam-Dam."

"Ya?" Damian terkejut saat Ainsley mendekatinya dan mencium pipinya.

"Thanks," ucap Ainsley dan setelah itu dia turun dari mobil dengan cepat dan mengambil langkah seribu.

Damian memandangi kepergian Ainsley sambil memegangi pipinya. Wow, hari ini mereka berdua benar-benar aneh. Ini pasti gara-gara ayah dan adiknya tapi tidak buruk.

Di dalam rumah, Ainsley mencari ibunya dengan terburu-buru sambil menenangkan jantungnya. Hng, dia benar-benar sudah gila mencium Damian. Setelah ini bagaimana dia bertemu dengan pria itu nanti?

"Mom, besok aku mau belajar memasak!" teriak Ainsley seraya masuk ke dalam dapur di mana ibu dan kakak iparnya sedang berbincang.

"Wah, tumben?" Kate memandangi putrinya dengan heran.

"Aku juga mau belajar memegang sumpit!" ucap Ainsley.

"Hm, sepertinya ada yang mau belajar menjadi istri idaman," goda Vivian.

"Kakak ipar berisik!"

"Oh ya? Wah, sepertinya ada yang merasa tersaingi dengan gadis Jepang itu," Vivian semakin sengaja.

"Sembarangan!" sangkal Ainsley.

"Ck... ck..., ada yang cemburu!"

"Kakak ipar!" Aisley memandangi kakak iparnya dengan tajam, mereka menjadi aneh pasti gara-gara perkataan kakak iparnya.

"Ada apa?" tanya Vivian pura-pura.

"Semua gara-gara Kakak ipar! Awas ya!" teriak Ainsley dan setelah itu dia mengejar Kakak iparnya yang sudah mengambil langkah seribu.

Rumah terdengar ramai karena mereka apalagi Vivian tidak berhenti menggodanya. Ainsley masih mengejar tapi sejujurnya dia senang dan tentu saja bukan dia saja yang senang.

Terpopuler

Comments

fulana anonymous

fulana anonymous

wkwkwkwk 2 orang ga peka.alias telmi saling suka
bikin pembacanya gregetttaaann

2024-01-17

0

fulana anonymous

fulana anonymous

wkwkw dasar kompor .... othor nya bisa aja Yaa bikin cerita Klan smith sebanyak ini , tp bener2 beda²

