kejamnya ibu tiri

selamat membaca... 😊😊😊

Awal pindah kerumah itu semuanya baik-baik saja ayah mayra masih tetap berbuat adil kepada kedua istrinya itu, begitu juga dengan mayra dan adiknya ayahnya selalu memberikan perhatian kepada anak-anak nya itu dan juga mendampingi mereka dalam mengerjakan tugas sekolah jika ibu mayra sedang sibuk membersihkan rumah.

hanya ibu mayra yang membersihkan rumah besar itu, karena istri kedua ayahnya memecat art mereka sebelumnya, dengan alasan ibu mayra tidak bekerja jadi sudah menjadi tugas nya untuk membersihkan rumah dan pekerjaan rumah lainnya.

dirumah itu hanya ada satu art laki-laki ia hanya bertugas untuk membersihkan taman dan menjaga keamanan rumah saat mereka pergi keluar kota atau tidak berada dirumah.

ibu mayra tidak masalah dengan hal itu, karena ia juga sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti itu. sejak menikah dengan ayah mayra ibu Maya menyesuaikan kehidupan nya dengan suaminya.

ibu Maya yang terlahir dari keluarga berada tapi tidak membuat dirinya merasa rendah dengan mengerjakan pekerjaan rumah.

malahan ia senang bisa mengurus rumah dan memasak untuk anak-anaknya dan Suami nya, ada rasa bangga saat anak dan suaminya memuji masakannya.

Tapi lain halnya dengan istri kedua ayah mayra, ia tidak menyangka jika ibu mayra masih bisa tersenyum meski sudah dibebankan pekerjaan rumah untuknya.

awalnya ia berniat dengan kesibukan madunya itu, bisa mengurangi waktu kebersamaan dirinya dengan ayah mayra tapi rencananya salah.

ayah mayra terus saja memuji istrinya itu disetiap mereka sarapan ataupun makan malam.

seperti pagi ini ibu mayra sedang menghidangkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya, begitu juga untuk madunya.

ia iklhas melakukan semua itu untuk semua.

'' sayang masakan mu memang tiada duanya hingga membuat aku makin cinta sama kamu'' ayah mayra mencubit dagu lancip istrinya itu.

memang jika dibandingkan dengan istri mudanya Maya jauh lebih cantik, ia memilki tubuh yang indah dan selalu berkata lemah lembut kepada siapapun termasuk pada madunya itu.

namun itu tidak menjamin semua, buktinya suaminya tega menikah lagi dan menduakan dirinya hingga saat ini ia serumah dengan madunya. tapi maya tidak pernah mengeluh karena suaminya selalu berbuat adil pada dirinya dan anak-anaknya.

tapi saat istri keduanya hamil, semua berubah bahkan ayah mayra tidak segan berbuat kasar pada anak dan istrinya pertamanya itu.

puncaknya saat rina istri kedua ayah mayra tengah memarahi Mayra yang saat itu tengah bermain lari-larian bersama kedua adiknya. hingga tidak sengaja Mayra menabrak ibu tirinya itu yang sedang berjalan menuju kamarnya dengan membawa sepiring rujak yang baru saja dibeli oleh maya.

rina marah besar pada Mayra hingga menjewer telinga Mayra kuat, tidak puas sampai disitu ia juga mencaci dan menghina Mayra dan ibunya yang hanya menumpang hidup pada dirinya selama ini.

'' dasar anak tidak tahu diri, keterlaluan kamu ya, ini akibat nya karena ibumu selalu saja memanjakan kamu, jadi kamu tidak punya adab seperti ini pada orang tua'' hardik rina

'' maaf bu... maaf Mayra ga sengaja Mayra tadi hanya ingin melerai fiko dan fali yang sedang berlarian, mayra takut mereka jatuh.'' sahut Mayra takut sambil menunduk, ia sangat takut jika Meri sudah marah padanya karena rina tidak segan menyakiti fisiknya.

sudah banyak bekas kekerasan yang ada ditubuh Mayra, namun saat ibunya menanyakan Mayra selalu saja memberi alasan jika dia jatuh atau tidak sengaja terluka saat ia bermain dengan kedua adiknya.

Mayra tidak ingin membuat keadaan dirumah ini bertambah buruk, untuk itu ia selalu menyembunyikan kebenaran nya dari ibunya

namun jawaban Mayra semakin menambah emosi rina, ia menjambak rambut Mayra dan mendorong tubuh Mayra diantara tumpukan rujak dan piring pecah yang berserakan dilantai.

kakak... teriak kedua adiknya saat melihat kakaknya jatuh dan mengenai salah satu kaca yang ada dilantai.

kedua adik Mayra menangis keras karena melihat darah yang keluar dari luka kakaknya itu.

'' fiko lihat, tangan kak Mayra berdarah''

'' iya, kaki kakak juga berdarah, kita harus panggil ibu agar mengobati kakak''

fali mengusap air matanya dan berlari kedapur mencari ibunya namun ia tidak menemukan ibunya hingga ia terus mencari sampai ke halaman belakang.

