Biasakan Like bab-nya😉...
Masukin list Fav juga ya🥰
Komentar positifnya biar Author
makin semangat Up, apalagi dapet hadiah🥰
So... I Hope Enjoy The Story
...****************...
“Jika kau benar-benar ingin menolongku tolong lepaskan aku dari sini, menyembunyikanku dari Jae hwan tidak akan menyelesaikan masalah. Aku hanya ingin Kembali ke kehidupan normalku jadi aku minta antarkan aku pulang.” Tuturnya menatap Yoon Wo dengan sorot mata yang begitu datar.
Yoon Wo menghembuskan napas panjang, sebelum akhirnya bangkit dari duduknya dan buka suara seolah ia tak punya pilihan lain.
“Baiklah, aku akan mengantarmu pulang. Kau bisa menelponku dengan ponsel ini jika memerlukan bantuan atau Jae Hwan melakukan sesuatu lagi padamu.”
“kenapa kau berpihak padaku, bukankah seharusnya kau mendukung adikmu. Yang gila dengan balas dendamnya itu”
Hal yang bergejolak di pikirannya akhirnya ia keluarkan dan memberanikan dirinya untuk bertanya kenapa pria ini membantunya dan bukannya berpihak pada Jae Hwan.
“Aku hanya tidak ingin Jae Hwan melakukan kesalahan yang akan dia sesali” jawabnya lalu pergi kelur dari kamar itu di ikuti Hana yang mengekor di belakangnya.
...****************...
Sampai di depan Apartemen, Hana langsung turun dari mobil mewah tersebut tanpa membiarkan Yoon Wo bicara sepatah katapun padanya.
Sedangkan Yoon Wo yang masih berada di dalam mobilnya hanya bisa memperhatikan Wanita itu sampai masuk kedalam Gedung Apartemen.
“Adiknya iblis kakaknya malaikat, ya tuhan kenapa aku harus terkait dengan para pria itu. Benar-benar memusingkan.”
Saat pintu Lift terbuka, ia bergegas keluar dari sana untuk segera pulang kerumahnya dan bersiap pergi kerumah sakit, untuk mengetahui di mana makam Ayahnya yang bahkan belum sempat ia temui karena Jae Hwan menyekapnya.
“Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memafkan pria itu” umpatnya kesal.
Langkah Hana terhenti saat melihat seorang pria yang berdiri tepat di depan pintu Apartemennya.
“Sedang apa kau disini?”
Pria itu lantas menoleh kearah Hana yang masih berdiri di posisinya.
Senyum manis tertarik di bibirnya, lalu berjalan menghampiri Hana.
“Aku merindukanmu.”
Kalimat itu membuat Hana menatapnya dengan tatapan bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada pria yang ada di depannya ini.
“Kau sakit?” Tanya Hana lalu beralih untuk membuka pintu apartemennya dan masuk tanpa menghiraukan Tae Il yang sedang di punggungi olehnya.
“Kim Hana” serunya meraih pergelangan Hana.
“Apa kau tidak ada niatan untuk mengajakku masuk?”
“Tidak ada alasan untukku mempersilahkanmu masuk. Dan Ya. bukankah aku sudah membalas hutang budimu malam itu, jadi untuk apa lagi kau dating ke sini?”
“Aku minta maaf untuk malam itu, aku tidak bermaksud untuk melec*hkan-mu”
Hana menghela panjang napasnya, lalu menoleh pada Tae Il yang dari tadi tidak melepaskan pergelangannya.
“Baiklah aku memaafkanmu. Sekarang sudah selesai bukan. Jadi aku mohon dengan sangat padamu.. jika kita bertemu atau berpapasan kita tidak akan saling menyapa satu sama lain. Bertemu dengan kalian adalah mimpi terburuk dalam hidupku” tuturnya, lalu menepis tangan Tae Il dan masuk begitu saja kedalam Apartemen meninggalkan Tae Il yang masih berdiri di tempatnya.
Sekali lagi Tae Il menghembuskan napas Panjang, dan memilih untuk pergi dari apartemen Hana.
Entah apa yang membuat pria itu sampai datang menemui Hana yang notabennya jauh dari wanita perfect seleranya.
“……”
Hana mengintip keluar dan mendapati jika pria itu telah pergi dari Apartemennya. Karena sedari tadi Wanita itu masih berdiam di balik pintu sampai Tae il pergi.
Ia memijat pelipisnya, rasanya ia benar-benar sudah tidak tahu harus apa. Ayahnya tewas karena bunuh diri dan hanya ia yang tersisa di seoul.
...****************...
Terlihat seorang pria berpakaian rapi masuk keruangan Jae Hwan.
Dimana tidak ada seorangpun di sana karena masih jam makan siang.
Ia melihat se isi ruangan itu lalu duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu.
Jae Hwan yang kala itu baru saja kembali dari makan siang bersama Jeon So masuk kedalam ruangannya dan melihat seorang pria berumur yang sedang duduk di sofa miliknya.
“Apa ada hal penting sampai paman dating ke sini?”
Jae Hwan lantas duduk di sofa single yang berseberangan dengan pria itu.
“Aku hanya ingin tau kabarmu. Apa perusahaanmu berjalan dengan baik?”
“Perusahaanku berjalan dengan baik.” Sahutnya dan hanya di angguki oleh pria itu.
“Kau sudah berhasil menemukan pembunuh orang tuamu?” tanyanya lagi.
“anak buahku masih menyelidiki itu”
“Baiklah kalau begitu, aku harap kau bisa segera menangkap otak dibalik kejadian itu.” Ucapnya seraya menenpuk pelan pundak Jae Hwan lalu pergi dari sana.
Setelah kepergian Shin Myung Il yang merupakan paman sekaligus rekan kerja Ayahnya, Jae Hwan masih duduk di tempatnya menunggu kabar dari bawahannya yang telah ia perintahkan untuk menyelidiki B Bank.
Dering telpon membuat Jae Hwan merogoh ponsel yang ada di saku celananya, dan langsung mengusap layar ponsel untuk mengangkatnya.
📞In Call-
“Kami sudah menyelidiki tentang B Bank, pemiliknya mengatakan jika Kim Yeon-U sempat menyimpan sesuatu di tempatnya tapi itu sudah lama sekali, sekitar 16 tahun yang lalu.”
“Menyimpan? Bukankah itu Bank?!”
“Bukan. Ini sebuah tempat pinjaman uang tapi itu hanya luarnya saja. Dan sebenarnya mereka juga melayani untuk menyimpan barang costumernya seperti barang bukti pembunuhan dan semacamnya.”
“Lalu apa yang di simpan Kim Yeon-U di sana?”
“Aku tidak yakin, tapi mereka mengatakan jika Kim Yeon-U menyimpan sebuah berkas tapi tidak ada yang tahu apakah itu semacam perjanjian atau yang lain. Dan yang membuat kami curiga ada orang lain yang ternyata sudah mengetahui ini dan mengambilnya dari sini 10 tahun yang lalu, 6 tahun setelah tragedi itu”
“Apa dia mengatakan siapa yang mengambilnya?”
“seorang Wanita, dan karena ingin memastikan kami memperlihatkan foto Hana tapi mereka yakin jika itu bukan Hana. Dan mereka menyebutkan jika ciri-ciri Wanita itu adalah seorang Wanita yang berumur kisaran 38-40 tahun waktu itu”
“Apa tidak ada info lain , selain umurnya?”
“Tidak ada. Tapi mereka menawarkan diri untuk mencarikan Wanita itu.”
“Yasudah biarkan saja mereka melakukan itu. nanti aku akan meminta Jeon So untuk mentransfer uangnya.“
“Baiklah”
“Ah. Cari Hana sampai dapat jangan pedulikan Hyungku, jika dapat langsung bawa dia padaku”
📞End Call-
Jae Hwan menghela pelan napasnya dan memikirkan siapa Wanita yang sangat memungkinkan untuk mengambil itu terkecuali jika dia juga ada kaitannya dengan hal ini.
Sudah bertahun-tahun lamanya ia masih bingun memecahkan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang menjadi pemicu kedua orang tuanya sampai di bunuh seperti itu.
...****************...
.
.
.
Jangan Lupa like, tinggalin jejak di komen, vote, dan share, biar author semangat up ep-nya.🥰
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments