I'M TIRED

I'M TIRED

i'm tired

"Kak Dicky... Oh kak Dicky... Berapa jam lagi Keysha harus nunggu?"

"Bentar lagi dek,"

"Kakak udah bilang gitu dari lima puluh tiga menit yang lalu tau!"

"Iya iya, kakak turun sekarang."

Seorang laki-laki dengan senyum khasnya yang hangat menuruni anak tangga satu persatu. Laki-laki yang bernama Dicky Edward itu berhenti di hadapan gadis berambut pirang yang sedang cemberut kesal.

Dicky terkekeh pelan saat menyadari ekspresi adiknya itu lalu Dicky mencubit hidung adiknya pelan. "Maaf deh, yuk kita berangkat."

"Hmph!"

Keysha langsung berjalan keluar tanpa merespon perkataan Dicky sedikitpun membuat Dicky mematung di tempatnya karena tidak percaya dirinya diabaikan oleh Keysha.

"Dek!"

Dicky langsung mengejar Keysha ketika tersadar, dia melihat Keysha yang sedang menunggu dengan muka ditekuk.

Dicky menghampiri Keysha dan menghidupkan motornya setelah selesai memakai helm yang sudah disiapkan oleh Keysha sebelumnya.

"Ayo berangkat, Keysha terlambat nih."

Setelah memastikan Keysha duduk dengan nyaman, Dicky pun melajukan motornya melewati gerbang yang sebelumnya dibuka oleh satpam penjaga rumah.

"Makasih pak!" Teriak Dicky saat akan melewati gerbang.

"Iya den,"

Dalam perjalanan menuju sekolah Keysha, sepasang adik-kakak itu berbicara ringan. Tentu pertanyaan yang dilontarkan Dicky akan dibalas singkat oleh Keysha.

Menyadari bahwa adik perempuannya masih kesal atas kejadian tadi, Dicky pun tidak berhenti bertanya untuk mencairkan suasana.

"Kamu udah punya pacar, dek?"

"Nggak."

"Kenapa nggak punya?"

"Nggak minat."

"Sayang sekali, padahal kamu cantik. Oh, atau jangan-jangan kamu nggak punya pacar tapi punya banyak gebetan?"

"Tentu saja enggak!" Bantah Keysha dengan tegas.

Tanpa terasa, sekolah Keysha yang besar pun sudah terlihat oleh mata. Dicky menghentikan motornya tepat di depan gerbang sekolah yang masih terbuka lebar.

"Tuh nggak terlambat kan." ujar Dicky sambil tersenyum hangat.

"Iya iya. Makasih."

"Hm? Kamu bilang apa?"

Keysha memejamkan matanya sejenak. Ada saatnya kakaknya ini menjadi sangat menyebalkan. Tapi meskipun begitu Keysha tidak bisa benar-benar marah pada kakaknya ini.

Dicky melepas helm yang dia pakai lalu membenarkan rambut pirang Keysha yang berantakan akibat angin perjalanan.

"Mending kamu kepang deh rambut ini." tawar Dicky.

"Ogah." Jawab Keysha cepat.

Dicky tertawa pelan mendengar reaksi cepat adiknya itu.

Tanpa diduga, setelah Dicky membenarkan rambutnya, Keysha mengecup kedua pipi Dicky dengan cepat.

"Terimakasih kak Dicky yang paling ganteng sejagat raya." Keysha tersenyum lebar.

Dicky membalas senyum itu. "Buruan masuk sebelum mama keluar."

"Kok kak Dicky tau mama ke sekolah?" Tanya Keysha heran.

Dicky berdecak kesal. "Bisa-bisanya ya kamu punya saudara kembar kayak gitu."

"Kak! Nggak boleh gitu tau!"

Mendengar adik perempuan yang dia sayang menegurnya membuat Dicky salah tingkah. Dicky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan gitu sih--"

"Dicky? Kenapa kamu di sini?"

Sontak saja Keysha dan Dicky menoleh untuk melihat sang ibunda yang berada di dalam mobil menatap Dicky dengan heran.

"Oh mama, Dicky lagi nganterin Keysha ma." jawab Dicky jujur.

Mama Keysha--Ningsih--menatap Dicky dan Keysha secara bergantian setelah mendengar jawaban dari putra sulungnya.

"Kak! Kak Dicky! Aku berangkat sama kakak aja ya!"

Seorang laki-laki berambut pirang keluar dari mobil dan langsung berlari kearah Dicky yang sedang mengerutkan dahinya.

"Keynan? Kenapa nggak masuk?" Keysha bertanya apa yang dipikirkan oleh Dicky saat adik laki-lakinya ini keluar dari mobil sang ibunda.

"Oh? Kak Keysha! Hehehe." Keynan tersenyum konyol saat mendapatkan tatapan tajam dari Keysha.

"Keynan di drop out dek." Seorang perempuan yang sangat cantik keluar dari mobil.

Diva namanya. Dia adalah kakak perempuan Keysha yang mewarisi wajah cantik jelita milik Ningsih.

"Di drop out?" Ulang Keysha dengan nada tidak percaya.

"Kenapa bisa gitu Diva?" Tanya Dicky.

"Gimana nggak gitu kak, kata kepala sekolah tadi, Keynan berantem sama temennya sampai-sampai temennya masuk rumah sakit. Katanya luka temennya parah. Ada tulang yang patah." Jelas Diva panjang lebar.

"Anak laki-laki berantem udah biasa. Tapi kalo anak perempuan yang berantem dan dikeluarin dari sekolah, itu akan menjadi aib keluarga." sang ibunda keluar juga dari mobilnya.

Keysha menunduk saat merasa tersindir dengan ucapan sang ibu yang begitu tepat sasaran.

"Keysha nggak sampai dikeluarin dari sekolah ma." Ucap Dicky.

Ningsih mengendus kesal. Putra sulungnya ini senang sekali membantah ucapan orang tua jika sudah berhubungan dengan Keysha.

Dong! Dong! Dong!

Keysha menundukkan badannya pada Ningsih, "Saya masuk dulu, ibu."

Karena tidak mau mendengar percakapan keluarga itu lebih lama, Keysha langsung berlari memasuki halaman sekolah yang ramai dengan murid-murid.

Dicky, Diva, Keynan secara serentak menatap punggung Keysha yang menjauh dengan pandangan sendu. Mereka merasa malu saat Keysha memanggil sang ibunda dengan sebutan 'ibu' tapi mereka sendiri menyebut 'mama'.

"Sudahlah, ayo berangkat. Oh ya Dicky Keynan akan sekolah di tempatmu jadi jaga Keynan baik-baik."

"Oke ma."

.

like.

bersambung.

Terpopuler

Comments

Nii

Nii

ok

2022-10-15

0

Oetaribardaini

Oetaribardaini

wow

2022-08-25

0

Erikson Jacobs

Erikson Jacobs

erikson stria

2022-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!