Jager Maxton terlihat kurang senang saat melihat putranya membawa seorang gadis pulang ke rumah. Dia tambah tidak suka melihat kedekatan mereka, walaupun Damian berkata jika gadis itu adalah sahabat baiknya tapi tetap saja, dia takut putranya jatuh hati pada gadis itu.
Bukan tanpa alasan, baginya hanya satu gadis yang boleh menjadi menantunya tapi mereka berdua, entah kenapa hubungan mereka begitu-begitu saja. Jager melirik Mayumi dari balik majalah yang sedang dia baca saat Damian mengajak Mayumi menghampiri ayahnya yang sedang menikmati tehnya.
"Dad, ini temanku Mayumi," Damian memperkenalkan Mayumi pada ayahnya.
"Hai, Uncle," sapa Mayumi sambil membungkukkan badannya.
"Hm," jawab Jager singkat.
"Dad," Damian memanggil ayahnya sambil menekan nada bicaranya. Bisa dia lihat jika ayahnya tidak begitu suka dengan Mayumi tapi Mayumi tidak akan lama di sana.
Dia juga tidak punya pilihan selain membawa Mayumi pulang karena jika dia membiarkan Mayumi berada di Jepang maka Mayumi akan tertangkap dengan mudah. Lagi pula dia juga tidak bisa berada di Jepang terlalu lama.
"Antar dia beristirahat dan setelah itu Daddy mau berbicara denganmu!" ucap ayahnya seraya meletakkan majalah yang dia baca.
Mayumi tampak tidak enak hati, sepertinya ayah Damian tidak begitu suka melihatnya. Sesuai permintaan ayahnya, Damian mengajak Mayumi ke kamar yang akan dia tempati nanti.
"Dam, sepertinya ayahmu tidak suka denganku," ucap Mayumi.
"Tidak, Daddy memang seperti itu dengan orang baru," jawab Damian.
"Benarkah?" Mayumi tampak tidak percaya.
"Yes, kau tidak perlu memikirkannya."
"Baiklah, mana pacarmu? Bolehkah aku bertemu dengannya?" tanya Mayumi sambil melihat rumah itu dengan teliti.
"Dia sedang sibuk!" jawab Damian asal.
Mayumi hanya mengangguk dan mengikuti langkah Damian menuju kamar. Semoga saja para yakuza itu tidak mengetahui keberadaannya dan menyerah mencarinya tapi sayangnya, Akira dan Katsuo mengerahkan semua orang mereka untuk mencari keberadaan Mayumi. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka menemukan Mayumi.
"Ini kamarmu, ayahku tidak suka dengan wanita yang berpakaian tidak sopan jadi aku harap kau selalu memakai pakaian yang sopan," ucap Damian mengingatkan Mayumi.
"Tentu, maaf merepotkanmu, Damian."
"Tidak apa-apa, aku akan memantau situasi. Kita harus waspada jangan sampai mereka tahu keberadaanmu."
"Sekali lagi, thanks. Jika tidak ada kau, aku tidak tahu mau meminta bantuan kepada siapa lagi," ucap Mayumi dengan ekspresi sedih apalagi dia teringat dengan ayahnya.
"Sudahlah, kita teman. Sebaiknya kau beristirahatlah! Selama kau tinggal di sini, aku akan menjamin keamananmu."
Mayumi tersenyum dan mengangguk, dia sangat bersyukur masih memiliki seorang sahabat baik seperti Damian. Damian keluar dari kamar, meninggalkan Mayumi dan setelah itu dia mencari ayahnya. Entah apa yang akan ayahnya bicarakan tapi bisa dia tebak, ayahnya pasti ingin bertanya tentang Mayumi.
Jager sudah menunggu putranya di kamar, dia tidak mau pembicaraan mereka di dengar oleh gadis Jepang itu. Damian menghampiri ayahnya yang sedang duduk di depan jendela, dia bahkan duduk di samping ayahnya, siap mendengar pertanyaan ayahnya.
"Siapa gadis itu, Damian?" tanya ayahnya karena Damian tidak mengatakan jika dia akan membawa Mayumi pulang.
"Dia sahabat baikku selama aku di Jepang, Dad."
"Lalu kenapa kau membawanya pulang?"
"Mayumi meminta bantuanku karena dia sedang melarikan diri."
"Kenapa?" tanya ayahnya lagi.
"Dia sedang mengalami masalah, Dad. Rumahnya hancur dan ayahnya sudah meninggal. Sebagai seorang teman sudah seharusnya aku membantunya," jawab Damian.
"Baiklah, kau tidak memiliki perasaan spesial dengannya, bukan?"
Damian memandangi ayahnya dengan lekat, kenapa ayahnya bertanya seperti itu?
"Tentu tidak!" jawabnya.
"Bagus dan dengarkan aku, Damian!" Jager memandangi putranya dengan serius, begitu juga dengan Damian.
"Aku tidak mau kau mengalami seperti apa yang aku alami sehingga aku kehilangan istriku. Kau tahu bukan jika kau membantunya berarti kau sudah melibatkan diri ke dalam masalah yang sedang dia hadapi?"
"Aku tahu Dad, tapi aku tidak bisa berdiam diri melihatnya dalam masalah."
"Aku tidak melarang, Damian. Tapi aku hanya ingin kau berhati-hati dan ingat, aku tidak mau Ainsley salah paham ketika melihat kau bersama dengannya."
"Dad, memangnya apa hubungannya dengan Ainsley?"
"Ck, dasar kau tidak peka!" jawab ayahnya dengan ketus.
Damian diam saja, entah kenapa dia jadi teringat dengan pria yang mengejar Ainsley waktu itu. Apa pria itu menaruh hati pada Ainsley?
"Sudah sana keluar, Daddy mau menghubungi adikmu!" ucap ayahnya.
"Dad, kau tidak keberatan bukan Mayumi tinggal di sini untuk sementara waktu?" tanya Damian memastikan.
"Tidak, tapi kau tidak boleh terlalu dekat dengannya jika kalian berdua hanya teman saja!"
"Aku tahu, thanks Dad."
Jager hanya mengangguk, tidak bisa seperti ini. Keinginannya menjadikan Ainsley Smith sebagai menantu bisa semakin jauh dari harapan. Sebaiknya dia mendiskusikan hal ini pada putrinya. Mungkin mereka bisa membuat rencana bersama.
Ponsel diambil setelah Damian keluar dari kamar, semoga putrinya punya solusi dan rencana. Tanpa membuang waktu, Jager menghubungi putrinya Vivian. Dia juga melihat keadaan karena dia tidak mau putranya mendengar pembicaraan mereka.
"Ada apa, Dad?" tanya Vivian.
"Kau tahu? Kakakmu membawa pulang seorang wanita ke rumah," ucap ayahnya.
"Benarkah?" Vivian terdengar terkejut dan tidak percaya.
"Untuk apa Daddy berbohong padamu!"
"Lalu? Kenapa Daddy terdengar tidak senang?" tanya putrinya.
"Tentu saja tidak! Daddy tidak mau Ainsley salah paham melihat mereka berdua nanti!"
Vivian terkekeh, sepertinya ayahnya benar-benar menginginkan Ainsley sebagai menantunya tapi mereka berdua? Kakaknya sibuk dengan dunianya, sedangkan Ainsley juga begitu. Entah mereka memiliki perasaan atau tidak, tidak ada yang tahu.
"Dad, mungkin mereka tidak berjodoh," ucap Vivian.
"Jika tidak berjodoh, aku yang akan menjodohkan mereka!" jawab ayahnya.
"Caranya?"
"Akan Daddy pikirkan nanti!"
"Dad, jangan melakukan hal yang konyol."
"Tidak, tunggu saja nanti."
"Dengar Dad, aku dengar Ainsley dikejar oleh seseorang dan sekarang Kakak membawa seorang gadis pulang, jika mereka berdua berjodoh dan memiliki perasaan satu sama lain maka itu hal yang bagus. Mereka akan merasa cemburu atau semacamnya jika salah satu dari mereka melihat ada orang lain atau semacam saingan. Jadi aku rasa Daddy tidak perlu melakukan hal yang tidak perlu untuk mendekatkan mereka."
"Hng, kau benar juga!" jawab ayahnya sambil mendengus.
"Jadi? Daddy tahu bukan apa yang harus Daddy lakukan?"
"Tentu, putri Daddy memang pintar," jawab ayahnya.
"Jika begitu, selamat berusaha, Dad," ucap Vivian memberi semangat.
"Pasti, jangan remehkan si tua bangka ini! kakakmu memang payah, tidak punya pengalaman pada wanita!" jawab ayahnya dan memang demikian karena Damian tidak pernah dekat dengan wanita yang dia anggap spesial bahkan dia belum pernah pacaran selama tinggal di Jepang karena kesibukannya dan sekarang, dia semakin sibuk mengelola perusahaan ayahnya dan juga organisasi yang dia pimpin.
Vivian hanya terkekeh mendengar ucapan ayahnya, seorang pria dewasa yang belum pernah menjalin hubungan, sangat jarang dan dia tidak percaya tapi nyatanya, kakaknya memang seperti itu.
Pembicaraan mereka berakhir, Jager tersenyum dan banyak rencana di dalam otaknya. Sepertinya dia harus turun tangan untuk membantu putranya yang tidak peka. Tapi mau siapa pun jodoh putranya, Ainsley atau Mayumi, dia tidak bisa mencegahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Rina_Ibnu_Hajar
i like it, jangan lupa mampir di novel ku ya kak
"Gadis Pejuang Bisnis Kecantikan Oriflame"
2023-03-24
1
🍁K3yk3y🍁
Aku suka gaya Ansley smith dari cerita cerita sebelumnya
2023-02-22
0
Alexandra Juliana
Si Daddy mencurigakan niihhh kayanya mau bikin konspirasi sama Vivi...😄😄
2022-09-30
0