mayra pingsan

selamat membaca....

semoga suka ya... 😊😊😊

Maya mengusap cepat air matanya yang sempat jatuh, ini bukan waktunya untuk menangis gumam Maya dalam hatinya ia dapat melihat keadaan putrinya semakin lemah saat ini.

Maya mengendong tubuh putrinya itu dipunggung nya lalu mengikat nya lagi dengan kain panjang agar lebih aman.

''ayo nak ajak Maya pada dua putranya itu,''

''iya bu ''jawab anaknya serentak

fali membawa botol air minum yang sudah diisi nya tadi, sedangkan fiko menenteng tas tangan ibunya yang berisi surat-surat yang mungkin dibutuhkan nanti saat berobat.

Maya meninggalkan rumah besar itu, ia hanya menutup rapat pintu itu karena mang jaja tukang kebun sekaligus penjaga rumah ini akan datang kembali setelah makan siang dirumah nya, jadi Maya tidak perlu khawatir jika meninggalkan rumah itu meski tidak dikunci.

Maya terus berlari sambil memegang tubuh Mayra yang semakin lemah, '' bertahan kak... tetap buka matamu yang nak... ibu mohon'' pintanya sambil terus mempercepat langkahnya.

'' ibu ayo kita naik becak saja biar cepat'' ucap fali

'' tapi ibu tidak ada uang untuk membayar ongkos nya nak...'' Maya bingung karena jarak puskesmas dari rumahnya cukup jauh kurang lebih ada tujuh kilometer.

'' fali ada uang bu, ayo bu kita baik becak saja, kasian kakak bu'' ucap fali sambil mengeluarkan uang yang ia ikat dengan karet gelang tadi.

Maya tidak lagi memikirkan darimana putranya fali mendapatkan uang, ia mengambil uang itu dan memanggil becak yang sedang mangkal, tidak jauh dari tempat ia berdiri saat ini.

'' bang... becak bang'' panggil Maya seraya melambaikan tangannya pada abang becak

abang becak pun segera menyalakan mesin motornya untuk membawa penumpang yang memanggilnya.

'' mau kemana buk?'' tanya abang becak, ia dapat melihat kepanikan diwajah penumpang nya itu

'' bang, tolong antar kami kepuskemas ya..''

'' baik buk, silahkan naik'' abang becak membantu Maya menurun kan Mayra dari punggung nya lalu mengangkat tubuh Mayra keatas becak dan mendudukkannya pada Maya yang sudah lebih dulu naik.

fali dan fiko juga sudah duduk dibangku motor tersebut. abang becak pun menyalakan mesin motornya lalu menjalankan becak nya menuju puskesmas.

'' bu..., Mayra pusing, kenapa gelap begini bu...'' ucap Mayra lemah.

'' sabar kak... kita sudah naik becak sekarang, sebentar lagi kita sampai nak...'' Maya terus memandangi wajah lemah putrinya itu.

'' bang bisa lebih cepat sedikit, anak saya sudah sangat lemah bang...'' pinta Maya

'' baik buk.., dek pegangan ya'' ucap abang becak pada fiko dan fali.

'' iya om...'' sahut kedua anak itu.

tiba-tiba Mayra merasakan pandangan nya semakin gelap dan ia tidak bisa menahan seperti rasa kantuk yang sangat kuat. '' bu... Mayra ngantuk sekali, Mayra mau tidur sebentar saja, boleh ya bu...'' ucapnya lemah

'' jangan nak! tetap buka matamu nak...! ibu mohon'' Mayra hanya tersenyum melihat ibunya lalu perlahan pandangan nya pun gelap dan matanya tertutup sempurna.

Maya menagis kuat hingga abang becak juga merasa kasian sekaligus panik, ia makin melajukan becaknya agar segera sampai dipuskesmas.

Mayra bangun nak..., ibu kan sudah bilang tetap buka matamu nak... ibu mohon sayang...

sementara fiko dan fali juga menangis mendengar ibunya menangis.

'' bang... kakak bang...'' sebut fiko

'' iya dek, sudah jangan menangis lagi, kasian ibu'' fali memeluk tubuh adiknya itu erat.

tak lama akhirnya mereka sampai dipuskesmas, abang becak langsung mengendong tubuh Mayra yang sudah pingsan saat ini.

'' ayo nak..'' ajak Maya pada dua putranya itu.

fali memegang tangan adiknya itu, sementara Maya berlari menyusul abang becak yang membawa putrinya.

'' suster tolong anak saya'' ucap Maya saat ia sudah masuk dalam puskesmas itu.

'' mari buk, pak baringkan disini,'' ucap suster jaga itu sigap.

abang becak menaruh tubuh lemah Mayra yang lemah itu secara perlahan.

'' terimakasih banyak bang, karena sudah menolong kami''

'' sama-sama ibuk, '' sahut abang becak

suster segera mendorong bed itu keruangan, agar Mayra bisa mendapatkan pertolongan segera.

'' kalau begitu saya permisi ya buk, semoga anak ibuk cepat sembuh'' ucap abang becak itu dan berjalan menuju becaknya yang terparkir diluar.

'' bang tunggu, ini ongkos kami'' Maya menyodorkan uang pecahan lima ribu enam lembar pada abang becak itu.

''tidak usah buk, ibuk simpan saja, ibuk lebih membutuhkan nya saat ini dari pada saya'' ucap abang becak menolak ongkos yang diberikan oleh maya.

karena ia dapat melihat uang yang digenggam oleh Maya adalah pecahan lima ribu dan dua ribu. sudah bisa ia pastikan jika itu adalah uang tabungan, belum lagi ikatan karet gelang yang mengikat uang tersebut.

'' Ya Allah bang saya jadi tidak enak, terimakasih banyak ya bang, semoga Allah membalas kebaikan abang''

'' iya buk, insyaallah...''

'' saya pamit dulu ya buk''

'' ah iya bang, sekali lagi terimakasih karena sudah membantu kami''

abang becak pun pergi meninggalkan puskesmas itu.

'' ayo nak.., kita susul kakak'' ajak Maya pada dua putranya itu

sesampainya diruangan mayra, Maya belum bisa melihat putrinya itu karena pintu itu masih tertutup rapat.

Maya terus saja mondar mandir didepan pintu itu, hingga akhirnya dokter keluar dari ruangan itu.

'' maaf dok bagaimana dengan keadaan putri saya'' tanya Maya khawatir

'' Alhamdulillah darah nya sudah berhenti, ada beberapa jahitan dikaki putri ibuk, karena luka dikakinya cukup lebar sehingga banyak darah yang keluar.

itu juga yang membuat putri ibu pingsan karena ia banyak kehabisan darah. bayangkan kain yang ibu gunakan itupun basah karena darah nya. saya sudah menyuntik kan vitamin pada cairan infusnya, agar anak ibuk lekas pulih, biarkan dia istirahat dulu, nanti dia akan sadar sendiri'' jelas dokter itu

'' Alhamdulilah terimakasih dokter'' ucap Maya penuh syukur.

dokter itupun tersenyum ramah dan mengaguk, sebelum ia meninggalkan Maya ia mengusap kepala fali dan fiko yang terus mendampingi ibunya itu.

'' anak baik'' ucapnya lalu berjalan menuju kamar pasien lainnya.

'' Alhamdulillah nak..., kakak sudah ditangani dengan baik''

'' Alhamdulilah...'' ucap fali dan fiko

Maya mengajak kedua putranya itu duduk dikursi ruang tunggu puskesmas itu.

'' ini bu... minum dulu'' sebut fali sambil menyerahkan botol minum pada ibunya

'' terimakasih nak..'' Maya langsung meminum air yang diberikan oleh fali.

'' fiko juga haus bu...''

''ini dek...'' fali menyerahkan botol yang satunya lagi pada fiko

'' terimakasih bang...''

fali mengangguk pada adiknya itu.

kaau kakak sakit aku harus bisa menjaga fiko dan ibu gumam fali sambil memperhatikan adik dan ibunya itu yang kehausan.

'' fali kamu tidak harus nak, ini botol ibu masih ada airnya'' Maya memberikan botol minumnya pada fali

'' terimakasih bu...'' fali lalu minum dari botol yang diberikan ibunya itu.

selang beberapa menit seorang perawat datang menghampiri Maya dan kedua anaknya. '' maaf buk apa ibuk adalah Keluarga dari pasien yang baru saja datang.'' tanya perawat itu ramah dan menunjuk kearah ruangan Mayra saat ini.

'' iya sus, saya ibunya'' Maya bangkit dari duduknya dan mendekati perawat tersebut.

'' mari buk..., ikut kami ke meja administrasi, ada beberapa data yang harus ibu isi'' ucap perawat itu sambil menunjuk kearah ruang administrasi

deg... Maya bingung sekaligus kaget, karena ia tidak memiliki cukup uang, ia hanya berharap surat kesehatan yang diberikan oleh pa RT waktu itu bisa ia gunakan sekarang.

bersambung dulu ya....

jangan lupa dukungan nya say...🤗

terimakasih 😊

Terpopuler

Comments

Yayuk Handayani

Yayuk Handayani

Tetap semangat up

2022-01-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!