Revenge Obsession : Cp.4

Biasakan Like bab-nya😉...

Masukin list Fav juga ya🥰

Komentar positifnya biar Author

makin semangat Up, apalagi dapet hadiah🥰

So... I Hope Enjoy The Story

...****************...

Belum sempat bicara, Jae Hwan sudah lebih dulu mendorong Hana hingga jatuh kedalam kolam renang.

"Kau membuat ponselku jatuh, sekarang cari itu sampai dapat." ucapnya yang masih berdiri di tepi kolam.

Hana yang notabennya tidak bisa berenang, tentu saja tidak bisa apa-apa selain meminta tolong, bahkan ucapan Jae Hwan barusan tidak di hiraukannya dan terus berusaha agar bisa muncul kepermukaan.

Tapi pria itu hanya diam dan menatap datar Hana yang tengah mengepakkan air dengan tenaga yang masih tersisa, tidak ada sedikitpun rasa ingin menolong terbesit dalam dirinya.

"Hyung, aku tidak ingin ada yang mati di kolam renangku. bodyguard cepat tarik dia" titahnya yang kala itu berlari ke dekat kolam, karena sebelumnya mereka mendengar suara ribut dari Hana yang meminta tolong.

Byurrr~

Tanpa pertimbangan, Yoon Wo langsung bercebur ke dalam kolam untuk menarik Hana ke tepi kolam.

"Kenapa bisa jatuh?!" celetuk Seok Hyun yang berdiri di dekat Jae Hwan.

Sedangkan Yoon Wo, ia perlahan meletakkan Hana di tepi kolam di susul dirinya.

"Apa dia mati?" tanya Ye Jun mencuri-curi pandang ke arah Hana yang terbaring dengan pakaian yang sudah basah kuyup.

"Dia hanya pingsan" jawab Yoon Wo.

"Sebenarnya kenapa dia bisa sampai tercebur?!" tanya Yoon Wo menatap Jae Hwan yang memang dari awal bersama Hana di dekat kolam.

Tapi pria itu hanya menggendikkan bahunya, seolah tidak tahu apa-apa.

Yoon menghela pelan napasnya, lalu beralih pada Hana yang masih tidak sadarkan diri.

Pria itu lantas menepuk-nepuk pelan pipi Hana agar ia bangun.

"Sudah hyung kasih napas buatan saja" saran Ye Jun, sukses membuat pria yang menolong Hana itu terdiam sejenak, lalu menuruti saran dari pria yang sudah ia anggap seperti adiknya itu.

Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Hana sudah lebih dulu sadar.

Uhukkk~ uhukk~

"Kau baik-baik saja?" tanya Yoon Wo respect langsung berdiri dari posisi sebelumnya yang jongkok di samping Hana.

Wanita itu hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Yoon Wo, entah kesal atau marah tapi matanya menatap seorang pria yang tadi mendorongnya dengan tatapan yang begitu tajam.

Sama halnya dengan Jae Hwan, pria itu melirik Hana sekilas lalu berucap

"Kau sudah sadar bukan, ambil ponsel yang kau jatuhkan"

itulah hal pertama yang di mintanya, padahal sudah tahu jika Hana tidak bisa berenang.

"Kau bisa beli yang baru." sahut Yoon Wo seraya membantu Hana untuk berdiri.

"Tadi menyeret dan menganggapku seperti jal*ng sekarang malah membantu" gumamnya dalam hati sambil menatap Yoon Wo bingung.

"Apa dia akan jadi jal*ng barumu hyung?" tukas Ye Jun sukses mendapat tatapan tajam dari orang yang di tanya.

"Dia mau di bawa kemana? ponselku belum di ambil?!" kata Jae Hwan yang melihat Yoon Wo membawa Hana untuk pergi dari sana.

"Kau bisa beli yang baru, tidak perlu menyuruhnya! kau sudah lihat bukan kalau dia tidak bisa berenang- "Tapi hyung-- "jangan membantah ucapanku." potong Yoon Wo sukses membuat Jae Hwan terdiam.

Pria itu memang ketua Mafia dan CEO yang terkenal dingin, tapi seberpengaruh apapun dia, tetap saja tidak bisa membantah ucapan hyungnya yang satu ini, bahkan Seok Hyun yang tertua saja tidak berani membuat masalah dengan Yoon Wo.

"Aishhh~ siapa yang membawa wanita itu kemari!" tukasnya menatap kepergian Hana dan Yoon Wo.

"kan, Yoon Wo hyung yang membawanya" sahut Tae il dan di angguki oleh yang lain.

"Sudahlah, kita masuk saja jangan merusak pesta Si Hwan" ajak Seok Hyun, lalu mereka kembali masuk kedalam rumah, walau sebenarnya Jae Hwan masih kesal dengan Hana yang menjatuhkan ponselnya.

Jika bukan karena Yoon Wo mungkin Hana akan mati konyol di kolam renang.

"......"

