rencana maya

dua bulan kemudian... 🍟🍟🍟

'' kak... tetap lah disini'' pinta Rina untuk kesekian kalinya pada Maya

''rina... biarkan aku pergi, kamu tidak perlu takut aku dan anakku akan mengunjungi mu nanti'' sahut Maya.

Maya sudah membuat keputusan ia dan anak-anaknya nya akan pindah dari rumah Rina, Maya tidak ingin terus merepotkan Rina.

'' tapi kak.. jika kalian pergi aku pasti akan sangat kesepian dirumah ini'' sebut Rina dengan sendu, baru saja ia merasakan hangatnya Keluarga namun kali ini Maya ingin pergi meninggalkan nya.

'' hey... kamu tidak sendirian lagi, kamu sudah punya sikembar sekarang'' ucapnya menyemangati rina.

'' kakak mau usaha apa, aku mohon tetaplah disini hingga usaha yang kakak rencana kan itu berhasil'' bujuk Rina lagi

Maya nampak berpikir sejenak, ia sendiri juga ragu namun Maya tidak ingin membebani Rina terus.

Maya berencana untuk membuka toko kue kecil-kecilan bersama ketiga anaknya, Maya mendapatkan uang dari rina. Rina mengatakan itu adalah tabungan dari suaminya.

selama Arya menikah dengan Rina memang Maya tidak pernah lagi mengelola keuangan suaminya itu, bahkan belanja bulanan saja Rina yang melakukan nya.

Arya sengaja melakukan itu agar Maya tidak pergi meninggalkan nya, tapi apa yang ia buat sangat membuat Maya kesulitan.

hingga saat Mayra masuk rumah sakit ia tidak memegang uang sama sekali.

Rina sengaja memberikan sebagian tabungan dari hasil kerja Arya dulu.

Rina tidak ingin egois Maya juga istri sah dari Arya karena itu juga ia membaginya dengan Maya.

'' kamu tidak usah khawatir aku yakin tabungan yang kamu berikan itu pasti cukup'' sahutnya meyakinkan Rina

'' tapi aku minta pada kakak jika kakak membutuhkan sesuatu segera hubungi aku'' Rina akhirnya pasrah mengikuti kemauan Maya.

'' tentu, kamu adalah satu-satunya adikku'' sebut Maya lalu mereka tertawa bersama.

'' baiklah sekarang sudah larut ayo kita istirahat, besok kamu juga harus kekantor kan?'' Maya mengingat kan jadwal adiknya itu

'' tidak ah, aku mau membantu kakak berkemas dulu'' sahut Rina

'' tidak perlu rina.., kakak bisa mengerjakan semua nya, kamu ngantor saja ya... masa baru beberapa hari ngantor kamu udah libur lagi'' ucap Maya mengingat kan, karena Rina baru saja selesai nifas ditambah ia tidak ingin kekantor karena selalu teringat akan kehadiran Arya saat ia dikantor.

Maya mengerti apa yang dirasakan oleh madunya itu pun terus memberikan semangat kepada rina.

'' baiklah, tapi kakak berangkat nya nungguin aku pulang makan siang ya janji'' Rina tidak ingin memaksa kan kehendak nya lagi, entah mengapa ia tidak bisa membantah kata-kata maya. padahal dulu dialah yang selalu mengatur Maya dirumah ini.

mungkin karena Rina sudah menganggap Maya sebagai seorang kakak nya, begitupun dengan Maya ia selalu memperhatikan apapun tentang Rina.

Rina yang dari dulu haus akan kasih sayang sekarang melihat sosok Maya yang selalu memperhatikan nya membuatnya nyaman seperti memiliki sosok ibu jika ia bersama dengan maya.

entah apa jadinya jika Maya pindah nanti mungkin ia akan sering kerumah madunya yang sekarang sudah ia anggap sebagai kakaknya.

Maya dan Rina pun masuk kekamar mereka masing-masing untuk istirahat karena malam sudah cukup larut.

setelah melewati malam yang panjang kini pagi telah tiba, suara adzan shubuh saling menyahut memecah keheningan.

Maya dan Mayra sudah siap diatas sajadahnya sudah menjadi kebiasaan mereka sebelum sholat shubuh mereka mengerjakan sholat Sunnah terlebih dahulu.

setelah selesai dengan sholat Sunnah barulah mereka mengerjakan shalat wajib.

