Twins A And Miss Ceriwis

Twins A And Miss Ceriwis

Bab 1. I'm not ter*r*s

"Maaf buk, di depan sana lagi ada penutupan jalan, silahkan putar balik."

"Aduh pak, saya ini mau ke kampus. Saya ada ujia. Kalo saya putar balik, Yanga da saya terlambat dan gak di kasih masuk oleh dosen saya."

"Seharusnya ibu sudah berbelok dari simpang yang sudah kami beri tanda."

"Iya pak, tapi kalo saya lewat sana, itu kejauhan dan butuh waktu lebih lama dari jalan ini menuju kampus saya."

"Tapi jalan ini sudah di sterilkan buk, karena sebentar lagi presiden mau lewat."

"Aduuh pak, kan belum lewat ya presidennya, boleh saya lewat dulu yaa pak. Saya buru-buru."

"Maaf buk, tidak bisa."

"Boleh ya pak, saya mohon. Saya bukan ter*r*s kok. Saya cuma numpang lewat aja."

Gadis yang tengah terburu-buru untuk mengejar jam mata kuliahnya pun berusaha untuk merayu pak polisi yang ia baca di name tag nya bernama Arash Mahaputra.

Mendengar kata ******* di sebut, Arash langsung menahan gadis tersebut untuk dilakukannya pemeriksaan.

"Loh ... loh ... kok saya malah di pegang gini sih, eeh ... eh.. sepeda saya mau di apain? aduuh, saya mau di bawa ke mana?"

Arash tak lagi berbicara, ia telah mengunci pergerakan gadis itu dan membawanya ke pos keamanan polisi.

"Aduh pak, saya kan gak salah. Saya cuma mau numpang lewat aja biar cepat sampai ke kampus pak. Saya ada ujian ini."

"Maaf buk, bisa tunjukkan identitas Ibu." perintah Arash dengan sopan.

"Aduh pak, saya kan bukan pencuri, jadi kenapa harus di periksa segala sih?"

Jengah dengan gadis yang terus saja menjawab pertanyaan Arash. Arash pun memanggil juniornya dan menyuruh memeriksa tubuh gadis tersebut.

"Maaf buk, kami harus menggeledah ibu." Ujar Polisi wanita kepada gadis yang sangat cerewet itu.

Arash sudah membuka tas gadis itu yang berada di dalam keranjang sepedanya. Arash mencari dompet gadis itu dan memeriksa identitas nya.

Sifa Agustina, pekerjaan mahasiswa, alamat jalan tikus belokan buntu.

Arash mengambil ponselnya dan memeriksa identitas gadis yang bernama Sifa itu melalui slaah satu program terbaru milik pemerintah yang mana bertujuan untuk mengecek kebenaran status si pemilik KTP.

"Aduh, jangan di raba di situ. Geli, ha.. haa.. aduh ..." Sifa terus saja tertawa dan bergerak selisah di saat polwan tersebut memeriksa tubuhnya.

Polwan itu sampai jengah dengan Sifa yang terus saja bergerak saat di periksa.

"Bersih pak." Ujar polwan tersebut kepada Arash.

"Kamu harus membuat laporan ke kantor polisi selama tiga hari."

"Loh, salah saya apa pak? saya kan gak buat salah. Saya cuma minta izin untuk lewat jalan ini karena saya terburu-buru. Dan karena bapak, saya sudha terlambat 5 menit untuk ikut ujian."

"Jika ibu tidak melawan dan mendengarkan nasehat saya ucapan saya, maka Ibuk sudah hampir sampai di kampus ibu"

"Bapak nyebelin banget sih. Lagian saya kenapa juga harus di periksa ampe di pegang-pegang segala. Kayak udah ******* aja saya di perlakukan." Ujar Sifa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Karena ucapan ibu, ibu mengatakan kata 'ter*r*s', maka dari itu sudah kewajiban akmi untuk memeriksa ibu dan mengamankan lokasi."

Sifa menatap tajam ke arah Arash, ia hafalkan setiap lekuk wajah Arash.

'Tampan.' batinnya.

'Woi Fa, Lo liatin dia buat hafal wajahnya dan mengutuk dirinya karena telah memperlakukan Lo seperti ter*r*s.' batinnya lagi berbicara.

'Bisa tampan gitu ya polisi? sayang banget, padahal bisa jadi model.' batinnya yang lain berbicara.

'Hadew, emang susah ngomong sama orang yang IQ nya jongkok.' batin Sifa yang lainnya.

'Fokus Fa, fokus.'

Sifa kembali menatap tajam kearah Arash, begitu pun dengan Arash, ia masih menatap Sifa dengan penuh selidik.

"My name is Sifa, I'm not ter*r*s." Ujar Sifa dengan memperagakan gaya bicara salah satu aktor Bollywood yang sangat terkenal itu.

Arash mendengus kesal dan pergi meninggalkan Sifa.

Sifa yang juga merasa kesal kepada Arash pun terpaksa berbalik arah demi dirinya agar cepat sampai ke kampusnya.

Tak lupa sang polwan mengingatkan kembali kepada Sifa untuk melaporkan dirinya ke kantor polisi yang ada di daerah itu selama tiga hari. Laporan ini sebagai bentuk dari tidak taatnya Sifa kepada pihak kepolisian.

Hah, sepertinya Sifa harus mendengarkan Omelan sang dosen agar ia bisa mengikuti ujian tengah semesternya.

"Pak, ini sepertinya kartu tanda pengenal gadis tadi terjatuh." ujar seorang polwan yang memeriksa Sifa tadi.

Arash meraih tanda pengenal yang ia ketahui itu adalah milik perusahaan sang kembaran.

"Sifa, office girl." gumamnya membaca nama dan pekerjaan Sifa.

Baiklah, mungkin Arash akan mengembalikan ID pengenal milik Sifa kepada pemiliknya saat ia membuat laporan ke kantor polisi besok.

*

"Fa, Lo bersihin ruangan nya si bos sendiri gak papa kan? gue gak tahan lagi nih, sak boker."

"Oke, tapi kakak ke sini lagi kan?"

"Iya lah, gue boker di kamar mandi sekretarisnya pak bos aja. Biar cepat, gak tahan lagi nih. Gue tinggal ya."

Gadis bernama Sifa itu pun mengacungkan jari jempolnya kepada Lia, teman kerjanya sebagai office girl.

Nama nya Sifa Agustina, bekerja sebagai office girl di salah satu perusahan IT yang sedang berkembang di Ibu kota. Sifa bukan gadis yang tidak berpendidikan, melainkan Sifa ini adalah gadis yang kuliah jurusan S1 Teknik informatika, yang saat ini sedang membutuhkan uang untuk membayar uang kuliahnya.

Sifa bekerja hanya sebagai pekerja paruh waktu, semenjak ia duduk di bangku sekolah menengah atas, Sifa sudah biasa bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya sehari-hari semenjak kepergian sang nenek untuk selama-lamanya.

Beruntungnya Sifa memiliki seorang kenalan yang bekerja sebagai manager di salah satu perusahaan yang menerima jasa kerja kebersihan dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar . Jadi Sifa bisa meminta pekerjaan di sift sore hingga malam.

Seperti saat ini, Sifa ditugaskan untuk bekerja shift malam saja, karena pagi nya ia harus menghabiskan waktunya untuk kuliah.

Shifa baru saja di pindahkan dari perusahannya yang lama ke perusahaannya yang baru. Memang sudah begitu sistem kerja perusahaan tempat Sifa di kontrak. Setiap 5 tahun sekali, atau sesuai permintaan perusahaan, maka mereka yang bekerja di bawah 'Jasa Kerja' harus mengikuti peraturan yang ada.

Baru tiga hari Sifa bekerja di perusahaan ini, bahkan Sifa belum pernah melihat wajah CEO dari perusahaan yang ia bersihkan saat ini. Sifa dan Lia ditugaskan untuk membersihkan ruangan CEO kantor tersebut.

Sifa sedang sibuk membersihkan kamar mandi milik CEO perusahaan IT tersebut, namun ia mendengar suara krasak krusuk dari dalam ruangan itu. Sifa fikir itu Lia yang sedang membersihkan, Sifa pun membiarkan suara krasak krusuk tersebut.

Namun, saat mendengar suara seornag pria, Sifa merasa jantungnya berdebar dengan cepat.

"Siapa tuh?" lirih nya.

Sifa pun keluar dari dalam kamar mandi dengan memegang kemoceng yang sempat di sangkutnya di gagang troli alat kebersihan yang ia bawa.

Sifa membolakan matanya di saat melihat seorang pria dengan memakai masker sedang mengacak-acak meja CEO dari perusahaan tersebut.

"Pencuriiii ....."

**

Haii, jangan lupa like, komen dan bintang 5 by ya..

Untuk setiap hari Senin, jangan lupa kasih vote buat dukung cerita ini ...

Terima kasih ...

salam sayang dari Twins A

Terpopuler

Comments

AnysMentari

AnysMentari

.......

2023-07-10

0

AnysMentari

AnysMentari

........

2023-06-19

0

AnysMentari

AnysMentari

..

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. I'm not ter*r*s
2 Bab 2 - Pencuri
3 Bab 3 - Selembar Kertas
4 Bab. 4 - Hutang Budi
5 Bab. 5 - jam murah vs jam mahal
6 Bab. 6 - Seminar
7 Bab.7 - Pingsan
8 Bab.8 - tuan Robert
9 Bab. 9 - Suara Kodok
10 Bab. 10 - Pijitan
11 Bab. 11 - gak makan Nasi
12 BAB. 12 - berdetak cepat
13 Bab. 13 - Terpal Biru
14 Bab. 14 - macan tutul
15 Bab. 15 - Balkon
16 Bab. 16 - Wawancara
17 Bab. 17 - Tatapan Sinis
18 Bab. 18 - Tim Elang
19 Bab. 19 - Tak Layak Huni
20 Bab. 20 - Bocor
21 Bab. 21 - Terkilir
22 Bab. 22 - trauma
23 Bab. 23 - Trauma Sifa
24 Bab. 24 - Minum obat
25 Bab. 25 - PutingBeliung
26 BAB. 26 - Kekhawatiran
27 BAB. 27 - Menahan lapar
28 Bab. 28 - Bubur Jahe
29 Bab. 29 - Tinggal Di Apartemen?
30 Bab. 30 - Terlupakan
31 Bab. 31 - Idola
32 Bab. 32 - Berlian Moza
33 Bab. 33 - antara mau dan malu
34 BAB. 34 - Gara-gara koper.
35 Bab. 35 - Ponsel dan Apartemen
36 Bab. 36 - Kamu Hebat
37 Bab. 37 - Kedatangan Farhan
38 BAB. 38 - Rantai sepeda
39 Bab. 39 - Bazar Makanan
40 Bab. 40 - Bazar Makanan 2
41 Bab. 41 - Arash yang ramah
42 Bab. 42 - Gara-gara haid
43 Bab. 43 - Pencopet
44 Bab. 44 - Ratu Moza
45 Bab. 45 - Seluruh Moza
46 Bab. 46 - Sehari 1 Gb
47 Bab. 47 - Kursi Roda
48 Bab. 48 - Maaf
49 Bab. 49 - Arash
50 Bab. 50 - Perpustakaan
51 Bab. 51 - Perpustakaan2
52 Bab. 52 - makan malam
53 Bab. 53 - Empus
54 Bab. 54 - Bapak Beruntung
55 Bab. 55 - Genggaman tangan
56 Bab. 56 - Gak mungkin
57 Bab. 57 - Terlihat tenang
58 Bab. 58 -Saya suka senyuman kamu
59 Bab. 59 - Sop Iga
60 Bab. 60 - Temani saya lembur
61 Bab. 61 - Setuju Lembur
62 Bab. 62 - Buku
63 Bab. 63 - aroma tubuh
64 Bab. 64 - Ke mana kamu Sifa?
65 Bab. 65- berdetak dengan cepat
66 Bab. 66 - Terlena dengan aroma
67 bab. 67 - Gak nyaman
68 Bab. 68 - Kehadiran Arash
69 Bab. 69 - Dalam Lemari
70 Bab. 70 - Semvaaak
71 Bab. 71 - hanger
72 Bab. 72 - ketahuan
73 Bab. 73 - Ayam Kakek
74 Bab. 74 - Toilet pria
75 Bab. 75 - Pegang Tangan
76 Bab. 76 - Di tungguin makan
77 Bab. 77 - lift
78 Bab 78 – Gak bisa tidur
79 Bab. 79 – Sepeda
80 Bab. 80 – Hinaan
81 Bab. 81 – Pukulan
82 Bab. 82 – Interogasi
83 Bab. 83 – Kotak P3K
84 Bab. 84 – Tidur
85 Bab. 85 - ketahuan tidur
86 Bab. 86 – Lapar
87 Bab 87 - Nikah Muda
88 Bab. 88 - Selimut
89 Bab. 89 - Sifa mana?
90 Bab. 90 - Kalian pacaran?
91 Bab. 91 - Pingin ikut lomba
92 Bab. 92 - Dingin
93 Bab. 93 - Senyuman
94 Bab. 94 - saya yang bayar
95 Bab. 95 - lomba
96 Bab. 96 - Tiket ke bali
97 Bab. 97 - Baju
98 Bab. 98 - Maling
99 Bab. 99 -
100 Bab. 100 - Putri Zahara Kusuma
101 Bab. 101 - Tiket Honeymoon
102 Bab. 102 - kucing
103 Bab. 103 - bertepuk sebelah tangan
104 Bab. 104 - Budi
105 Bab. 105 - Amel
106 Bab.106 - Mall
107 Bab. 107 - Parking
108 Bab. 108 - Bayar Denda
109 Bab. 109 - Lobi
110 Bab. 110 - Lift
111 Bab. 111 - Lift 2
112 Bab. 112 - Lift 3
113 Bab. 113 - Gugup
114 Bab. 114 - Lembur
115 Bab. 115 - Bawa Tas
116 Bab. 116 - Jodohin?
117 Bab. 117 - Merayakan hari ini
118 Bab. 118 - salah paham lagi
119 Bab, 119 - Harganya Mahal
120 Bab. 120 - Cowok Brengsek
121 Bab. 121 - Cemberut
122 Bab. 122 - jalur Doa
123 Bab. 123 - Kekasih
124 Bab. 124 - Kekasih
125 Bab. 125 - Hukuman
126 Bab. 126 - Bayar hutang budi
127 Bab. 127 - Mas?
128 Bab. 128 - jam mati
129 Bab. 129 - Pesan singkat
130 Bab. 130 - Penolakan Sifa
131 Bab. 131 - Ajakan Makan malam
132 Bab. 132 - Kursi Roda
133 Bab. 133 - Gadis seperti apa dia?
134 Bab. 134 - Ternyata kuat juga
135 Bab. 135 - Hewan Buas
136 Bab. 136 - Klop
137 Bab. 137 - Ratusan kupu-kupu
138 Bab. 138 - Helm
139 Bab. 139 - Ojek
140 Bab. 140 - ajakan dugem
141 Bab. 141 - capuccino cake
142 Bab. 142 - antar pulang
143 Bab. 143 - Datang lagi
144 Bab. 144 - Nasi goreng anti ngantuk
145 Bab. 145 - Air hangat
146 Bab. 146 - Malunyaaaa
147 Bab. 147 - kantong plastik
148 Bab. 148 - Gara-gara di selip
149 Bab. 149 - Ketemu
150 Bab. 150 - Kartu
151 Bab. 151 - Popcorn
152 Bab. 152 - Teman?
153 Bab. 153 - Ancaman Tuan Robert
154 Bab. 154 - Pacar siapa dulu
155 Bab. 155 - Pacarku
156 Bab. 156 - Beli mobil
157 Bab. 157 - Ketahuan Mama Kesya
158 Bab. 158 - Tebakan Mama Kesya
159 Bab. 159 - Harapan Mama Kesya
160 Bab. 160 - Pengacara cantik
161 Bab. 161 - Amel
162 Bab. 162 - Mafia?
163 Bab. 163 - Pengawal Bayangan
164 Bab. 164- Kotak Ancaman
165 Bab. 165 - Kegelisahan Abash
166 Bab. 166 - Tak Bisa Tidur
167 Bab. 167 - Kejujruan Abash
168 Bab. 168 - Terkilir
169 Bab. 169 - Sosis
170 Bab. 170 - Terapi
171 Bab. 171 - Tinggal bertiga
172 BaB. 172 - Rasa Takut Sifa
173 BaB. 173 - Kriteria calon istri Abash
174 Bab. 174 - Sosis
175 Bab. 175 - Rasa Sakit
176 Bab. 176 - Balik Bandung
177 Bab. 177 - Hewan Alpaka
178 Bab. 178 - Aku Siap
179 Bab. 179 - Om Martin
180 Bab.180 - Foto
181 Bab. 181 - Foto Lagi
182 Bab. 182 - Tersedak
183 Bab. 183 - Mencabut Tuntutan
184 Bab. 184 - Hal yang terbalik diinginkan
185 Bab. 185 - Lemari Pendingin
186 Bab. 186 - Pangeran Tidur
187 Bab. 187 - Membangunkan Pangeran Tidur
188 Bab. 188 - Menikah Kontrak?
189 Bab. 189 - Bakso
190 Bab. 190 - Aku menyukai Sifa
191 Bab. 191 - Cinta dan Kagum
192 Bab. 192 - Merasa Kecewa
193 Bab. 193 - Fotografer Bayaran
194 Bab. 194 - Hampir Terserempet
195 Bab. 195 - Cemburu dalam diam
196 Bab. 196 - Benarkah Sifa Cemburu?
197 Bab. 197 - Cincin
198 Bab. 198 - Kamu Pasti Bisa
199 Bab. 199 - Meminta Restu
200 Bab. 200 - Kekhawatiran Mama Kesya
201 Bab. 201 - Otewe Rumah Sakit
202 Bab. 202 - Ancaman Lagi
203 Bab. 203 - Tak Peka
204 Bab. 204 - Khawatir
205 Bab. 205 - Tawaran Amel
206 Bab. 206 - Bubur Jagung
207 Bab. 207 - Toko Bunga
208 Bab. 208 - Nemu Uang di Jalan
209 Bab. 209 - Bunga Anyelir
210 Bab. 210 - Jangan Lukai Sifa
211 Bab. 211 - Abash Keras Kepala
212 Bab. 212 - Abash Tak Sadarkan Diri
213 Bab. 213 - Tebakan Lucas
214 Bab. 214 - Judi Kasino
215 Bab. 215 - Mulai menemukan Titik Terang
216 Bab. 216 - Maafin Aku
217 Bab. 217 - Laporan Joko
218 Bab. 218 - Pesan
219 Bab. 219 - Dua Tatapan Dingin
220 Bab. 220 - Arash bingung
221 Bab. 221 - I Love You, Mas Abash
222 Bab. 222 - Bisikan Kak Lucas
223 Bab. 223 - Kamu Gak papa?
224 Bab. 224 - Arash Kecewa?
225 Bab. 225 - Butik
226 Bab. 226 - Dua Paper Bag
227 Bab. 227 - Put, di mana kamu?
228 Bab 228 - Ada Apa dengan Arash?
229 Bab. 229 - Aku Juga Mau
230 Bab. 230 - Perasaan Apa Ini?
231 Bab. 231 - CCTV Apartemen
232 Bab. 232 - Ketahuan Mama
233 Bab. 233 - Menikah
234 Bab. 234 - Tidak Cemburu
235 Bab. 235 -
236 Bab. 236 - Memikirkan Kamu
237 Bab. 237 - Menunggu balasan
238 Bab.. 238 - Balas Pesan lagi
239 Bab. 239 - Ajakan Soni
240 Bab. 240 - Meraba Perasaan
241 Bab. 241 - Paper Bag
242 Bab. 242 - Arash Tak Jemput
243 Bab. 243 - Utusan Arash
244 Bab. 244 - Kantor Arash
245 Bab. 245 - Pria Bodoh
246 Bab. 246 - Bantu Aku Cari Putri
247 Bab. 247 - Mencari Putri
248 Bab. 248 - Terbakar Api
249 Bab. 249 - Ada Apa dengan Arash?
250 Bab. 250 - cincin yg indah
251 Bab. 251 - Semoga Kamu Bahagia
252 Bab. 252 - Bagaiamana 'Jika'
253 Bab. 253 - Desi Merasa Bersalah
254 Bab. 254 - Lemari Pendingin
255 Bab. 255 - Kedatangan Bara
256 Bab. 256 - Pakar Cinta Daddy Bara
257 Bab. 257 - Di jemput Bara
258 Bab. 258 - SABAR
259 Bab. 259 - Aku Mencintai Kamu
260 Bab. 260 - Es Krim
261 Bab. 261 - Menang
262 Bab. 262 - Bukan Kalung Biasa
263 Bab. 263 - Serangan Cinta
264 Bab. 264 - Pertanyaan-pertanyaan Putri
265 Bab. 265 - Calon Adik Ipar Menggemaskan
266 Bab. 266 - Cek Iler dan Belekan
267 Bab. 267 - Ikan Panggang
268 Bab. 268 - Sholat Berjamaah
269 Bab. 269 - Doa-doa yang di aminkan
270 Bab. 270 - Gara-gara Terong
271 Bab. 271 - Salah Paham Gara-gara Terong
272 Bab. 272 - Pernyataan Arash
273 Bab. 273 - Perut yang Berbunyi
274 Bab. 274 - Ceker Ayam
275 Bab. 275 - Bara Kepo
276 Bab. 276 - Hanya Lima di Dunia
277 Bab. 277 - Jenguk Kakek Farel
278 Bab. 278 - Kepulangan Abash
279 Bab. 279 - Doa bersama
280 Bab. 280 - Lift
281 Bab 281 - Kesal? Atau Khawatir?
282 Bab. 282 - Kita mau ke mana?
283 Bab. 283 - Rencana Mama Kesya
284 Bab. 284 - Ketahuan
285 Bab. 285 - Duo Nyonya
286 Bab. 286 - Memilih Cincin
287 Bab. 287 - Saya mencintai Putri
288 Bab. 288 - Put, Kamu tau kan?
289 Bab. 289 -
290 Bab. 290- Calon Mantu
291 Bab. 291 - Hukuman
292 Bab. 292 - Suara Emas
293 Bab. 293 - Rindu
294 Bab. 294 -
295 Bab. 295 - Membuat kesalahan lagi
296 Bab. 296 -
297 Bab. 297 -
298 Bab. 298 -
299 Bab. 299 -
300 Bab. 300 -
301 Bab. 301 -
302 Bab. 302 -
303 Bab. 303
304 Bab. 304
305 Bab. 305
306 Bab. 306
307 Bab. 307
308 Bab. 308
309 Bab. 309
310 Bab. 310
311 Bab. 311
312 Bab. 312
313 Bab. 313
314 Bab. 314
315 Bab. 315
316 Bab. 316
317 Bab. 317
318 Bab. 318 -
319 Bab. 319 -
320 Bab. 320
321 Bab. 321
322 Bab. 322
323 Bab. 323
324 Bab. 324
325 Bab. 325
326 Bab. 326
327 Bab. 327
328 Bab. 328
329 Bab. 329
330 Bab. 330
331 Bab. 331
332 Bab. 332
333 Bab. 333
334 Bab. 334
335 Bab. 335
336 Bab. 336
337 Bab. 337
338 Bab. 338
339 Bab. 339
340 Bab. 340
341 Bab. 341
342 Bab. 342
343 Bab. 343
344 Bab. 344
345 Bab. 345
346 Bab. 346
347 Bab. 347
348 Bab. 348
349 Bab. 349
350 Bab. 350
351 Bab. 351
352 Bab. 352
353 Bab. 353
354 Bab. 354
355 Bab. 355
356 Bab. 356
357 Bab. 357
358 Bab. 358
359 Bab. 359
360 Bab. 360
361 Bab. 361
362 Bab. 362
363 Bab. 363
364 Bab. 364
365 Bab. 365
366 Bab. 366
367 Bab. 367
368 Bab. 368
369 Bab. 369
370 Bab. 370
371 Bab. 371
372 Bab. 372
373 Bab. 373
374 Bab. 374
375 Bab. 375
376 Bab. 376
377 Bab. 377
378 Bab. 378
379 Bab. 379
380 Bab. 380
381 Bab. 381
382 Bab. 382
383 Bab. 383
384 Bab. 384
385 Bab. 385
386 Bab. 386
387 Bab. 387
388 Bab. 388
389 Bab. 390
390 Bab. 391
391 Bab. 392
392 Bab. 393
393 Bab. 394
394 Bab. 395
395 Bab. 396
396 Bab. 397
397 Bab. 398
398 Bab. 399
399 Bab. 400
400 Bab. 401
401 Bab. 402
402 Bab 403
403 Bab. 404
404 Bab. 405
405 Bab. 406
406 Bab. 407
407 Bab. 408
408 Bab. 409
409 Bab. 410
410 Bab. 411
411 Bab. 412
412 Bab. 413
413 Bab. 414
414 Bab. 415
415 Bab. 416
416 Bab. 416
417 Bab. 417
418 Bab. 418
419 Bab. 419
420 Bab. 420
421 Bab. 421
422 Bab. 422
423 Bab. 423
424 Bab. 424
425 Bab. 425
426 Bab. 426
427 Bab. 427
428 Bab. 428
429 Bab. 429
430 Bab. 430
431 Bab. 431
432 Bab. 432
433 Bab. 433
434 Bab. 434
435 Bab. 435
436 Bab. 436
437 Bab. 437
438 Bab. 438
439 Bab. 439
440 Bab. 440
441 Bab. 441
442 Bab. 442
443 Bab. 443
444 Bab. 444
445 Bab. 445
446 Bab. 446
447 Bab. 447
448 Bab. 448
449 Bab. 449
450 Bab. 450
451 Bab. 451
452 Bab. 452
453 Bab. 453
454 Bab. 454
455 Bab. 455
456 Bab. 456
457 Bab. 457
458 Bab. 458
459 Bab. 459
460 Bab. 460
461 Bab. 461
462 Bab. 462
463 Bab. 463
464 Bab. 464
465 S2 - Bab. 1 - Tidak Akan Pernah Terganti
466 S2 - Bab. 2 - Mempersiapkan Segalanya
467 S2 - Bab. 3 - Yumna Demam
468 S2 - Bab. 4 - Perasaan Gak Enak
469 S2 - Bab. 5 - Tak Bisa di Hubungi
470 S2 - Bab. 6 - Kembali
471 S2 - Bab. 7 - Zia Kecewa
472 S2 - Bab. 8 - Maafin Mama
473 S2. Bab. 9 - Araashh
474 S2. Bab. 10 - Brengsek Lo, Rash
475 S2 - Bab. 11 - Rayyan dan Yumna
476 S2. Bab. 12 - Kedatangan Zia
477 S2 - Bab. 13 - Kepulangan Yumna dan Rayyan
478 S2 - Bab. 14 - Hidup Terus Berjalan
479 S2 - Bab. 15 - Semalam Lagi
480 S2 - Bab. 16 - Pesan Putri
481 S2 - Bab. 17 - Ibu sambung
482 S2 - Bab. 18 - Aku Masih Di Sini, Menunggumu
483 S2 - Bab. 19 - Bagaikan Mimpi Buruk
484 S2 - Bab 20 - Pengantin Baru
485 S2 - Bab. 21 - Handuk
486 S2 - Bab. 22 - Pindah
487 S2 - Bab. 23 - Kamar Terpisah
488 S2 - Bab. 24 - Mommy
489 S2 - Bab. 25 - Demam
490 S2 - Bab. 26 - Kalimat Merdu
491 S2 - Bab. 27 -Kelahiran Penerus
492 S2. Bab. 28 - Nasehat Abash
493 S2 - Bab. 29 - Jejak Air Mata
494 S2 - Bab. 30 - Di Gendong
495 S2 - Bab. 31 - Mie Instan
496 S2 - Bab. 32 - Tidur
497 S2 - Bab. 33 - Mustahil
498 S2 - Bab. 34
499 S2 - Bab. 35
500 S2 - Bab. 36
501 S2 - Bab. 37
502 S2 - Bab. 38
503 S2 - Bab. 39
504 S2 - Bab. 40
505 S2 - Bab. 41
506 S2. Bab. 42 - Zia dan Ibra
507 S2 - Bab. 43 - apa aku salah?
508 S2 - Bab. 44 - Tidak ada yang seperti dia
509 S2 - Bab. 45 - Memikirkan Zia
510 S2 - Bab. 46 - Kecewa
511 S2 - Bab. 47 - menghindar
512 S2 - Bab. 48 - Kepergian Zia
513 S2 - Bab. 49 - Kepulangan Zia
514 S2 - Bab. 50 - aku tidak cemburu
515 S2 - Bab. 51 -
516 S2 - Bab. 52 -
517 S2 - Bab. 53
518 S2 - Bab. 54
519 S2 - Bab. 55 - Semoga Bukan Mimpi
520 S2 - Bab. 56
521 S2 - Bab. 57 -
522 S2 - Bab. 58
523 S2 - Bab. 59
524 S2 - Bab. 60 -
525 S2 - Bab. 61
526 S2 - Bab. 62 - Puncak
527 S2 - Bab. 63 - Terulang kembali
528 S2 - Bab. 64 - Pergi
529 S2 - Bab. 65 - Tak Ada Kabar
530 S2 - Bab. 66 - Berpisah?
531 S2 - Bab. 67 - Surat Cerai
532 S2 - Bab. 68 - Gate 334
533 S2 - Bab. 69 - Oleh-oleh dari Mekkah.
534 S2 - Bab. 70 - Cinta Terakhirku (End)
535 Pengumuman
Episodes

Updated 535 Episodes

1
Bab 1. I'm not ter*r*s
2
Bab 2 - Pencuri
3
Bab 3 - Selembar Kertas
4
Bab. 4 - Hutang Budi
5
Bab. 5 - jam murah vs jam mahal
6
Bab. 6 - Seminar
7
Bab.7 - Pingsan
8
Bab.8 - tuan Robert
9
Bab. 9 - Suara Kodok
10
Bab. 10 - Pijitan
11
Bab. 11 - gak makan Nasi
12
BAB. 12 - berdetak cepat
13
Bab. 13 - Terpal Biru
14
Bab. 14 - macan tutul
15
Bab. 15 - Balkon
16
Bab. 16 - Wawancara
17
Bab. 17 - Tatapan Sinis
18
Bab. 18 - Tim Elang
19
Bab. 19 - Tak Layak Huni
20
Bab. 20 - Bocor
21
Bab. 21 - Terkilir
22
Bab. 22 - trauma
23
Bab. 23 - Trauma Sifa
24
Bab. 24 - Minum obat
25
Bab. 25 - PutingBeliung
26
BAB. 26 - Kekhawatiran
27
BAB. 27 - Menahan lapar
28
Bab. 28 - Bubur Jahe
29
Bab. 29 - Tinggal Di Apartemen?
30
Bab. 30 - Terlupakan
31
Bab. 31 - Idola
32
Bab. 32 - Berlian Moza
33
Bab. 33 - antara mau dan malu
34
BAB. 34 - Gara-gara koper.
35
Bab. 35 - Ponsel dan Apartemen
36
Bab. 36 - Kamu Hebat
37
Bab. 37 - Kedatangan Farhan
38
BAB. 38 - Rantai sepeda
39
Bab. 39 - Bazar Makanan
40
Bab. 40 - Bazar Makanan 2
41
Bab. 41 - Arash yang ramah
42
Bab. 42 - Gara-gara haid
43
Bab. 43 - Pencopet
44
Bab. 44 - Ratu Moza
45
Bab. 45 - Seluruh Moza
46
Bab. 46 - Sehari 1 Gb
47
Bab. 47 - Kursi Roda
48
Bab. 48 - Maaf
49
Bab. 49 - Arash
50
Bab. 50 - Perpustakaan
51
Bab. 51 - Perpustakaan2
52
Bab. 52 - makan malam
53
Bab. 53 - Empus
54
Bab. 54 - Bapak Beruntung
55
Bab. 55 - Genggaman tangan
56
Bab. 56 - Gak mungkin
57
Bab. 57 - Terlihat tenang
58
Bab. 58 -Saya suka senyuman kamu
59
Bab. 59 - Sop Iga
60
Bab. 60 - Temani saya lembur
61
Bab. 61 - Setuju Lembur
62
Bab. 62 - Buku
63
Bab. 63 - aroma tubuh
64
Bab. 64 - Ke mana kamu Sifa?
65
Bab. 65- berdetak dengan cepat
66
Bab. 66 - Terlena dengan aroma
67
bab. 67 - Gak nyaman
68
Bab. 68 - Kehadiran Arash
69
Bab. 69 - Dalam Lemari
70
Bab. 70 - Semvaaak
71
Bab. 71 - hanger
72
Bab. 72 - ketahuan
73
Bab. 73 - Ayam Kakek
74
Bab. 74 - Toilet pria
75
Bab. 75 - Pegang Tangan
76
Bab. 76 - Di tungguin makan
77
Bab. 77 - lift
78
Bab 78 – Gak bisa tidur
79
Bab. 79 – Sepeda
80
Bab. 80 – Hinaan
81
Bab. 81 – Pukulan
82
Bab. 82 – Interogasi
83
Bab. 83 – Kotak P3K
84
Bab. 84 – Tidur
85
Bab. 85 - ketahuan tidur
86
Bab. 86 – Lapar
87
Bab 87 - Nikah Muda
88
Bab. 88 - Selimut
89
Bab. 89 - Sifa mana?
90
Bab. 90 - Kalian pacaran?
91
Bab. 91 - Pingin ikut lomba
92
Bab. 92 - Dingin
93
Bab. 93 - Senyuman
94
Bab. 94 - saya yang bayar
95
Bab. 95 - lomba
96
Bab. 96 - Tiket ke bali
97
Bab. 97 - Baju
98
Bab. 98 - Maling
99
Bab. 99 -
100
Bab. 100 - Putri Zahara Kusuma
101
Bab. 101 - Tiket Honeymoon
102
Bab. 102 - kucing
103
Bab. 103 - bertepuk sebelah tangan
104
Bab. 104 - Budi
105
Bab. 105 - Amel
106
Bab.106 - Mall
107
Bab. 107 - Parking
108
Bab. 108 - Bayar Denda
109
Bab. 109 - Lobi
110
Bab. 110 - Lift
111
Bab. 111 - Lift 2
112
Bab. 112 - Lift 3
113
Bab. 113 - Gugup
114
Bab. 114 - Lembur
115
Bab. 115 - Bawa Tas
116
Bab. 116 - Jodohin?
117
Bab. 117 - Merayakan hari ini
118
Bab. 118 - salah paham lagi
119
Bab, 119 - Harganya Mahal
120
Bab. 120 - Cowok Brengsek
121
Bab. 121 - Cemberut
122
Bab. 122 - jalur Doa
123
Bab. 123 - Kekasih
124
Bab. 124 - Kekasih
125
Bab. 125 - Hukuman
126
Bab. 126 - Bayar hutang budi
127
Bab. 127 - Mas?
128
Bab. 128 - jam mati
129
Bab. 129 - Pesan singkat
130
Bab. 130 - Penolakan Sifa
131
Bab. 131 - Ajakan Makan malam
132
Bab. 132 - Kursi Roda
133
Bab. 133 - Gadis seperti apa dia?
134
Bab. 134 - Ternyata kuat juga
135
Bab. 135 - Hewan Buas
136
Bab. 136 - Klop
137
Bab. 137 - Ratusan kupu-kupu
138
Bab. 138 - Helm
139
Bab. 139 - Ojek
140
Bab. 140 - ajakan dugem
141
Bab. 141 - capuccino cake
142
Bab. 142 - antar pulang
143
Bab. 143 - Datang lagi
144
Bab. 144 - Nasi goreng anti ngantuk
145
Bab. 145 - Air hangat
146
Bab. 146 - Malunyaaaa
147
Bab. 147 - kantong plastik
148
Bab. 148 - Gara-gara di selip
149
Bab. 149 - Ketemu
150
Bab. 150 - Kartu
151
Bab. 151 - Popcorn
152
Bab. 152 - Teman?
153
Bab. 153 - Ancaman Tuan Robert
154
Bab. 154 - Pacar siapa dulu
155
Bab. 155 - Pacarku
156
Bab. 156 - Beli mobil
157
Bab. 157 - Ketahuan Mama Kesya
158
Bab. 158 - Tebakan Mama Kesya
159
Bab. 159 - Harapan Mama Kesya
160
Bab. 160 - Pengacara cantik
161
Bab. 161 - Amel
162
Bab. 162 - Mafia?
163
Bab. 163 - Pengawal Bayangan
164
Bab. 164- Kotak Ancaman
165
Bab. 165 - Kegelisahan Abash
166
Bab. 166 - Tak Bisa Tidur
167
Bab. 167 - Kejujruan Abash
168
Bab. 168 - Terkilir
169
Bab. 169 - Sosis
170
Bab. 170 - Terapi
171
Bab. 171 - Tinggal bertiga
172
BaB. 172 - Rasa Takut Sifa
173
BaB. 173 - Kriteria calon istri Abash
174
Bab. 174 - Sosis
175
Bab. 175 - Rasa Sakit
176
Bab. 176 - Balik Bandung
177
Bab. 177 - Hewan Alpaka
178
Bab. 178 - Aku Siap
179
Bab. 179 - Om Martin
180
Bab.180 - Foto
181
Bab. 181 - Foto Lagi
182
Bab. 182 - Tersedak
183
Bab. 183 - Mencabut Tuntutan
184
Bab. 184 - Hal yang terbalik diinginkan
185
Bab. 185 - Lemari Pendingin
186
Bab. 186 - Pangeran Tidur
187
Bab. 187 - Membangunkan Pangeran Tidur
188
Bab. 188 - Menikah Kontrak?
189
Bab. 189 - Bakso
190
Bab. 190 - Aku menyukai Sifa
191
Bab. 191 - Cinta dan Kagum
192
Bab. 192 - Merasa Kecewa
193
Bab. 193 - Fotografer Bayaran
194
Bab. 194 - Hampir Terserempet
195
Bab. 195 - Cemburu dalam diam
196
Bab. 196 - Benarkah Sifa Cemburu?
197
Bab. 197 - Cincin
198
Bab. 198 - Kamu Pasti Bisa
199
Bab. 199 - Meminta Restu
200
Bab. 200 - Kekhawatiran Mama Kesya
201
Bab. 201 - Otewe Rumah Sakit
202
Bab. 202 - Ancaman Lagi
203
Bab. 203 - Tak Peka
204
Bab. 204 - Khawatir
205
Bab. 205 - Tawaran Amel
206
Bab. 206 - Bubur Jagung
207
Bab. 207 - Toko Bunga
208
Bab. 208 - Nemu Uang di Jalan
209
Bab. 209 - Bunga Anyelir
210
Bab. 210 - Jangan Lukai Sifa
211
Bab. 211 - Abash Keras Kepala
212
Bab. 212 - Abash Tak Sadarkan Diri
213
Bab. 213 - Tebakan Lucas
214
Bab. 214 - Judi Kasino
215
Bab. 215 - Mulai menemukan Titik Terang
216
Bab. 216 - Maafin Aku
217
Bab. 217 - Laporan Joko
218
Bab. 218 - Pesan
219
Bab. 219 - Dua Tatapan Dingin
220
Bab. 220 - Arash bingung
221
Bab. 221 - I Love You, Mas Abash
222
Bab. 222 - Bisikan Kak Lucas
223
Bab. 223 - Kamu Gak papa?
224
Bab. 224 - Arash Kecewa?
225
Bab. 225 - Butik
226
Bab. 226 - Dua Paper Bag
227
Bab. 227 - Put, di mana kamu?
228
Bab 228 - Ada Apa dengan Arash?
229
Bab. 229 - Aku Juga Mau
230
Bab. 230 - Perasaan Apa Ini?
231
Bab. 231 - CCTV Apartemen
232
Bab. 232 - Ketahuan Mama
233
Bab. 233 - Menikah
234
Bab. 234 - Tidak Cemburu
235
Bab. 235 -
236
Bab. 236 - Memikirkan Kamu
237
Bab. 237 - Menunggu balasan
238
Bab.. 238 - Balas Pesan lagi
239
Bab. 239 - Ajakan Soni
240
Bab. 240 - Meraba Perasaan
241
Bab. 241 - Paper Bag
242
Bab. 242 - Arash Tak Jemput
243
Bab. 243 - Utusan Arash
244
Bab. 244 - Kantor Arash
245
Bab. 245 - Pria Bodoh
246
Bab. 246 - Bantu Aku Cari Putri
247
Bab. 247 - Mencari Putri
248
Bab. 248 - Terbakar Api
249
Bab. 249 - Ada Apa dengan Arash?
250
Bab. 250 - cincin yg indah
251
Bab. 251 - Semoga Kamu Bahagia
252
Bab. 252 - Bagaiamana 'Jika'
253
Bab. 253 - Desi Merasa Bersalah
254
Bab. 254 - Lemari Pendingin
255
Bab. 255 - Kedatangan Bara
256
Bab. 256 - Pakar Cinta Daddy Bara
257
Bab. 257 - Di jemput Bara
258
Bab. 258 - SABAR
259
Bab. 259 - Aku Mencintai Kamu
260
Bab. 260 - Es Krim
261
Bab. 261 - Menang
262
Bab. 262 - Bukan Kalung Biasa
263
Bab. 263 - Serangan Cinta
264
Bab. 264 - Pertanyaan-pertanyaan Putri
265
Bab. 265 - Calon Adik Ipar Menggemaskan
266
Bab. 266 - Cek Iler dan Belekan
267
Bab. 267 - Ikan Panggang
268
Bab. 268 - Sholat Berjamaah
269
Bab. 269 - Doa-doa yang di aminkan
270
Bab. 270 - Gara-gara Terong
271
Bab. 271 - Salah Paham Gara-gara Terong
272
Bab. 272 - Pernyataan Arash
273
Bab. 273 - Perut yang Berbunyi
274
Bab. 274 - Ceker Ayam
275
Bab. 275 - Bara Kepo
276
Bab. 276 - Hanya Lima di Dunia
277
Bab. 277 - Jenguk Kakek Farel
278
Bab. 278 - Kepulangan Abash
279
Bab. 279 - Doa bersama
280
Bab. 280 - Lift
281
Bab 281 - Kesal? Atau Khawatir?
282
Bab. 282 - Kita mau ke mana?
283
Bab. 283 - Rencana Mama Kesya
284
Bab. 284 - Ketahuan
285
Bab. 285 - Duo Nyonya
286
Bab. 286 - Memilih Cincin
287
Bab. 287 - Saya mencintai Putri
288
Bab. 288 - Put, Kamu tau kan?
289
Bab. 289 -
290
Bab. 290- Calon Mantu
291
Bab. 291 - Hukuman
292
Bab. 292 - Suara Emas
293
Bab. 293 - Rindu
294
Bab. 294 -
295
Bab. 295 - Membuat kesalahan lagi
296
Bab. 296 -
297
Bab. 297 -
298
Bab. 298 -
299
Bab. 299 -
300
Bab. 300 -
301
Bab. 301 -
302
Bab. 302 -
303
Bab. 303
304
Bab. 304
305
Bab. 305
306
Bab. 306
307
Bab. 307
308
Bab. 308
309
Bab. 309
310
Bab. 310
311
Bab. 311
312
Bab. 312
313
Bab. 313
314
Bab. 314
315
Bab. 315
316
Bab. 316
317
Bab. 317
318
Bab. 318 -
319
Bab. 319 -
320
Bab. 320
321
Bab. 321
322
Bab. 322
323
Bab. 323
324
Bab. 324
325
Bab. 325
326
Bab. 326
327
Bab. 327
328
Bab. 328
329
Bab. 329
330
Bab. 330
331
Bab. 331
332
Bab. 332
333
Bab. 333
334
Bab. 334
335
Bab. 335
336
Bab. 336
337
Bab. 337
338
Bab. 338
339
Bab. 339
340
Bab. 340
341
Bab. 341
342
Bab. 342
343
Bab. 343
344
Bab. 344
345
Bab. 345
346
Bab. 346
347
Bab. 347
348
Bab. 348
349
Bab. 349
350
Bab. 350
351
Bab. 351
352
Bab. 352
353
Bab. 353
354
Bab. 354
355
Bab. 355
356
Bab. 356
357
Bab. 357
358
Bab. 358
359
Bab. 359
360
Bab. 360
361
Bab. 361
362
Bab. 362
363
Bab. 363
364
Bab. 364
365
Bab. 365
366
Bab. 366
367
Bab. 367
368
Bab. 368
369
Bab. 369
370
Bab. 370
371
Bab. 371
372
Bab. 372
373
Bab. 373
374
Bab. 374
375
Bab. 375
376
Bab. 376
377
Bab. 377
378
Bab. 378
379
Bab. 379
380
Bab. 380
381
Bab. 381
382
Bab. 382
383
Bab. 383
384
Bab. 384
385
Bab. 385
386
Bab. 386
387
Bab. 387
388
Bab. 388
389
Bab. 390
390
Bab. 391
391
Bab. 392
392
Bab. 393
393
Bab. 394
394
Bab. 395
395
Bab. 396
396
Bab. 397
397
Bab. 398
398
Bab. 399
399
Bab. 400
400
Bab. 401
401
Bab. 402
402
Bab 403
403
Bab. 404
404
Bab. 405
405
Bab. 406
406
Bab. 407
407
Bab. 408
408
Bab. 409
409
Bab. 410
410
Bab. 411
411
Bab. 412
412
Bab. 413
413
Bab. 414
414
Bab. 415
415
Bab. 416
416
Bab. 416
417
Bab. 417
418
Bab. 418
419
Bab. 419
420
Bab. 420
421
Bab. 421
422
Bab. 422
423
Bab. 423
424
Bab. 424
425
Bab. 425
426
Bab. 426
427
Bab. 427
428
Bab. 428
429
Bab. 429
430
Bab. 430
431
Bab. 431
432
Bab. 432
433
Bab. 433
434
Bab. 434
435
Bab. 435
436
Bab. 436
437
Bab. 437
438
Bab. 438
439
Bab. 439
440
Bab. 440
441
Bab. 441
442
Bab. 442
443
Bab. 443
444
Bab. 444
445
Bab. 445
446
Bab. 446
447
Bab. 447
448
Bab. 448
449
Bab. 449
450
Bab. 450
451
Bab. 451
452
Bab. 452
453
Bab. 453
454
Bab. 454
455
Bab. 455
456
Bab. 456
457
Bab. 457
458
Bab. 458
459
Bab. 459
460
Bab. 460
461
Bab. 461
462
Bab. 462
463
Bab. 463
464
Bab. 464
465
S2 - Bab. 1 - Tidak Akan Pernah Terganti
466
S2 - Bab. 2 - Mempersiapkan Segalanya
467
S2 - Bab. 3 - Yumna Demam
468
S2 - Bab. 4 - Perasaan Gak Enak
469
S2 - Bab. 5 - Tak Bisa di Hubungi
470
S2 - Bab. 6 - Kembali
471
S2 - Bab. 7 - Zia Kecewa
472
S2 - Bab. 8 - Maafin Mama
473
S2. Bab. 9 - Araashh
474
S2. Bab. 10 - Brengsek Lo, Rash
475
S2 - Bab. 11 - Rayyan dan Yumna
476
S2. Bab. 12 - Kedatangan Zia
477
S2 - Bab. 13 - Kepulangan Yumna dan Rayyan
478
S2 - Bab. 14 - Hidup Terus Berjalan
479
S2 - Bab. 15 - Semalam Lagi
480
S2 - Bab. 16 - Pesan Putri
481
S2 - Bab. 17 - Ibu sambung
482
S2 - Bab. 18 - Aku Masih Di Sini, Menunggumu
483
S2 - Bab. 19 - Bagaikan Mimpi Buruk
484
S2 - Bab 20 - Pengantin Baru
485
S2 - Bab. 21 - Handuk
486
S2 - Bab. 22 - Pindah
487
S2 - Bab. 23 - Kamar Terpisah
488
S2 - Bab. 24 - Mommy
489
S2 - Bab. 25 - Demam
490
S2 - Bab. 26 - Kalimat Merdu
491
S2 - Bab. 27 -Kelahiran Penerus
492
S2. Bab. 28 - Nasehat Abash
493
S2 - Bab. 29 - Jejak Air Mata
494
S2 - Bab. 30 - Di Gendong
495
S2 - Bab. 31 - Mie Instan
496
S2 - Bab. 32 - Tidur
497
S2 - Bab. 33 - Mustahil
498
S2 - Bab. 34
499
S2 - Bab. 35
500
S2 - Bab. 36
501
S2 - Bab. 37
502
S2 - Bab. 38
503
S2 - Bab. 39
504
S2 - Bab. 40
505
S2 - Bab. 41
506
S2. Bab. 42 - Zia dan Ibra
507
S2 - Bab. 43 - apa aku salah?
508
S2 - Bab. 44 - Tidak ada yang seperti dia
509
S2 - Bab. 45 - Memikirkan Zia
510
S2 - Bab. 46 - Kecewa
511
S2 - Bab. 47 - menghindar
512
S2 - Bab. 48 - Kepergian Zia
513
S2 - Bab. 49 - Kepulangan Zia
514
S2 - Bab. 50 - aku tidak cemburu
515
S2 - Bab. 51 -
516
S2 - Bab. 52 -
517
S2 - Bab. 53
518
S2 - Bab. 54
519
S2 - Bab. 55 - Semoga Bukan Mimpi
520
S2 - Bab. 56
521
S2 - Bab. 57 -
522
S2 - Bab. 58
523
S2 - Bab. 59
524
S2 - Bab. 60 -
525
S2 - Bab. 61
526
S2 - Bab. 62 - Puncak
527
S2 - Bab. 63 - Terulang kembali
528
S2 - Bab. 64 - Pergi
529
S2 - Bab. 65 - Tak Ada Kabar
530
S2 - Bab. 66 - Berpisah?
531
S2 - Bab. 67 - Surat Cerai
532
S2 - Bab. 68 - Gate 334
533
S2 - Bab. 69 - Oleh-oleh dari Mekkah.
534
S2 - Bab. 70 - Cinta Terakhirku (End)
535
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!