Keesokan harinya, dipagi hari Dito telah bangun Dan berjalan menuju dapur.
"Assalamualaikum Ibu". Ujar Dito menyapa Bi Inah
"Waalaikumsalam, eh Tuan. Aduh Tuan jangan panggil saya Ibu, panggil bi Inah aja". Ujar Bi Inah.
" oh Iya Bi". Ujar Dito tersenyum. "Bibi mau menyiapkan sarapan ya?". Ujar Dito.
" iya Tuan. Eh iya ada apa Tuan kemari? Apa Tuan butuh sesuatu ??". Tanya Bi Inah
"Oh tidak Bi, saya mau bikin sarapan". Ujar Dito
"Ehhhh tidak perlu Tuan biar saya saja yang buat". Bi Inah melarang.
"Tidak, apa-apa Bi saya sudah biasa kok membuat sarapan". Ujar Dito
"Gak usah Tuan, nanti Tuan besar marah lagi Tuan Dito masak". Ujar Bi inah merasa Takut.
"Tidak apa-apa Bi biar Dito yang membuat". Ujar Birowo yang datang dari kamarnya
" Ehhhh Tuan besar, selamat pagi Tuan". Ujar Bi Inah.
"Om Birowo, Assalamualaikum Om". Dito mencium tangan Birowo.
"Waalaikumsalam". Ujar Birowo bahagia melihat Dito dirumah nya. "Mau masak apa kamu ??". Tanya Birowo
"Om mau Aku masakin apa? Kalau keluarga Dito sih biasanya nasi goreng Om". Ujar Dito.
"Om sama Eriska biasa sarapan apa?". Tanya Dito.
"Kita biasa sandwich omelette Dan juice aja". Ujar Birowo
"Oh kalau gitu saya bikinin yang special buat Om Dan Eriska". Ujar Dito.
Dito sangat serius masak. Ia membuat 2 menu pagi ini. Goreng Dan sandwich serta beberapa gelas juice.
Setelah selesai semua keluarga berkumpul. Eriska pun telah bangun Dan mandi. Ia turun untuk sarapan.
" Pagi Pah ". Eriska mencium pipi Papanya.
"Pagi Om Tante". Eriska duduk di meja makan.
" Bi Inah, mana sarapan saya". Eriska sedikit teriak.
Bi Inah memberikan makanan yang Dito buat.
"Ini Nona". Bi Inah meletakkan sarapannya.
Semua makan dengan lahapnya.
Hmmmmm rasanya sedikit beda dari yang biasanya. Rasa ini seperti familiar. Apa ini buatan Bi Inah?. Ujar Eriska dalam fikirannya.
"Bi. Siapa yang membuat kan sarapan ini?". Eriska bertanya pada Bibi.
"Kenapa? Kamu gak suka apa gak enak?". Tanya Aditya.
"Oh bukan Om, rasanya sedikit beda dari biasanya". Ujar Eriska.
"Itu saya yang buat". Ujar Dito menunduk karena Ia tidak ingin melihat pemandangan dihadapannya.
Eriska mengenakan kaos yang ketat Dan celana pendek saja. Dito kurang nyaman dengan Pemandangan itu.
" Oh pantas rasanya beda". Ujar Eriska. "Aku sudah selesai. Mau ke atas buat Gym". Eriska pun pergi.
"Eriska, sarapanmu belum habis". ujar Birowo.
" sudah kenyang". ujar Eriska
Selesai makan, mereka duduk di halaman belakang menikmati udara.
Dito sedang duduk sendiri melihat sekitar. Datang Aditya menghampirinya.
" Nak". Aditya menyentuh pundak Dito
"Oh Papa. Ada apa Pah?". Tanya Dito.
Aditya pun duduk.
" Nak, apa Kamu yakin ingin menikah dengan Eriska?? Sejak kemarin Papa lihat tingkahnya membuat kita tidak nyaman ". Ujar Aditya.
"In Shaa Allah Pah. Ini janjiku pada Mama Aku tidak ingin mengingkari. Dito juga sudah sholat Istikhoroh setelah sholat Dito makin yakin untuk menikahi Eriska". Ujar Dito
"Tapi, seperti nya Dia tidak menyukaimu". Ujar Aditya.
"Namanya kita baru bertemu setelah 15 tahun Pah mungkin perasaan kita seperti kepada orang Asing". Ujar Dito. "Seiring berjalannya waktu In Shaa Allah cinta itu akan tumbuh". Ujar Dito tersenyum
"Tapi soal kehidupan dia, penampilan Dia, perlakuan dia kepadamu bagaimana?". Aditya masih belum yakin.
"Kalau ada kesempatan Dito berharap bisa merubah dia. Jika tidak bisa, In Shaa Allah Dito akan menerima dia dengan Ikhlas". Jawab Dito meyakinkan.
" Baiklah Dito, Kamu sudah dewasa Kamu bisa memutuskan sendiri. Papa hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu". Ujar Aditya menyemangati Dito.
"Terimakasih Pah. Doa Papa sangat berguna untuk kehidupan ku". Ujar Dito tersenyum.
"Yasudah, Papa ingin pergi kesana bertemu Om Birowo". Ujar Aditya pergi meninggalkan Dito.
Dito merasa haus, Ia masuk menuju dapur. Disebelah halaman belakang ada ayunan gantung. Disana ada Eriska yang sedang mendengarkan musik di earphone nya terdengar Ia sedang mendengarkan lagu berbahasa perancis.
Dito yang melihat tingkah Eriska tersenyum.
Ia berjalan menuju kulkas untuk mengambil minum.
Saat Ia membuka kulkas Dan mengambil minum, tiba-tiba Eriska sudah ada disamping nya.
"Astagfirullah". Dito terkejut.
" Hellooo memang saya setan, pake Istigfar segala". ujar Eriska Dan mengambil minum di tangan Dito lalu pergi.
"Eh maaf bukan maksud begitu". ujar Dito.
" Tidak saya maafkan". teriak Eriska pergi lalu tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Jeny Juwan Alfa
jujur aku bingung sebenarnya Thor
2022-08-21
0
iranadira
gue suka gaya loe erika.....
2022-01-03
0
Lisa Sasmiati
Masya Allah, aku sangat suka Dito.....
2021-04-19
1