Ainsley mengetukkan jarinya ke atas meja dan melirik ke arah ponsel-nya sesekali karena dia sedang menunggu seseorang menghubunginya. Biasanya dia tidak akan suka tapi kali ini, dia sangat berharap orang itu menghubunginya dan mengajaknya makan siang.
Walau dia tidak suka tapi hari ini dia tidak akan menolak ajakan makan siang dari Harry, makanan yang dia buat sudah dia bawa karena dia punya ide brilian untuk membuat Harry menyerah mengejarnya. Semoga saja berhasil sehingga Harry tidak mengganggunya lagi.
Ainsley terlihat bosan dan melihat jam, ternyata belum makan siang dan dia sudah tidak sabar menunggu. Sebelum membawa masakannya, dia sudah mencicipi semuanya dan ternyata? Dia bahkan tidak mau memakannya. Dia jadi ingin tahu, apa rasa sushi yang dia berikan pada Damian enak? Entah kenapa dia jadi malu karena bisa dia tebak, sushi itu pasti tidak enak.
Jari kembali diketuk, dan pada saat itu terdengar suara ponsel-nya berbunyi. Ainsley terlihat senang, akhirnya yang dia tunggu datang juga.
Ponsel diraih, Ainsley terlihat semangat tapi dia tidak langsung menjawab karena dia harus berpura-pura seperti biasa. Jangan sampai Harry curiga, jika tidak rencananya akan ketahuan. Suara ponsel mati tapi tidak lama kemudian, ponsel kembali berbunyi. Ainsley menarik napasnya dan setelah itu, dia menjawab telepon dari Harry.
"Jangan mengganggu aku terus, Harry!" pinta Ainsley dan dia pura-pura frustasi.
"Aku hanya ingin mengajakmu makan siang, Ainsley," ucap Herry.
"Bukankah kau tahu jawaban apa yang akan aku berikan?"
"Please, sekali ini saja. Aku ingin makan siang denganmu," pinta Harry memohon.
"Sorry, aku tidak bisa. Aku ingin mengajak pacarku makan siang berdua siang ini!" tolak Ainsley pura-pura.
"Ainsley, please. Apa pun akan aku lakukan asal kau mau makan siang denganku!"
"Tidak perlu merayu!" Ainsley masih pura-pura seperti biasanya.
"Beri aku kesempatan Ainsley, aku ingin menunjukkan padamu jika aku benar-benar menyukaimu."
"Ck, cinta tidak bisa dipaksakan, Harry! Kau tahu aku tidak menyukaimu lalu untuk apa kau memaksa?"
"Aku hanya menginginkan dirimu, sungguh!" ucap Harry meyakinkan.
Ainsley menghembuskan napasnya, kesal. Dia sudah menolak sedemikian rupa tapi Harry tidak mau menyerah sama sekali.
"Baiklah, sebelum aku menemui pacarku, kita akan makan siang tapi aku tidak bisa lama!"
"Benarkah?" Harry terdengar senang. Ini sebuah keajaiban karena Ainsley mau makan siang dengannya.
"Hanya sebentar karena setelah ini aku mau mengajak pacarku makan bersama!"
"Tidak apa-apa, aku sangat senang mendengarnya!" ucap Harry.
Dia benar-benar tidak menyangka jika Ainsley mau menerima ajakan makan siangnya setelah sekian lama. Dia akan memanfaatkan hal ini baik-baik dan menunjukkan pada Ainsley jika dia serius menginginkan gadis itu.
Harry begitu bersemangat dan segera bergegas keluar dari ruangan tapi pada saat itu, Shelly datang karena dia ingin mengajak Harry makan siang. Dia datang untuk mengambil hati Harry kembali tapi ketika melihat Harry keluar dengan terburu-buru dengan ekspresi senang, Shelly menghentikan langkahnya dan mengintip dari balik dinding. Entah kenapa dia jadi ingin tahu, ke mana Harry pergi?
Tanpa sepengetahuan Harry, Shelly mengikutinya secara diam-diam. Dia benar-benar ingin tahu ke mana Herry akan pergi. Harry pergi ke restoran di mana dia akan makan siang bersama dengan Ainsley. Dia tiba terlebih dahulu dan memesan tempat yang nyaman karena dia tidak mau ada yang mengganggu momen mereka berdua yang langka.
Harry terlihat tidak sabar, dia bahkan tidak tahu jika Shelly duduk tidak jauh darinya dan mengintainya. Dia ingin tahu wanita seperti apa yang telah membuat Harry berpaling darinya padahal dulu mereka saling mencintai.
Di luar sana, Ainsley sudah tiba sambil membawa makanan yang dia buat. Harry begitu senang melihatnya, dia bahkan beranjak dari tempat duduk dan melambaikan tangannya ke arah Ainsley. Seperti biasa, gadis itu selalu cantik, itulah sebabnya dia jatuh cinta dengan Ainsley dan bukan hanya karena itu saja.
Ainsley melangkah mendekati Harry, semoga setelah ini pria itu tidak mengganggunya lagi. Mungkin Harry pria yang baik tapi dia tidak suka apalagi dia tahu jika Harry sudah punya calon tunangan.
"Sorry, apa kau sudah menunggu lama?" tanya Ainsley basa basi.
"Tentu tidak, aku tidak keberatan menunggumu berapa lama pun, Ainsley," jawab Harry.
"Oke, aku tidak mau mendengar bualanmu karena aku tidak bisa lama!" Ainsley meletakkan paper bag yang dia bawa ke atas meja, sedangkan Harry melihat paper bag itu dengan rasa ingin tahu yang begitu besar.
"Apa yang kau bawa?" tanyanya.
"Makanan, aku berencana memakannya bersama dengan pacarku nanti!"
"Apa? Jika begitu berikan padaku!" Harry meraih paper bag itu dengan cepat.
"Jangan!" teriak Ainsley tapi Harry sudah melihat isinya bahkan mengeluarkan kotak makanan yang ada di dalam sana.
"Harry, kembalikan!' pinta Ainsley.
"Apa ini makanan yang kau buat sendiri?" tanya Harry penasaran.
"Tentu saja jadi kembalikan, makanan itu untuk pacarku!"
"Ijinkan aku mencicipinya, Ainsley," pinta Harry.
"Tidak boleh!"
"Please, aku ingin mencoba makanan yang dibuat olehmu."
"Ck, jangan sampai menyesal!" diam-diam Ainsley tersenyum dengan licik.
"Tentu tidak, aku benar-benar senang bisa menikmati makanan yang kau buat jadi aku akan menghabiskannya," Harry tersenyum, dia tidak menduga jika dia akan begitu beruntung hari ini. Mencicipi makanan yang dibuat oleh gadis yang disukai, siapa yang tidak mau? Dia akan memuji masakan Ainsley agar Ainsley senang.
"Aku tidak yakin Harry dan aku rasa kau tidak akan bisa menghabiskannya!"
"Aku pasti bisa, akan aku buktikan padamu jika aku bisa menghabiskan makanan ini karena aku begitu mencintaimu!"
"Silahkan, tapi jika tidak bisa kau habiskan maka kau harus berhenti mengejar aku!" ucap Ainsley.
Harry tersenyum dan meletakkan kotak makanan ke atas meja tanpa menjawab, dia bahkan memesan minuman dan tentunya, Harry terlihat begitu bersemangat. Kotak makan di buka satu persatu, aroma makanan yang tercium begitu menggugah selera.
Ainsley memperhatikannya dengan serius, dia tidak percaya Harry bisa menghabiskan makanan yang dia buat apalagi di sana ada enam jenis masakan. Harry mengambil garpu dan memutar pasta di garpu, matanya tidak lepas dari Ainsley dan senyumnya terus mengembang.
Pasta sudah terlilit sempurna, Harry siap menikmatinya. Ainsley tersenyum sinis saat Harry memakan pasta itu. Satu kali kunyah membuat ekspresi wajah Harry berubah, dua kali kunyah membuat matanya menatap ke arah Ainsley bahkan dia merasa mual, sedangkan gadis itu tersenyum dengan manis.
"Enak tidak?" tanya Ainsley.
Harry mengangguk dengan cepat dan menelan pasta itu dengan susah payah. Sial, asin! Kotak pasta disingkirkan dan setelah itu, Harry mengambil makanan yang lain. Semoga makanan itu enak tapi lagi-lagi, Harry menelannya dengan susah payah bahkan dia tersedak dan terbatuk.
"A-Ainsley makanan ini?" Harry tidak berani menyentuhnya lagi dan meneguk minumannya dengan cepat.
"Tidak sanggup, bukan?"
"Bukan begitu, Ainsley."
"Pacarku sangat suka masakanku dan dia selalu menghabiskan makanan yang aku buat," ucap Ainsley asal.
"What?" Harry terlihat tidak percaya, orang bodoh mana yang mau menghabiskan makanan mengerikan itu?
"Jadi Harry, karena kau tidak bisa menghabiskannya jadi berhenti mengejarku!" Ainsley meraih tasnya, dia sudah selesai dengan pria itu.
"Ainsley, tunggu! Jangan seperti ini!" pinta Harry.
"Berhentilah, Harry! Bukankah kau sudah punya tunangan? Kenapa kau masih mengejar aku padahal kau sudah punya tunangan?!"
"Aku dan dia sudah tidak memiliki hubungan apa pun lagi, Ainsley!" ketika Harry mengatakan hal itu, Shelly mencengkeram kedua tangannya dengan erat karena dia mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.
"Yang aku inginkan hanya dirimu Ainsley, bukan Shelly!"
"Jika begitu habiskan makanan itu maka aku akan mempertimbangkan dirimu!' ucap Ainsley.
Harry menelan ludah, sial! Jika dia memakannya maka dia akan berakhir di rumah sakit dan dia tidak mau mengambil risiko itu apalagi Ainsley belum tentu menerimanya.
"Ainsley, aku akan menunjukkan rasa cintaku padamu dengan cara yang lain!" Harry beranjak, mendekati Ainsley tapi gadis itu melangkah mundur.
"Kedatanganku hari ini karena aku ingin memintamu untuk berhenti mengejarku!" ucap Ainsley.
"Aku tidak akan menyerah!" teriak Harry.
Ainsley kehabisan kata-kata, lebih baik dia pergi. Tanpa mengucapkan apa pun lagi, Ainsley melangkah pergi, tidak mempedulikan Harry. Harry kembali duduk dan melihat makanan yang ada di atas meja. Sial, makanan itu benar-benar mengerikan! Sebaiknya dia singkirkan dan dia rasa, pacar Ainsley sudah gila bisa menghabiskan makanan mengerikan itu.
Dari tempat duduk lain, Shelly terlihat marah dan kesal, ternyata Harry yang tergila-gila dengan gadis itu sehingga menolaknya. Apa gadis itu lebih baik darinya? Akan dia cari tahu nanti dan dia tidak akan diam saja Harry direbut darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Org bodohnya adalah adikmu Harry
2022-09-30
0
Alexandra Juliana
Jgn fitnah Ains...🤣🤣
2022-09-30
0
Maia Mayong
Shelly jgn ganggu macam betina ,, bisa hbis nti kw shel. 🤣
2022-06-23
0