16

Beberapa saat, Margaret datang ke perusahaan milik Dave. Dengan percaya diri Margaret melangkah menuju ruangan Dave. "Aku yakin kau pasti bisa kembali ke dalam pelukan ku." Batin nya menyakinkan diri sendiri.

"Silahkan masuk nona." Rifqi mempersilahkan Margaret masuk ke dalam ruangan Dave. Hanya senyum kecil yang Margaret perlihatkan pada Rifqi, dan kemudian Margaret masuk kedalam.

"Hay Dave, lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu?" Tanya Margaret, sambil berjalan mendekat ke arah Dave.

Dave menarik sudut ujung bibirnya, sambil memperhatikan Margaret yang berjalan ke arah nya.

"Kau pasti merindukan ku bukan." ucap Margaret sambil mencium pipi kiri dan kanan Dave. "Sama sayang, aku juga merindukan mu." Ucapnya setelah selesai mencium pipi Dave.

"Katakan di mana anak ku?" tanya Dave tanpa basa-basi.

"Anak?" ulang Margaret.

"Tidak usah berlagak bego, ayo katakan di mana anak ku?" Bentak nya dengan keras.

"Sabarlah dulu sayang." Goda Margaret dan duduk di atas pangkuan Dave, sambil mencoba memegang dasi Dave tapi tangan Dave lebih cepat menepis tangan Margaret. Dan dengan segerah Dave berdiri, karna merasa jijik dengan Margaret yang kini duduk di pangkuan nya. "Auhhh" pekik Margaret saat ia jatuh, karna Dave berdiri. "Sialan." Batinya.

"Cepat katakan di mana anak ku." tanya Dave lagi.

"Aku tidak tahu" jawab nya dengan cepat membuat Dave semakim emosi, dan mencengkram kedua pipi Margaret. "Kau jangan coba bermain-main padaku, jika kau ingin selamat." Ancam Dave sambil menatap horor pada Margaret.

"Aku tidak tahu." Margaret kembali mengulang ucapan nya, sehingga membuat Dave melepas cengkraman nya.

"Wanita sia*lan." Umpat Dave dengan kasar nya. "Katakan apa mau mu? agar aku bisa bertemu dengan anak ku."

Mendengar ucapan Dave, Margaret langsung tersenyum. Menurutnya ini lah kesempatan emas agar bisa kembali pada Dave, dan lebih tepat nya bisa kembali meniknati harta Dave.

"Apa pun yang aku minta, apa kau akan berikan?"

"Apa pun, asal kau memberi tahu di mana anak ku."

"Baiklah, kalau begitu kembali lah menjadi pasangan ku." Tawar Margaret.

"Hahahahaahah" Dave tertawa mendengar permintaan Margaret yang menurutnya sangat lucu.

"Kenapa kau tertawa. Apa ada yang lucu?"

"Ya, kau lucu. Dengan gampang nya kau minta itu, padahal kau sendiri yang menghancurkan nya."

"Aku menyesal." Ucapnya. "Ayo semangat berjuang Margaret, demi keamanan dan kenyamanan hidup." Batin nya. "Sungguh aku menyesal Dave,kumohon beri aku kesempatan sekali lagi, dan mari kita sama-sama mencari anak kita" ucap Margaret dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Katakan di mana kau menyembunyikan anak ku?" Lagi-lagi Dave bertanya.

"Aku tidak menyembunyikan nya. Tapi, dulu aku menitipkan nya pada panti asuhan di kota A."

"Rifqi." Panggil Dave saat mendengar ucapan dari Margaret.

"Iya tuan."

"Pergi ke kota A, cari anak ku sampai ketemu." titah nya.

"Baik tuan."

"Anak itu memiliki tanda lahir di punggung nya." Ucap Margaret lagi.

Dan dengan segerah Rifqi keluar dari ruangan tuan Dave dan bergegas menuju kota A, kota yang Margaret katakan.

...🍃🍃🍃🍃...

"Kamu sakit Jasmin? akhir-akhir ini aku perhatikan wajah mu selalu pucat." tegur Nona teman kerja Jasmin.

"Aku hanya lelah saja." Jawab Jasmin dan kembali melanjutkan pekerjaan nya.

"Lis, perhatiin Jasmin deh. Sudah berapa hari ini dia terlihat pucat, dan selalu mual. Apa jangan- jangan .."

"Ngaco, jangan berpikir aneh- aneh. Jasmin wanita baik baik. Ngak kaya loh." Ucap Lisa memecah pikiran aneh Nona.

