Revenge Obsession
Biasakan Like bab-nya😉...
Masukin list Fav juga ya🥰
Komentar positifnya biar Author
makin semangat Up, apalagi dapet hadiah🥰
So... I Hope Enjoy The Story
...****************...
Suara sayu dari teriakan demi teriakan para pengunjung hotel terdengar di indera pendengaran seorang pria kecil yang sedang terjebak di sebuah kamar hotel.
Ia berdiri di dekat jendela kaca dengan nafas yang lama-kelamaan semakin sesak akibat banyaknya asap yang dihasilkan dari api yang membakar gedung tinggi tersebut.
Keringatnya bercucuran, orang tuanya sudah tergeletak tidak sadarkan diri di tengah kamar suite itu, hanya tersisa dirinya yang sudah tidak bisa lagi keluar karena seluruh tempat telah di kelilingi oleh kobaran api.
Ia melihat sekelebat sosok pria keluar dari kamar mandi namun, pandangannya tidak bertahan lama dan perlahan buram, detak jantung yang mulai melemah dan kesadaran yang perlahan-lahan menghilang, hingga membuat pria kecil yang memakai tokdeso lengkap itu terjatuh tidak sadarkan diri.
Suara teriakan dari orang-orang sudah tidak terdengar lagi, namun air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.
...****************...
16 tahun lamanya, setelah ibunya meninggal dan Ayahnya di tetapkan sebagai tersangka atas sebuah kasus pemb*nuhan, Hana atau yang memiliki nama lengkap Kim Hana kembali ke Seoul, setelah lama menetap di sebuah kota kecil di Yangnim-dong, Nam-gu, Gwangju, Korea Selatan.
Ia tinggal bersama bibinya yang sudah lama menetap di sana, Hana memilih pergi karena tidak tahan dengan cemoohan orang-orang di lingkungan-nya dulu, yang mengejeknya sebagai anak pemb*nuh.
Ia tumbuh menjadi seorang gadis cantik dengan perawakan kurus dan tinggi sekitar 171 cm, serta rambut hitam panjang yang kadang terurai.
Kulit putih bersih dan bibir pink merona, tidak membuat gadis itu luput dari panasnya terik matahari dikala ia harus banting tulang untuk dirinya sendiri, serta membantu bibinya.
Setelah selesai bekerja di sebuah mall sebagai resepsionis, Hana melanjutkan pekerjaan-nya sebagai pegawai paruh waktu di sebuah restoran daging sebagai pelayan.
Sebenarnya Hana tidak ingin meninggalkan bibinya, tapi sang bibi menyuruhnya untuk melanjutkan hidupnya di ibu kota.
Walau sekarang ia sudah tidak pernah lagi mendengar cemoohan tentang anak pemb*nuh, tapi tetap saja wanita itu tidak di hormati sama sekali hanya karena statusnya yang dipandang rendah, walaupun hanya sebatas manusia antar manusia.
Kim Hana sering kali di rendahkan oleh atasan atau rekannya, bahkan ia hampir di lec*hkan oleh sang manager, untungnya wanita itu berhasil menjaga dirinya dan langsung berhenti dari tempat kerja waktu itu, sebelum ia menjadi resepsionis.
Keinginannya tidak muluk, Hana hanya ingin hidup tenang dan di hormati layaknya manusia lain, serta bisa membebaskan sang Ayah.
Hana percaya jika Ayahnya tidak mungkin melakukan hal itu, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.
...****************...
Berbeda 180 derajat dengan Kim Hana, pria yang sedari kecil sudah mewarisi harta kekayaan orang tuanya itu, kini hidup menjadi seorang pria gila yang berlindung di balik pangkatnya sebagai bos dari JH Group.
Hidupnya berubah total saat kebakaran yang terjadi 16 tahun lalu, kala itu ia masih berusia 10 tahun.
Pria yang akrab di sapa dengan sebutan Jae Hwan atau Jung Jae Hwan itu. Kini telah berdiri dan menciptakan kerajaan-nya sendiri, setelah hal tidak terduga terjadi satu tahun setelah kematian kedua orang tuanya.
Tidak ada yang tidak tahu dengan Jae Hwan, pria dingin berahang tegas dengan segala karisma yang terpancar dari wajahnya.
Tapi dibalik ketampanannya, pria itu telah menyimpan begitu banyak kejahatan yang telah dilakukan-nya, tanpa pandang bulu.
"Kau yakin tidak ikut?" ujar seorang pria yang sedang duduk di sofa mewah diruang tersebut.
"Tidak"
"Eyyy~ kau akan menyesal hyung, kalau melewatkan ini.. akan banyak wanita cantik malam ini" sahut yang lain, dimana ada 3 pria yang sedang duduk disofa tersebut.
