Kring...
Suara lonceng yang ada di atas pintu menandakan seseorang masuk. Aliesa dan Flora yang baru masuk ke sebuah toko mainan.
" Mama kenapa kita berada di sini? Memangnya Mama mau beli mainan?" tanya Flora yang masih terheran-heran melihat Mama nya yang sedang melihat-lihat mainan yang terpajang di lemari.
Aliesa hanya memberikan senyumannya tanpa berkeinginan menjawab pertanyaan dari Flora. Mungkin Flora bingung apa yang dilakukannya ke tempat seperti ini. Tapi Aliesa ingin membelikan nya sesuatu sebagai hadiah pertama nya kepada Flora. Mendapatkan ingatan dari pemilik tubuh Aliesa lagi-lagi tersenyum miris ketika mengingat bahwa selama ini Flora tidak pernah di belikan mainan satupun oleh pemilik tubuh aslinya.
Flora hanya mendapatkan mainan dari tempat pengumpulan sampah yang berada tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Aliesa sama sekali tidak tahu mengapa Flora sampai berada di situ. Tapi yang pasti dia akan mengubah nasib kehidupannya dan juga Flora. Dirinya ingin Flora tumbuh seperti anak seusianya yang selalu menangis dan tertawa sesuka hati mereka.
Aliesa terus berkeliling mencari mainan sampai pandangannya tertuju kepada sebuah boneka yang berbentuk seorang gadis kecil dengan mengenakan gaun pink dan sebuah tiara kecil di kepalanya. Aliesa yang merasa tertarik langsung mengambil boneka itu dan ketika membalikan badannya ia melihat Flora yang sepertinya tertarik juga dengan boneka itu.
" Apa ini bonekanya bagus, Flora?" tanya Aliesa sambil menunjuk boneka yang berada di genggamannya.
" Iya, Mama ini boneka tercantik yang pertama kali Flora lihat." ucap Flora dengan mata berbinar melihat ke arah boneka itu.
Aliesa tersenyum mendengar jawaban dari Flora kemudian dia berjongkok menyamankan tingginya dengan Puterinya.
" Ini." ucap Aliesa sambil menyerahkan sebuah boneka yang tadi berada di genggamannya kepada Flora.
Flora yang melihatnya terkejut apalagi mendengar bahwa Mamanya menyerahkan boneka cantik ini untuknya.
" Apa Mama yakin ini buat Flora?" tanya Flora yang ingin memastikannya.
Aliesa menggangguk kepalanya sambil menatap hangat Flora.
Sontak melihatnya membuat Flora matanya berkaca-kaca. Ini bukanlah tangisan sedih sebab dia di acuhkan oleh ibunya. Tapi ini adalah tangisan bahagia melihat bagaimana Ibunya memberikan sebuah tatapan hangat dan hadiah untuk pertama kalinya. Flora langsung memeluk boneka itu dengan erat seolah menyalurkan kebahagiaan nya.
Aliesa yang melihatnya tersenyum lega melihat bagaimana Flora yang sepertinya menyukai hadiahnya.
" Paman apa kau bisa membeli boneka ini?" tanya Aliesa kepada seorang pria yang merupakan pemilik toko.
" Tentu saja, Nona lagi pula sepertinya Puteri anda sangat menyukainya. Tapi harga boneka ini cukup mahal yaitu 20 koin perak. Apa anda bisa membelinya?" tanya nya yang sedikit merendahkan Aliesa dan Flora karena melihat penampilan nya seperti gelandangan.
Aliesa yang mendengarnya cukup geram seumur hidup nya dirinya tidak pernah di pandangan rendah seperti itu. Kecuali suaminya tapi sekarang Aliesa tidak akan menerima seseorang menatapnya rendah lagi.
" Ini bayarannya Tuan, dan saya memberikan anda bonus untuk menutup mulut anda yang kotor. Ingat jangan sekali-kali anda menghina seseorang dari penampilannya saja. Karena hal itu bisa menghancurkan anda suatu hari nanti." ucap Aliesa dengan datar dan dingin.
Aliesa menyerahkan satu koin emas dan setelah itu dia menggendong Flora keluar dari toko karena dirinya cukup muak berada di satu tempat dengan orang sombong.
" Mama, kenapa?" tanya Flora yang melihat wajah marah Aliesa.
" Tidak ada sayang, yosh kita harus membeli bahan-bahan makanan dan beberapa pakaian untuk kita." ucap Aliesa dengan semangat sambil menggendong Flora.
" Yosh..." ucap Flora yang juga ikutan semangat seperti Mamanya.
Aliesa yang mendengarnya tertawa melihat bagaimana Flora meniru perkataan nya. Ini merupakan hari yang menyenangkan baginya dan dia harap hari seperti ini akan seterusnya terjadi.
...****************...
Sedangkan di sisi lain seseorang sedang berdiri di sebuah balkon di bangunan istana miliknya. Dia menatap matahari yang tenggelam menandakan akan menjelang waktu malam.
Dia terus menatap sampai tiba-tiba seseorang yang menggunakan jubah hitam berjongkok di belakangnya.
" Jadi, apa keinginan anda, Yang Mulia?" tanya nya kepada Tuannya.
" Awasi mereka sampai aku datang." ucapnya sambil tersenyum miring.
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
fiza
klo aku,xada nyr aku beli patung tu,beli tempat lain jer..mbazir kasi org hanat, 😤
2024-05-26
2
wasrawati botji
apa pangeran itu yang menolong shilla..
2023-12-07
0
Putri Selvi
yg komentar bis diem gk sih biar tenang yg baca
2023-06-26
0