Langit yang tadi biru kenapa berubah jingga"oooohhhh tidak ini jam berapa"maya yang membuka pensel dan melihat jam
"Jam 6 sore aduuhhh masih ada angkot ngak yaaa"maya yang turun
Maya sekarang sudah ada di depan sekolah menunggu angkot.
Jika tidak ada angkot bagaimana aku bisa pulang.
"itu apa yaaa?"maya yang melihat dari kejauhan.
"Itu angkot menuju desaku"maya yang langsung naik berdesak-desakkan dengan yang lain.
Maya sangat lelah dan capek."ahhhhh ahhhhh kenapa aku jadi ngantuk banget"rasa ngantuk maya tak tertahankan akhirnya maya ketiduran di sepanjang jalan.
"neng neng bangun ini sudah sampai"pak kondektur membangunkan maya.
Maya yang belum sadar sepenuhnya lantas merogoh uang yang ada di saku bajunya.
"ini pak uangnya!"kata maya
"ngak usah neng!neng simpan saja uangnya"kata pak kondektur
"makasi ya pak"maya yang senang dapat angkot gratis.
Maya yang turun dari angkot masih harus berjalan lagi.Kondisi maya yang mengantuk berat sudah tak menghiraukan kanan kiri yang penting saat ini maya sampai ke rumah.
"jauh banget rumahku"kata maya
Setiap perjalanan maya tidak ada lampu yang menerangi jalan karna lampu di desa maya sangat langka.
"ada cahaya"maya pun berlari menuju cahaya itu berada.
maya yang tidak memperhatikan rumah itu dengan baik-baik di sangkanya itu rumah dia lantas saja dia masuk dan pergi ke kamar lalu tidur.Karna rasa ngantuk yang luar biasa dalam hitungan detik maya sudah berada di alam mimpi.
flashback off
Maya yang bangun dengan badan yang lebih segar dan fresh tidak seperti saat itu.
"Kamu sudah bangun"kata adinata yang berada di samping maya.
"maafkan aku sudah......."sebelum adinata melanjutkan perkataannya sudah dipotong maya.
"aku ingin mandi di mana kamar mandinya"maya yang memalingkan wajahnya.
Dasar gadis tengil awas saja akan aku kerjai.
"kau ingin mandi maya?"sedikit meregangkan tubuhnya
"iya kau tak dengar ucapanku tadi"maya yang masih memalingkan wajah.
"disini mana ada kamar mandi"senyum bahagia di hati adinata
"kau bercanda"maya yang menoleh adinata yang berada di sebelahnya.
"Kau pikir ini rumahmu yang ada kamar mandi.kita harus ke sungai untuk mandi"adinata maresa senang melihat ekspresi wajah maya.
"Sungai.kau bohongkan adinata?"suara maya yang berteriak.
"Disini hutan lebat dan tidak ada rumah sama sekali.hanya ada aku seorang disini.kau mengerti?"adinata yang menatap mata maya
"apa kau juga akan mandi?"maya yang melihat mata adinata.
"tentu!lagi pula kau tidak bisa jauh-jauh dariku.jika itu terjadi kau bisa mati"
"deg"
"aku tidak punya baju ganti!hanya seragam sekolah yang aku punya.terus gimana"maya yang memelas agar dikasihani adinata.
"kau bisa memakai bajuku"adinata yang tersenyum berhasil tak disangka gadis ini mau menerima usulannya.
"baiklah.tapi tutuplah matamu dulu"maya yang menegaskan
"kenapa"sambil menaikan alisnya
"aissshhh,dasar laki-laki mesum.aku tak ingin kau melihatku aku tidak memakai apa-apa"maya yang manaikkan selimutnya.
"hahaha.dasar gadis bodoh.kau tak lihat aku saja bisa merasakan tubuhmu meski pun di dalam selimut.dan kau memintaku untuk menutup mata sedangkan aku sudah melihat semua bentuk tubuhmu"adinata yang berbicara di dekat telinga maya dan membuat maya mengidik.
..........................................................................
**cerita ini bukan kisah sebenarnya.
jika ada kesamaan cerita nama dan tokoh hanya bumbu pemanis semata**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments