Biasakan Like bab-nya😉...
Masukin list Fav juga ya🥰
Komentar positifnya biar Author
makin semangat Up, apalagi dapet hadiah🥰
So... I Hope Enjoy The Story
...****************...
15 menit sebelumnya.
"menurut kalian, Jae Hwan dan Arin akan putus atau tidak?" celetuk Seok Hyun.
"Tidak akan, hyung tau sendiri kalau Jae Hwan hyung rada bodoh dalam masalah percintaan" sahut Si Hwan.
"Aku bertaruh 1.000.000Won jika mereka putus" kata Seok Hyun meletakkan uang 1.000.000Won di atas meja.
"Aku ikut Si Hwan" ~ Ye Jun
"Aku juga" ~ Tae il
Sekali lagi mereka membuka ajang taruhan di sana, melihat itu membuat Hana hanya bisa menghela pelan napasnya, saat melihat 4.000.000Won tergeletak begitu saja di atas meja.
"Apa kubilang" ucap Seok Hyun ketika melihat Arin keluar dengan wajah yang muram, tanpa basa-basi ia langsung meraih uang yang sudah terkumpul di atas meja dengan senyum penuh kemenangan.
"Akhirnya Jae Hwan hyung sadar" kata Ye Jun.
"Oppa" panggil seorang wanita yang sedang berjalan ke arah meja Tae il dan yang lain.
Dengan santainya wanita itu duduk di kursi yang ada di antara Tae il dan Ye Jun.
"Malam tante" sapa Seok Hyun dan yang lain kecuali Tae il. serta Hana yang memang tidak tahu siapa yang baru saja di sapa oleh mereka.
"Dimana Jae Hwan?" tanya wanita berumur yang satu ini.
"Dia sedang di kamar tante" sahut Seok Hyun sopan pada ibu Tae il.
"Yasudah nikmati saja pestanya tante mau menyapa para tamu dulu" ucapnya dan di angguki oleh yang lain.
"Tae il, Si Ho, mama ingin bicara dengan kalian berdua" ucap sang ibu
"Jika ini masalah aku dan Si Ho, tidak perlu. karena sampai kapanpun aku tidak mau menikah dengan wanita ini, lagi pula aku sudah punya kekasih yang jauh lebih cantik darinya." tukas Tae il sukses membuat Si Ho dan sang ibu menatapnya tidak percaya.
"Tae il!!! jaga ucapanmu" bentak Nyonya Park, dimana sebenarnya pesta itu digelar untuk mempererat hubungan antar Park Corp dan perusahaan milik Ayahnya Si Ho.
"Kalau begitu bawa wanita itu kehadapan mama" tantang nyonya Park.
"dia kekasihku-
Uhukk~ uhukkk~
Hana yang kala itu sedang minum untuk menghilangkan dahaganya sontak langsung tersedak karena di buat kaget atas penuturan Tae il, bahkan bukan hanya Hana tapi Yoon Wo dan yang lain juga tidak habis pikir dengan jalan pikir pria yang satu ini.
Sontak Nyonya Park langsung menatap Hana dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
Begitu juga dengan Si Ho yang menatap Hana dengan tatapan tajamnya.
"Jadi ini tujuan kenapa pria ini mengajakku" gumamnya dalam hati tersenyum kikuk saat Nyonya Park menatapnya.
Ingin rasanya Hana mengumpat pada Tae il tapi ia menahan diri dan memilih untuk tersenyum paksa.
"Kenalkan dia Kim Hana kekasihku" ucap Tae il merangkul mesra pinggang Hana tanpa se izin dirinya.
Yang lain hanya bisa diam sambil menatap satu sama lain, saat Tae il memperkenalkan Hana sebagai kekasihnya.
"Bagaimana mah! bukankah dia lebih cantik dari nona MIN-SI-HO." ujarnya mengeja nama Si Ho.
"Ini pasti jal*ng barumu,kan. aku tahu itu Oppa! jadi jangan berpikir aku akan membatalkan pertunangan kita hanya karena ini lalat ini." tutur Si Ho bulat pada tekadnya untuk bisa menikah dengan pria yang sudah lama ia sukai, walau tahu apa saja yang sering pria itu lakukan bersama wanitanya.
"Aishhh~" gumam Tae il pelan melirik Si Ho.
"Ayo tante kita pergi saja, Tae il Oppa pasti hanya bersenang-senang sebelum pernikahan" katanya lalu melangkah pergi bersama Nyonya Park.
"Berhenti memanggil ku Oppa, itu membuatku jijik" ucap Tae il melirik tajam ke arah Si Ho yang sudah pasti tidak akan menghiraukan-nya.
Tapi baru beberapa langkah, wanita itu lantas kembali ke meja Tae il dan meraih segelas Wine yang ada di sana.
"Aku melupakan ini" ucapnya yang langsung menyiram Hana dengan segelas Wine hingga membuat dress-nya basah.
"Yak! apa yang kau lakukan" bentak Tae il.
Tanpa menghiraukan Si Ho, pria itu langsung menarik Hana menuju sebuah kamar untuk mengeringkan dress-nya.
...****************...
Jae Hwan duduk dengan wajah bad mood-nya lalu merogoh ponselnya yang bergetar sedari tadi , karena telpon yang masuk.
"Apa!!!" sahutnya yang langsung bangkit dari duduknya.
"Aku akan segera ke sana, pastikan dia masih bisa diselamatkan" ucapnya lagi, lalu pergi begitu saja meninggalkan acara pesta yang di selenggarakan oleh keluarga Tae il.
"Kemana?" seru Yoon Wo, tapi Jae Hwan sudah terlanjur pergi.
"Paling Arin membuat masalah lagi" tukas Si Hwan.
"biarkan saja dia" ucap Seok Hyun menyuruh Yoon Wo untuk kembali duduk di kursinya.
"......"
Sementara itu, Hana yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah mengeringkan dressnya, melihat ke sekitar kamar dimana Tae il sedang duduk di tepi ranjang setelah tadi selesai membereskan barang yang rusak.
"Kau sudah selesai?!" tanyanya dan hanya di angguki oleh Hana.
"Maafkan aku untuk yang barusan" celetuk Tae il beralih menatap Hana dengan tatapan intens.
"Hmm.. lain kali jangan sembarangan mengakui seseorang sebagai milikmu, dan aku tidak pernah ingin di pandang sebagai perebut milik orang lain." sahutnya sukses membuat Tae il terdiam.
"Karena sematan anak pembunuh saja sudah membuatku sesak" tambahnya dalam hati
"Ayo keluar" ajaknya seraya melangkah menuju pintu diikuti Tae il yang juga melangkah mengikutinya.
"Ah~ aku penasaran. dari ma-
Ucapan Hana terpotong kala pria yang lebih tinggi darinya itu berada tepat di belakangnya.
"Oh. maafkan aku" ujarnya yang langsung berbalik untuk membuka pintu yang masih terkunci.
"Han... aku penasaran kenapa wangimu membuatku begitu candu?!" gumamnya tepat di belakang Hana hingga membuat Hana bergidik ngeri saat deru nafas Tae il terdengar begitu jelas di telinga-nya.
Tae il yang notabennya adalah seorang predator s*x, menarik tipis senyumnya dan dengan lancang-nya menyibak perlahan rambut Hana yang menutupi bahu.
Akhhh~
Lirihnya saat sikut Hana berhasil meninggalkan rasa sakit di perutnya.
"Menjauh dariku, jangan berpikir jika aku sama seperti jal*ngmu." timpal Hana yang langsung saja membuka kuncinya.
"Dan ya! terimakasih karena sudah membantuku waktu itu. sekarang kita impas" tambahnya lalu pergi menuju meja tempat mereka duduk sebelumnya untuk mengambil tas-nya.
"Hey Ja-, tidak! maksudku Hana... mau kemana?!" tanya Si Hwan yang melihat Hana akan pergi setelah mengambil tas-nya.
"Bukan urusanmu" sahutnya, lalu pergi dari sana, sedangkan Si Hwan hanya menaikkan salah satu alisnya bingung kenapa tiba-tiba Hana seperti itu.
"Apa yang kau perbuat sampai Hana pergi seperti itu?" tanya Yoon Wo menatap Tae il yang baru saja datang.
"One Night Stand" singkatnya.
"Wah~ kau memang gila hyung, bisa-bisanya kau One Night Stand di pesta keluarga seperti ini" tukas Si Hwan, walau sudah lama saling mengenal dan mengetahui tabiat masing-masing, tapi Si Hwan kadang masih tidak habis pikir dengan hyung-nya yang satu ini.
"Apa kau baru mengenalnya sehari?!" sahut Ye Jun seraya menenguk segelas Wiski.
"Apa kali ini kau gagal?!" tambahnya bertanya pada Tae il yang sudah duduk di kursinya.
"Sepertinya kau harus menyiapkan mobil yang kau pertaruhkan, karena aku yakin dia akan gagal." celetuk Yoon Wo menatap Si Hwan yang sebelumnya bertaruh mobilnya, jika Tae il berhasil membuat Hana menjadi salah satu wanitanya.
"Mobil apa?!" tanya Tae il bingung, karena ia memang tidak tahu jika Si Hwan dan Yoon Wo taruhan.
"Tidak ada, lebih baik kau pergi sekarang. wanitamu sudah menunggu" sahut Si Hwan menatap Si Ho yang sedang berjalan menuju kearah meja mereka.
Tae il memutar malas bola matanya, lalu bangkit dari duduknya untuk menemui wanita yang sudah di tetapkan akan menjadi tunangannya.
...****************...
.
.
.
Jangan Lupa like, tinggalin jejak di komen, vote, dan share, biar author semangat up ep-nya.🥰
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments