NovelToon NovelToon

I'M TIRED

i'm tired

"Kak Dicky... Oh kak Dicky... Berapa jam lagi Keysha harus nunggu?"

"Bentar lagi dek,"

"Kakak udah bilang gitu dari lima puluh tiga menit yang lalu tau!"

"Iya iya, kakak turun sekarang."

Seorang laki-laki dengan senyum khasnya yang hangat menuruni anak tangga satu persatu. Laki-laki yang bernama Dicky Edward itu berhenti di hadapan gadis berambut pirang yang sedang cemberut kesal.

Dicky terkekeh pelan saat menyadari ekspresi adiknya itu lalu Dicky mencubit hidung adiknya pelan. "Maaf deh, yuk kita berangkat."

"Hmph!"

Keysha langsung berjalan keluar tanpa merespon perkataan Dicky sedikitpun membuat Dicky mematung di tempatnya karena tidak percaya dirinya diabaikan oleh Keysha.

"Dek!"

Dicky langsung mengejar Keysha ketika tersadar, dia melihat Keysha yang sedang menunggu dengan muka ditekuk.

Dicky menghampiri Keysha dan menghidupkan motornya setelah selesai memakai helm yang sudah disiapkan oleh Keysha sebelumnya.

"Ayo berangkat, Keysha terlambat nih."

Setelah memastikan Keysha duduk dengan nyaman, Dicky pun melajukan motornya melewati gerbang yang sebelumnya dibuka oleh satpam penjaga rumah.

"Makasih pak!" Teriak Dicky saat akan melewati gerbang.

"Iya den,"

Dalam perjalanan menuju sekolah Keysha, sepasang adik-kakak itu berbicara ringan. Tentu pertanyaan yang dilontarkan Dicky akan dibalas singkat oleh Keysha.

Menyadari bahwa adik perempuannya masih kesal atas kejadian tadi, Dicky pun tidak berhenti bertanya untuk mencairkan suasana.

"Kamu udah punya pacar, dek?"

"Nggak."

"Kenapa nggak punya?"

"Nggak minat."

"Sayang sekali, padahal kamu cantik. Oh, atau jangan-jangan kamu nggak punya pacar tapi punya banyak gebetan?"

"Tentu saja enggak!" Bantah Keysha dengan tegas.

Tanpa terasa, sekolah Keysha yang besar pun sudah terlihat oleh mata. Dicky menghentikan motornya tepat di depan gerbang sekolah yang masih terbuka lebar.

"Tuh nggak terlambat kan." ujar Dicky sambil tersenyum hangat.

"Iya iya. Makasih."

"Hm? Kamu bilang apa?"

Keysha memejamkan matanya sejenak. Ada saatnya kakaknya ini menjadi sangat menyebalkan. Tapi meskipun begitu Keysha tidak bisa benar-benar marah pada kakaknya ini.

Dicky melepas helm yang dia pakai lalu membenarkan rambut pirang Keysha yang berantakan akibat angin perjalanan.

"Mending kamu kepang deh rambut ini." tawar Dicky.

"Ogah." Jawab Keysha cepat.

Dicky tertawa pelan mendengar reaksi cepat adiknya itu.

Tanpa diduga, setelah Dicky membenarkan rambutnya, Keysha mengecup kedua pipi Dicky dengan cepat.

"Terimakasih kak Dicky yang paling ganteng sejagat raya." Keysha tersenyum lebar.

Dicky membalas senyum itu. "Buruan masuk sebelum mama keluar."

"Kok kak Dicky tau mama ke sekolah?" Tanya Keysha heran.

Dicky berdecak kesal. "Bisa-bisanya ya kamu punya saudara kembar kayak gitu."

"Kak! Nggak boleh gitu tau!"

Mendengar adik perempuan yang dia sayang menegurnya membuat Dicky salah tingkah. Dicky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan gitu sih--"

"Dicky? Kenapa kamu di sini?"

Sontak saja Keysha dan Dicky menoleh untuk melihat sang ibunda yang berada di dalam mobil menatap Dicky dengan heran.

"Oh mama, Dicky lagi nganterin Keysha ma." jawab Dicky jujur.

Mama Keysha--Ningsih--menatap Dicky dan Keysha secara bergantian setelah mendengar jawaban dari putra sulungnya.

"Kak! Kak Dicky! Aku berangkat sama kakak aja ya!"

Seorang laki-laki berambut pirang keluar dari mobil dan langsung berlari kearah Dicky yang sedang mengerutkan dahinya.

"Keynan? Kenapa nggak masuk?" Keysha bertanya apa yang dipikirkan oleh Dicky saat adik laki-lakinya ini keluar dari mobil sang ibunda.

"Oh? Kak Keysha! Hehehe." Keynan tersenyum konyol saat mendapatkan tatapan tajam dari Keysha.

"Keynan di drop out dek." Seorang perempuan yang sangat cantik keluar dari mobil.

Diva namanya. Dia adalah kakak perempuan Keysha yang mewarisi wajah cantik jelita milik Ningsih.

"Di drop out?" Ulang Keysha dengan nada tidak percaya.

"Kenapa bisa gitu Diva?" Tanya Dicky.

"Gimana nggak gitu kak, kata kepala sekolah tadi, Keynan berantem sama temennya sampai-sampai temennya masuk rumah sakit. Katanya luka temennya parah. Ada tulang yang patah." Jelas Diva panjang lebar.

"Anak laki-laki berantem udah biasa. Tapi kalo anak perempuan yang berantem dan dikeluarin dari sekolah, itu akan menjadi aib keluarga." sang ibunda keluar juga dari mobilnya.

Keysha menunduk saat merasa tersindir dengan ucapan sang ibu yang begitu tepat sasaran.

"Keysha nggak sampai dikeluarin dari sekolah ma." Ucap Dicky.

Ningsih mengendus kesal. Putra sulungnya ini senang sekali membantah ucapan orang tua jika sudah berhubungan dengan Keysha.

Dong! Dong! Dong!

Keysha menundukkan badannya pada Ningsih, "Saya masuk dulu, ibu."

Karena tidak mau mendengar percakapan keluarga itu lebih lama, Keysha langsung berlari memasuki halaman sekolah yang ramai dengan murid-murid.

Dicky, Diva, Keynan secara serentak menatap punggung Keysha yang menjauh dengan pandangan sendu. Mereka merasa malu saat Keysha memanggil sang ibunda dengan sebutan 'ibu' tapi mereka sendiri menyebut 'mama'.

"Sudahlah, ayo berangkat. Oh ya Dicky Keynan akan sekolah di tempatmu jadi jaga Keynan baik-baik."

"Oke ma."

.

like.

bersambung.

1

"Pa, Keysha mohon pa. Jangan kembalikan Keysha ke mama. Keysha gak mau ke Bekasi pa. Keysha takut" ucap Keysha lirih.

"Papa gak mau ngerawat anak nakal kayak kamu!" Bentak Anton-papa Keysha.

Keysha menatap Anton tidak percaya, dirinya merasa sakit yang amat sangat di dadanya.

"Papa gak mau ngerawat Keysha tapi mau ngerawat Keynan?! Pa! Keynan lebih nakal dibandingkan Keysha pa!" balas Keysha dengan nada tinggi.

"Keynan itu pintar! Gak kayak kamu!"

Anton membentak dengan suara yang sangat keras sehingga menggema di ruangannya.

"Apa?" Tanya Keysha lirih. "Apa kurang penghargaan yang Keysha berikan untuk papa dan sekolah ini? Apa kurang piala dan repotasi yang Keysha berikan dari lomba olimpiade dan lainnya? Apa kurang pa?!"

"Pergi kamu dari ruangan saya!" Usir Anton dengan tegas.

"Pergi!"

Tanpa basa-basi Anton langsung menyeret Keysha keluar dari ruangannya.

"Kakak!" Teriak Keynan saat melihat kakak kembarannya dihempaskan begitu saja oleh Anton.

"Dek!"

Diva langsung keluar dari mobil ketika melihat adiknya yang jatuh. Diva memeluk adik kecilnya yang tersungkur di tanah.

"Pergi dari sekolahan saya!" Bentak Anton tidak suka.

Banyak siswa-siswi yang melihat kejadian itu karena sekarang waktunya istirahat. Banyak siswi-siswi yang menggoda Keynan yang terlihat tampan dan banyak juga siswa-siswa yang menggoda Diva karena kecantikannya.

Tidak dengan Keysha. Tidak ada yang melirik Keysha sedikitpun dengan penampilan Keysha yang sekarang. Rambut hitam palsu yang di kepang dua. Kacamata bulat yang non-minus. Baju yang kebesaran.

Keysha sengaja dengan semua itu karena itu adalah keinginan terakhir dari Dicky-kembaran Diva. Dulu Keysha adalah ketua geng terkenal.

Kenakalan Keysha berhenti saat kelas tiga SMP. Saat itu juga Dicky meninggal karena kecelakaan. Dicky buru-buru mengendarai motornya ketika mendengar kabar bahwa adiknya-Keysha dan Keynan tawuran didekat sekolahan Keynan. Keynan bergabung di geng Keysha sejak kelas dua SMP. Keynan mengikuti jejak kenakalan kakaknya.

Saat lampu lalu lintas berwarna hijau, Dicky langsung melajukan motornya. Tapi kejadian yang tak diinginkan pun terjadi. Tiba-tiba ada truk yang remnya blong menabrak Dicky tepat dihadapan adik-adiknya dan kekasihnya. Yah saat itu Diva dan kekasih Dicky mengikuti Dicky dari belakang dan saat itu juga Keysha dan Keynan ada di lokasi tersebut untuk pulang ke rumah.

Keysha yang dituduh sebagai penyebab kematian Dicky. Anton yang sudah lama berpisah dari Ningsih-mama Keysha pun ikut menyalahkan Keysha atas kematian anak sulungnya itu. Keysha yang merasa bersalah akhirnya mengubah sifatnya. Di kelas tiga SMP Keysha tak mengikuti tawuran lagi, Keysha juga tak pernah berkumpul dengan gengnya dan saat itu hingga saat ini Keynan yang menggantikan posisi Keysha untuk sementara.

Keysha juga mengubah penampilannya. Dari yang nakal ke culun. Rambut di kepang dua seperti gadis desa adalah rambut kesukaan Dicky. Keysha memakai kacamata bulat non-minus itu karena Dicky yang juga suka memakai kacamata bulat non-minus. Keysha memakai baju yang kebesaran karena Dicky yang meminta Keysha agar tidak memakai baju yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, setelah kejadian 'itu'. Kejadian dimana hanya Dicky, Keysha, Sammy, dan tuhan yang tau.

Dari ketiga adiknya, Dicky sangat menyayangi Keysha. Dicky pun sempat memberi Keysha kenangan yaitu jaket berwarna coklat polos, sehari sebelum dirinya meninggalkan dunia.

"Pa, Keysha gak mau ke Bekasi! Ijinkan Keysha untuk sekolah disini pa. Keysha udah kelas dua. Sebentar lagi Keysha akan kelas tiga dan lulus. Ijinkan Keysha sekolah disini pa. Keysha mohon" ucap Keysha dengan nada mohon.

"Bawa Keysha ke mobil Diva! Keynan! Sekarang kita berangkat ke Bekasi! Cuman bibi kalian yang bisa membuat Keysha berubah!"

Suara keras dari Ningsih langsung menyadarkan Diva dan Keynan yang sedang membantu Keysha berdiri. Suara itu juga menyadarkan Keysha dari lamunannya. Keysha langsung menatap Ningsih dengan penuh harap.