Jae Hwan hanya mengalihkan tatapannya dari berkas pada 3 sahabatnya itu.
"Kita pergi sekarang, sebelum akrilik itu melayang" tukas Jun yang langsung bangkit, dan menyeret kedua adiknya itu.
"......"
"apa kau ingin mati, sudah ku katakan bukan! Kalau Jae Hwan tidak mungkin mau ikut" kata Jun sambil menyeret dua pria itu masuk kedalam lift
"Sebenarnya dia kenapa? Apa jangan-jangan Hyung itu G*y?!" sahut Si Hwan
"Aku juga tidak tahu! Kalian tahu sendiri, kan. Kalau Jae Hwan sangat tidak suka pelac*r apalagi sampai berani menyentuhnya" jawab Jun
"Pria itu tidak suka wanita, tapi sering ke bar melebihi kita" cibir Si Hwan sukses mendapat anggukan setuju dari yang lain.
Jae Hwan bukan tipe pria yang mudah untuk di dekati, apalagi pria itu sangat dingin dan tidak memperdulikan sekitarnya.
...****************...
Setelah kepergian tiga pria tadi, pria yang memiliki perawakan tinggi sekitar 178 itu bangkit dari duduknya, sambil merogoh saku jas-nya untuk menghubungi seseorang.
"Pak. Sudah saatnya untuk pergi" ujar seorang pria yang baru saja masuk.
"Kapan penerbangan-nya?" tanyanya seraya memasukkan kembali ponselnya, setelah tadi selesai menghubungi seseorang.
"Pukul 15.30" sahut Jeon So, sekertaris Jae Hwan.
"Minta wakil direktur yang berangkat, aku ada keperluan lain" ucapnya berjalan menuju kursi kerjanya.
Pria yang memiliki nama lengkap Nam Jeon So itu hanya bisa menghela pelan napasnya, lalu keluar dari ruang atasannya.
Jeon So sudah lama ikut dengan Jae Hwan, bahkan sebelum pria itu memiliki kekuasaan dan kedudukan tinggi seperti sekarang.
Lagian Jeon So juga bukan tipe orang yang ingin memperpendek hidupnya dengan membantah ucapan Ketua Mafia gila yang satu ini.
Status Jae Hwan sebagai seorang ketua Mafia hanya di ketahui oleh orang-orang tertentu saja, diluar itu ia hanya dikenal sebagai CEO dari JH Group, yang mana nama perusahaan-nya di ambil dari inisialnya sendiri yaitu Jae Hwan.
Jae Hwan bangkit dari duduknya setelah selesai memeriksa 1 berkas yang tersisa. Lalu pergi dari sana menuju sebuah tempat.
...****************...
Bukan hanya Hana, tapi Jae Hwan juga punya kehidupan yang sulit. saat ia kecil paman dan bibinya mengambil alih seluruh kekayaan dan mengatas namakan seluruh fasilitas dan warisan menjadi milik mereka termasuk JJ Corp, yang di pimpin oleh Jung Beom Seok pamannya.
Untungnya bibi Cha tidak meninggalkan-nya sendiri dan memilih untuk membawa Tuan mudanya untuk tinggal di rumahnya.
Sampai Jae Hwan kelas 2 SMP, Min Yoon Wo dan Min Seok Hyun yang merupakan kerabat dari pihak ibunya, datang untuk menjemputnya setelah tahu Jae Hwan di usir dari rumahnya sendiri.
Jae Hwan pergi dan tinggal bersama 2 kakak sepupu dari pihak ibunya di New Zealand, bahkan wanita yang merawatnya juga ia ajak untuk ikut bersamanya.
Pria itu tumbuh dengan karakter dingin dan kuat yang di bentuk oleh kedua hyung-nya, tapi satu yang Yoon Wo dan Seok Hyun anggap tidak seharusnya mereka biarkan.
Yaitu membiarkan Jae Hwan menjadi seorang pria yang kejam dan kasar tanpa pandang bulu, kecuali orang-orang terkasihnya.
Kedua pria itu hanya tidak ingin Jae Hwan tewas atau terluka di tangan musuh-musuh mafianya.
Sampai saat ini, pria itu masih mencari tahu siapa saja orang yang terlibat dengan pelaku yang memb*nuh kedua orang tuanya.
Dendamnya pada pemb*nuh kedua orang tuanya begitu besar, hingga membuat pria itu mengincar siapa saja yang terikat dengan pemb*nuhnya.
Bahkan ia tidak memiliki sedikitpun ampun pada paman dan bibinya, pria itu merampas kembali apa yang menjadi haknya, dengan di bantu oleh Yoon Wo dan Seok Hyun.
Setelah melengserkan kedudukan pamannya, Jae Hwan menyerahkan seluruh kepemimpinan perusahaan pada dua pria itu.
