selamat membaca... 💗💗💗
semoga kalian suka ya....
'' fali kamu duduk disini dulu ya nak, ibu minta tolong jaga adikmu ya...'' pesan Maya pada putra kedua nya itu
'' iya bu...'' sahut fali
'' ibu tidak usah khawatir fiko ga akan nakal bu...''
'' hemmm anak ibu sudah besar, terimakasih sayang...'' Maya mengusap kepala kedua putranya itu.
lalu beralih mengikuti langkah suster yang sudah berjalan didepan nya.
'' buk ini surat yang harus ibu isi, disini juga ada rincian biaya tentang obat buang kami gunakan untuk anak ibu tadi'' sebut suster itu sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.
Maya membaca kertas yang diberikan oleh suster tersebut dan membacanya dengan teliti
Maya mengisi semua data tentang Mayra putri nya, yang saat ini sedang menjalani perawatan disalah satu ruangan puskesmas ini.
setelah selesai mengisi data Mayra, Maya membalik kertas tersebut deg... Maya terkejut sekaligus terpaku melihat rincian obat dan biaya yang tidak sedikit tertulis dikertas itu menurut maya.
karena memang Maya tidak mempunyai uang sebanyak yang tertera dikertas itu saat ini, aduh bagaimana ini, aku tidak ada uang sebanyak ini, heemm atau aku telpon mas saja ya, ah tidak mungkin yang ada dia malah marah padaku nanti.
lama Maya terpaku memikirkan bagaimana caranya ia bisa membayar biaya pengobatan anaknya Mayra.
'' buk... apa ibuk sudah selesai?'' tanya perawat itu, hingga membuat Maya tersentak dari lamunannya.
'' ah iya maaf sus...''
itu anu.. anu'' maya ragu dengan pertanyaan
'' iya buk, ada yang bisa kami bantu'' tanya nya lagi
'' ini sus, saya punya surat ini dari RT, apa saya bisa menggunakan nya'' Maya mengeluarkan surat kesehatan yang pernah diberikan oleh RT tempat ia tinggal dulu.
suster itu mengambil surat yang diberi Maya lalu membacanya dengan teliti. '' oh ini bisa buk, tapi hanya rawat jalan ya buk, tidak bisa untuk rawat inap, kalau ibuk mau rawat inap ibu harus minta surat pengantar nya dari puskesmas tempat tinggal ibuk dulu'' jelas suster itu
dirawat inap, apa Mayra separah itu hingga harus dirawat inap pikir Maya.
'' hemm kalau saya tidak ada surat pengantar nya bagaimana sus...''
'' berarti ibuk harus membayar biaya rawat inap nya buk, sementara untuk obat yang digunakan bisa dengan surat ini ya buk, dilain waktu ibu bisa mengubah surat ini menjadi kartu buk untuk memudahkan ibuk mengunakan nya''
'' ooo jadi begitu ya sus..., bagaimana keadaan anak saya sus..? apa dia harus dirawat inap? tanya Maya memastikan
'' tergantung perkembangan pasien buk, tapi sebaiknya menginap karena luka nya banyak mengeluarkan darah.''
''baiklah sus, kalau boleh saya tau berapa biaya rawat inap untuk satu malam sus?''
perawat itu pun membalik lembaran buku mencari biaya rawat inap.
'' biaya per malamnya kurang lebih 200 ribu rupiah bu''
ah 200 ribu, dari mana aku mendapatkan uang itu, Maya bingung disisi lain putri nya Mayra mungkin membutuhkan perawatan inap, tapi ia tidak memiliki uang yang harus ia berikan.
'' sus... pembayaran nya bagaimana?''
'' ibu harus deposit dulu buk, sisanya bisa nanti jika ibuk akan pulang membawa pasien.''
maya terdiam menanggapi ucapan perawat itu, sempat berpikir akan mengunakan uang yang diberikan oleh fali putra nya tadi, tapi ia mengurungkan niatnya.
karena uang yang diberikan fali belum tentu cukup, kemana aku akan mencari kekurangan nya batin Maya.
'' sus sebentar saya ingin menemui putra saya dulu, nanti saya akan kemari lagi''
''ih baiklah buk, ibuk bisa bawa dulu kertas ini, nanti setelah ibu mengisinya silahkan serahkan lagi pada saya, kalau bisa secepatnya ya buk karena pasien mungkin akan dipindahkan keruangan perawatan setelah ini''
'' hemm baiklah sus'' sahut Maya lemas
Maya berjalan menuju ruang tunggu untuk menemui putra nya.
'' ibu...'' ucap fali dan fiko seraya berlari mendekati ibunya yang tidak jauh darinya.
Maya melihat kedua putranya lalu ia tersenyum hangat pada mereka.
'' iya nak, ada apa hemm?''