"Ma, Keysha udah berubah ma! Kak Diva tolong Keysha! Keynan tolong kakak key! Keysha gak mau ke Bekasi! Tolong Keysha" ucap Keysha lirih

"Maaf" menyadari tidak bisa berbuat apa-apa, Keynan dan Diva meminta maaf bersamaan.

"Hiks... Kak Dicky! Tolong Keysha! Tolong kak! Hiks..." Teriak Keysha yang terdengar pilu.

Keysha sungguh tidak ingin tinggal bersama sepupunya itu. Keysha benar-benar takut dengan sepupunya juga bibinya yang sangat munafik.

"Jangan banyak drama! Diva cepat! Bawa adikmu masuk!" Teriak Ningsih dari dalam mobil.

Keysha tersenyum kecut ketika melihat semuanya. "Maafin Keysha kalo Keysha ada salah" Keysha menghapus air matanya dengan kasar.

Keysha menghembuskan nafas lelah. "Keysha mau tinggal di Bekasi. Dan kalian tinggal menunggu berita tentang Keysha"

"Keysha Edward ditemukan tak bernyawa" ucap Keysha menirukan suara reporter, sambil menatap Diva, Keynan, dan mamanya dengan kesedihan yang mendalam.

"Itukan yang kalian mau? ITUKAN?! Oke, secepatnya Keysha akan menuruti keinginan kalian. Keysha akan ditemukan tak bernyawa entah mati karena disiksa atau mati karena bunuh diri. Tunggu aja beritanya" ucap Keysha sambil tersenyum kecut dan masuk ke mobil tanpa banyak bicara lagi.

Diva dan Keynan kaget dengan ucapan Keysha. Diva dan Keynan tak ingin sampai itu terjadi, tapi mereka berdua tak bisa berbuat apa-apa didepan orang tuanya. Diva dan Keynan tak berani membantah perintah mamanya. Biasanya yang membela Keysha adalah Dicky. Cuma Dicky yang berani membela Keysha didepan mamanya.

Ningsih dan Anton memang tak suka pada Keysha. Ningsih dan Anton tak berniat memiliki anak perempuan lagi setelah Diva lahir. Mereka ingin anak laki-laki bukan perempuan. Mereka bisa menyayangi Diva, tapi tidak bisa menyayangi Keysha. Dengan kematian Dicky, kebencian yang ada di dalam diri mereka makin bertambah. Meski begitu, jauh didalam lubuk hati mereka, Meraka menyayangi Keysha seperti menyayangi Diva.

Mobil yang ditumpangi Keysha berjalan menjauh dari sekolah milik Anton. Keysha yang tidak mengetahui harus berbuat apa, akhirnya memilih untuk tidur.

"Keysha mau ikut kak Dicky aja! Keysha gak mau ke Bekasi! Keysha takut! Keynan, Kak Diva, Mama. Bunuh Keysha! Bunuh Keysha sekarang juga!" Igau Keysha tidak lama setelah dirinya tertidur.

Ningsih meneteskan air mata ketika mendengar ocehan Keysha saat tidur. Keynan dan Diva pun sama dengan Ningsih. Hati mereka sangat sakit mendengar ocehan Keysha yang terdengar pilu tapi meyakinkan.

 

 

"Kak. Baik-baik ya disini. Jangan lupa solat, jangan lupa belajar, jangan nakal, jangan lupain aku juga ya" ucap Keynan sambil tersenyum.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka akhirnya sampai di Bekasi tepatnya dirumah bibinya. Keynan dengan berat hati harus melepaskan Keysha untuk tinggal bersama sepupu dan bibi mereka.

"Sebelum bicara introspeksi diri dulu" sinis Keysha tanpa memikirkan perasaan Keynan.

Senyum Keynan luntur seketika. Keynan dan Diva tau kalau Keysha membenci mereka karena mereka lebih disayang orang tua dibanding Keysha.

"Mbak, titip Keysha ya. Nanti kalo Keysha udah lulus aku bawa pulang lagi kok" ucap Ningsih sambil tersenyum.

