"Loh kak Ardo? Ricard mana kak?" Tanya Keysha ketika matanya sudah membuka sempurna.
Ricardo tersenyum sambil memandangi wajah gadis yang dicintai adiknya dengan intens.
"Ricard capek. Sekarang dia tidur, belum mau bangun"
"Ricard ada di kamarnya kan kak?" Tanya Keysha. Mereka sedang berada dikamar tamu rumah milik Ricardo.
Ricardo menggeleng. "Ricard koma dirumah sakit" gumam Ricardo pelan.
"Ha? Apa kak? Keysha gak denger. Siapa yang sakit?" Tanya Keysha.
Ricardo menatap Keysha dan tersenyum. "Ricard ke rumah neneknya. Neneknya sakit, Ricard gak mau bangunin kamu. Yaudah kakak yang disuruh jagain kamu sampai kamu bangun" bohong Ricardo.
Keysha menggangguk-angguk. "Yaudah Keysha mau pulang kak"
"Dianterin supir ya"
"Tapi--"
"Gak nerima penolakan!" Ucap Ricardo tegas.
Keysha menghela nafas panjang sebelum mengangguk. Keysha berdiri dari tempat tidurnya lalu berjalan keluar.
Keysha berjalan kemobil yang ada di bagasi.
"Kak! Bilangin ke Ricard ya kalo Keysha pulang dulu. Bilangin juga get well soon buat neneknya, hehehe"
Ricardo mengangguk. "Siyap! Pasti kakak bilangin"
"Keysha pulang dulu ya kak. Dahh!"
Setelah mobil yang ditumpangi Keysha sudah tak nampak. Ricardo langsung masuk ke mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi. Ricardo menuju rumah sakit sambil meneteskan air matanya.
"Ricard... Bertahanlah demi Keysha dek... Bahagiakan Keysha. Jangan tinggalin dia" ucap Ricardo dalam hati.
Disisi lain, Keysha sudah sampai dirumahnya. Keysha menghela nafas lelah. Sebenarnya Keysha tak mau kembali kerumah yang menyimpan banyak kenangan itu. Keysha kembali karena jaket peninggalan Dicky ketinggalan dilemari kenangan Keysha.
Keysha berjalan pelan dan bertemu dengan satpam rumah.
"Ehh... Non Keysha?"
Keysha tersenyum. Keysha melihat jam tangannya. Mata Keysha membulat sempurna. Jam menunjukkan pukul 1. Berarti Keysha sudah bermalam dirumah Ricard. Keysha menatap satpam rumahnya dan kembali tersenyum.
"Siang pak Asep"
"Non Keysha mau bertemu siapa? Non Diva gak ada dirumah loh non. Den Keynan juga gak ada dirumah, den Keynan masuk rumah sakit. Dirumah cuma ada nyonya non"
Keysha mengerutkan keningnya. "Kak Diva kemana pak?"
"Ke Bekasi non"
Keysha semakin mengerutkan keningnya. "Ngapain pak?"
"Katanya mau bertemu sama orang yang dia sukai non"
Keysha tersenyum.
"Ternyata kak Diva dapet gebetan toh di Bekasi kemarin. Semoga bahagia kak" batin Keysha.
"Keysha masuk dulu ya pak. Ada yang ketinggalan"
Keysha masuk kedalam rumahnya dan melihat mamanya sedang berkutat dengan laptopnya diruang keluarga.
Keysha melewati ruang keluarga, tak melirik mamanya sama sekali. Keysha langsung naik ke tangga dan masuk ke kamarnya.
Keysha membuka lemari kenangannya dan air mata Keysha jatuh seketika.
Keysha melihat banyak fotonya dengan Dicky. Ada juga fotonya dengan kekasih Dicky.
Keysha tersenyum dan mengambil jaket berwarna coklat polos. Mata Keysha tak sengaja melihat jam tangan berwarna hitam. Keysha masih ingat jam tangan itu pemberian dari kekasihnya Dicky. Keysha tersenyum dan mengambilnya.
