Didalam mobil Eriska hanya menggerutu kesal dengan apa yang terjadi hari ini.
Ponsel Eriska pun berdering.
"Halo". Ujar Eriska ketus
" Nona, gawat. Pak Birowo menghentikan pembangunan hotel". Ujar seseorang di ujung telpon.
"Apa??? Sial". Eriska menendang kursi kemudi. " lanjutkan saja ini adalah proyek saya". Ujar Eriska
"Tidak bisa Nona, karena ini semua masih atas nama pak Birowo. Nona bisa bicara kan dengan beliau. Untuk sementara pembangunan dihentikan". Ujar penanggung jawab konstruksi.
Ia pun menutup telpon
" sial sial sial". Eriska begitu marah hingga menendang kursi kemudi
"Ada apa Nona?". Tanya Surya
" Papa menghentikan Pembangunan hotel di Bali ". Ujar Eriska kesal.
" Surya, kita kembali kerumah". Ujar Eriska
"Baik Nona". Jawab Surya.
Setelah 45 menit berkendara, sampailah dirumah.
" Nona sudah pulang". Ujar Bi Inah
"Papa dimana??" Ujar Eriska dengan Nada kesal
"Dikamarnya Nona". Jawab Bi Inah
Eriska pun berjalan cepat menuju kamar Papanya.
Eriska membuka pintu kamar Papanya.
Papanya sedang duduk membaca buku.
" Pah, Papa apa apaan sih ?? Kenapa pembangunan hotel dihentikan???". Tanya Eriska dengan nada marah Dan kesal
"Pelankan suaramu, apa seperti itu kamu berbicara dengan Papamu??". Ujar Papa
" kenapa Papa hentikan pembangunan??? Susah payah Aku berusaha membangun hotel disana. Papa pasti tahu itu". Ujar Eriska dengan Nada sedih.
"Katakan iya dengan perjodohan ini lalu Papa akan meneruskan pembangunan hotel". Ujar Papa tegas
" Pah, kenapa Papa tega denganku ??? Hanya karena perjodohan ini Papa mau menghancurkan kerja kerasku??". Ujar Eriska bersedih.
"Menikah dengan Dito atau pembangunan dihentika". Ujar Papa
" Apa tidak ada pilihan lain??". Tanya Eriska
"No Eriska. Hanya itu pilihannya". Ujar Papa tegas.
Eriska pergi dengan membanting pintu.
" Maafkan Papa Eriska, hanya cara ini yang bisa membuat Kamu setuju untuk menikah dengan Dito". Ujar Birowo dengan wajah sedih. "Kelak kamu akan mengerti kenapa Papa melakukan ini". Tambah nya.
Sampai di kamar, Eriska membanting pintu. Marah-marah karena keputusan Papanya
Sepanjang hari Ia tidak keluar dari kamarnya.
Birowo menelpon vita. Sepupu Eriska. Vita seperti kakaknya sendiri.
Birowo meminta Vita untuk membujuk Eriska agar mau menikah dengan Dito. Karena Birowo tahu hanya vita lah yang Eriska dengar.
" Baik Om sekarang Vita akan kesana". Ujar Vita diujung telepon.
"Terimakasih Vita Kamu memang bisa Om andalkan". Ujar Birowo.
Setelah 1 jam, Vita datang dengan Suaminya Tian Dan anak sematawayang nya Nina.
Nina adalah anak Vita yang berumur 5 tahun. Hanya Nina yang disayangi Eriska Dan hanya pada Nina, Eriska sangat lembut. Menurut Eriska. Nina adalah cahaya dalam hidup Eriska.
Nina berlari menuju kamar Eriska
" Tante". Nina mengetuk pintu Eriska
"Nina???". Ujar Eriska tersenyum Dan memeluk Nina saat melihat keponakan kesayangannya.
" Tante, Aku kangen sama Tante". Ujar Nina
"Tante juga kangen sama Nina. Ayo masuk, Tante punya sesuatu untuk Nina". Ujar Eriska
Merekapun masuk kedalam kamar Eriska.
Eriska membuka lemarinya mengambil sebuah kotak.
" Ta Da....". Ujar Eriska menunjukkan sekotak besar cokelat dari swis
"Wahhhhhh cokelat". Nina mengambil hadiah dari tantenya. " terimakasih Tante. Tante memang the best". Ujar Nina memeluk Dan mencium Eriska.
"Segalanya untuk Nina sayang". Eriska menciumi Nina.
Tak lama Vita masuk kedalam kamar Eriska.
" Mama, lihat Tante kasih cokelat untukku". Ujar Nina menunjukkan kotak cokelat yang diberikan Eriska.
"Wah senang nya. Sudah berterima kasih belum sama Tante??". Tanya vita.
" Sudah dong Mah ". Jawab Nina
" Anak pintar. Nina, Kamu kebawah dulu ya dengan opa Dan papa". Ujar Vita
"Ok. Tante, Aku kebawah dulu ya". Ujar Nina melambaikan tangan.
" hati-hati turun tangganya ya Sayang ". Ujar Eriska.
" OK". Jawab Nina.
Nina pun pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Nana Subah
malahan aku bacanya tentang Nina duluan....
2022-10-09
0
Lisa Sasmiati
lanjut
2021-04-19
1
Rosminah Mtp
belum terlalu faham ceritanya lagi
2021-04-12
1