02

Jasmin berjalan tepat di belakang Rifqi mengikuti langkah nya menuju ruangan Pak Dave. Sambil berjalan Jasmin bertanya - tanya dalam hatinya mengapa ia bisa di panggil ke ruangan hanya karna masalah sepeleh yang terjadi tadi. Jasmin memutar otak nya mengingat - ingat apakah selama ia bekerja di kantor ini pernah melakukan kesalahan sampai - sampai pemilik perusahaan memanggilnya ke ruangan nya. "Sepertinya aku tidak punya salah selama bekerja." Gumam nya sambil terus berjalan.

"Silahkan masuk." Ucap Rifqi pada Jasmin.

Jasmin masuk kedalam dan di lihat nya Pak Dave sedang duduk di kursi kebesaran nya.

"Maaf pak, " ucap Jasmin sambil menunduk. "Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Jasmin.

Dave tetap diam tak bergeming sama sekali mendengar ucapan Jasmin. Dave justru sibuk menatap laptop yang ada di hadapan nya, sesekali memperbaiki posisi kacamatanya tanpa memperdulikan kehadiran Jasmin yang kini sedang ada di hadapan nya berdiri seorang diri.

Beberapa menit kemudian. Jasmin yang sudah merasakan keram di betisnya, mulai merasa gelisah. Karna sedari tadi ia hanya di anggap patung, tanpa di lihat sama sekali.

"Pak." Panggilnya, namun tetap tidak ada jawaban sama sekali.

Karna merasa kesal, akhirnya Jasmin memutuskan untuk teriak. "Pak!!!" Teriak nya, hingga Dave kaget dan menoleh ke arah Jasmin.

"Kamu pikir aku budeg." Bentak Dave sambil menatap tajam ke arah Jasmin.

"Maaf pak." Lirih Jasmin sambil menunduk.

"Kamu punya sopan santun apa tidak?" tanya Dave

"Kamu sendiri punya sopan santu apa tidak?" Gumam Jasmin tapi dapat di dengar oleh Dave.

"Kamu bilang apa barusan?" Tanya nya dan mulai berdiri dari duduknya, dan menghampiri Jasmin.

"Rileks Jasmin, kamu tidak boleh takut. Ingat jangan membantah, Ryan butuh biaya untuk operasi." Batin nya

"Aku dengar kamu karyawan terbaik dan ter-rajin di sini. Sampai aku penasaran, tapi ternyata apa ini yang aku lihat? kau bahkan tidak memiliki sopan santun di hadapan pimpinan mu."

"Maaf pak." Ucap Jasmin lagi sambil menunduk. Sebenarnya ingin sekali Jasmin membantah apa yang Pak Dave katakan, tapi Jasmin tahan karna ia sangat butuh pekerjaan ini, lebih tepatnya butuh gajinya untuk biaya anaknya yang sedang sakit.

"Karna kamu sudah tidak sopan padaku, berteriak seenak nya di hadapan ku. Maka gaji mu bulan depan akan aku potong."

"Tapi pak" ucap Jasmin menatap wajah Dave,. Mereka saling memandang satu sama lain. Mata mereka saling menyelam melihat kedalam mata masing - masing.

Sesaat keduanya tersadar dengan lamunan nya. Jasmin langsung kembali membuka suara. "Pak, kumohon jangan potong gajiku."

"Keputusan ku tidak bisa di ganggu gugat." Ucap Dave lalu berjalan menuju kursi kerajaan nya dan medudukkan dirinya di sana..

Tanpa di duga - duga, Jasmin langsung berlutut dan mengatupkan kedua tangan nya di depan dadanya. "Maafkan aku pak, dan kumohon jangan potong gajiku."

"Apa ini? apa yang gadis ini lakukan?" batin Dave lalu sengaja mengalihkan pandangan nya ke layar laptop tapi sesekali mencuri pandang pada Jasmin yang masih setia berlutut.

"Pak kumohon. Jangan potong gajiku, aku sangat membutuhkan nya pak." Ucap nya lagi. "Ayo Jasmin kau jangan menangis, kau tidak boleh lemah, memohon boleh, tapi jangan sampe kau mengeluarkan air matamu" batin nya.

"Sepertinya kau sangat butuh uang?" Tanya Dave yang kini mengukir senyum devil di wajahnya.

"Iya pak, aku sangat membutuhkan nya." Jawabnya dengan benar, karna memang uang itu sangat ia butuhkan.

"Baiklah, gajimu tidak aku potong. Tapi justru akan aku tambah kan dengan nominal yang cukup banyak. Tapi dengan satu syarat."

"Apa itu pak? apapun akan aku lakukan."

"Aku ingin tubuhmu." Jawab Dave dengan menarik sudut ujung bibir atasnya.

Seketika Jasmin berdiri dari posisinya, lalu refleks mengambil map besar yang ada di hadapan nya lalu melemparkan map itu tepat ke dada bidang milik Dave. " Aku memang butuh uang, tapi aku tidak akan sudi menukar tubuhku dengan uang milik mu." Lalu Jasmin berbalik badan dan keluar dari ruangan Dave.

"Gadis yang unik sok jual mahal." Ucap Dave. "Kita lihat saja nanti, aku yakin tubuhmu akan menjadi milik ku." Gumam nya.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

namanya juga free sex mungkin wajar

2024-04-01

0

Firman Firman

Firman Firman

dasar ente boss bahlul 😡

2024-03-18

3

Bahrul Ulum

Bahrul Ulum

iiih
bos yg sangat arogan

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!