Semua murid di panggil satu persatu.semua murid SMA bakti ibu pertiwi!wajah mereka semua pada tegang ngak kecuali aku dan ajeng terlihat jelas bahwa di wajah kami semua tergambar wajah tertekan dan juga was-was.bagai mana kalau samapai ngak lulus bisa membuat orang tua kecewa.
"Maya aku takut nichh"wajah ajeng yang pucat.
"Percaya ajeng kita pasti lulus.ok"maya berusaha menenangkan hatinya dan juga hati ajeng.
"Maya Nurlela"terdengar suara pak rahmat memanggil maya
"iya pak"hati maya dak dik duk der panas dingin
Pak rahmat memberikan surat kepada maya yang membuat tangan maya seketika lemas dan rasanya surat ini berat untuk di bawa
"Terimakasi pak"
Pak rahmat hanya tersenyum pertanda pak rahmat merespon.
"Ajeng widuri"pak rahmat memanggil nama ajeng
"semangat ajeng"maya memberi semangat pada ajeng
Pak rahmat memberikan surat pada ajeng.
"Terimakasih pak"
"Iya"
"Mega Wati"
"iya pak"
pak rahmat memberikan surat pada mega
"Baik anak-anak yang bapak cintai jika selama 1 tahun bapak menjadi wali klas mungkin ada yang tidak berkanan di hati anak didik bapak dan bapak juga sering menghukum kalian itu semata-mata demi kebaikan kalian sendiri maka itu bapak minta maaf yang selebar-lebarnya.baiklah anak-anak bapak pamitan dulu biar kalian bisa membukanya.
Sebelum pak rahmat keluar maya berdiri dan memberi salam kepada pak rahmat.air mata maya tidak terbendung lagi maya pun menangis dan di ikuti di belakang semua teman maya mereka ikut menangis dan terharu atas bimbingan pak rahmat selama ini.
30 menit berakhir waktunya salam-salam sudah berakhir.
Dengan berat hati pak rahmat meninggalkan anak didiknya agar bisa membuka surat kelulusan dan pak rahmat juga tidak tega jika ada yang tidak lulus.
Semua murid membuka surat kelulusan dengan antusias.hampir mereka membuka dengan bersama sama.
"ssrekkk"
"lulussss"
"lulus horeeee"
"horeeee aku lulus"
"kita semua lulus"
kerja keras mereka akhirnya terbayar juga
"hahaha kita lulus"ajeng dan maya saling berpelukan.
"aku lulus maya"kata ajeng yang berbinar binar.
"aku juga"maya yang tak kalah senang
"kamu lanjut kuliah"yang tak sabar mendapat jawaban maya
"enggak!kau tau sendiri orang tua aku"maya yang kecewa
"maaf"ajeng yang merasa bersalah
"ini bukan salah kamu kenapa juga kamu minta maaf"senyum maya mengembang
"ayoow kita ke kantin sekolah"ajak ajeng
"Aku ngak dechh!kamu duluan aja"maya yang merasa tak bersemangat
"baiklah.jika kamu baikan temui aku di kantin"ageng yang sambil berlari.
Maya benar-benar tidak bersemangat tiba-tiba saja semangatnya hilang entah kemana!.
Maya yang biasanya seperti ini dia pergi ke atap sekolah untuk menenangkan diri.
tempat itu bahkan jarang ada orang kesana.jika maya lagi sedih atau bolos pelajaran dia kesitu.
Tempatnya ngak terlalu besar tapi bisa untuk 5 orang.mungkin tempat ini dulu biasanya buat ngebunyuin bel sekolah.sekarang sudah tidak di pakai lagi.
maya disitu merenung ingin sekali dia kuliah tapi mana mungkin orang tuanya mampu.bapak yang bekerja ngarap sawah sedangkan mama ibu rumah tangga kalau disuruh tetangga bikin hajatan untuk memasak baru mama dapat upah itu pun tak seberapa.
Maya yang pusing mikirin itu semua.
....................................................................
****para reader yang terhormat saya ucapkan terimakasi.
cerita ini hanya fiksi belaka tidak kisah sebenarnya jika ada kesamaan cerita tokoh dan tempat itu hanya pemanis saja****.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Andini Anisa
lanjut
2020-08-21
1