Keysha menutup lemarinya dan memandangi kamarnya. Keysha menghela nafas lelah.
Keysha berjalan keluar kamar dan berhenti didepan pintu yang sudah ia tutup. Keysha menatap kamar yang berada disebelah kanan kamarnya.
Keysha tersenyum dan membuka pintu kamar itu. Dipintu terdapat gambar grafiti yang bertulis 'Keysha sayang kak Dicky'.
Keysha terkekeh kecil. Keysha mengingat kejadian dimana dirinya yang menggambar grafiti tersebut dan memasangnya dipintu kamar Dicky.
Keysha membuka kamar Dicky dan yang pertama Keysha cium adalah wangi khas Dicky.
Air mata Keysha jatuh ketika melihat kamar Dicky yang masih sama seperti dulu. Foto Dicky dan dirinya masih bersih menempel diatas dinding ranjang Dicky dan dinding meja belajarnya.
Keysha membuka lemari Dicky dan isinya masih sama. Baju Dicky masih utuh dengan wangi khasnya.
Keysha mengambil satu baju Dicky dan memeluknya. Keysha menangis dalam diam. Keysha rindu dengan kakak kesayangannya.
Keysha mengatur nafasnya dan mengusap air matanya dengan kasar. Keysha mengembalikan baju Dicky dan berlari keluar kamar Dicky.
Keysha menuruni satu persatu anak tangga. Keysha melihat mamanya berdiri dihadapannya dengan tatapan benci. Keysha merasa seperti virus yang harus dibasmi.
Keysha melihat tongkat kasti berada ditangan kanan mamanya. Keysha juga melihat pak Asep dan bi Inem dibelakang mamanya dengan wajah cemas.
"Ngapain kamu disini hah?!" Tanya Ningsih sinis.
"Cuma mau ngambil jaket"
"Kamu kabur dari Bekasi? Iya?!" Tanya Ningsih tak suka.
"Enggak. Kak Diva yang meminta saya untuk kembali" jawab Keysha acuh.
"Mana mungkin anak saya meminta orang lain datang kerumahnya saat dirinya gak ada disini!"
Meskipun Ningsih sudah mengetahui Keysha di Surabaya karena Diva sudah berbicara dengannya tetapi tetap saja, Ningsih tidak bisa mengatur emosinya ketika melihat Keysha memasuki kamar putra sulungnya.
Apalagi, Keynan berada di rumah sakit juga karena geng Keysha.
'orang lain ya' itu pikiran Keysha sekarang. Keysha tersenyum kecut. Air mata Keysha jatuh dan segera Keysha menghapus air matanya.
"Maaf, saya akan pergi"
Buk...
Satu pukulan tongkat kasti mendarat dipunggung Keysha. Keysha menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan suara. Kepala Keysha pusing dan sekarang Keysha hanya bisa mengatur nafasnya.
Buk...
Pukulan kedua mendarat dikepala Keysha. Hidung Keysha mengeluarkan darah.
Bi Inem dan pak Asep berteriak untuk menghentikan kelakuan majikannya.
Keysha jatuh diatas lantai, tapi sebelum Keysha kehilangan kesadarannya Keysha sempat mendengar suara orang yang ia cari dan setelah itu semuanya jadi hitam.
"Berhenti tante!" Teriak seorang gadis lalu berlari kearah Keysha yang sudah tak sadarkan diri
"Tante apa-apaan hah?! Dia anak tante! Apa yang tante lakukan ke anak tante sendiri?!" Teriak gadis itu dengan wajah merah padam menahan amarah.
Ningsih menjatuhkan tongkat kastinya lalu berlari kekamarnya. Ningsih berubah seperti itu karena Keysha yang udah menyebabkan Keynan berbaring di ranjang rumah sakit.
Gadis itu mengangkat tubuh Keysha lalu memasukkannya ke mobilnya. Gadis itu tak peduli dengan bajunya. Gadis itu memakai baju warna hitam jadi tak begitu terlihat darah yang ada dibajunya.
Gadis itu memajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Maaf Keysha... Maafin kakak... Maaf, kakak nggak bisa jaga Keysha... Kakak baru saja pulang dari Amerika dan kakak melihat kamu seperti ini... Maafin kakak Keysha..." Ucap gadis itu lirih.
Thalita menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di rumah sakit. Thalita dengan cepat langsung menggendong Keysha untuk memasuki rumah sakit.
"DOKTER! CEPAT SELAMATKAN ADIK SAYA!" Teriak gadis itu ketika memasuki rumah sakit dengan menggendong tubuh Keysha.
Dokter dan suster berdatangan dan langsung membawa tubuh Keysha ke ruang ICU.
Gadis itu bersandar di dinding rumah sakit dan memerosotkan dirinya. Gadis itu menangis, gadis itu tak mau kehilangan Keysha. Sudah cukup kehilangan Dicky. Gadis itu tak mau kehilangan lagi.
"Maaf sayang. Aku tak bisa menjaga adik kesayanganmu. Maaf" ucap gadis itu dalam hati.
Ceklek..
Pintu terbuka dan nampaklah seorang dokter.
Gadis itu langsung berdiri. "Gimana dok?" Tanyanya cepat.
"Apakah anda keluarganya?"
Gadis itu mengangguk. "Iya, saya kakaknya" ucap gadis itu mantap.
"Ikut keruangan saya"
Gadis itu mengikuti dokter dari belakang. Ada perasaan tak enak menghampiri gadis itu.
Disisi lain Sammy tampak cemas karena tak bertemu Keysha dari kemarin. Sammy sudah menghubungi Keysha ataupun Ricard tapi handphone mereka tak aktif.
Sammy berdiri didepan pintu basecamp menunggu kedatangan Keysha.
Orang yang sedang ditunggu pun sedang berbaring dengan tenang. Tampak wajah damai Keysha yang tertidur di ranjang rumah sakit. Keysha tertidur dengan keadaan tersenyum tipis.
Ceklek...
Pintu dibuka dan tampaklah seorang gadis berpakaian hitam. Gadis itu menatap Keysha sendu. Gadis itu tak menyangka bahwa adik kekasihnya mengidap penyakit mematikan. Kangker darah. Gadis itu tersenyum kecut melihat senyuman yang terukir di wajah damai Keysha.
"Apakah kamu sudah bertemu dengan kakakmu Keysha?" Tanya gadis itu.
Hening. Tak ada jawaban.
"Gimana kabarnya Keysha? Apakah Dicky tambah tampan disana? Bilang padanya bahwa aku merindukannya. Tanyakan juga apakah dia juga merindukan mantan kekasihnya ini"
Gadis itu menatap langit-langit rumah sakit dan menghela nafas. "Maafkan aku Dicky. Maaf"
Gadis itu berjalan keluar dan menghubungi seseorang.
"Katakan ke anggota black rose bahwa ketuanya, Keysha, masuk rumah sakit" ucap gadis itu dengan orang diseberang sana.
Gadis itu memutuskan sambungannya dan melangkah keluar dari rumah sakit.
Disisi lain. Sammy tampak melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan umpatan orang-orang.
Sammy melajukan motornya menuju rumah sakit yang diberikan oleh seseorang. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Keysha, Keysha, dan Keysha.
"Tunggu kak Sammy sha. Bertahanlah"
like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ArionEta
𝘙𝘪𝘤𝘩𝘢𝘳𝘥 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘯 𝘬𝘦𝘺𝘴𝘩𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵, 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘩 😭😭😭
2020-12-10
1
Syakira
kasian amat sihh Thor 😓😓😓
2020-04-29
1
Juwita Simanjuntak
kasian😓😓😓
2020-03-17
2