"Iya dek, santai aja. Nanti kalo mau transfer uang ke ATM mbak aja, jangan ke ATM Keysha. Nanti kalo uangnya dihambur-hamburkan kan sayang. Mending dititipin ke mbak"

Bibi Keysha tersenyum lebar ketika berbicara tentang uang. Keysha yang melihat senyum dari bibinya itu langsung bisa menebak niat bibinya. Keysha hanya bisa tersenyum kecut sambil berharap bahwa dirinya akan menemukan kebahagiaan sebelum pergi dari dunia ini.

"Iya deh mbak. Yaudah kita pulang dulu ya, assalamualaikum"

Ningsih pamit sambil melirik Keysha sekali lagi. Keysha pun hanya memberikan tatapan kesedihan yang mendalam pada mamanya itu.

"Iya, waalaikumsalam"

Jawaban salam bibi menyadarkan Ningsih dari perasaan dilema untuk meninggalkan Keysha disini. Ningsih tersenyum menatap Keysha sambil berharap dalam hati, Keysha akan berubah setelah kembali dari sini.

Keysha meneteskan air mata ketika melihat Diva, Keynan dan mamanya masuk ke mobil untuk menuju ke bandara, tapi sepertinya mereka tak akan pulang ke Surabaya sekarang. Keysha yakin bila mereka akan pergi berlibur di area Bekasi. Ketakutan Keysha mulai muncul ketika melihat mobil yang ditumpangi keluarga berjalan dan tak terlihat lagi oleh mata Keysha.

Entah mengapa Keysha takut pada bibinya dan kakak sepupunya, Sammy. Meski Keysha ketua geng terkenal, tapi Keysha takut ketika melihat bibi dan sepupunya itu. Paman Keysha telah tiada karena sakit. Bibinya dan Sammy hanya tinggal berdua, Sammy pun masih kelas tiga SMA untuk saat ini.

Tubuh Keysha bergetar ketika melihat Sammy yang sedang menatapnya. Keysha masih mengingat kejadian 'itu' tepatnya 3 tahun yang lalu.

'Kak Dicky. Tolong Keysha! Keysha takut kak! Keysha takut kejadian yang lalu terulang lagi. Keysha takut kejadiannya malah makin parah. Keysha takut sama kak Sammy' batin Keysha ketika melihat senyum miring Sammy.

Hari sudah malam, Keysha tak nafsu makan. Keysha langsung menuju kamarnya dan mengunci pintunya. Keysha menangis diatas kasur. Keysha takut, dirinya menangis sampai matanya terasa berat dan tertutup.

 

2

Keysha merasa berat di bagian perutnya. Saat Keysha melihat ke sampingnya Keysha terkejut. Keysha menatap wajah seseorang yang sedang memeluknya. Keysha tak percaya kalau Keysha tidur seranjang dengan orang itu. Tanpa disadari air mata Keysha menetes. Keysha takut bila mahkota yang selama ini ia jaga hilang.

"Morning" ucap orang itu "jawab dong" orang itu mulai kesal karena Keysha tak menjawab sapaannya.

"Ehh, morning kak Sam"

Sammy tersenyum dengan jawaban yang diberikan oleh Keysha. Dengan secepat kilat Sammy mengecup bibir mungil Keysha.

"Semalam kakak gak ngelakuin apa-apa kok" ucap Sammy sambil berdiri dari tempat tidur. "Kakak punya kunci cadangan kamarmu, jadi kakak bisa masuk. Cepet gih mandi, hari ini kan hari pertama kamu sekolah sama kakak"

Sammy menghilang dibalik pintu kamar Keysha setelah itu Keysha langsung berdiri dan melihat dirinya didepan cermin.

"Kak Dicky, makasih ya udah jagain Keysha. Makasih" batin Keysha lalu tersenyum manis

Setelah mandi Keysha pergi keruang makan, menghampiri bibinya yang sedang menghitung setumpuk uang.

"Nih uang sakumu selama sebulan" ucap bibi sambil menyodorkan selembar uang 100.000.

"Mama ngirimin uang berapa bi?" tanya Keysha heran, dirinya tidak pernah diberi uang sedikit itu apalagi untuk satu bulan ini.

"Lima juta" jawab bibi enteng.

"Tapi kok--"

"Udah jangan banyak tanya! Pergi sana! Kamu gak boleh makan disini!" usir bibi kesal.

Keysha menuruti perintah bibinya, padahal perut Keysha lapar karena semalam Keysha tak makan. Keysha tidak mau sampai tubuhnya dipenuhi luka lebam sebelum sekolah.

"Aku berangkat dulu, Bu. Assalamualaikum" Sammy menyalimi tangan ibunya lalu pergi menghampiri Keysha yang sedang menunggu.

"Ya waalaikumsalam"

"Yuk sha" ajak Sammy yang tersenyum lebar.

Keysha hanya bisa menurut karena ia tak tau letak sekolahnya. Keysha masuk ke mobil Sammy dengan memegangi perutnya yang bunyi karena lapar.

"Nih makan dulu" ucap Sammy sambil menyodorkan sebuah kotak nasi.

Keysha mengerutkan keningnya lalu menatap Sammy dengan bingung.

"Kamu kan belum makan, kakak gak mau kalau sampai kamu sakit. Nanti kakak bisa dimarahi sama Dicky" ucap Sammy lalu menjalankan mobilnya.

Keysha tersenyum manis menatap wajah Sammy "Makasih kak" ucap Keysha lalu memakan makanannya.

Sammy tersenyum melihat Keysha tersenyum. Setelah sampai ke sekolah, Sammy membukakan pintu untuk Keysha.

"Selamat datang, dear" ucap Sammy sambil tersenyum. Keysha pun membalas senyuman Sammy.

Sammy menggandeng tangan Keysha dengan erat lalu membawanya masuk ke sekolahnya.

Banyak siswa-siswi yang membicarakan mereka berdua. Sammy dikenal sebagai siswa tampan tapi dingin dan tak pernah tergoda dengan gadis manapun. Tapi sekarang Sammy berjalan sambil bergandengan tangan dengan seorang gadis cupu? Iya, Keysha masih memakai atribut cupunya.

"Kak, lepasin ihh. Malu tau"

"Kenapa malu? Kan kamu pacar kakak" jawab Sammy santai.

"Paan sih kak. Keysha mau ke ruang kepsek dulu" celetuk Keysha kesal.

"Kakak anterin"

Keysha menghentikan langkahnya lalu menatap Sammy dengan kesal, "Gak mau"

Sammy pun juga menghentikan langkahnya, "Kenapa?"

"Keysha pengen sendiri. Kakak kembali ke kelas kakak deh" usir Keysha.

Sammy tersenyum paksa, "Oke, hati-hati"

Sebelum Sammy pergi, Sammy mencium kedua pipi Keysha yang menyebabkan fans-nya iri pada Keysha. Keysha pun hanya bisa mengumpat dalam hati lalu mengangkat bahunya tidak peduli.

Keysha berjalan keruang kepsek dengan wajah datar. Setelah mencari diseluruh sekolah, Keysha menemukan ruangan kepsek, Keysha masuk keruang kepsek sedangkan Sammy menunggu diluar dengan punggung yang ia sandarkan ke diding. Ya, Sammy mengikuti Keysha dari belakang, karena Sammy takut terjadi sesuatu pada Keysha.

"Loh? Kak Sammy?" Keysha melebarkan matanya saat keluar dari ruangan kepala sekolah dirinya disambut oleh Sammy yang bersandar sambil bersedekap dada.

"Masuk kelas mana? Kakak anterin dan gak ada bantahan!" ucap Sammy sedikit kesal karena tidak terpikir olehnya Keysha akan berada diruangan kepala sekolah lebih dari lima menit.

Keysha menghembuskan nafas lelah "Kelas XI IPA-1"

"Pinter ya masuk kelas IPA prestasi" ucap Sammy sambil mengacak-acak rambut palsu Keysha.

"Ihh kakak! Nanti rambutnya jatuh!"

"Iya deh maaf. Yaudah yuk kakak anterin"

Sammy langsung menarik tangan Keysha keruang XI IPA-1. Setelah sampai Sammy mengetuk pintu dan terbukalah pintu dengan seorang wanita disana.

"Sammy? Bolos lagi? Kenapa? Mau ngajak siapa? Siapa temen kamu disini?"

Seorang guru yang berada di ruang kelas itu langsung menghujani Sammy dengan banyak pertanyaan dengan nada menyelidik.

"Eh, ibu jangan suuzon dong. Sammy kesini mau nganter orang yang Sammy sayang dan paling cantik, nih orangnya" ucap Sammy sambil menunjuk Keysha yang tersenyum canggung.

"Kak!" Ucap Keysha lirih sambil mencubit perut Sammy.

"Aww, iya-iya sayang. Yaudah sana masuk. Belajar yang bener, jangan nakal. Kalo ada yang berani macem-macem sama kamu bilang ke kakak ya" ucap Sammy sambil mengacak-acak rambut palsu Keysha.

"Kak! Nanti jatuh ih" ucap Keysha sambil mengerucutkan bibirnya.

Dengan cepat Sammy mencium kedua pipi Keysha "bye, sayang. Jangan selingkuh ya!" Teriak Sammy sambil meninggalkan kelas Keysha.

Siswa-siswi kelas XI IPA-1 melongo melihat perlakuan siswa badboy nan dingin itu kepada seorang siswi baru yang cupu.

"Maaf Bu" ucap Keysha sambil menunduk. Baru saja wanita itu akan bersuara, tapi suara Sammy memotong suara wanita itu.

"Ibu jangan berani ya marahin Keysha! Awas aja kalo ibu marahin Keysha!" Teriak Sammy didepan pintu kelas Keysha. Sammy mengurungkan niatnya dan mengikuti pikirannya untuk menemani Keysha belajar di kelasnya, akhirnya Sammy kembali ke kelas Keysha.

"Kak Sammy! Balik sana kekelas!"

"Gak mau"

"Terus maunya apa?" Sekarang gantian guru yang ada didalam kelas yang bertanya.

"Maunya dicium sama Keysha dulu disini" ucap Sammy sambil menunjuk bibirnya.

Keysha melotot ke arah Sammy. "Kak!"

"Iya-iya maaf. Sammy mau bolos disini ya Bu, mau nemenin Keysha biar gak digoda sama siswa-siswa disini"

"Siapa juga yang mau ngegoda dia kak. Cupu gitu mau digoda dari mananya coba, rata juga itu--"

Brak...

Belum sempat siswa itu melanjutkan kata-katanya Sammy lebih dulu menggebrak meja yang membuat semua siswa-siswi terdiam begitupun juga gurunya.

"Berani Lo ngomong kayak gitu lagi, gue pastiin Lo tinggal nama ngerti! Dan ini berlaku buat semuanya juga! Jangan pernah ngejelek-jelekin orang yang gue sayang kalo kalian gak mau berurusan sama gue!" Ucap Sammy dengan nada dingin dan tatapan tajamnya menyapu seluruh kelas.

Siswa-siswi kelas XI IPA-1 mulai ketakutan, susah payah mereka menelan ludah mereka. Guru yang ada disana pun diam tak berkutik. Mereka semua tau kalau Sammy tak pernah main-main dengan ucapannya.

"Udah-udah kak, aku udah biasa kok" Keysha mengibaskan tangannya, menyuruh Sammy pergi. "Sekarang masuk ke kelas sana"

Sammy menatap Keysha dengan perasaan kesal lalu Sammy menjambak rambutnya sendiri, merasa frustasi dengan adiknya ini.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Sammy langsung membalikkan badannya dan pergi dari kelas Keysha.

Keysha tersenyum tipis ketika melihat punggung Sammy yang perlahan menjauh, "Maaf kak"

like.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!