"Tapi Lis.."

"Udah deh, ngak usah banyak ngomong. Lanjut kerjanya sebelum dapat hukuman dari bos."

"Ahh, baiklah."

Saat semuanya telah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tiba-tiba Fandi datang menghampiri sambil membawa sekantong buah.

"Apa itu Fan?" tanya Nona yang penasaran dengan kantong kresek yang Fandi bawa.

"Buah salak, kamu mau? ambil gih." Tawar Fandi

"Eh mau dong, mayan gratis." Ucap nona sambil mengambil beberapa buah salak dan memberi pada Jasmin dan juga Lisa. "Ayo di makan Jas, Lis." tawarnya

"Okey." Jawab Jasmin.

"Ehh tumben banget loh baik Fan. Kesambet apa bawa buah salak di kantor."

"Ngak kesambet, cuman kebetulan gue habis panen buah salak yang ada di belakang rumah gue. Yah karna ingat kalian makanya aku bawah."

"Makasih yah Fandi." Ucap Jasmin lalu membuka buah salak tersebut. Karna entah mengapa saat Nona memberikan buah salak itu, iler Jasmin langsung seperti ingin terjatuh, tiba-tiba saja Jasmin ingin memakan habis buah yang kini ada di hadapan nya.

"Ouh yah kalian sudah dengar gosip baru?"

"Gosip apa lagi?" Tanya Nona yang memang paling kepo di ruangan mereka.

"Kepo akut mulai on." Ejek Lisa.

Jasmin hanya tersenyum sambil menikmati buah salak.

"Katanya, ada karyawan dari kantor kita yang menemani pemimpin perusahaan semalaman di hotel."

"Apa ..." Teriak Nona

"Serius??" tanya Lisa

"Uhuukkkk" Jasmin terbatuk mendengar ucapan Fandi.

"Kamu baik-baik saja Jas." Tanya Lisa menoleh ke arah Jasmin.

"Makan itu kudu hati-hati Jasmin." Nona mengingat kan

Fandi hanya menatap wajah Jasmin.

"Hey lanjutkan." Nona semakin kepo dengan berita tersebut.

"Apa nya yang mau di lanjutkan?" tanya Fandi, membuat Nona menepuk jidat nya.

"Lanjutkan gosipnya. Masa iya lanjutkan pekerjaan." ucap Nona menahan kesal.

"Ouh iya aku lupa." Fandi juga menepuk jidatnya. "Sampai di mana tadi cerita nya."

"Kamu bilang, ada karyawan yang menemani pimpinan semalaman di hotel." Sela Lisa.

"Ouh iya, pimpinan kita terkenal karna sering gonta-ganti wanita bayaran. Dan katanya di kantor kita, ada karyawan yang menjual dirinya kepada pimpinan kita."

"Oya?" Nona semakin kepo.

"Masa sih? aku ngak percaya." Ucap Lisa

Jasmin tiba-tiba merasa gugup. Ia takut jika teman kantor nya tahu bahwa itu dirinya, entah apa yang akan mereka katakan tentang dirinya. Dengan berusaha setenang mungkin, memakan buah salak sambil menghilangkan kegugupan nya agar teman kantornya tidak mencurigai dirinya.

"Serius, ini beneran."

"Dari mana kamu tahu?" tanya Nona.

"Aku punya sepupu yang bekerja di hotel, dan dia yang menceritakan semua itu padaku. Dia melihat dengan jelas ada wanita yang keluar dari kamar hotel tempat di mana pimpinan menginap."

"Jadi sepupu kamu tahu siapa wanita itu?"

"Yah dia tahu, hanya saja sepupuku lupa memfoto wajah wanita itu."

"Terus-terus, apa lagi yang sepupu mu tahu."

"Huuuhhh kepo loh." Ucap Lisa

"Ini berita luar biasa sayang kalau di lewatkan." Ucap Nona.

Tiba-tiba Jasmin berlari keluar dari ruangan dan menuju ke toilet.

"Jasmin sakit?" tanya Fandi.

"Yah seperti nya begitu, karna sudah berapa hari ini dia terlihat pucat."

2 bab aku gabung jadi 1, biar kalian puas bacanya. Doain aja moga autor khilaf biar bisa up lagi🤭🤭

Jangan lupa like komen dan masukkan daftar favorit yah😉

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

ngidam

2024-04-25

0

Hartini Patikraja

Hartini Patikraja

jasmin hamil

2024-04-12

1

Firman Firman

Firman Firman

kyak nya Jasmin hamil kasian

2024-03-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!