Semua orang menatap jijik pada ayah dan anak yang masih berontak saat di seret keluar dari sana.
"Rasakan gadis angkuh itu. Dia selalu bersikap angkuh dan bertindak semaunya setiap memasuki pusat perbelanjaan ini." ucap seorang ibu.
"Merasa dirinya sendiri pemilik dari pusat perbelanjaan ini dan sekarang lihat orang yang dia jadikan alasan untuk berdiri angkuh sudah menendang mereka." cibir ibu-ibu lainnya.
"Di atas langit masih ada langit kata pepatah dan mereka ayah dan anak tidak memahaminya dan menganggap dirinya paling hebat karena memiliki jabatan sedikit lebih tinggi dari yang lainnya. Sekarang lihat mereka sudah jatuh sejatuh jatuhnya." ucap pengunjung lainnya yang menjadi penonton drama pengusiran ayah dan anak gadisnya itu.
"Selamat." ucap Az pada pegawai toko bernama Ghea itu.
"Terima kasih nona." ucap Ghea.
"Karena semua telah diatasi maka semua dapat kembali pada tugasnya. Untuk anda nona muda, atas ketidaknyamanan yang telah terjadi, kami memberikan diskon 50 persen untuk semua barang yang Anda beli di toko kami." ucap pria yang telah mendepak keluarganya yang angkuh itu demi mengamankan posisinya.
"Mohon maaf atas apa yang telah terjadi sebelumnya." ucapnya sesopan mungkin.
"Tidak masalah dan terima kasih atas tawarannya. Saya hanya menginginkan jam tangan itu dengan harga aslinya tanpa diskon karena kejadian tadi." ucap Az.
Semua yang mendengar penolakan Az atas potongan harga yang menggiurkan menatap penuh tanya padanya.
"Apakah gadis itu keturunan bangsawan atau anak dari pengusaha hebat yang tidak diketahui oleh banyak orang? Dia menolak potongan harga yang dengan itu kita dapat membeli sebuah mobil." bisik seorang pegawai toko.
"Bisa jadi seperti itu. Bukankah ada banyak pengusaha atau orang kaya raya yang merahasiakan anak mereka demi menghindari hal buruk dari saingan bisnis mereka." saut pegawai lainnya.
Ada banyak bisik-bisik mengenai Az yang intinya mereka menatap berbeda padanya.
"Mari saya bantu mengurusnya nona." tawar Ghea yang dijawab anggukan oleh Az.
Setelah selesai membungkus jam tangan untuk kakeknya Az bergegas kembali ke mansion nya bersama Yuki dan Sidney tentunya.
"Kring kring." di tengah perjalanan HP Sidney berdering.
"Siapa?" tanya Az saat melihat Sidney menatap layar HP nya.
"Tuan besar." jawab singkat Sidney lalu segera mengangkat telfon dari tuan Berza.
"Ya tuan besar?" sapa Sidney.
"....... "
"Kami di perjalanan kembali ke mansion." Sidney.
"Apakah tuan besar ingin berbicara langsung pada nona muda?" Sidney.
"........ "
"Baik Tuan besar akan saya sampaikan pada nona muda." ucap Sidney lalu menyimpan kembali HP nya.
"Apa yang kakek inginkan?" tanya Az.
"Tuan besar ingin agar nona muda bersiap untuk menghadiri sebuah pertemuan dengan beliau malam ini. Ini adalah acara ulang tahun cucu dari sahabat beliau." jawab Sidney.
"Bukankah kakek belum mau membuka identitas ku di depan publik? Mengapa kakek menginginkan aku menghadiri acara yang pastinya akan ramai orang-orang dari kalangan pengusaha dan politik." tanya Az.
"Acaranya tertutup. Hanya orang-orang terdekat yang hadir dan karena tuan besar adalah sahabat dari tuan Gerald, maka tuan besar diundang dalam acara itu." jawab Sidney.
"Nona beristirahat saja dulu. Nanti aku dan beberapa orang lain akan membantu nona bersiap untuk menghadiri acara malam ini." ucap Yuki.
"Ya." jawab singkat Az lalu berjalan menuju kamarnya.
Seorang pria tengah berbaring di atas sopa di dalam ruangan kerjanya. Dia terlihat sedang melamun dan tiba-tiba HP di saku celananya berbunyi.
"Hm ada apa?" tanya pria itu setelah melihat siapa yang menelepon dan mengangkatnya dengan malas.
"Ada apa dengan nada suaramu yang terdengar lesu itu?" tanya dari orang yang tengah menelponnya.
"Ada apa kau menelpon? Jika tidak ada yang penting aku akan memutuskan telpon darimu." ancam pria itu.
"Ayolah Elliot, ada apa dengan dirimu saat ini yang tidak bisa diajak bergurau sedikitpun. Baiklah aku pada intinya langsung. Kau tidak lupakan untuk menghadiri acara ulang tahun aku malam ini?" tanya suara dalam telpon itu.
Ya pria itu adalah Elliot, mantan suami Az. Dia memilih pergi ke kantor dan beristirahat di ruangannya.
"Hm aku akan datang." ucap Elliot.
"Bawa serta istrimu karena aku penasaran siapa gadis yang menjadi istrimu itu." ucap orang itu.
"Kami sudah lama cerai tidak perlu mengungkit masalah itu. Aku akan hadir bersama kekasihku jadi kau dapat mengenal kekasihku." ucap Elliot.
"Apa? Huft baiklah. ingat untuk datang tepat waktu karena aku tidak ingin merasa canggung dengan orang-orang yang tidak aku kenal." ucap teman Elliot yang memang baru kembali dari luar negeri setelah menempuh pendidikan dan memegang perusahaan keluarganya di sana.
"Bukankah ada teman kuliahmu yang juga hadir?" tanya Elliot.
"Tetap saja mereka hanya teman cewek yang hanya ingin mendekati aku karena ingin menjadi pendamping aku yang membuat aku risih." ucap pemuda itu.
"Baik aku akan datang tepat waktu. Sudah matikan telponnya karena aku akan menghubungi kekasihku agar dia bersiap untuk mendampingiku di acara ulang tahunmu itu." ucap Elliot dan segera memutuskan sambungan telepon.
Elliot segera menghubungi Jasmine setelah memutuskan sambungan telepon temannya itu.
"tut tut tut."
"Halo sayang." sapa mesra Jasmine.
"Bersiaplah untuk menghadiri pesta sahabatku malam ini. Aku akan menjemputmu jam 7 nanti." ucap Elliot langsung tanpa menjawab sapaan sayang Jasmine.
"Baik aku akan berdandan dengan cantik agar kau bangga memiliki kekasih seperti aku." ucap Jasmine semangat.
"Aku harus mengurus beberapa hal." ucap Elliot langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban Jasmine.
Elliot kembali teringat wajah Az dan tatapan dinginnya membuatnya memukul kepalanya sendiri.
"Akh ada apa dengan diriku ini. Mengapa terus saja teringat dengan wanita licik itu." ucap Elliot frustasi.
"Mengapa setelah sekian lama wanita itu baru muncul bahkan saat sidang perceraian kamipun dia tidak hadir dan ada apa dengan penampilannya yang sangat berbeda itu." gumamnya.
Elliot tidak mengetahui mengenai kecelakaan yang menimpa Az karena dia tidak perduli mengenai keadaan Az setelah memergoki dirinya dengan Jasmine. Yang Elliot tahu dia telah bebas dari ikatan pernikahan dengan wanita yang sangat dia benci itu.
"Aku harus bersiap untuk menjemput Jasmine agar tidak terlambat menghadiri pesta Devan." ucap Elliot dan segera memasuki ruang istirahat yang ada di dalam ruangan kerjanya itu setelah sebelumnya menghubungi asistennya untuk menyiapkan setelan jas untuknya.
Di kediaman Az
Yuki sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu yang akan Az kenakan ke acara cucu dari sahabat tuan besarnya. Sementara Az sedang membersihkan diri yang mau tidak mau Az harus rela untuk dibantu membersihkan diri karena perintah dari kakeknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Dinda Indah
untumg saja dia ratu di zamanx
.jadi tidak canggung lagi di layani pelayan
2023-11-01
1
Oi Min
wah..... tempuk mnh ki kro pasangan jalang dan bastard
2023-05-02
1
makhluk bumi
palingan juga nnti nyesel
2022-04-13
0