15

Sesampainya dirumah, Zara segera bergegas membersihkan diri dan berganti pakaian karena satu jam lagi Ia harus segera pergi ke pesantren untuk mengajar ngaji.

Tadinya Zara pikir Sean sudah pulang, namun nyatanya Sean masih duduk diruang tamu sambil mengobrol bersama Bahar sang Ayah.

Jujur Zara sebenarnya sedikit penasaran dengan alasan Sean datang, selain memberinya cincin alasan apa lagi yang membuat Sean datang? Mungkinkah Sean datang karena... Ahh entahlah, Zara tak ingin berharap atau baper karena takut sakit jika kenyataan nya tidak seperti itu.

"Assalamualaikum Zara cancikkk." suara salam Imah terdengar memasuki pekarangan rumah Zara.

"Wa.alaikumsalam," balas Bahar bersamaan dengan Sean.

Imah nampak memasuki rumah Zara, dari depan Imah penasaran dengan adanya mobil mewah yang terparkir didepan rumah Zara dan sekarang lagi lagi Imah dibuat penasaran dengan keberadaan pria tampan yang sedang duduk diruang tamu milik Zara.

"MasyaAllah, siapa ini?" Tanpa malu Imah langsung menjabat tangan Sean dan dengan reflek Sean membalas jabatan tangan Imah meskipun Sean bingung siapakah gerangan wanita yang juga berhijab ini.

"Ini Sean, calon suaminya Zara." jelas Bahar pada Imah. "Nak Sean, ini Imah sahabat dari kecilnya Zara."

"Beneran pakde ini calon suaminya Zara?" Imah nampak terkejut. "Nemu dimana pakde? Imah juga mau lah atu yang kayak gini." kata Imah membuat Bahar langsung terkekeh sementara Sean hanya diam saja, bagi Sean sudah sering sekali mendengar orang orang mengatakan dirinya tampan seperti oppa oppa korea.

"Eh bentar deh, tapi bukan nya Zara sama Mas Pa-"

"Mau berangkat sekarang mah?" Zara yang baru keluar dari kamarnya memotong ucapan Imah.

"Ayok, aku udah siap." ajak Zara menatap Imah penuh kode.

Zara dan Imah pun berpamitan tak lupa mencium tangan Bahar dan Asih.

"Biar ku antar." kata Sean berdiri dari duduknya saat Zara dan Imah berada dipuncak pintu.

"Ti-tidak perlu. kami biasa jalan kaki." tolak Zara.

"Aku ingin ikut ke pesantren." kata Sean.

"Sudah ajak saja Zara," kata Bahar yang akhirnya tak bisa ditolak oleh Zara.

Sean berjalan mengikuti Imah dan Zara dari belakang, "Nggak naik mobil saja?" tanya Sean.

"Ng-nggak usah Mas."

"Boleh juga tuh Zar, lagian aku nggak pernah naik mobil ginian jadi kita naik mobil saja ya." pinta Imah membuat Zara melotot ke arahnya.

"Udah mas, ayo berangkat." Imah langsung berlari membuka pintu belakang dan langsung memasuki mobil Sean membuat Zara menggeleng tak percaya sementara Sean hanya terkekeh.

Mobil melaju pelan menuju pesantren, Zara memberikan arah belokan karena duduk disamping Sean dan Imah yang berada dijok belakang masih terkagum kagum dengan kemewahan mobil Sean.

"Empuk banget ya, dingin lagi. beda banget sama naik angkot." celetuk Imah membuat Sean lagi lagi terkekeh.

"Nanti mau deh mas dianter pulang sampai rumah." celetuk Imah lagi.

"Imah..." Zara memberikan peringatan pada sahabatnya itu.

"Apa sih Zar, kapan lagi bisa naik mobil mewah kayak gini." sengit Imah membuat Zara hanya menggelengkan kepalanya tak percaya.

Sesampainya di depan pesantren, mobil Sean langsung menjadi pusat perhatian anak anak pesantren. Banyak yang langsung mendekati mobil Sean hanya ingin menyentuh mobil mewah Sean itu.

"Anak anak jangan norak yaa." Imah keluar dengan nada mengejek ke arah anak anak pesantren.

"Lah kok Kak imah naik mobil bagus?"

"Ada kak Zara juga." seru salah satu anak saat Zara keluar dari mobil.

"Trus kakak ganteng ini siapa?" tanya salah satu anak lagi membuat Sean mengaruk kepalanya yang tak gatal karena bingung harus menjawab apa.

"Zara, Alhamdulilah kamu datang lagi. anak anak sudah kangen tuh." Jannah bu Nyai pemilik pesantren nampak memeluk Zara.

"Maaf ya Ibu nggak bisa jenguk Ayah kamu dirumah sakit." kata Jannah lagi.

"Nggak apa apa bu, di doakan saja sudah cukup." balas Zara sambil tersenyum.

Mata Jannah tertuju pada pria tampan yang ada dibelakang Zara "Ini siapa?"

Zara nampak gugup, bingung harus menjawab apa,

"Saya calon suaminya Zara." Sean nampak mendekat untuk menjawab pertanyaan Jannah.

Jannah terkejut, lalu menatap Zara yang menunduk. Jannah tersenyum ke arah Sean,

"MasyaAllah, Alhamdulilah akhirnya Nak Zara mau soldout." goda Jannah.

"Imah juga mau dong bu, kayak Zara." celetuk Imah.

"Kalau mau ya harus rajin rajin minta sama Allah biar cepet dikasih." kata Jannah.

"Yang ganteng kayak punya nya Zara ya Bu." Kata Imah sambil cengengesan.

"Nggak perlu yang ganteng, yang penting bisa menjadi imam yang baik juga bertanggung jawab dunia akhirat."

Deg... seketika Sean tersinggung dengan ucapan Jannah. Bisakah Sean seperti apa yang baru saja Jannah katakan?

Semua anak anak sudah berkumpul diruangan, Sean nampak duduk dibangku paling belakang memperhatikan Zara mengajar anak anak pesantren itu.

Tanpa disadari mata Sean sedari tadi memandangi gerak gerik Zara. melihat betapa sabar dan lembutnnya suara Zara membuat Sean tersenyum.

"Pantas saja Papa dan Mama menyukaimu." batin Sean.

Sementara itu, Zara yang merasa sedari tadi diperhatikan oleh Sean dibelakang merasa sangat gugup hingga membuatnya tak konsen mengajar anak anak pesantren.

Sebelum pulang Zara dipanggil Bu Nyai Jannah,

"Ibu pikir kamu sama Panji, kemarin Panji sempat bilang ingin melamar kamu."

Zara menunduk mendengar pengakuan Bu Jannah, Bahkan Panji sebelum melamarnya sempat berkonsultasi dengan Bu Jannah lebih dulu membuat Zara semakin merasa bersalah pada Panji.

"Zara dijodohkan sama Ayah bu." suara Zara terdengar lirih.

"Apa kamu sudah istiqarah nak?"

Zara mengangguk pelan,

"Dan dia jawaban dari doa mu?" tanya Jannah lagi.

"Zara juga tak tahu bu, hanya saja Zara merasa yakin dengan pria pilihan Ayah."

Jannah nampak menghembuskan nafas panjang, "Pantas saja kemarin Panji mengundurkan diri menjadi guru ngaji di sini." kata Jannah membuat Zara terkejut.

"Ja-jadi mas Panji?"

Jannah mengangguk, "Ya sudah memang itu keputusan Panji, ibu tidak memaksa karena sejak awal siapapun yang ingin mengajar di sini, Ibu hanya minta keikhlasan saja."

"Maaf Bu, mungkin karena Zara alasan mas Panji mengudur-" Jannah langsung menggeleng tak setuju dan mengenggam tangan Zara.

"Mungkin inilah yang disebut takdir nak, sudahlah jangan pikirkan apapun lagi dan jangan merasa bersalah. Ibu turut berbahagia dengan semua pilihan kamu."

Zara tersenyum, "Terimakasih banyak Bu.."

Zara berjalan keluar pesantren, melihat Imah dan Sean sudah menunggunya didepan mobil.

"Lama banget sih, udah nggak sabar nih mau naik mobil bagus." kata Imah dengan nada bercanda.

Zara hanya tersenyum lalu memasuki mobil lebih dulu.

Sean memasuki mobil dan langsung memandang ke arah Zara.

"Ada apa?" heran Zara saat Sean menatapnya lalu tersenyum.

Bukan nya menjawab Sean malah kembali tersenyum dan langsung melajukan mobilnya.

BERSAMBUNG...

jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

devymariani

devymariani

mulai terpana yaa sean 🤭

2023-05-07

0

Lusia Tanti

Lusia Tanti

lanjut Thor

2022-05-15

0

Nina Karlina

Nina Karlina

harusnya jujur orang tuan Sean dan Sean sama zara bahwa Sean udah nikah,kan kasian zara

2022-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 Promo novel baruuuuu
151 promo novel baruu
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
Promo novel baruuuuu
151
promo novel baruu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!