Saat itu di Jepang, seorang pria bertampang seram dengan tato memenuhi wajah masuk ke dalam sebuah ruangan karena dia mau memberikan laporan pada atasannya, Akira.
Akira sedang berendam di dalam Ofuro ditemani oleh dua wanita cantik saat itu, dia menoleh sebentar ketika mendengar pintu geser dibuka. Minuman yang ada di tangan diteguk dan setelah itu Akira bertanya, "Apa kalian sudah menemukannya?"
"Belum, tapi ada yang mengatakan jika dia pergi ke prefektur Saitama," jawab sang anak buah.
"Terus cari dan geledah tempat itu! Bawa dia hidup-hidup padaku!" perintah Akira.
"Hai!" jawab sang anak buah sambil membungkuk.
Sang anak buah keluar dari ruangan itu setelah memberi laporan, sedangkan Akira meneguk minumannya sampai habis dan setelah itu, gelas yang sudah kosong di lempar ke dinding ruangan. Suara gelas pecah terdengar, dua wanita yang sedang menemaninya tampak ketakutan. Mata Akira berkilat marah, beraninya Mayumi melarikan diri darinya?
"Mayumi, jangan kau kira bisa lari dariku! Ke mana pun kau pergi, aku pasti akan menemukanmu dan kau akan mati dengan cara yang mengenaskan!" ucap Akira dengan kemarahan di hati.
Jika ada yang berani membantu Mayumi, akan menjadi musuhnya dan dia akan menghancurkan Mayumi bersama dengan orang itu karena telah berani melawannya tapi dia tidak tahu jika Mayumi sudah dibawa ke California oleh Damian. Mengetahui keberadaan Mayumi hanya menunggu waktu karena dia sudah menyebar orang-orangnya untuk mencari keberadaan Mayumi.
Saat itu Mayumi sedang menyeduh teh yang akan dia berikan pada Jager Maxton, sekarang dia sudah merasa aman. Semoga saja Akira tidak menemukan keberadaannya karena dia takut tertangkap. Mayumi membawa teh yang sudah dia buat dan meletakkannya ke atas meja.
"Teh untukmu, Uncle" ucapnya.
"Duduk sini, aku ingin bertanya!" pinta Jager.
Mayumi mengangguk dan duduk di depan Jager, entah apa yang mau dibicarakan tapi dia tahu orang tua itu tidak begitu menyukainya.
"Apa yang ingin Uncle tahu?" tanya Mayumi sambil menunduk.
"Aku hanya ingin tahu, permasalahan apa yang sedang kau alami."
"Aku minta maaf jika merepotkan tapi aku tidak punya pilihan lain selain meminta bantuan Damian," ucap Mayumi.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu apa yang sedang kau alami jadi kau tidak perlu sungkan dan takut."
Mayumi mengangguk dan meremas tangannya, dia terlihat sedih karena mengingat ayahnya. Semua terjadi begitu saja dan semua hancur dalam satu malam.
"Ayahku melakukan perjanjian dengan seorang yakuza, dia berjanji akan menikahkan kami tapi aku tidak mau karena aku sudah menyukai lelaki lain."
"Oh ya?" Jager menyeruput tehnya tapi matanya menatap gadis itu dengan tajam. Jangan katakan yang gadis itu sukai adalah Damian.
"Karena aku menolak, kami diserang secara mendadak. Ayahku memilih melakukan hara-kiri dari pada tertangkap," Mayumi terlihat menangis, mengingat kebersamaan terakhir dengan ayahnya.
"Baiklah, tidak perlu menangis. Karena kau sahabat putraku jadi kami akan membantumu tapi ingat batasanmu!" ucap Jager mengingatkan.
"Tentu, aku sangat berterima kasih pada Damian dan aku juga berterima kasih pada Uncle karena Uncle tidak keberatan menerima aku," Mayumi menghapus air matanya, dia terlihat senang karena dia diterima tapi apakah dia akan menjadi duri dalam daging suatu hari nanti?
Damian keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka, ada sesuatu yang ingin dia bicarakan pada ayahnya. Damian menarik sebuah kursi dan duduk di sisi Mayumi, sedangkan Mayumi melihatnya sambil tersenyum.
"Damian, bagaimana dengan kabar calon menantu Daddy?" tanya Jager sengaja.
Damian mengernyitkan dahi, memangnya siapa calon menantu ayahnya? Damian terlihat bingung, sedangkan Mayumi terlihat menunduk, dia sangat ingin tahu, siapa pacar Damian?
"Dad?"
"Ck, apa kau tidak pergi melihat keadaan Ainsley?" sela ayahnya dengan cepat.
"Ainsley baik-baik saja, aku bertemu dengannya beberapa hari lalu."
"Jika begitu ajak dia datang, Daddy ingin bertemu."