'' dasar anak cengeng, kalian pantas mendapatkan nya.'' ucap rina sinis tanpa rasa kasihan sedikit pun, padahal ia melihat sendiri jika tangan dan kaki Mayra berdarah karena ulahnya.

tapi ia malah meninggalkan dua beradik itu dan masuk kekamar nya dengan santai.

'' dek... sudah kamu jangan menagis lagi, kakak baik-baik saja ini hanya luka kecil'' Mayra menutupi rasa perih pada lukanya ia tidak ingin membuat adiknya tambah sedih.

'' tapi kak, kaki dan tangan kakak berdarah'' rengek fiko lagi.

Mayra berusaha bangkit dari tumpahan rujak dan piring pecah itu, namun saat ia bangkit telapak tangannya tidak sengaja terkena kaca.

'' aw..' ringis mayra.

'' kakak... '' teriak fali saat melihat kakaknya kesakitan.

Tepat saat itu ibu Maya baru saja pulang dari membeli rujak yang dipesan oleh rina karena rujak yang tadi terlalu pedas kata rina.

hingga Maya pergi lagi membeli rujak untuk madunya itu. jika tidak dituruti maka rina akan mengadukan nya pada suaminya dan menambah hal yang tidak dilakukan oleh maya.

Maya yang sudah lelah selalu ribut dan disalahkan oleh suaminya itu pun tidak ingin berdebat lagi. baginya lebih baik ia menuruti saja apa yang diperintahkan oleh rina daripada ia dimaki dan mendapatkan perlakuan fisik dari suaminya itu.

assalammualaikum... ucap maya saat memasuki rumah.

suara sang ibu sontak mengejutkan tiga beradik itu yang sedang ketakutan melihat keadaan Mayra yang kacau saat ini.

''ibu...'' panggil fiko dan fali lalu berlari mendekati ibunya itu dan merengek.

sementara Mayra takut bercampur khawatir jika ibunya mengetahui keadaan nya sekarang, ia tidak ingin ada keributan antara ibunya dan ibu tirinya itu.

Mayra berusaha tersenyum pada ibunya itu yang sedang memperhatikan dirinya saat ini.

Mayra sedang membersihkan dan mengumpulkan beberapa kaca yang pecah dilantai itu.

'' kak ada apa ini'' tanya ibu mayra sambil terus memperhatikan keadaan putri nya itu, seperti menahan rasa sakit. itulah yang tergambar diwajah Mayra saat ini.

'' tidak bu..., tidak ada apa-apa, tadi aku tidak sengaja menjatuhkan piring rujak ini'' jawab Mayra masih berusaha menutupi rasa perih lukanya, wajar jika Mayra merasakan perih pada lukanya karena terkena bumbu rujak yang juga ada cabai didalam bumbu itu.

'' ibu tangan dan kaki kakak terluka dan ada darahnya juga'' adu fali anak kedua maya.

'' iya bu tadi ibu rina mendorong kakak hingga kakak jatuh di pecahan kaca itu'' adu fiko lagi dengan menunjuk rujak dan kaca yang berserakan dilantai.

'' kakak...'' seru Maya sambil menegakkan tubuh anaknya itu.

'' aw... sakit'' rintih Mayra karena berdiri tiba-tiba.

'' kakak kamu kenapa nak'' Maya melihat kaki anaknya yang mengeluarkan darah, ia langsung panik dan mengangkat tubuh kurus putrinya itu untuk duduk diatas kursi yang berada diruangan itu.

'' ayo angkat kakinya kak, ''

Mayra mengangkat kakinya perlahan, Maya melihat ada kaca yang yang masih menempel ditelapak kaki putrinya itu. lalu ia mencabut kaca yang menempel di kaki Mayra itu.

'' aduh... sakit bu...'' Mayra meringis kesakitan saat ibunya mencabut kaca itu.

'' tenang kak, tidak apa-apa jika dibiarkan akan lebih sakit lagi''

'' sabar ya kak...'' sebut fiko dan fali sambil mengapit tubuh kakak perempuan nya itu.

'' sebentar ya ibu ambil kotak obat dulu.''

Maya pergi meninggalkan anaknya untuk mengambil kotak obat yang berada dilemari.

lalu ia bergegas kembali dimana anak-anaknya berada.

'' tahan sedikit ya kak...'' Maya membasahi kapas dengan alkohol lalu membersihkan semua luka yang ada pada tangan dan kaki mayra, tak lupa ia memberi obat merah dan perban agar luka anaknya tidak berdarah lagi.

'' Alhamdulilah sudah selesai, nanti kalau ayah pulang kita berobat ke puskesmas ya kak, ibu tidak ada memegang uang saat ini.'' ucap nya sedih melihat keadaan putri nya, darah yang dikeluarkan oleh luka Mayra bukanlah sedikit mungkin saja luka itu memerlukan jahitan.

tapi apalah daya, Maya sama sekali tidak memegang uang saat ini.

ia hanya bisa menagis dalam batinnya melihat keadaan putri nya.

'' Alhamdulilah... tidak apa-apa bu... Mayra udah dirumah enakan bu...'' sahut Mayra sambil tersenyum ia tidak ingin ibunya semakin merasa bersalah karena tidak bisa membawanya berobat.

kalau boleh jujur saat ini Mayra merasakan lukanya menganga mungkin perkiraan ibunya memang benar jika luka Mayra membutuh jahitan.

rina keluar dari kamarnya ia lupa jika tadi ada tumpahan rujak dan kaca pecah dilantai hingga ia tidak sengaja memijak lantai yang masih basah itu dan terjatuh.

'' aw.... aduh.... pinggangku sakit sekali'' rintih nya sambil mengusap pinggangnya. belum cukup sampai disitu tiba-tiba ia merasakan panas pada pahanya nya lalu mengucur deras membasahi pakaian dan lantai yang tempat ia terjatuh tadi.

apa ini... hah darah? tidak mungkin, rina panik ketika melihat ada darah ditangannya yang ia gunakan untuk mengecek apa yang membuat pahanya basah.

maya.... maya... teriaknya

aduh... dimana sih perempuan itu

maya... panggil rinalagi

'' bu... ibu rina sedang memanggil ibu, apa ibu tidak mendengar nya?'' sebut anaknya Mayra

'' ah iya ada apa nak?'' Maya sedari tadi melamun memikirkan nasibnya dirinya dan anak-anaknya. untuk membawa berobat ke puskesmas saja ia tidak mampu, ia adalah ibu yang buruk pikirnya. hingga Maya tidak mendengar saat rina jatuh dan berteriak memanggil namanya.

'' ibu, ibu Rina memanggil ibu, mungkin ia membutuhkan ibu saat ini'' sebut Mayra lagi

'' sudah bu.., biarkan saja lebih baik ibu disini saja temani kak Mayra'' sebut fali

'' dek kamu tidak boleh gitu, siapa tahu terjadi sesuatu sama ibu rina'' nasehat Mayra pada fali

'' iya deh, ibu pergi saja biar aku dan fiko yang jaga kakak''

'' iya bu, fiko akan jaga kakak dengan baik'' sambung fiko lagi

Maya tersenyum melihat anaknya yang saling menyayangi itu, '' ya sudah ibu kesana dulu ya..'' Maya bangkit lalu meninggalkan ketiga anaknya itu untuk melihat keadaan Meri yang terus berteriak memanggilnya.

sesampainya Maya disana ia terkejut melihat rina yang terduduk dilantai, bahkan Maya juga melihat darah yang masih basah dilantai keramik putih itu.

Maya pun berlari mendekati rina,

'' astaghfirullah... ada apa ini rina..?'' tanya Maya panik

'' ayo cepat bantu aku, kamu mau melihat aku mati disini kehabisan darah hah..'' bentaknya

Maya tidak memperdulikan ocehan rina terhadap nya, ia segera memapah rina secara perlahan, tapi baru saja rina bangkit ayah mayra pulang dari kantor nya.

assalamualaikum... ucapnya saat masuk kerumah

'' mas... kamu sudah pulang'' panggil rina

sementara Maya masih setia memapah tubuh berat rina, wajar saja karena saat ini rina sedang hamil tua.

ayah mayra meneliti keadaan istrinya itu lalu pandangan jatuh kelantai yang ada darah, ia membuang sembarang tas kerjanya dan mendekati istrinya itu.

'' kenapa ini maya, kenapa rina mengeluarkan darah begini?'' paniknya

'' aku tidak tahu mas? saat aku datang kesini rina sudah dalam keadaan seperti ini.''

'' bohong mas, dia sengaja melakukan ini padaku, agar aku dan anak kita terluka, dia jahat padaku mas'' dusta rina

Maya bingung sekaligus takut jika suaminya termakan lagi atas kebohongan rina.

ayah mayra menatap tajam pada maya, bisa Maya artikan tatapan tajam suaminya itu, ia bingung harus berbuat apa.

'' mas jangan diam saja, ayo kita kerumah sakit sekarang. aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita'' rina melepaskan dirinya dari Maya dan beralih kepangkuan suaminya yang tidak jauh darinya.

'' hem... baiklah sayang, kamu masih bisa tahan sebentar kan?''

'' dan kamu Maya aku tidak menyangka kamu tega berbuat seperti ini pada rina, aku belum selesai dengan mu'' ayah mayra melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Maya hingga tubuh Maya yang kurus itu terhuyung kebelakang.

bersambung dulu ya...

diharapkan dukungan nya ya say... 😊

Terpopuler

Comments

Yayuk Handayani

Yayuk Handayani

Lanjut

2022-01-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!