Dengan mobil Eriska, mereka pergi.
Dito yang mengendarai mobilnya.
hebat juga Dia bisa mengendarai mobil sport. ujar Eriska dalam hati.
setelah 15 menit berkendara Dito memberhentikan mobil di satu Restaurant.
"Tenang, tidak akan ada org yang tahu Kamu disini dengan penampilan seperti itu". ujar Dito yang melihat Eriska merasa tidak nyaman ingin menggunakan maskernya.
Eriska memang cukup terkenal seperti Artis. karena kehebatannya berbisnis serta sangat cantik Ia selalu ada disetiap acara-acara gossip atau jadi tamu undangan di TV.
menurut Dito tidak akan ada yang mengenali Eriska sekarang karena penampilannya.
dengan T-shirt Dan celana panjang serta rambut diurai tidak akan ada yang mengira Dia adalah Eriska Putri pemilik hotel kenamaan tanah air. mereka hanya melihat sosok Eriska anak orang kaya yang memiliki kulit yang putih bersih Dan mulus.
"Ayo kita turun". Dito keluar Dan membuka kan pintu mobil untuk Eriska.
Eriska pun turun.
Seperti pernah kenal dengan Restaurant ini. ujar Eriska dalam hati mencoba mengingatnya.
"Dulu kita sering kesini waktu kecil. mungkin Kamu ingat sekarang". ujar Dito yang melihat Eriska sedikit mengingat.
"Oh ya, hebat juga ya masih kokoh". ujar Eriska merasa takjub bangunan lama yang masih kokoh.
"Ayo masuk". Dito mengajak Eriska masuk.
Merekapun masuk Dan duduk. Dito memilih duduk di lesehan karena bisa melihat pemandangan Kebun Teh yang Hijau.
terlihat Eriska nampak tersenyum melihat pemandangan dihadapannya. Dito pun tersenyum melihat Eriska.
Dia tidak berubah. hanya watak nya berubah Tapi hatinya masih sama. Ujar Dito dalam hati.
" selamat Siang, mau pesan apa ?". Tanya pelayan
"dua Ayam Bakar Dan es Teh manis". ujar Dito
" Air mineral dingin". Ujar Eriska tanpa menoleh masih melihat pemandangan dihadapannya.
"Ada lagi?". Tanya pelayan.
" Itu saja cukup". Ujar Dito.
"Baik. Ditunggu pesanannya". Ujar Pelayan lalu pergi
Eriska masih memandang keluar.
Mah, dulu kita sering kesini. Aku ingat Aku selalu berlari disana Dan Mama mengejarku. Eriska terbawa dalam kenangan masalalu.
Tak lama Makanan pun datang.
"Ayo dimakan dulu". Ujar Dito memberikan makanan itu.
Eriska menerimanya Dan memakan nya.
"Habis dari sini mau kemana?". Tanya Dito
"Banyak Tanya deh Kamu. saya mau kemana pun bukan urusan kamu". Ujar Eriska dengan Nada tidak suka.
Dito hanya tersenyum Dan menggelengkan kepalanya.
Mereka pun makan bersama tanpa ada suara sedikitpun.
selesai makan, Eriska ini buru-buru pergi. saat berdiri kalinya terasa kram. mungkin karena duduk lesehan Eriska tidak terbiasa
" Awwww". Eriska menjerit kesakitan.
"kamu kenapa? Kram ??". Tanya Dito khawatir
" Sudah tahu pake nanya". Jawab Eriska ketus.
Dito mencoba memijat telapak kakinya.
"Jangan sentuh sembarangan". Eriska menolak bantuan Dito.
" Sudah, Kamu diam saja". Ujar Dito masih memijat telapak kaki Eriska.
Tak lama kaki Eriska sudah mulai tidak kram namun masih sedikit sakit.
Eriska melihat jam sudah pukul 2 siang.
"Gawat, kalau telat pulang Papa bisa khawatir nih". Ujar Eriska.
Ia mencoba untuk berdiri dibantu Dito.
mereka keluar bersama.
"Kamu yakin bisa pulang sendiri?". Tanya Dito.
"Gak usah sok perduli deh". ujar Eriska ketus.
" kita kan calon suami Istri masa gak boleh khawatir". Ujar Dito.
"Kita nikah Terpaksa ya gak perlu sok sok perduli". jawab Eriska.
" Saya pulang dulu. terimakasih untuk hari ini". Ujar Eriska sedikit ketus.
"Tidak udah sungkan berterimakasih". jawab Dito.
Eriska bingung dengan jalan didepannya. Dia tidak ingat ke arah mana Dia harus pergi.
" Karena Kamu sudah meneraktir saya. ayo saya antar pulang". Eriska tidak tahu jalan Tapi Dia tidak mau bilang. hanya dari arah kampung Dito Ia tahu jalan
"Sini, biar saya yang nyetir". Ujar Dito.
Eriska pun masuk kedalam mobil.
Mereka pun pergi dari restaurant.
sampailah di kampung Dito.
Dito Dan Eriska keluar dari mobil.
" Terimakasih karena sudah mengantar saya". Ujar Dito kepada Eriska.
"yasudah saya pulang dulu. oh ya, jangan kasih tahu Papa Saya datang kesini". ujar Eriska sedikit ketus.
Dito hanya mengangguk. "Kamu hati-hati dijalan". Ujar Dito
"Saya kan sudah bilang jangan sok perduli seperti itu. hubungan kita tidak akan bisa seperti pasangan normal lainnya.". ujar Eriska dengan Nada kesal lalu pergi meninggalkan Dito.
"dasar Eriska". Dito tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
tunggu aja waktunya Eriska, jgn sok ....
2021-04-19
1
Masrizal Mahfud
alur ceritanya kayak alur cerita cartoon disney aja buat anak anak.sebenarnya ceritanya ini buat anak anak atau buat remaja.klo buat anak anak saya salah alamat ini
2021-04-14
1
Desi Astuti
aduh dito dito kalo udah bucin mau kelakuan pasangang kita buruk se X pun pastih tidak akan kelihatan buruk nya .....
2021-03-17
2