02

Dengan kepala pening karena kebanyakan minum, Axel Sean Anggara atau biasa disapa Sean membuka paksa pintu rumah orangtuanya yang sudah dikunci.

Karena tak sadar, Sean akhirnya mengedor gendor pintu itu hingga membuat suara yang cukup bising.

"Astaga Sean!" Ranti, Ibu Sean nampak histeris melihat putranya yang terkapar didepan rumah dengan mata memerah.

"Maafkan kami Nyonya, tadi kami sudah menahan nya tapi Tuan Sean marah dan mengatakan akan memecat kami." kata Paijo salah satu satpam yang berjaga dirumah Tuan Anggara.

"Bantu bawa masuk aja Jo." pinta Ranti.

Dengan sigap, Paijo mengangkat tubuh Sean dan membawanya memasuki kamar Sean.

"Anak itu mabuk lagi?" tanya Anggara yang ikut keluar kamar karena mendengar suara berisik dari luar.

"Iya Pah, sepertinya kita harus segera bertindak. kalau seperti ini terus siapa yang akan melanjutkan perusahaan Papa." kata Ranti dengan khawatir membuat Anggara hanya menghela nafas panjang.

Semalaman penuh Anggara sama sekali tak memejamkan mata, memikirkan putra pertama nya. Ia merasa gagal mendidik putranya menjadi anak yang baik. Berkali kali Sean diberikan kepercayaan nya untuk meneruskan perusahaan nya namun selalu berakhir Sean yang hampir membuat perusahaannya bangkrut.

Semua ini terjadi, Sean seperti ini karena wanita itu. Ya wanita yang membuat hidup putranya menjadi hancur seperti ini.

Anggara bangun dan berjalan menuju sebuah kotak brankas yang ada di ruang kerjanya. Kotak brankas yang sudah lama sekali tak Ia buka.

Dengan sekali putaran, Anggara membuka kotak itu dan mengambil sebuah amplop coklat dimana didalam amplop itu terdapat sebuah rekaman suara.

"InsyaAllah Tuan, jika nanti putri saya sudah menjadi sarjana. saya ikhlaskan putri saya menikah dengan Tuan Sean."

Anggara mematikan alat rekaman itu, lalu mengembalikan di amplop coklat dan membawanya keluar dari ruang kerjanya.

Anggara berjalan ke ruang tengah, disana Ia berdiri didepan bingkai foto keluarga yang cukup besar. Ada dirinya, Ranti sang istri, Sena putri keduanya juga Sean dan wanita itu. Didalam foto itu semuanya terlihat bahagia. berbeda sekali dengan kenyataan yang sama sekali tak ada kebahagiaan juga kehangatan seperti yang terlihat di bingkai foto itu.

Anggara menghela nafas panjang, Ia merasa harus melakukan semua itu. demi masa depan perusahaan nya dan juga kebahagiaan keluarganya.

Dan paginya, Sean bangun dengan kepala yang sangat pening. Bau alkohol menguar dari mulutnya membuat Sean ingat jika semalam Ia banyak sekali minum hingga membuatnya mabuk dan tak sadar setelah itu.

Pintu kamar terbuka, Bik Siti mendekat ke arahnya sambil membawa nampan berisi segelas air putih hangat.

"Tuan Sean sudah ditunggu dibawah." kata Bik Siti yang hanya diangguki oleh Sean.

Bik Siti keluar, Sean mengambil gelas berisi air putih dan langsung meneguknya hingga tandas dan tersisa.

"Bersiaplah dengan omelan pagi ini Sean." gumam Sean sambil berdiri mengambil handuk lalu bergegas mandi.

Sean turun ke bawah, melihat kedua orangtuanya sudah duduk di ruang tengah terlihat sedang menunggunya.

Ada yang berbeda saat Sean datang, seperti ada sesuatu yang hilang diruang tengah itu.

"kemana bingkai foto keluarga kita?"

"Papa buang!"

"Kenapa?" Sean menatap dingin ke arah orangtuanya.

"Untuk apa masih memajangnya? bahkan keluarga kita tidak sebahagia itu!"

"Pa, Sella hanya-"

"Cukup Sean!" Sentak Anggara yang membuat Sean akhirnya diam.

"Sudah cukup kamu membela perempuan itu dan sudah cukup kamu merusak dirimu sendiri!"

"Tapi Pa, Sean cinta-"

"Tidak ada cinta jika itu hanya merusak hidupmu Sean!

"Sudah cukup kami bersabar dan memberi kesempatan padamu!"

"Kami sudah tua nak, sudah waktunya untuk istirahat." kata Ranti dengan mata berlinang membuat Sean tak tega.

"Apa kamu ingat dengan Pak Bahar?"

Sean mengangguk,

"Papa berniat menjodohkan kamu dengan putri bahar!" kata Anggara yang langsung membuat mata Sean melotot tak percaya.

"Apa Papa gila? bagaimana Papa bisa mengatakan itu sementara Sean sudah-"

"Cukup Sean! sudah cukup dan untuk kali ini tolong turuti permintaan kami jika memang kamu masih menganggap kami orangtua mu!" kata Anggara lalu beranjak pergi meninggalkan ruang tengah.

"Mama mohon Sean, kamu terima keputusan Papa. ini semua demi kebaikan kamu nak." kata Ranti sambil berlinang air mata membuat Sean benar benar tak tega melihatnya .

"Tapi Ma..."

"Mama mohon, Mama dan Papa sudah semakin tua. kami ingin setidaknya menimang cucu sebelum ajal menjemput kami."

"Mama jangan katakan itu, Sean yakin Mama sama Papa berumur panjang." kata Sean sambil mengenggam tangan sang Mama.

"Sean mohon Mama sama Papa sabar, Sean janji nanti jika Sell-"

"Mama hanya inginkan itu tidak yang lain." kata Ranti memotong ucapan sang Anak lalu bergegas pergi meninggalkan Sean seorang diri.

Sean terlihat mengacak rambutnya frustasi. benar benar tak mengerti lagi dengan jalan pikiran orangtuanya.

Bagaimana bisa orangtuanya meminta Sean menikah disaat...

Ahh entahlah..

Tadinya Sean pikir Papa nya hanya bercanda namun siapa sangka siang hari setelah obrolan mereka pagi tadi, sang Papa mengajaknya pergi ke kampung halaman Pak Bahar mantan sopir yang pernah bekerja dirumah mereka.

Dan karena tak ingin melihat sang Mama menangis akhirnya Sean menuruti permintaan sang Papa.

Dan di sinilah Sean berada setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam , kini Sean berada didepan rumah sederhana yang banyak sekali tanaman buah didepan nya. Sean memarkirkan mobilnya dan mengikuti kedua orangtua juga Sena adiknya memasuki rumah sederhana itu.

Nampak pak Bahar terkejut dengan kedatangan keluarganya, apalagi setelah sang Papa Anggara mengatakan maksud kedatangan mereka semakin membuat Pak Bahar terkejut.

"Tapi bukan nya tuan muda Sean..." Pak Bahar nampak menggantungkan ucapan nya sambil melihat ke arah Sean.

"Pak Bahar tenang saja, semua sudah saya pikirkan ke depan nya dan sekarang kami datang hanya ingin menagih janji yang dulu kita ucapkan." kata Anggara meyakinkan.

Bahar terlihat diam, sementara tak berapa lama sebuah suara salam lembut terdengar beriringan dengan seorang wanita yang mengenakan gamis putih bermotif bunga daisy dan hijab panjang menutupi perut dengan warna senada, memasuki ruang tamu itu.

Wanita muda yang cantik itu sempat membuat Sean menatap ke arahnya cukup lama sebelum akhirnya Sean menyadarkan dirinya untuk bersikap acuh pada wanita itu.

Dan yang lebih mengejutkan Sean ketika Anggara sang Papa mengatakan tujuan datang untuk meminang wanita itu langsung membuat Wanita itu terkejut bahkan matanya melotot seolah ingin keluar.

Bahkan berkali kali wanita bernama Zara itu memandang ke arah Sean dengan pandangan mata tak percaya.

"Jangan terlalu percaya diri, aku bahkan tak berminat pada wanita tertutup sepertimu!" batin Sean kesal sambil menatap sinis ke arah wanita itu.

BERSAMBUNG...

jika suka jangan lupa like vote dan komen yaa

Terpopuler

Comments

Nur Cahyani

Nur Cahyani

awas ya nanti jatur cinta lo

2024-08-02

0

devymariani

devymariani

seperti nya pernikahan sean bermasalah makanya orangtua nya ingin menjodohkan sean dgn zara dgn harapan bisa merubah tabiat sean betulkan begituu kakak othor☺

2023-05-06

0

devymariani

devymariani

saat ini mungkin kamu ga berminat sean, tp lihat saja nanti kamu sendiri yg bakalan mengejarr zara☺

2023-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 Promo novel baruuuuu
151 promo novel baruu
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
Promo novel baruuuuu
151
promo novel baruu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!