Jae Hwan lebih memilih untuk mengelola perusahaan-nya sendiri, ketimbang membereskan kekacauan yang di buat pamannya saat perusahaan masih berada di bawah pimpinannya.
"Kau mau kemana lagi?" tanya Yoon Wo yang baru saja datang untuk menemuinya.
Pria yang lebih tua 3 tahun darinya itu lantas mendudukkan dirinya di sofa mewah yang ada di ruangan bernuansa gelap tersebut.
"Aku ingin menemui pria si*lan itu" jawabnya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Yoon Wo.
"Anak itu masih saja terobsesi dengan dendamnya" gumam Yoon Wo sambil menggeleng pelan.
...****************...
Hana duduk di balik kaca dimana di sisi lainnya, ada Ayahnya yang duduk dengan mengenakan pakaian tahanan selama 16 tahun terakhir.
"Sudah berapa kali Ayah menjelaskan-nya padamu jika Ayah pelakunya, sampai kapan kamu akan menanyakan ini. Jika hanya itu yang ingin kamu tanyakan, jangan datang lagi" tukas Yoen-U yang langsung bangkit dari duduknya
"Sampai kapan Ayah akan terus menutupi kejahatan-nya? aku tahu Ayah tidak akan melakukan itu." sahut Hana tetap pada pendirian-nya, yang sangat yakin jika Ayahnya tidak akan pernah melakukan hal itu.
"Hiduplah dengan tenang, dan jangan terlibat dengan siapapun. serta jangan mempercayai siapapun. ingat itu!!!" sekali lagi Yeon-U memperingatkan putrinya, entah apa sebenarnya yang telah terjadi 16 tahun yang lalu, Apakah benar dia pelakunya? atau hanya dipakai untuk menjadi tameng bagi si pelaku yang sebenarnya.
Pria yang sudah menginjak kepala 5 itu langsung pergi tanpa menghiraukan putrinya.
Hana hanya bisa menghela pelan napasnya, lalu pergi dari sana karena setelah ini ia harus pergi ke tempat kerja.
Ucapan sang Ayah sebelumnya, membuat Hana bingung apa sebenarnya yang terjadi hari itu.
Ia berjalan melewati lorong penjara sambil terus memikirkan ucapan Ayahnya.
...****************...
Bersama dengan tangan kanannya, pria tinggi itu berjalan menuju sebuah ruangan di sana.
"Nona. ikat rambutmu jatuh" ujar sipir memanggil seorang wanita yang kala itu juga melangkah keluar berlawanan arah dengan Jae Hwan dan Jung Wo.
Sontak Jae Hwan melirik sekilas sambil terus melanjutkan langkahnya.
"......"
Mendudukkan dirinya di sebuah sofa panjang yang ada di sana.
Tatapan datarnya mengarah pada seorang pria yang baru saja masuk keruangan khusus tersebut.
"Sudah berapa lama kita tidak bertemu" tukasnya, seraya menumpukan tangannya pada kedua lututnya diiringi tatapan datar namun terasa begitu menyeramkan bagi siapa saja yang melihatnya.
"Apa kita saling mengenal?" tanyanya
"Ah. rupanya kau melupakanku,,, Benar! itu memang sudah lama sekali. pasti kau juga sudah lupa" jawab Jae Hwan menarik tipis senyumnya
"Aku benar-benar tidak mengenalmu. apa tujuanmu menemuiku?!."
"kalau begitu kau pasti mengenali ini?" katanya sambil memberi kode pada Jung Wo.
Mendapatkan kode dari bos-nya membuat pria yang memiliki nama lengkap Baek Jung Wo itu, lantas meletakkan sebuah foto di atas meja.
Seketika pria paruh baya itu mengalihkan tatapannya.
"Apa lagi yang kau inginkan dariku. bukankah aku sudah memberikan jawaban lewat orang suruhanmu selama ini." ucapnya tiba-tiba berhasil membuat Jae Hwan menarik tipis senyumnya sekali lagi.
"Apa kau sudah ingat sekarang?" ucap Jae Hwan bangkit dari duduknya lalu berdiri membelakangi pria tersebut sambil menatap para tahanan yang ada di lapangan dari jendela kaca.
"Aku sudah menjawab seluruhnya saat sidang! tidak ada lagi hal yang ku simpan." tutur pria tersebut.
"butuh waktu beberapa menit untuk anak buahku menghabisi anak kecil yang ada di foto itu." jawabnya datar.
"Apa setelah memb*nuh orang tuaku kau mendapatkan keuntungan. kau pikir aku bodoh, percaya pada omong kosongmu itu." tambahnya berbalik menatap pria yang masih duduk di sofa.
Jae Hwan berjalan menuju ke arah pria paruh baya tersebut, lalu duduk di meja tepat di hadapan pria tersebut.
