episode 10

Setelah menelepon Tantenya, Dito masuk kedalam kamar nya bersiap untuk mandi Dan pergi ke Masjid. Dito adalah Muadzin di kampung nya.

Setelah selesai mandi Dan berpakaian koko Dan sarung, Dito pergi ke masjid.

"Pah, Dito ke masjid dulu ya. Assalamualaikum". Dito mencium tangan Papanya.

" Waalaikumsalam ". Jawab Papanya.

Masjid Dan Rumah Dito tidak terlalu jauh. Hanya 10 menit dengan berjalan kaki.

Didalam perjalanan ke masjid, banyak penduduk yang berucap salam pada Dito.

Dito adalah anak muda yang baik Dan yang paling penting karena kreativitasnya mengolah susu, membuat para penduduk di kampung nya bisa mendapat pekerjaan di pabrik nya. Maka dari itu, Ia sangat dihormati di kampung nya.

" Assalamualaikum A Dito ". Ujar Annisa berjalan membawa mukena di Dada nya

" Waalaikumsalam, eh Nisa. Mau sholat di masjid juga?". Tanya Dito

"Iya atuh A emang mau dimana lagi?". Tanya Annisa tersenyum

" yasudah ayo bareng". Ujar Dito.

Mereka berdua pun berjalan Dan mengobrol bersama.

Di kampung Dito, banyak yang mengira Annisa adalah pacar sekaligus calon istri Dito. Karena mereka sangat dekat Dan menurut penduduk Annisa sangat pantas menjadi calon Istrinya.

Sampai dimasjid.

"Assalamualaikum A Dito". Ujar Kang Asep marbot masjid.

" Waalaikumsalam Kang ". Ujar Dito tersenyum.

Dito masuk kedalam masjid Dan bkaap Adzan.

"Bismillah". Dito bersiap untuk Adzan.

Allahuakbar, Allahuakbar dibaca dua kali.

Asyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah

Hayya ‘alashshalaah

Hayya ‘alalfalaah

Hayya 'alalfalaah

Allahuakbar Allahuakbar

Laa ilaaha illallaah

Selesai Adzan, banyak penduduk yang datang untuk Sholat berjamaah. Hampir setiap Sholat masjid selalu hampir penuh. Karena Dito lah menyandarkan mereka bahwa Akhirat lebih penting dari urusan dunia.

" Ma Shaa Allah suara A Dito saat Adzan memang merdu. Beruntung sekali wanita yang akan menjadi Istrinya kelak". Ujar para penduduk.

"Iya benar, pasti wanita yang baik yang akan dinikahi A Dito". Ujar penduduk yang lain.

" Assalamualaikum Ustadz". Dito mencium tangan Pak Ustadz.

"Waalaikumsalam. Kamu sehat Dito?". Tanya Ustadz

" Alhamdulillah sehat Ustadz". Jawab Dito tersenyum. "Silahkan Ustadz". Dito mempersilahkan Pak Ustadz untuk menjadi Imam sholat.

Sholat pun dimulai. Semua orang khusyu.

Selesai Sholat mereka berdoa dengan sarapannya masing-masing.

Semua orang telah pergi dari Masjid, hanya Dito Dan Ustadz yang masih di masjid. Seperti biasa mereka selalu berbincang sampai Isha

Selesai Sholat Isha, Dito sangat diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa nak ? Kok seperti bingung gitu?". Tanya Ustadz yang melihat tingkah Dito yg berbeda

" oh tidak apa-apa kok Ustadz. Cuma ada hal yang membuat Dito ragu". Jawab Dito membuyarkan lamunan nya.

"Ada apa memang? Jika berkenan, ada masalah apa ?". Tanya Ustadz kembali.

" saya dijodohkan Ustadz. Bulan depan saya akan menikah dengan wanita ini. Tapi, saya masih ragu. Karena Dia bukan wanita yang Dito cari". Ujar duto dengan wajah bingung.

"Dito, terkadang apa yang Kamu inginkan bukan yg terbaik menurut Allah untukmu. Berbalik sangka lah. Mungkin apa yang Kamu lihat darinya jauh berbeda dengan apa yang didalam hatinya. Jika Kamu masih ragu, sholat Istikhoroh lah In Shaa Allah Allah akan memberimu jawabah". Ujar Ustadz menyentuh pundak Dito. " Kamu adalah lelaki yang baik. In Shaa Allah Allah akan memberikan yang terbaik juga untukmu". Tambahnya.