'' bu... fiko lapar'' rengek fiko
'' hus... nanti kan bisa dek''
'' tidak apa sayang, nanti ibu belikan kalian makanan ya, kamu jaga disini dulu. siapa tau kakak membutuhkan Kalian nanti''
'' baik ibu'' sahut mereka patuh
'' oh iya fali, dari mana kamu mendapatkan uang ini nak'' Maya mengeluarkan uang yang diikat dengan karet gelang tadi dari tas nya
'' itu uang tabungan fali dan fiko bu, kami menyisihkan uang jajan sekolah kami yang diberi ayah''
'' apa?, jadi abang ambil uang tabungan kita'' tanya fiko
'' iya dek, abang sengaja ambil uang tabungan kita, siapa tau bisa berguna untuk mengobati kakak''
'' oo jadi begitu, ya sudah tidak apa-apa''
jawab fiko tersenyum
'' terimakasih sayang, ibu pinjam uang kalian dulu ya nak, besok kalo ibu aada uang, ibu akan ganti kembali''
'' pakai saja bu..., tidak usah diganti, kami ikhlas bu'' sebut fali dan fiko serentak
Maya tersenyum melihat kekompakan anaknya itu. meskipun saat ini ia tengah bingung memikirkan bagaimana caranya ia membayar uang rawat inap untuk putrinya mayra.
'' baiklah kalian tunggu disini biar ibu beli makanan dulu keantin''
'' baik bu'' fali dan fiko kembali duduk dikursi ruang tamu tersebut.
Maya melangkah kan kakinya mencari kantin yang ada dipuskesmas besar itu.
sesampainya di kantin Maya melihat ada banyak jenis makanan dan harga nya, setelah menimang dan memilih makanan yang menurutnya baik untuk anak-anaknya dan terjangkau dengan keuangan yang ia miliki saat ini.
'' mbak saya mau pesan ini dua porsi ya...''
'' baik buk, anda bisa menunggu sebentar dikursi itu''
Maya mengangguk dan duduk disalah satu kursi kantin itu.
Maya melamun memikirkan bagaimana caranya ia bisa membayar biaya perawatan anak nya pikir maya.
mas... aku membutuhkan kamu saat ini, kasihan Mayra mas, gumam Maya.
sementara suami Maya kini tengah sibuk melayani istrinya yang juga harus dirawat, bedanya Rina dirawat disalah satu rumah sakit mahal dikota itu.
'' ayo sayang buka mulutnya kamu harus makan buahnya agar cepat pulih'' bujuk ayah mayra pada istri mudanya itu
'' sudah cukup mas..., aku sudah kenyang, sekarang lebih baik kamu pulang dan kasih pelajaran pada maya, gara-gara dia aku dan anak kita hampir saja celaka.''
'' kamu tenang saja sayang, setelah kita pulang nanti aku akan memberikan dia pelajaran yang tidak pernah ia dapatkan, kamu tidak usah pikiran itu, aku pasti akan membalas perbuatan dia nanti''
Rina tersenyum puas mendengar perkataan suaminya, rasakan kamu maya, aku yakin kali ini kamu akan menyesal karena kamu tidak mau melepaskan suamimu untuk ku. batin Rina
sementara itu dipuskesmas Maya masih setia dialam lamunannya hingga ia tidak menyadarinya ada seorang pria paru baya yang memanggil namanya saat ini.
'' maya... maya...'' panggil lelaki paruh baya itu, karena tidak juga mendapatkan jawaban lelaki itu berinisiatif menepuk bahu maya, anak sahabat nya itu.
Maya pun kaget, saat ia merasakan ada seseorang yang memegang bahunya.
Maya melihat pada orang yang memegang bahunya tersebut.
ia terkejut ketika melihat lelaki paruh baya itu yang tersenyum ramah padanya.
'' om'' sebut Maya tanpa mengeluarkan suara
'' ternyata aku tidak salah, kamu adalah Maya, sedang apa kamu disini? siapa yang sakit'' tanyanya
Maya menyalami nya terlebih dahulu baru menjawab pertanyaan lelaki paruh baya itu, bisa dikatakan seumuran dengan ayahnya.
'' itu om. anakku Mayra dirawat disini'' sebutnya lirih
lelaki tersebut dapat melihat jika kondisi Maya saat ini sedang tidak baik.
'' kamu ada masalah apa, kok murung begitu, ayo cerita sama om, siapa tau om bisa bantu.
tanpa ragu Maya menyampaikan kesusahan nya saat ini, ia yakin sahabat papanya itu akan membantu nya.
'' o jadi beegitu, sudah kamu tidak usah khawatir om yang akan tanggung semua biaya anakmu nanti, ''
'' beneran om''
'' iya, kamu seperti baru kenal om saja'' sambil mengusap rambut Maya
'' terimakasih om, aku tidak tahu harus kemana lagi, karena saat ini ayah mayra sedang ada diluar kota'' bohong Maya
Tapi sahabat papa Maya bisa menangkap kebohongan yang disembunyikan oleh maya, namun ia tidak ingin menayakan lagi, ia tahu pasti Maya punya alasan sendiri untuk tidak mengatakan nya.
dulu Maya telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak sahabat papanya ini, namun Maya menolak permintaan orangtua nya dengan alasan Maya mencintai suaminya saat ini.
tapi sekarang semua berubah, suami yang dipilih olehnya malah menduakan, dan membiarkan dirinya dalam kesulitan saat ini.
mohon dukungannya ya say... 💗💗💗
terimakasih.... 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments