Dalam diam, Ye Shen dan Zhang Huiying memasuki rumah. Kali ini Xu Xianying tidak membukakan pintu.
"Duduk," kata Ye Shen acuh tak acuh.
Zhang Huiying tidak ada pilihan lain selain mematuhinya. Ketika Zhang Huiying tenggelam dalam pemikiran bercabang, suara langkah kaki terdengar dan dua sosok terlihat memasuki ruangan. Mata Zhang Huiying menyipit. Dia menatap Di Tian dan Xu Xianying yang saat ini sedang memakai topeng separuh wajah berwarna hitam legam yang persis sama dengan Ye Shen. Di Tian lalu duduk dan Xu Xianying berdiri di belakangnya.
Sebelumnya ketika Ye Shen tiba di depan rumah, dia memberi pesan mental kepada Xu Xianying bahwa secara kebetulan, identitas orang terkuat kedua di pihak lain merupakan seorang tuan putri. Xu Xianying meneruskan berita tersebut kepada Di Tian.
Di Tian terperanjat. Dia sama sekali tidak mengharapkan itu. Menculik adalah satu hal, namun jika itu adalah seorang tuan putri, respon pihak lain akan jauh berbeda. Di Tian berniat ingin berkeliling dunia di masa depan, namun penculikan ini akan menjadikannya seorang buronan.
Dengan ini, bagaimana aku bisa berjalan di luar dengan aman?
Akhirnya Di Tian memutuskan untuk memakai topeng sebagai bentuk penyamaran dan dia harus bersikap sopan terhadap korban penculikan ini.
Di pihak lain, Zhang Huiying sedikit tersentak dalam hati. Setelah melihat dari dekat, dia hampir bisa memastikan bahwa Di Tian adalah seorang pria tampan. Kulit itu, mata itu, rambut itu, semuanya memiliki kesan sempurna di hati Zhang Huiying. Kemudian dia sedikit melirik ke arah Xu Xianying dan dia semakin terpana. Satu hal yang terlintas di kepalanya, tidak salah lagi, gadis ini pasti seorang dewi yang turun ke dunia.
Sang Putri yang sepertinya lupa bahwa dia sedang diculik, merasa kaget ketika Di Tian tiba-tiba bertanya, "Tuan Putri, maaf telah mengganggu waktu Anda. Saya Di Tian, pemilik Gunung Tiandi. Saya tidak akan menyakiti Tuan Putri dan yakinlah bahwa Anda akan diizinkan untuk kembali sebentar lagi."
Zhang Huiying tercengang. Dia baru sadar bahwa saat ini dia sedang berada di dalam gunung yang selama ini tertutup dari dunia luar. Mengingat bahwa dia dibawa ke sini dalam sekejap tanpa menggunakan jimat teleportasi dan para penghuni Gunung Tiandi memiliki fitur fisik yang luar biasa menawan, apakah Gunung Tiandi ini merupakan tempat tinggal para dewa, pikirnya.
"Sa-saya ...." Zhang Huiying tergagap, tidak tahu harus berkata apa.
Dia sedikit mengetahui tentang sejarah Gunung Tiandi. Itu adalah gunung terlarang yang memiliki lapisan penghalang super kuat dan tidak tertembus selama dua ratus tahun. Dia tidak mengetahui informasi yang lebih detil, namun poin pertama sudah cukup untuk menakutinya.
Di Tian tersenyum. Dia berpikir bahwa tuan putri merasa takut dan cemas. Di Tian mengambil sesuatu dari tas semestanya. Itu adalah sebuah gulungan.
"Tuan Putri tidak perlu takut. Tidak seperti Anda, saya hanyalah manusia biasa yang hidup dalam pengasingan sehingga Gunung Tiandi dapat dikatakan tidak mampu untuk menghibur keluarga kerajaan."
Setelah sedikit menjelaskan, Di Tian meletakkan gulungan itu di atas meja, lalu melanjutkan, "Ini adalah sebuah lukisan pemandangan Gunung Tiandi. Saya melukisnya secara pribadi sehingga jika lukisan ini tidak memuaskan, saya harap Tuan Putri memaklumi. Ini, anggap saja sebagai hadiah perkenalan. Tuan Putri, mohon diterima."
Zhang Huiying melirik gulungan itu kemudian mengambilnya. Dalam pikirannya, dia hanya ingin segera pergi dari sini. Terlepas dari ketampanan dan kecantikan penghuni Gunung Tiandi, Zhang Huiying merasa seperti tercekik hanya dengan berada di sini.
Benar, sepertinya mereka adalah sosok yang mendekati dewa, atau bahkan dewa itu sendiri.
Meski tidak dapat mendeteksi fluktuasi spiritual, Zhang Huiying merasakan bahwa ada semacam aura misterius yang melingkupi Di Tian dan kedua bawahannya.
"Terima kasih. Lalu apakah saya bisa pergi sekarang?"
Di Tian mengangguk, "Silakan, namun sebelum itu, boleh saya tahu siapa nama Tuan Putri?"
Zhang Huiying termenung.
Saya terjebak dalam situasi seperti ini karena menggantikan posisi Kakak Keempat. Apa Kakak Keempat sebenarnya mengetahui sosok di balik Gunung Tiandi dan membuatnya takut untuk pergi? Ah, benar. Pasti itu. Pantas saja Kakak Keempat menyarankan ide ini dengan begitu antusias dan mengatakan bahwa berkultivasi itu jauh lebih penting. Kakak, saya akan membalas ini.
Merasa lega karena diizinkan untuk kembali, Zhang Huiying merasa sedikit tenang dan menjawab, "Nama saya Zhang Lihua. Senang bertemu dengan Anda. Untuk hadiah ini, terima kasih."
Zhang Huiying menggunakan nama kakaknya karena merasa bahwa semua ini adalah salah kakaknya. Di Tian menggeleng tipis dan berpikir bahwa gadis ini terlalu lucu dan polos.
"Ye Shen, antar Tuan Putri kembali," ucap Di Tian singkat.
Tanpa banyak kata, Ye Shen kembali menyentuh bahu Zhang Huiying, membawa mereka kembali ke tenda. Begitu tiba di tujuan, Ye Shen merasakan fluktuasi energi Qi yang cukup kuat. Itu berasal dari luar tenda. Sebelum kembali ke Gunung Tiandi, Ye Shen berniat sedikit menggoda pemilik energi Qi itu.
Ye Shen melepaskan tekanan spiritualnya secara besar-besaran ke arah sekitar tanpa menyentuh Zhang Huiying. Selang beberapa detik, Ye Shen tertawa lepas kemudian sosoknya kembali lenyap dalam sekejap.
Kembali pada saat Zhang Huiying menghilang tanpa jejak, semua prajurit, komandan, dan Panglima Fei Yundi kalang kabut. Si pelayan Putri Kelima, Cui Lan, merasa takut hingga berpikir ingin bunuh diri. Sesuai hukum kerajaan, pelayan dan keluarganya akan dihukum mati jika majikannya dibunuh di lingkungan dalam atau meninggal tanpa penyebab yang jelas. Mungkin hal ini terkesan kejam, namun itu penting untuk mencegah pengkhianatan dan lain sebagainya.
Begitu mengetahui Putri Kelima menghilang, Fei Yundi segera mengirim berita ke istana. Kaisar marah besar dan menyalahkan Fei Yundi beserta seluruh pasukan. Bagaimana tidak? Adik Kelima yang sangat dia sayangi menghilang di tengah ribuan prajurit dan memiliki perlindungan Panglima Fei Yundi. Lebih parah lagi, tidak ada satu kematianpun di pihak prajurit.
Berita ini merebak dengan kecepatan tinggi dan menimbulkan berbagai spekulasi dari banyak pihak, terutama spekulasi negatif. Bagaimanapun juga, identitas Zhang Huiying terlalu istimewa.
Kaisar sempat berpikir bahwa Fei Yundi mungkin berkhianat, namun tanpa bukti akurat, dia tidak bisa melakukan apapun. Selanjutnya jika memang Putri Kelima diculik, lalu kenapa si penculik tidak segera melakukan komunikasi? Apakah pelaku memiliki tujuan yang lebih besar?
Kaisar memberi ultimatum kepada Fei Yundi, jika Fei Yundi dan barisan prajuritnya tidak berhasil menemukan Putri Kelima dalam waktu sepuluh hari, hukuman berat akan menanti. Fei Yundi patuh, sedangkan para prajurit bergetar ketakutan.
Berbeda dengan nasib pelayan, para prajurit akan dihukum mati tanpa melibatkan keluarga mereka. Untuk Fei Yundi, mengingat kontribusi dan jasanya, paling-paling dia hanya dicopot dari jabatannya sebagai Panglima.
Saudaraku sesama rekan Taois, jangan lupa tinggalkan jejak Qi spiritual kalian di bawah ya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Zoelf 212 🛡⚡🔱
.
2024-11-24
1
Franssisskus Supry
kebanyakan salah paham njerr
2021-11-24
3
Renaldi
lanjutannya Thor 👍👍👍
2021-11-24
3