Damian semakin heran, sejak kapan ayahnya ingin bertemu dengan Ainsley?
"Dad, mungkin dia sibuk."
"Sibuk? Aku dengar ada yang mengejarnya. Apa kau akan diam saja?"
"Dad, kami berdua hanya?" ucapan Damian terhenti karena ayahnya kembali menyela ucapannya.
"Hng, jangan sampai menyesal saat ada yang sudah memenangkan hatinya. Jika kau terus diam tanpa bertindak, maka dia akan diambil orang dengan cepat. Seandainya aku masih muda sudah aku kejar dia sampai dapat! Entah kenapa aku jadi teringat dulu ketika aku memperjuangkan istriku!"
Damian menggeleng, tapi jujur dia penasaran dengan pria yang mengejar Ainsley waktu itu. Apa pria itu mantan pacarnya atau pria itu menaruh hati pada Ainsley? Selama ini mereka berdua begitu-gitu saja layaknya seorang teman tapi kenapa dia jadi merasa tidak nyaman saat ada yang mengejar Ainsley. Oke, dia mulai sedikit aneh, ini pasti gara-gara ayahnya yang memanasinya.
"Dad, aku berencana mengajak Mayumi bekerja di kantor," ucap Damian tapi tidak lama kemudian, "Brusshh!" teh yang ada di mulut Jager menyembur keluar dan membasahi wajah Damian dengan tepat.
"Dad!" Damian berteriak dan menarik tisu dengan cepat untuk menyeka wajahnya yang basah.
Mayumi hendak membantu tapi sayangnya Damian menolak dan hanya mengambil tisu yang Mayumi berikan. Jager mengelap mulutnya tapi matanya melihat secara diam-diam. Baiklah, sepertinya Damian memang menganggap gadis Jepang itu sebagai teman.
"Kau bilang apa?" tanya ayahnya pura-pura.
"Membawa Mayumi bekerja di kantor."
"Tidak perlu, Dam," ucap Mayumi dan dia terlihat tidak enak hati.
"Tidak apa-apa, Daddy tidak keberatan, bukan?"
"Hm, tentu tidak!" jawab ayahnya seraya menyeruput tehnya kembali.
"Baiklah, kau akan membawanya ke kantor agar Mayumi punya kegiatan selama dia tinggal di sini."
Jager diam, ini gawat! Hubungan mereka berdua akan semakin dekat jika mereka berdua selalu bersama dan hubungan Damian dengan Ainsley akan semakin menjauh jika seperti ini. Dia harus segera mencari cara untuk mendekatkan mereka berdua dan sepertinya dia harus melibatkan putrinya.
"Nanti siang pergi temui Ainsley!" perintah Jager.
"For what?" tanya Damian dengan ekspresi heran.
"Daddy ingin menitipkan barang untuk adikmu."
"Jika begitu aku akan mengantarkan barang itu secara langsung pada VIvi."
"Tidak!" cegah ayahnya dengan cepat.
"Aku ingin kau memberikannya pada Ainsley. Kau bisa ajak dia, mungkin mereka berdua bisa jadi teman!" ucap Jager seraya melihat ke arah Mayumi.
Damian juga melirik ke arah Mayumi, benar yang ayahnya katakan. Mungkin Mayumi akan berteman dengan Ainsley agar dia terbiasa selama tinggal di California.
"Baiklah," jawab Damian.
"Dasar tidak peka, saat kalian berdua melihat ada saingan, semoga kalian berdua sadar!" gerutu Jager dalam hati.
Jager berlalu pergi, dia mau menghubungi putrinya karena ada yang mau dia bahas. Sepertinya harinya akan sibuk karena misinya sekarang adalah mendekatkan Damian dan Ainsley.
"Dam, apa tidak apa-apa kau membawa aku ke kantor?" tanya Mayumi. Sungguh dia semakin tidak enak hati.
"Tidak apa-apa, tidak ada yang kau lakukan juga di rumah jadi aku rasa kau bisa belajar di kantor."
"Baiklah," jawab Mayumi sambil tersenyum.
"Jika begitu bersiaplah, kita akan segera berangkat."
Mayumi mengangguk, dia belum beranjak saat Damian melangkah pergi. Entah kenapa dia memikirkan gadis yang bernama Ainsley, apa dia pacar yang Damian maksud? Rasanya sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya nanti siang.
#Mayumi# Gak tau nih siapa, asal ambil di pinteres. moga bukan artis anu ya 😬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Hoiriyah Zainal
biasanya orang yang ditolong akan JD benalu
2024-09-09
0
Bunda Tyo'Aura-Dara
pak comblank 😂
2024-01-11
1
Stephanie Kilanmasse
Daddy koplak🤣🤣🤣
2023-10-03
0