Jika di dalam rumah, Tae il dan yang lain berpesta maka lain halnya dengan Yoon Woo yang membawa Hana ke suatu tempat dengan mobilnya, padahal mereka baru saja kenal.

"Pakailah ini! kau pasti kedinginan." ucap Yoon Wo memberikan jaketnya yang ada di dalam mobil.

"Terimakasih"

"Tapi kenapa kau menyelamatkanku?"

"Bukannya tadi kau menyeret dan mengira jika aku salah satu dari jal*ng itu."

"Apa jangan-jangan kau membawaku karena ingin menjualku?!"

Apa yang ada di otak Hana akhirnya keluar, ia menanyakan apapun yang mengganjal di pikirannya.

"Pikiranmu terlalu jauh,,, turunlah" sahutnya seraya turun dari mobil, karena mobil mewah tersebut telah terparkir di sebuah toko yang tidak jauh dari rumah Si Hwan.

Hana turun dan pergi mengikuti kemana pria berpakaian kasual itu pergi.

Matanya melihat ke sekeliling, dimana ada beberapa pasang mata yang memperhatikan-nya karena pakaiannya yang basah kuyup, hingga membuat lekuk tubuhnya terlihat cukup jelas.

"Ganti pakaianmu, aku akan menunggumu disini.. dan ingat! jangan pakai lama." ujarnya, lalu duduk di sofa yang tersedia di sana.

Hana lantas masuk kedalam ruang ganti dengan membawa pakaian yang di berikan Yoon Wo padanya.

Sembari menunggu Hana selesai, dering telpon berhasil membuat perhatian Yoon Wo teralih pada sebuah benda tipis itu.

📞In Call-

"Dimana?"

"Didekat mansion Si Hwan, kenapa?"

"Jae Hwan pergi menemui seseorang, aku takut dia akan berkelahi sendiri melawan musuhnya, tadi Jung Wo memberitahuku kalau Jae Hwan sedang bermasalah dengan Choi Book Nam."

"Apa!!!, kapan dia pergi??"

"Baru saja, aku dan yang lain sedang dalam perjalanan. aku akan menyuruh Ye Jun untuk mengirim lokasi-nya"

📞End Call-

Tanpa buang waktu Yoon Wo langsung pergi dari sana, meninggalkan Hana sendirian.

"......"

"Sudah kuduga" gumamnya saat melihat pakaian yang ia kenakan di cermin, pasalanya Yoon Wo memberikannya sebuah gaun hitam selutut dengan bahu yang terekspose.

"Apa dia mendandaniku sama seperti jal*ngnya" gumamnya bergidik ngeri, sambil terus ber over thingking tentang Yoon Wo.

Untungnya ada jaket yang di berikan padanya, dengan itu Hana bisa menutupi lekuk tubuhnya yang mungkin akan mengundang para pria hidung belang.

"Aku su-

"Hmm.. kemana dia?"

gumamnya bingung saat tidak melihat keberadaan pria yang tadi membawanya ke tempat mahal itu.

"Permisi! apa kau melihat pria yang tadi duduk di sini?" tanyanya pada salah satu pegawai di sana.

"Tuan tadi sudah pergi, dan ini ada titipan darinya untuk anda" jawabnya seraya memberikan sebuah paperbag dari toko tersebut, entah apa yang ada di dalamnya.

"Hmm... b-berapa harga pakaian yang ku pakai?" tanyanya ragu

"4.5 ju-

"APA!!!"

Mendengar harganya membuat Hana respect kaget, karena jika realita kehidupannya, uang sebanyak itu akan di gunakan untuk membeli kebutuhannya selama 1-2 bulan.

"Nona tidak perlu khawatir, semua biaya sudah di bayar" ucapnya tersenyum ramah, lalu pamit dari hadapan Hana.

Hana menghela kasar napasnya, lalu keluar dari toko tersebut sambil menenteng sebuah paperbag yang sama sekali belum dia lihat isinya.

"Sebenarnya aku hari ini sial, atau beruntung sih?!" ucapnya sambil berjalan menuju halte bus terdekat.

...****************...

Selama Jae Hwan menjadi ketua Mafia dari J'Devils, hampir seluruh circlenya ikut bertarung jika ada perkelahian, termasuk Seok Hyun dan Yoon Wo.

Walau awalnya Yoon Wo dan Seok Hyun menasehatinya untuk berhenti berkecimpung di dunia kriminal, tapi nyatanya malah mereka berdua yang ikut antisipasi dalam setiap perebutan kekuasaan dan menambah kekuatan dari Mafia Jae Hwan.

Karena Yoon Wo berpikir jika tidak bisa menghentikan adiknya, lebih baik dia yang ikut dan bisa mengontrol sendiri apa yang di lakukan oleh Jae Hwan.

...****************...

.

.

.

Jangan Lupa like, tinggalin jejak di koment, vote, dan share, biar author semangat up ep-nya.

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***