2024-01-17

0

Mila Milasari

Mila Milasari

kok aku yg jdi senyum2 sndri😂😂😂

2023-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Kacau Gara-Gara Pengacau
2 Tragedi Di Tokyo, Jepang
3 Best Friend
4 Jangan Sampai Menyesal!
5 Rival?
6 Kami Hanya Teman.
7 Nasehat
8 Team Provokator.
9 Di Luar Dugaan.
10 Kau Juga Tidak Peka!
11 Belajar Memasak
12 Windstond Family
13 Makanan Buatan Calon Menantu
14 Kelinci Percobaan.
15 Harry Yang Tidak Menyerah!
16 Cucuku Bukan Kau Saja!
17 Aku Akan Selalu Ada Untukmu
18 Rencana Berjalan dengan Lancar
19 Piknik
20 Rasa Penasaran Jager Maxton.
21 Apa Kau Tidak Menyukainya?
22 In The Black Market
23 Perbedaan Cinta Ayah Kandung Dan Cinta Ayah Angkat
24 Ainsley Dan Mayumi
25 Nasehat
26 Drama
27 Serangan Telur Busuk.
28 Apa kau Menyukaiku?
29 Siapa Sebenarnya Anak Itu?
30 Rasa Ingin Tahu Harry
31 Ketakutan Yang Dirasakan Mayumi
32 Kami Akan Membantumu
33 Ajakan Kencan
34 Beautiful Night
35 Apa Kau Berhasil?
36 Sama-Sama Ingin Tahu
37 Aku Akan Menjaga Dan Melindungimu
38 Rekaman Cctv
39 Apa Kau Akan Percaya?
40 Nikmati Waktu Kalian!
41 Aku Ingin Kau Berhati-Hati
42 Kemarahan Jager Maxton
43 Kita Harus Melenyapkannya!
44 Perkelahian Jager Dan Carl
45 Kemarahan Damian
46 Aku Tidak Terkejut Sama Sekali!
47 Keributan Di Keluarga Windstond
48 Kekesalan Dan Rasa Cemburu Yang Mulai Tumbuh
49 Im promise
50 Sama-Sama Kacau
51 Kebetulan Macam Apa Ini?
52 Kau Tidak Mungkin Adikku!
53 Aku Tidak Akan Kembali!
54 Kemarahan Harry
55 Menangkap Cicak
56 Pertemuan Ayah Dan Anak
57 Jangan Mengganggu Keluargaku
58 Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
59 Just Info
60 Rasa Iri Mayumi
61 Rencana Harry Dan Sherly
62 Pertemukan Kami Dengannya
63 Tawaran Aland Winstond
64 Abaikan Mereka
65 Tawaran Kerja sama
66 Apa Aku Harus Merelakannya?
67 Kau Tidak Pantas
68 Aku Akan Menang
69 Apa Aku Tidak Pantas Untukmu?
70 Tidak Perlu Khawatir
71 Will You Marry Me?
72 Rasa Takut Kehilangan
73 Ayahmu Pasti Akan Menyesal
74 Aku Akan Menghancurkan Kalian
75 Aku Menginginkan Gadis Itu!
76 Kali Ini Tanpa Syarat
77 Sepertinya Ada Harapan
78 Kesempatan Emas
79 Aku Tidak Akan Berhenti
80 Abaikan Saja Dia!
81 Aku Tahu Dia Ada Di Mana!
82 Peti-Peti Mencurigakan
83 Berhati-Hatilah
84 Seharusnya Kita Malu
85 Musuh Sudah Datang.
86 Aku Menginginkan Gadis Itu
87 Saling Bekerja Sama
88 Wedding Day
89 Party
90 Hal Buruk Akan Segera Terjadi
91 Akhir Pesta Yang Menegangkan
92 Kau Hanya Perlu Mengorbankan Gadis Itu!
93 Rasa Bimbang Mayumi
94 Keputusan Ainsley
95 Arena Berburu Yang Berbeda
96 Kau Salah Mencari Lawan!
97 Let's Roll
98 Princess Smith In Action
99 Siapa Yang Harus Mereka Lawan?
100 Trap
101 Umpan
102 Duel
103 Strategi
104 Kerja Sama
105 Suasana Mencekam
106 Malam Panjang Yang Melelahkan!
107 Harapan Ainsley
108 Akibat Cinta Buta
109 It's Show Time
110 Karena Kita Adalah Saudara
111 Welcome To The Jungle!
112 Siapa Sebenarnya Mereka?
113 Makan Malam
114 Kapan Kau Akan Menjenguk Mereka?
115 Menakuti Mayumi
116 Permintaan Maaf Keluarga Windstond
117 Akulah Hukum Dan Akulah Keadilan!
118 Game
119 Ide James
120 Game Kedua
121 Permintaan Maaf Dan Kepergian Mayumi
122 Kita Tidak Memerlukan Rumah Baru
123 Damian Dan Keluarga Barunya
124 Gadis Yang Pura-Pura Buta
125 Makan Malam
126 Jager Yang Tidak Sabar
127 Kabar Gembira
128 Gadis Buta Yang Unik
129 Tantangan Untuk Anna
130 Harry Mulai Curiga
131 Kesialan Harry
132 Sindrom Si Calon Ayah
133 Obat Tanda Permintaan Maaf
134 Beri Aku Kesempatan
135 Aku Hanya Butuh kesempatan
136 Awas Jika Kau Berani!
137 Kesempatan Emas
138 Aku Hanya Ingin Minta Maaf
139 Gara-Gara Permintaan Ainsley
140 Selamat Hari Raya Dari Author
141 Gara-Gara Mimpi
142 Hal Konyol Yang Membuat Bahagia
143 Time To Run!
144 Semoga Berhasil
145 Sampai kau Jatuh Cinta Padaku
146 Aku Tidak Mengenalnya!
147 Harry Mendapat Saingan
148 Berhentilah Mengejarku
149 Merasa Aneh
150 Si Penguntit Yang Diikuti Oleh Mantan penguntit.
151 Rival
152 Saling Menyindir
153 Mendapat Bonus
154 Sekarang Kita Adalah Buronan
155 Terbongkarnya Rahasia Harry
156 Apa Kau Sedang Cemburu?
157 Aku Tidak Bercanda
158 Amatir VS Profesional
159 Rencana Ayah Anna Dan Marco
160 Jangan Terburu-buru
161 Mulai Terjerat
162 Mimisan
163 Aku Tidak Bersungguh-sungguh
164 Bahaya Sedang Mengintai
165 Situasi Yang Berbalik
166 kau Pasti Memerlukannya
167 Gadis Yang Tidak Mau Rugi
168 Kebencian Yang Semakin Tumbuh Subur
169 Aku Akan Menjagamu
170 Aku Sudah Terbiasa
171 Firasat Buruk
172 Kita Pasti Akan Menemukannya.
173 Aku Akan Membantu
174 Yes, We Are Gonna Die
175 Ancaman Marco
176 Aku Tidak Bisa
177 Kemarahan Marco
178 Bunuh Semua!
179 Bantuan Yang Tiba-Tiba Datang
180 Pernikahan Yang Tidak Batal
181 Kebahagiaan Anna
182 Membaiknya Hubungan Anna Dan Kedua Orangtuanya
183 Kami Sudah Menikah
184 Aku Tidak Ingin Mengecewakanmu
185 Permintaan Maaf Marco
186 Semua Pasti Baik-Baik Saja
187 Pesta
188 Rasa Takut Damian
189 A Baby Boy
190 Last Chapter
191 Last Chapter Again
192 Info Novel baru
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Hari Yang Kacau Gara-Gara Pengacau
2
Tragedi Di Tokyo, Jepang
3
Best Friend
4
Jangan Sampai Menyesal!
5
Rival?
6
Kami Hanya Teman.
7
Nasehat
8
Team Provokator.
9
Di Luar Dugaan.
10
Kau Juga Tidak Peka!
11
Belajar Memasak
12
Windstond Family
13
Makanan Buatan Calon Menantu
14
Kelinci Percobaan.
15
Harry Yang Tidak Menyerah!
16
Cucuku Bukan Kau Saja!
17
Aku Akan Selalu Ada Untukmu
18
Rencana Berjalan dengan Lancar
19
Piknik
20
Rasa Penasaran Jager Maxton.
21
Apa Kau Tidak Menyukainya?
22
In The Black Market
23
Perbedaan Cinta Ayah Kandung Dan Cinta Ayah Angkat
24
Ainsley Dan Mayumi
25
Nasehat
26
Drama
27
Serangan Telur Busuk.
28
Apa kau Menyukaiku?
29
Siapa Sebenarnya Anak Itu?
30
Rasa Ingin Tahu Harry
31
Ketakutan Yang Dirasakan Mayumi
32
Kami Akan Membantumu
33
Ajakan Kencan
34
Beautiful Night
35
Apa Kau Berhasil?
36
Sama-Sama Ingin Tahu
37
Aku Akan Menjaga Dan Melindungimu
38
Rekaman Cctv
39
Apa Kau Akan Percaya?
40
Nikmati Waktu Kalian!
41
Aku Ingin Kau Berhati-Hati
42
Kemarahan Jager Maxton
43
Kita Harus Melenyapkannya!
44
Perkelahian Jager Dan Carl
45
Kemarahan Damian
46
Aku Tidak Terkejut Sama Sekali!
47
Keributan Di Keluarga Windstond
48
Kekesalan Dan Rasa Cemburu Yang Mulai Tumbuh
49
Im promise
50
Sama-Sama Kacau
51
Kebetulan Macam Apa Ini?
52
Kau Tidak Mungkin Adikku!
53
Aku Tidak Akan Kembali!
54
Kemarahan Harry
55
Menangkap Cicak
56
Pertemuan Ayah Dan Anak
57
Jangan Mengganggu Keluargaku
58
Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
59
Just Info
60
Rasa Iri Mayumi
61
Rencana Harry Dan Sherly
62
Pertemukan Kami Dengannya
63
Tawaran Aland Winstond
64
Abaikan Mereka
65
Tawaran Kerja sama
66
Apa Aku Harus Merelakannya?
67
Kau Tidak Pantas
68
Aku Akan Menang
69
Apa Aku Tidak Pantas Untukmu?
70
Tidak Perlu Khawatir
71
Will You Marry Me?
72
Rasa Takut Kehilangan
73
Ayahmu Pasti Akan Menyesal
74
Aku Akan Menghancurkan Kalian
75
Aku Menginginkan Gadis Itu!
76
Kali Ini Tanpa Syarat
77
Sepertinya Ada Harapan
78
Kesempatan Emas
79
Aku Tidak Akan Berhenti
80
Abaikan Saja Dia!
81
Aku Tahu Dia Ada Di Mana!
82
Peti-Peti Mencurigakan
83
Berhati-Hatilah
84
Seharusnya Kita Malu
85
Musuh Sudah Datang.
86
Aku Menginginkan Gadis Itu
87
Saling Bekerja Sama
88
Wedding Day
89
Party
90
Hal Buruk Akan Segera Terjadi
91
Akhir Pesta Yang Menegangkan
92
Kau Hanya Perlu Mengorbankan Gadis Itu!
93
Rasa Bimbang Mayumi
94
Keputusan Ainsley
95
Arena Berburu Yang Berbeda
96
Kau Salah Mencari Lawan!
97
Let's Roll
98
Princess Smith In Action
99
Siapa Yang Harus Mereka Lawan?
100
Trap
101
Umpan
102
Duel
103
Strategi
104
Kerja Sama
105
Suasana Mencekam
106
Malam Panjang Yang Melelahkan!
107
Harapan Ainsley
108
Akibat Cinta Buta
109
It's Show Time
110
Karena Kita Adalah Saudara
111
Welcome To The Jungle!
112
Siapa Sebenarnya Mereka?
113
Makan Malam
114
Kapan Kau Akan Menjenguk Mereka?
115
Menakuti Mayumi
116
Permintaan Maaf Keluarga Windstond
117
Akulah Hukum Dan Akulah Keadilan!
118
Game
119
Ide James
120
Game Kedua
121
Permintaan Maaf Dan Kepergian Mayumi
122
Kita Tidak Memerlukan Rumah Baru
123
Damian Dan Keluarga Barunya
124
Gadis Yang Pura-Pura Buta
125
Makan Malam
126
Jager Yang Tidak Sabar
127
Kabar Gembira
128
Gadis Buta Yang Unik
129
Tantangan Untuk Anna
130
Harry Mulai Curiga
131
Kesialan Harry
132
Sindrom Si Calon Ayah
133
Obat Tanda Permintaan Maaf
134
Beri Aku Kesempatan
135
Aku Hanya Butuh kesempatan
136
Awas Jika Kau Berani!
137
Kesempatan Emas
138
Aku Hanya Ingin Minta Maaf
139
Gara-Gara Permintaan Ainsley
140
Selamat Hari Raya Dari Author
141
Gara-Gara Mimpi
142
Hal Konyol Yang Membuat Bahagia
143
Time To Run!
144
Semoga Berhasil
145
Sampai kau Jatuh Cinta Padaku
146
Aku Tidak Mengenalnya!
147
Harry Mendapat Saingan
148
Berhentilah Mengejarku
149
Merasa Aneh
150
Si Penguntit Yang Diikuti Oleh Mantan penguntit.
151
Rival
152
Saling Menyindir
153
Mendapat Bonus
154
Sekarang Kita Adalah Buronan
155
Terbongkarnya Rahasia Harry
156
Apa Kau Sedang Cemburu?
157
Aku Tidak Bercanda
158
Amatir VS Profesional
159
Rencana Ayah Anna Dan Marco
160
Jangan Terburu-buru
161
Mulai Terjerat
162
Mimisan
163
Aku Tidak Bersungguh-sungguh
164
Bahaya Sedang Mengintai
165
Situasi Yang Berbalik
166
kau Pasti Memerlukannya
167
Gadis Yang Tidak Mau Rugi
168
Kebencian Yang Semakin Tumbuh Subur
169
Aku Akan Menjagamu
170
Aku Sudah Terbiasa
171
Firasat Buruk
172
Kita Pasti Akan Menemukannya.
173
Aku Akan Membantu
174
Yes, We Are Gonna Die
175
Ancaman Marco
176
Aku Tidak Bisa
177
Kemarahan Marco
178
Bunuh Semua!
179
Bantuan Yang Tiba-Tiba Datang
180
Pernikahan Yang Tidak Batal
181
Kebahagiaan Anna
182
Membaiknya Hubungan Anna Dan Kedua Orangtuanya
183
Kami Sudah Menikah
184
Aku Tidak Ingin Mengecewakanmu
185
Permintaan Maaf Marco
186
Semua Pasti Baik-Baik Saja
187
Pesta
188
Rasa Takut Damian
189
A Baby Boy
190
Last Chapter
191
Last Chapter Again
192
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!