Maya sudah selesai dengan sholat nya tak lupa ia berdoa sebelum menyimpan perlengkapan sholat nya.

namun Maya terkejut saat ia berbalik putri nya Mayra masih setia mengadah kan tangan berdoa kepada sang pencipta entah apa yang diminta oleh gadis belia itu.

Maya hanya tersenyum melihat putrinya yang tampak sangat khusuk dalam berdoa.

Maya meninggalkan kamar nya untuk menuju kekamar sang putra, Maya membuka pintu kamar putra nya itu untuk membangun kan kedua putranya. namun belum Maya masuk melangkah Maya sudah mendengar suara kedua putranya yang sedang mengaji.

sejenak ia terdiam didepan pintu mendengar kan merdunya suara kedua putranya itu.

sudah lama Maya tidak membangun kan putra nya untuk sholat shubuh, karena selama ini Mayra lah yang melakukan tugas ini.

Alhamdulillah... ya Allah ucap nya syukur

Maya mengurungkan niatnya untuk memasuki kamar putra nya itu. Maya beralih kekamar madunya untuk mengecek keadaan sikembar sekaligus membangun kan Rina untuk melakukan kewajiban nya.

sesampainya didepan pintu kamar Rina, Maya mengetuk pintu itu dengan perlahan. '' Rina ... apa kamu sudah bangun'' tanya Maya dari luar, namu ia tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya.

Maya langsung saja memutar kenop pintu kamar itu, setelah pintu terbuka Maya mengedarkan pandangannya, hingga pandangan tertuju pada Rina yang sedang melakukan sholat shubuh, sementara sikembar masih tertidur lelap didalam keranjang tidur mereka.

Maya mengulas senyum melihat Rina sudah bisa bangun sendiri tanpa harus ia ribut di pagi hari untuk membangun kan rina.

Maya masuk kekamar tersebut ia mendekati keranjang tidur sikembar, seperti mereka mengetahui kehadiran Maya saat ini sikembar memberikan senyuman pada Maya walaupun saat ini mereka tengah tidur nyenyak.

'' anak Sholeh ibu, nyenyak sekali kalian tidurnya, kalian tidak merepotkan mama kalian kan tadi malam'' sapa Maya pada sikembar.

'' tidak ibu '' sahut Rina dari belakang menirukan suara anak kecil

Maya berbalik dan tertawa melihat tingkah adik angkatnya sekaligus madunya itu.

'' Alhamdulillah akhirnya kamu bisa bangun sendiri dan sholat shubuh'' seru Maya

'' ya iya lah kak, aku harus belajar dong aku ga mau kakak kecewa karena aku tidak melakukan apa yang kakak nasehat kan kepada ku'' sahutnya bangga karena ia sekarang sudah bisa terbangun saat shubuh tanpa harus mendengarkan ceramah Maya panjang lebar setiap shubuh nya.

'' nah gitu dong, itu baru namanya istri yang Sholehah'' sebut Maya tanpa sadar dengan status mereka saat ini.

Rina tertegun ia merasa sedih karena saat ia sudah memperbaiki diri Arya sudah tiada disisinya.

Maya yang melihat wajah Rina. berubah sendu langsung sadar dengan ucapannya. ia mendekati Rina dan langsung memeluk tubuhnya.

'' maafkan aku rin... aku lupa jika mas Arya sudah meninggalkan kita'' sebut nya lirih

'' tidak apa-apa kak, cepat atau lambat kita akan terbiasa dengan status kita ini'' sahut Rina sambil menyeka air matanya yang sempat jatuh tadi.

'' ah iya aku mau buat sarapan pagi dulu ya.. sekalian mau nyiapin bekal untuk anak-anak'' ucap Maya mengalihkan pembicaraan nya ia tidak ingin rina melihat nya yang menangis saat ini

'' baiklah kak, aku akan menyusul'' sahut Rina saat Maya melepaskan pelukannya.

'' tidak usah kamu temani saja sikembar, nanti kalo mereka bangun barulah kamu menyusul ku kedapur'' Maya

'' baiklah kak'' sahut Rina pasrah.

terimakasih sudah mampir gaes....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!