14

Jasmin terus melangkah kan kaki nya menuju ruang inap sang anak. Dan sesaat kemudian setelah sampai Jasmin membuka pintu kamar. 'ceklek' Jasmin tersenyum melihat wajah sang anak yang sudah tertidur.

"Sejak kapan dia tidur?" tanya Jasmin ke Tyas.

"Baru saja"

Jasmin duduk lalu melihat ke arah nakas di samping tempat tidur Ryan. "Tyas siapa yang membawa buah dan mainan itu?" tanya nya.

"Ouh itu dari teman Ryan, yang bernama Mika."

"Ohh Mika yang sering Ryan cerita kan itu padaku?"

"Iya."

"Dia pasti anak yang baik, ouh yah dia datang bersama dengan siapa?"

"Dengan uncle nya."

...🍃🍃🍃🍃...

Di perjalanan, tepat nya di dalam mobil, entah kenapa Dave terus saja mengingat wajah Ryan yang begitu sama dengan wajah nya sewaktu ia kecil dulu. Senyum nya, mata nya dan bahkan hidung Ryan sangat mirip dengan nya. Dan yang paling penting, entah kenapa hati Dave merasa bergetar saat melihat wajah Ryan, pda perasaan yang berbeda yang ia rasakan. Sangat berbeda saat ia melihat wajah sang keponakan Mika.

"Uncle, kenapa melamun terus?" tanya Mika membuyarkan lamunan Dave.

"Ouh itu ..

"Uncle lagi jatuh cinta yah?"

Pertanyaan Mika membuat Dave tertawa. Cinta?? tak ada cinta lagi yang tersisa di hati Dave. Apalagi jika cinta terhadap wanita.

"Pasti uncle sedang jatuh cinta, ayo uncle cerita siapa wanita yang uncle cintai?" Mika mulai bertanya banyak kepada Dave. "Pasti wanita itu canti? iya kan uncle?"

Dave mengacak rambut Mika lalu kemudian menarik hidung Mika. "Uncle sedang tidak jatuh cinta, dan tidak akan jatuh cinta." ucap nya.

Mika memanyunkan bibirnya melihat ke arah Dave.

"Rifqi" panggil Dave

"Iya tuan."

"Apa kau sudah tahu di mana anak ku sekarang?" tanya Dave

"Belum tuan"

"Tolong perbanyak lagi anggota kita untuk mencarinya."

"Baik tuan" Ucap Rifqi "Tapi tuan, sangat sulit untuk mencari mengingat Margaret sama sekali tidak memberi tahu dengan detail anak anda tuan, Margaret hanya bilang anak anda laki-laki, selebihnya tidak ada lagi."

"Cari Margaret dan bawa dia ke perusahaan ku."

"Baik tuan."

Setelah mengantar Mika pulang, Dave dan Rifqi kembali pulang menuju ibu kota. Tapi pikiran Dave masih tertinggal dikota di mana ia menghabiskan malam nya dengan Jasmin. Pikiran Dave terbagi dua, memikirkan Jasmin dan juga memikirkan Ryan.

Entah kenapa Dave memikirkan Jasmin, dan alasan apa sampai Jasmin rela menjual tubuhnya yang masih perawan itu. Dave terus mengigat malam panas nya, yang sangat berbeda lain dari pada yang lain nya.

"Tidak, tidak usah di ingat" Gumam nya. "Pasti dia rela menjual tubuhnya hanya karna sebuah barang." Lanjut nya lagi.

"Ryan.." Gumam Dave,

Setelah memikirkan Jasmin Dave langsung mengingat wajah Ryan yang tersenyum hangat padanya. Banyangan wajah Ryan terus saja berputar di kepalanya.

"Kenapa kau sangat mirip dengan ku? apa kau anak ku?" Dave bertanya pada dirinya sendiri.

"Tapi tidak mungkin, karna Ryan memiliki seorang ibu dan ibunya bukan Margaret." Gumam Dave sesaat lalu ..

"Rifqi.." Panggilnya

"Iya tuan."

"Tolong, kau jaga Ryan teman Mika dengan baik aku ingin kau memberikan perawatan yang terbaik untuknya."

"Ada apa tuan?"

"Jangan bertanya lebih, cukup laksana kan perintahku.".

"Baik tuan."

"Apa jangan-jangan tuan Dave tahu, jika Ryan putra nya nona Jasmin, sehingga ia mau memberikan perawatan yang terbaik?" Batin Rifqi.

"Jika memang ia, berarti tuan Dave masih memiliki hati dan rasa tanggung jawab kepada nona Jasmin."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Episode berikutnya



Terpopuler

Comments



Jenny Nadindra

Perasaan td Mika Sama Dave msih di dlm ruagan kok tiba" dah gk ada stlh Jasmin masuk 😩 kirain bakalan ketemu mrk jd Dave gk ngerendhin Jasmin lg dn Tau alsannya knpa Jasmin trima tawarannya 😤.

2024-04-19

  1