seorang wanita yang terbaring lemah di atas bangsal sebuah rumah sakit dengan begitu banyak alat penopang kehidupan melekat di tubuhnya.
Dia telah terbaring selama kurang lebih 2 tahun lamanya di tempat itu tanpa ada sedikitpun tanda tanda bahwa dirinya akan bangun lagi.
Hari ini di ruangan itu hanya ada dia seorang tak ada seorang perawatpun yang berada di ruangannya.
Wanita itu baru membuka mata dan mengedap ngedipkan mata yang terasa silau hanya dengan cahaya dalam ruang yang menandakan dirinya telah lama menutup mata itu.
Wanita itu memiliki paras yang imut dan begitu cantik dengan bibir mungil berwarna merah muda alami, bulu mata lentik dan dengan mata berwarna birunya itu mampu menyihir hati banyak pria agar terpikat olehnya.
Di pandangnya sekeliling ruangan di mana dirinya berada sekarang dan mengernyit heran mendapati pemandangan asing yang di lihatnya.
"Di mana aku berada mengapa semuanya terlihat sangat asing di mataku?" tanyanya saat melihat ruangan berwarna serba putih itu.
"Apa ini semua?" gumamnya melihat beberapa selang dengan jarum menancap di tangannya dan kabel kabel yang menempel di tubuhnya.
"Apakah ini di akhirat?" gumamnya lagi mengingat jika dirinya telah m**i di racun oleh suami tercintanya bersama selir busuk yang pernah di tolongnya.
"Akh sakit!" serunya seraya memegang kepalanya.
"mengapa kepalaku terbungkus dan terasa begitu berat dan sakit?" gumamnya meraba perban yang melilit di kepalanya.
"Bukankah aku hanya di racun mengapa kepalaku terluka?" gumamnya lagi
"Tunggu tunggu... jika ini sakit berarti aku masih hidup bukan?" gumamnya terbelalak lalu mencabut seluruh alat yang terpasang di tubuhnya.
"Akh mengapa sangat sulit di gerakkan?" keluhnya berusaha bangun
Dengan susah payah dia bangkit dari tidurnya dan tertatih dia berusaha turun dari ranjangnya.
Saat berhasil berdiri dia berusaha berjalan keluar dengan berpegangan pada apapun yang bisa membantunya bertahan berdiri.
Tak sengaja dia melihat bayangan seorang wanita di cermin dan terhenti sejenak menatap bayangan itu.
"siapa wanita itu mengapa dia menatap padaku?" gumamnya lalu mengangkat tangan memegang kepalanya.
Alangkah terkejutnya dirinya melihat wanita yang di lihatnya menirukan semua apa yang di lakukannya.
"Apakah itu bayangan diriku?" gumamnya lagi memegang pipinya sambil terus menatap bayangan wajahnya di cermin.
"Apakah itu artinya aku tak lagi berada dalam tubuh milikku dan jiwaku berkelana jauh menempati tubuh milik wanita lain?" gumamnya lagi
"Akh mengapa kepalaku terasa begitu sakit dan tubuh ini begitu kaku untuk di gerakkan?" gumamnya sambil berusaha melangkah keluar dari ruangan itu dengan langkah tertatihnya.
Seorang dokter yang bertugas menanganinya dan beberapa perawat yang hendak mengecek keadaannya terjejut melihat wanita itu berdiri di depan mereka.
"Astaga....!" seru perawat yang pertama melihatnya
"Mengapa kau berteriak di depan kamar pasien? Tak tahukah kau itu bisa mengganggu istirahat pasien?" tegur dokter Brian pada sang perawat yang berteriak tadi.
"I itu dok." ujarnya menunjuk kearah wanita tadi dan dokter Brian segera menoleh kearah yang di tunjuk oleh sang perawat tadi.
dr. Brian dan perawat yang lain terbelalak kaget melihat keberadaan pasien tadi. Bagaimana tidak kaget, wanita ini sudah 2 tahun koma dan di nyatakan tak akan bisa bangkit lagi.
Tubuhnya mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan dirinya terluka parah terutama pada bagian kepalanya.
Dia di nyatakan koma dan tak memiliki harapan untuk hidup kembali. Tapi, sang kakek bersikeras jika cucu satu satunya akan bangun dan meminta kelanjutan perawatan terbaik untuknya.
Tak perduli sampai kapan pun dan berapapun biayanya beliau tetap tak ingin putus asa menantikan cucunya itu bangun dari tidur terpanjang dalam hidupnya itu.
"Akh mengapa kepalaku semakin terasa sakit seolah olah ingin meledak." keluh wanita itu dan perlahan pandangannya memburam dan dia kembali tak sadarkan diri.
"hap. Nona... nona azkaela bangun nona." seseorang menangkap tubuhnya sebelum tubuh kurusnya itu jatuh menyentuh tanah.
Ternyata orang itu adalah supir pribadi dari kakek Azkaela atau akrab di panggil Az. Yang baru tiba ingin mengecek kondisi Az atas perintah atasannya itu.
Meski setiap saat hanya menerima kabar yang sama Tuan Samuel Berza tetap tak pernah melewatkan seharipun untuk mengecek keadaan Az di rumah sakit.
Saat dirinya memiliki kesibukan yang tak bisa di tunda seperti hari ini maka dia akan mengutus orang kepercayaannya untuk mewakilinya memantau keadaan cucunya yang merupakan satu satunya keluarga sedarah dengannya yang masih hidup.
"Tuan Jake tolong bantu kami untuk membawa dan tolong baringkan tubuh nona Askaela di dalam." ucap dr. Brian
"Ada apa dengan nya dok? Mengapa dia bisa berada di luar sendiri dan kenapa dia tak sadarkan diri lagi? apa dia kembali koma?" tanya Jake beruntun karena senang dan khawatir saat telah meletakkan tubuh nona mudanya di atas tempat tidur ruang rawatnya.
Meski hanya sebagai supir pribadi tuan Samuel sangat baik memperlakukannya layaknya keluarga. Sehingga Jake tau betul jika kesadaran nona mudanya ini adalah harapan terbesar tuan besarnya itu.
"Biarkan saya periksa ke adaannya dulu." ucap dr. Brian lalu segera mengecek kondisi Az.
"Bagai mana dok?" tanya Jake penuh harap jika nona mudanya tak lagi koma agar tuan besarnya yang amat dia homati itu dapat tenang.
"Ini sebuah ke ajaiban." ucap dr Brian takjub setelah memeriksa kondisi Az.
"Apa maksud dr Brian ini?" tanya Jake.
"Keadaannya berangsur membaik sekarang ini dia akan baik baik saja. Dia hanya pingsan karena terlalu berusaha menggerakkan tubuhnya hingga keluar ruangan sendirian." jelas dr. Brian.
"Ini sungguh ke ajaiban. Normalnya orang yang bangun dari koma akan sulit untuk menggerakkan anggota gerak tubuhnya.
Untuk bisa berdiri sendiri saja setidaknya butuh waktu beberapa hari bahkan minggu berlatih baru bisa. Terlebih untuk bisa berjalan sendiri tentunya butuh terapi dan latihan lama. Sedangkan nona Azkaela ini mampu berjalan sendiri tanpa bantuan siapapun sejauh itu." ucap dr Brian kagum dan takjub.
"Kalau ke adaan nona muda saya sungguh sudah membaik maka saya harus segera mengabari tuan besar." ucap Jake dan segera mengambil benda pipih miliknya di saku celananya.
"tu...t tu...t tu...t"
"Ya Jake ada apa kau menghubungi tuan?" tanya Sisi sekertaris tuan Samuel yang menjawab telpon.
"Dimana tuan besar biarkan aku berbicara padanya." ucap jake tidak sabar.
"Tuan Samuel sedang ada meeting penting dengan klien saat ini." jawab sisi.
"Berikan saja HP nya pada tuan besar. Kabar ini penting jauh lebih penting dari apapun bagi tuan besar." ucap jake.
"Tapi..."
"Berikan saja aku yang akan bertanggung jawab jika tuan besar marah." jake mulai geram
"Baik tunggu sebentar." jawab sisi akhirnya.
Tak lama setelah itu suara tuan samuel terdengar dari telepon yang di tunggu jake.
"Ya ada apa jake?" tanya tuan samuel.
"Nona muda telah bangun dari komanya tuan besar?" jawab jake dengan suara bergetar tak lagi dapat menahan rasa harunya.
"Oh Tuhan syukurlah. kau tak lagi bergurau kan jake? karena itu tidak lucu sama sekali." ucap tuan Samuel takut kecewa.
"Tidak tuan besar aku sendiri yang melihat nona muda berdiri sendiri di pintu kamar rawatnya." jawab jake.
"Baik aku akan ke sana segera." putus tuan Samuel.
"Aku akan menjemput anda" ucap jake.
"Jangan tak perlu biar Rokki yang mengantar aku. kau jaga saja Az untukku." tolak tuan samuel.
"Baik tuan." saut Jake.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
ririn
mampir thor.....kayaknya seru
2023-10-29
1
Nda Qrey
awalnya aja udah seru..
mantap Thor 👍
2022-08-19
1
nnda
semangat
2022-02-24
1