Episode 14

"Aku sudah lelah, lebih baik Tuan Darvin pulang saja". Pinta Naomi yang mulai terlihat lelah menghadapi Darvin yang keras kepala.

"Naiklah, kekamarmu lebih dulu. Nanti aku menyusul". Kata Darvin yang mulai menggoda Naomi.

"Jangan macam-macam". Ucap Naomi kesal.

"Aku tidak akan macam-macam, meskipun tidur bersamamu tidak akan menjamin aku tidak melakukan sesuatu". Kata Darvin senyum sinis.

"Terserahlah, aku cape. Kapan-kapan saja kita lanjut obrolan ini". Ucap Naomi sambil berdiri dari tempat duduknya menuju kekamarnya.

Naomi meninggalkan Darvinn seorang diri di ruang tamu.

Tinggallah Darvin merenung dan berpikir.

Berdiri menatap langit, "Rayyan, Ranvie maukah kalian memberiku restu menjaga Naomi didunia ini?" Gumam Darvin dalam hatinya.

"Rayyan, aku akan menemui orangtuamu untuk meminta Naomi. Aku tulus mencintai Naomi setulus dirimu". Gumamnya lagi.

Pagi hari..

Naomi keluar kamar, masih melihat Darvin yang tidak pulang semalaman, Ia tertidur di sofa dengan lelapnya. Naomi menuju ke dapur membuat sarapan untuk mereka.

Darvin yang mencium aroma masakan yang wangi akhirnya terbangun, Ia menuju ke dapur dan melihat Naomi begitu sibuk. Ia pun lagi-lagi mengagetkan Naomi dengan memeluknya tiba-tiba dari belakang.

"Pagi-pagi sibuk sendiri, aku percaya pilihanku tidak perlu ART".

"Tuan Darvin, bisakah sifat memelukmu tiba-tiba ini jangan dibiasakan kepadaku?" Tanya Naomi kesal.

" Tidak bisa, setiap melihatmu aku selalu ingin memelukmu".

"Aku mau sarapan".

"Sarapan saja". Kata Darvin lembut dan masih memeluk erat Naomi.

"Aku tidak bisa sarapan kalau kamu terus memelukku seperti ini".

"Oke, aku juga mau". Ucap Darvin, sambil melepas pelukannya dan berjalan kearah meja makan, diikuti oleh Naomi yang memegang dua buah piring.

Mereka sarapan dengan tenang tanpa berbicara.

Selesai sarapan Naomi membereskan semuanya dan bersiap ke kampus.

Darvin pergi meninggalkan rumah Naomi.

Di kampus...

Berjalan sendiri menyisiri setiap kampus, memegang buku dan menggandeng tas di bahu.

"Sendirian lagi ya". Ucap Hans sambil memegang pundak Naomi dari belakang. Naomi terkejut dengan kedatangan Hans tiba-tiba dari belakang.

"Hai, Kak Hans. Lama tak bertemu". Sapa Naomi tersenyum.

"Kamu yang tidak pernah memperhatikan ku sedikitpun". Sindir Hans sambil melipat kedua tangannya ke perutnya.

"Aku terlalu sibuk". Ucap Naomi.

"Sibukmu paling bolak balik kelas, kantin dan perpustakaan".

"Sebentar lagi ujian, jadi harus fokus belajarnya dong Kak".

"Aku lupa, kamu anak kutu buku sih, Hahaha". Kata Hans mengejek Naomi.

"Yah, aku kan bukan kayak Kak Hans yang pintar tanpa harus belajar". Balas Naomi mengejek balik.

"Nao". Panggil Hans dengan lembut sambil membalikkan badan Naomi kearahnya.

"Ya, Kak Hans".

"Bagaimana kalau kita coba hubungan yang lebih?"

"Hubungan apa?" Tanya Naomi penasaran.

"Lebih dari sekedar teman biasa".

"Kak Hans, ada yang lebih baik menunggumu loh". Ucap Naomi tersenyum.

"Siapa?"Tanya Hans dengan wajah keheranan.

"Tasyi". Jawab Naomi.

"Aku dan Tasyi tidak ada hubungan".

"Yah, itu maksudku. Kak Hans kejar Tasyi saja".

"Aku tidak suka dengan dia".

"Belajarlah untuk suka dengannya".

"Aku maunya kamu, gimana dong?"

"Kak Hans tahu, aku suka kesendirian".

"Ubah hidupmu untuk punya teman dari sekarang".

"Aku lebih suka dengan diriku yang selalu sendiri Kak Hans".

"Nanti kita bicarakan hal ini lagi, kamu masuk kelas dulu. Nanti telat lagi". Ucap Hans sambil pergi meninggalkan Naomi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!