"Sudah kubilang aku yang melakukan semuanya, sekarang aku sudah di penjara bukankah itu yang kau inginkan untuk pemb*nuh orang tuamu."
"Hey~ aku tidak peduli denganmu, pertanyaanku sangat mudah! katakan saja siapa yang menyuruhmu.. aku yakin kau masih menyembunyikan sesuatu dariku" jawabnya mencengkram kuat dagu pria di depannya.
"tidak mungkin hanya kau pelakunya. katakan siapa lagi yang terlibat hari itu!".
Nadanya memang terdengar rendah namun banyak tekanan yang tertuang di dalamnya.
"Aku berani sumpah. aku yang melakukan semuanya, jika kau tidak mau percaya yasudah" jawabnya seraya mengalihkan pandangannya dari Jae Hwan.
"Kenapa kau masih saja berlagak seperti anjing yang setia pada tuannya." tukasnya seraya bangkit dari duduknya.
"Jangan salahkan aku jika orang yang ada di foto berada di dalam genggamanku. jika aku mendapatkan-nya maka jangan harap kau bisa hidup tenang tanpa memikirkan penderitaan-nya." ucapnya sambil berjalan menuju pintu
"Ah~ satu lagi! aku tidak peduli kau masuk penjara karena itu memang pantas untuk pemb*nuh sepertimu,,, tapi menurutku kau terlalu bodoh untuk menyembunyikan si pelaku di belakangmu, sementara dia bebas diluar sana." tambahnya lalu melangkah keluar bersama dengan tangan kanannya.
Penuturan Jae Hwan membuat pria paruh baya itu terdiam, tapi tidak beberapa lama masuk sipir yang akan membawanya kembali ke tahanan.
"......"
"Tuan yakin dia akan buka mulut?" tanya Jung Wo yang berjalan di samping Jae Hwan.
"fifty fifty" jawabnya singkat, tanpa menoleh pada Jung Wo melainkan menatap lurus kedepan sambil melirik beberapa tahanan yang ada di tengah lapangan.
...****************...
Hana yang baru saja kembali dari toilet bergegas untuk kembali ke meja kerjanya dengan berlari kecil, hingga tanpa sengaja ia menabrak seorang pria hingga minuman pria tersebut tumpah ke pakaiannya.
.....
...****************...
...****Casting****...
>Kim Hana (23th)
-Kim Yeon-U (Ayah)
-Lee A-Yeong (Ibu)
-Lee Bong Cha (Bibi)
-Cha Hye Soo (Sahabat)
>Jung Jae Hwan (26th)
-Jung Dae Hwan (Ayah)
-Min Dae Hee (Ibu)
-Jung Beom Seok (Paman)
-Choi Yeong Ae (Bibi)
-Jung Min Seok (Sepupu)
-Jung Seo Yeon (Sepupu)
-Cha Ji Ah (Pelayan)
> Circle Jae Hwan
-Han Ye Jun 25th (Anak mentri pendidikan)
-Han Jin Sung 20th (Adik Ye Jun, masih kuliah diluar negri)
-Lee Si Hwan 22th(Pewaris perusahaan mobil terbesar di korea)
-Park Tae il 23th (Pewaris Park Group)
-Min Yoon Wo 29th (CEO JJ Corp)
-Min Seok Hyun 31th ( Presdir JJ Corp)
-Bae Arin (25th)
>Bawahan Jae Hwan
-Nam Jeon So 26th (Sekertaris/Tangan kanan di perusahaan)
-Baek Jung Wo 28th (Tangan Kanan J'Devils)
-Yoo Hak Jin (Pengacara)
-Lee So Hee (Jaksa)
Masih ada banyak nama, tapi Author hanya meletakkan yang utamanya aja ya.
⚠Gak ada ilustrasi jadi halu sendiri ya😉.
.
.
.
.
Btw Hyung itu panggilan untuk kakak laki-laki di korea ya.
❗❗❗Perhatian, ini hanyalah novel dan di buat sesuai dengan pemikiran Author, dan tidak pernah bermaksud untuk merendahkan negara atau siapapun itu, mohon untuk menjadi pembaca yang bijak😊😉
Ini adalah karya Author setelah Pengawal Cantik buat yang belum baca bisa baca ya karena novelnya juga gak kalah seru kok, jadi mohon bantuannya sekali lagi ya. jangan lupa Like, comment, share, dan votenya biar Author semangat up ep barunya.🥰🥰🥰
Buat yang udah baca pengawal cantik, ini teorinya sedikit aja kok. ehe...
Dan Disini Author ngajak kalian ber teori dan menemukan sendiri siapa pelakunya lewat seluruh petunjuk yang ada, kalian bisa tulis tebakan kalian di kolom komentar kalau mau ya😉.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments