Biasakan Like bab-nya😉...
Masukin list Fav juga ya🥰
Komentar positifnya biar Author
makin semangat Up, apalagi dapet hadiah🥰
So... I Hope Enjoy The Story
...****************...
Saat yang lain sedang sibuk karenanya, pria itu malah duduk santai di sebuah kursi dengan kaki yang menyilang di hadapan seorang pria yang sudah penuh dengan simbahan darah di seluruh pakaiannya.
"Ini Tuan." ujar Jung Wo memberikan sebuah pisau bedah pada sang majikan.
"Seret dia lebih dekat padaku" titahnya dan tentu saja langsung di kerjakan oleh bawahannya.
Satu orang pria dengan perawakan kekar dan tinggi, menyeret Choi Book Nam dan menghadapkannya pada Jae Hwan.
"A-Apa y-ang kau ing-inkan dar-iku?!" tanyanya dengan darah yang masih terus mengalir dari luka yang ada di tubuhnya.
"Bukankah waktu itu kau bilang kita musuh, jadi sekarang aku ingin menghilangkan satu musuhku" jawabnya seraya meraih lengan Book Nam.
Srettt~
Akhhhh~ Dasar Gila!!!!~
Umpat pria itu saat Jae Hwan tanpa aba-aba membelah lengannya dan mengambil sebuah chip yang tertanam di sana.
"sudah kubilang bukan! seharusnya kau menurut dan serahkan saja distrik Mapo-gu dan bersekutu denganku, tapi kau malah menolak. jadi hari ini aku menetapkan untuk menguasai daerahmu" jelasnya sambil menatap sebuah chip yang masih berlumuran dengan darah segar itu.
Book Nam hanya bisa mengumpat pelan dengan sisa tenaga-nya
"bersihkan ini, dan lacak seluruh jaringan nark*ba miliknya, aku ingin itu" perintahnya pada Jung Wo.
Baru saja bangkit dari duduknya, ia melihat beberapa pria yang tidak asing lagi baginya.
"Seok Hyun Hyung?" gumamnya seraya melangkah menuju para pria itu.
"Aishhh~ dia melakukannya lagi" gumam Seok Hyun pelan saat melihat pria yang memiliki nama lengkap Choi Book Nam itu sudah tidak sadarkan diri terbaring dilantai.
Sebelum bicara dengan Jae Hwan, pria itu terlebih dahulu memberikan kode pada anak buah untuk segera membersihkan jasad Book Nam.
"Dimana anak buahnya?" tanya Seok Hyun yang tidak melihat keberadaan dari anak buah Book Nam.
"Mereka...
"Ah~ mungkin mereka sedang dalam perjalanan menyusul bos-nya" sahutnya enteng sambil ber smirk, serta membersihkan tangannya dengan tisu basah.
"Kau menghabisi mereka semua hyung?" tanya Si Hwan penasaran.
"Tidak! aku hanya mengurus Book Nam" singkatnya, lalu keluar begitu saja dari rumah Book Nam meninggalkan yang lain.
"Apa yang dia dapatkan dari Book Nam?" tanya Seok Hyun pada Lee Jun anak buah Jae Hwan.
"Tuan mengambil sebuah chip berisi data jaringan nark*ba miliknya" jawab Lee Jun menatap sekilas Book Nam yang tengah di bereskan oleh beberapa anak buah yang lain.
"Bereskan semuanya tanpa meninggalkan sedikit jejakpun, jika perlu minta Pengacara Yoo untuk menyuap jaksa Lee" titahnya di angguki paham oleh Lee Jun.
Seok Hyun beserta yang lain keluar dari rumah itu menyusul Jae Hwan yang sudah pergi lebih dulu.
"......"
"Berita baik atau buruk?" tanya Yoon Wo ketika melihat adiknya itu keluar dengan senyum tipis di bibirnya.
"Kau sendiri? mana jal*ngmu?!" sahutnya menghampiri Yoon Wo
"Berhenti menyebutnya jal*ng, aku hanya membantunya sebagai manusia antar manusia, bukan karena menginginkan tubuhnya." jelas Yoon Wo.
"Atau jangan-jangan Hyung masih tidak bisa melupakan Sarah?!" tanya Jae Hwan berhasil membuat Yoon Wo bungkam seribu bahasa.
Disaat dua pria itu tengah bicara, disisi lain Seok Hyung beserta yang lain berdiri diam sambil menebak-nebak apa yang di bicarakan Jae Hwan dan Yoo.
...****************...
"Berhenti membahas itu, sekarang kita pulang" ucap Yoon Wo lalu masuk kedalam mobil di ikuti Jae Hwan, tapi tidak beberapa lama Seok Hyun juga ikut masuk kedalam mobil itu, sedangkan Ye Jun, Si Hwan dan Tae il masuk ke mobilnya Si Hwan.
"Apa kau puas kali ini?" tanya Seok Hyun membuka pembicaraan, sambil menatap adiknya yang duduk di kursi penumpang bersama Yoon Wo.
"Menurutmu Hyung?!" sahutnya tanpa menatap Seok Hyun, melainkan asik memainkan game baru yang dirilis oleh anak perusahaan JH Group.
Perusahaan Jae Hwan memang bergerak di bidang IT dan elektronik, bukan hanya Game melainkan juga perangkat lunak perkantoran yang hampir digunakan seluruh perusahaan besar di sana, sedangkan dalam bidang elektronik hampir seluruh produk elektronik rumah tangga keluar dari manufaktur miliknya.
Selain itu, pria bernama lengkap Jung Jae Hwan itu juga melakukan bisnis ilegal, dengan melakukan perdagangan nark*ba dan itu bukan hanya di negaranya melainkan juga di luar negri, jadi tidak perlu heran jika pria berusia 26 tahun itu sudah memiliki mansion besar yang sangat mewah serta mobil-mobil keluaran terbatas yang dia koleksi.
"Apa pendapatan JH Group tidak cukup untuk memenuhi kebutuhanmu" kata Seok Hyun yang tahu betul jika JH Group termasuk perusahaan besar yang memiliki pendapatan fantastis tiap tahunnya.
"Bukankah orang-orang memang tidak puas dengan apa yang selalu mereka miliki, dan terus ingin dapat yang lebih?!" tukas Jae Hwan sekali lagi berhasil membuat satu hyungnya bungkam setelah Yoon Wo.
Pria itu lantas menghela pelan napasnya, sambil menatap lurus ke jalanan, mau bicara lagi. Jae Hwan sudah membuatnya skakmat setelah penuturannya barusan.
...****************...
Seperti biasanya, Hana berangkat kerja dengan menaiki bus.
Sampai di Mall, ia bersiap lalu pergi ke meja resepsionis dimana Hye Soo ternyata sudah datang lebih dulu.
"Tumben kau datang tepat waktu?!" cibir Hana, pasalnya wanita itu kadang datang agak terlambat darinya.
"Aku akan pulang cepat hari ini" jawabnya sambil membereskan barang yang ada di mejanya.
"Mau kemana?" tanya Hana penasaran
"Aku akan pergi kencan dengan kekasihku, makanya kau cepat cari pasangan biar tidak sendiri terus" sahut Hye Soo meledek Hana.
"Aku masih senang sendiri, jika sudah waktunya aku pasti akan punya kekasih" jawab Hana tidak mau kalah dengan sahabatnya yang satu ini.
"Kalau tidak di cari, tidak akan dapat Han, apa perlu kubuatkan kencan buta untukmu?" balasnya.
"Tidak perlu, kau have fun saja dengan kekasihmu hari ini" tolak Hana.
"Yasudah"
Keduanya bersiap untuk memulai kerja, karena Mall tempat mereka bekerja akan segera di buka..
Tapi tamu pertama di Mall pagi itu membuat Hana terdiam, kala pria itu berjalan menghampiri meja resepsionis.
...****************...
"Ini hasil yang berhasil kami lacak, menurut kepolisian rekening ini sering mengirimkan uang ke rekening anaknya, dan beberapa hari yang lalu wanita ini juga datang dan melaporkan jika dia selalu mendapatkan transferan uang dari no rekening tidak di kenal" jelas pengacara Yoo seraya memberikan sebuah foto pada Jae Hwan.
Jae Hwan mengerutkan dahinya saat melihat foto dan identitas seseorang yang di berikan oleh Yoo Hak Jin.
"Jadi ini putri pembun*h itu?" perjelasnya dan di angguki oleh pengacara Yoo.
"Ck. hebat juga dia menyembunyikan putrinya" gumam Jae Hwan ber smirk.
"Lalu bagaimana dengan pemilik rekeningnya?" tanyanya lagi pada pengacara Yoo
"Kami belum bisa melacak itu, dan sepertinya semua sudah terancang dengan rapi, dan pemilik rekening itu di samarkan dengan nama orang yang sudah meninggal jadi kami memerlukan waktu banyak untuk melacak siapa pemilik aslinya" jawab sang pengacara.
"Apa Kim Yeon-U sudah buka mulut?!"
Pengacara Yoo hanya menggeleng pelan, tanda tidak untuk pertanyaan Jae Hwan.
"Tapi aku penasaran? kenapa kau tidak menghabisinya seperti musuh-musuhmu yang lain?" tanya Pengacara Yoo, karena seperti yang dia tahu seluruh musuh pria ini selalu berakhir dengan di bantai dengan begitu mengenaskan.
"Aku perlu info lebih banyak darinya, aku bisa saja memaksa pria tua itu bicara, tapi jika dia tidak mau buka mulut dan aku menyiksa-nya sampai mati, yang ada kasus ini akan semakin terkubur tanpa tahu siapa pelaku utama yang menyuruhnya, karena itu aku sengaja mengurungnya disana." jelas Jae Hwan di angguki paham oleh pengacara Yoo
"pokoknya, terus kabari aku atau Jeon So jika kau mendapatkan informasi lain" ucapnya dan sekali lagi mendapat anggukan dari pengacara Yoo.
"......"
Setelah kepergian Yoo Hak Jin, pria itu duduk di kursi kerjanya dengan kaki yang menyilang di atas meja, sambil menatap foto yang sedang ia pegang.
"Jadi kau! Baiklah.. kau akan menerima semua karma yang dibuat oleh Ayahmu" gumamnya tersenyum licik.
...****************...
.
.
.
.
Jangan Lupa like, tinggalin jejak di koment, vote, dan share, biar author semangat up ep-nya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments