Twins A And Miss Ceriwis
"Maaf buk, di depan sana lagi ada penutupan jalan, silahkan putar balik."
"Aduh pak, saya ini mau ke kampus. Saya ada ujia. Kalo saya putar balik, Yanga da saya terlambat dan gak di kasih masuk oleh dosen saya."
"Seharusnya ibu sudah berbelok dari simpang yang sudah kami beri tanda."
"Iya pak, tapi kalo saya lewat sana, itu kejauhan dan butuh waktu lebih lama dari jalan ini menuju kampus saya."
"Tapi jalan ini sudah di sterilkan buk, karena sebentar lagi presiden mau lewat."
"Aduuh pak, kan belum lewat ya presidennya, boleh saya lewat dulu yaa pak. Saya buru-buru."
"Maaf buk, tidak bisa."
"Boleh ya pak, saya mohon. Saya bukan ter*r*s kok. Saya cuma numpang lewat aja."
Gadis yang tengah terburu-buru untuk mengejar jam mata kuliahnya pun berusaha untuk merayu pak polisi yang ia baca di name tag nya bernama Arash Mahaputra.
Mendengar kata ******* di sebut, Arash langsung menahan gadis tersebut untuk dilakukannya pemeriksaan.
"Loh ... loh ... kok saya malah di pegang gini sih, eeh ... eh.. sepeda saya mau di apain? aduuh, saya mau di bawa ke mana?"
Arash tak lagi berbicara, ia telah mengunci pergerakan gadis itu dan membawanya ke pos keamanan polisi.
"Aduh pak, saya kan gak salah. Saya cuma mau numpang lewat aja biar cepat sampai ke kampus pak. Saya ada ujian ini."
"Maaf buk, bisa tunjukkan identitas Ibu." perintah Arash dengan sopan.
"Aduh pak, saya kan bukan pencuri, jadi kenapa harus di periksa segala sih?"
Jengah dengan gadis yang terus saja menjawab pertanyaan Arash. Arash pun memanggil juniornya dan menyuruh memeriksa tubuh gadis tersebut.
"Maaf buk, kami harus menggeledah ibu." Ujar Polisi wanita kepada gadis yang sangat cerewet itu.
Arash sudah membuka tas gadis itu yang berada di dalam keranjang sepedanya. Arash mencari dompet gadis itu dan memeriksa identitas nya.
Sifa Agustina, pekerjaan mahasiswa, alamat jalan tikus belokan buntu.
Arash mengambil ponselnya dan memeriksa identitas gadis yang bernama Sifa itu melalui slaah satu program terbaru milik pemerintah yang mana bertujuan untuk mengecek kebenaran status si pemilik KTP.
"Aduh, jangan di raba di situ. Geli, ha.. haa.. aduh ..." Sifa terus saja tertawa dan bergerak selisah di saat polwan tersebut memeriksa tubuhnya.
Polwan itu sampai jengah dengan Sifa yang terus saja bergerak saat di periksa.
"Bersih pak." Ujar polwan tersebut kepada Arash.
"Kamu harus membuat laporan ke kantor polisi selama tiga hari."
"Loh, salah saya apa pak? saya kan gak buat salah. Saya cuma minta izin untuk lewat jalan ini karena saya terburu-buru. Dan karena bapak, saya sudha terlambat 5 menit untuk ikut ujian."
"Jika ibu tidak melawan dan mendengarkan nasehat saya ucapan saya, maka Ibuk sudah hampir sampai di kampus ibu"
"Bapak nyebelin banget sih. Lagian saya kenapa juga harus di periksa ampe di pegang-pegang segala. Kayak udah ******* aja saya di perlakukan." Ujar Sifa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Karena ucapan ibu, ibu mengatakan kata 'ter*r*s', maka dari itu sudah kewajiban akmi untuk memeriksa ibu dan mengamankan lokasi."
Sifa menatap tajam ke arah Arash, ia hafalkan setiap lekuk wajah Arash.
'Tampan.' batinnya.
'Woi Fa, Lo liatin dia buat hafal wajahnya dan mengutuk dirinya karena telah memperlakukan Lo seperti ter*r*s.' batinnya lagi berbicara.
'Bisa tampan gitu ya polisi? sayang banget, padahal bisa jadi model.' batinnya yang lain berbicara.
'Hadew, emang susah ngomong sama orang yang IQ nya jongkok.' batin Sifa yang lainnya.
'Fokus Fa, fokus.'
Sifa kembali menatap tajam kearah Arash, begitu pun dengan Arash, ia masih menatap Sifa dengan penuh selidik.
"My name is Sifa, I'm not ter*r*s." Ujar Sifa dengan memperagakan gaya bicara salah satu aktor Bollywood yang sangat terkenal itu.
Arash mendengus kesal dan pergi meninggalkan Sifa.
Sifa yang juga merasa kesal kepada Arash pun terpaksa berbalik arah demi dirinya agar cepat sampai ke kampusnya.
Tak lupa sang polwan mengingatkan kembali kepada Sifa untuk melaporkan dirinya ke kantor polisi yang ada di daerah itu selama tiga hari. Laporan ini sebagai bentuk dari tidak taatnya Sifa kepada pihak kepolisian.
Hah, sepertinya Sifa harus mendengarkan Omelan sang dosen agar ia bisa mengikuti ujian tengah semesternya.
"Pak, ini sepertinya kartu tanda pengenal gadis tadi terjatuh." ujar seorang polwan yang memeriksa Sifa tadi.
Arash meraih tanda pengenal yang ia ketahui itu adalah milik perusahaan sang kembaran.
"Sifa, office girl." gumamnya membaca nama dan pekerjaan Sifa.
Baiklah, mungkin Arash akan mengembalikan ID pengenal milik Sifa kepada pemiliknya saat ia membuat laporan ke kantor polisi besok.
*
"Fa, Lo bersihin ruangan nya si bos sendiri gak papa kan? gue gak tahan lagi nih, sak boker."
"Oke, tapi kakak ke sini lagi kan?"
"Iya lah, gue boker di kamar mandi sekretarisnya pak bos aja. Biar cepat, gak tahan lagi nih. Gue tinggal ya."
Gadis bernama Sifa itu pun mengacungkan jari jempolnya kepada Lia, teman kerjanya sebagai office girl.
Nama nya Sifa Agustina, bekerja sebagai office girl di salah satu perusahan IT yang sedang berkembang di Ibu kota. Sifa bukan gadis yang tidak berpendidikan, melainkan Sifa ini adalah gadis yang kuliah jurusan S1 Teknik informatika, yang saat ini sedang membutuhkan uang untuk membayar uang kuliahnya.
Sifa bekerja hanya sebagai pekerja paruh waktu, semenjak ia duduk di bangku sekolah menengah atas, Sifa sudah biasa bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya sehari-hari semenjak kepergian sang nenek untuk selama-lamanya.
Beruntungnya Sifa memiliki seorang kenalan yang bekerja sebagai manager di salah satu perusahaan yang menerima jasa kerja kebersihan dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar . Jadi Sifa bisa meminta pekerjaan di sift sore hingga malam.
Seperti saat ini, Sifa ditugaskan untuk bekerja shift malam saja, karena pagi nya ia harus menghabiskan waktunya untuk kuliah.
Shifa baru saja di pindahkan dari perusahannya yang lama ke perusahaannya yang baru. Memang sudah begitu sistem kerja perusahaan tempat Sifa di kontrak. Setiap 5 tahun sekali, atau sesuai permintaan perusahaan, maka mereka yang bekerja di bawah 'Jasa Kerja' harus mengikuti peraturan yang ada.
Baru tiga hari Sifa bekerja di perusahaan ini, bahkan Sifa belum pernah melihat wajah CEO dari perusahaan yang ia bersihkan saat ini. Sifa dan Lia ditugaskan untuk membersihkan ruangan CEO kantor tersebut.
Sifa sedang sibuk membersihkan kamar mandi milik CEO perusahaan IT tersebut, namun ia mendengar suara krasak krusuk dari dalam ruangan itu. Sifa fikir itu Lia yang sedang membersihkan, Sifa pun membiarkan suara krasak krusuk tersebut.
Namun, saat mendengar suara seornag pria, Sifa merasa jantungnya berdebar dengan cepat.
"Siapa tuh?" lirih nya.
Sifa pun keluar dari dalam kamar mandi dengan memegang kemoceng yang sempat di sangkutnya di gagang troli alat kebersihan yang ia bawa.
Sifa membolakan matanya di saat melihat seorang pria dengan memakai masker sedang mengacak-acak meja CEO dari perusahaan tersebut.
"Pencuriiii ....."
**
Haii, jangan lupa like, komen dan bintang 5 by ya..
Untuk setiap hari Senin, jangan lupa kasih vote buat dukung cerita ini ...
Terima kasih ...
salam sayang dari Twins A
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 535 Episodes
Comments
AnysMentari
.......
2023-07-10
0
AnysMentari
........
2023-06-19
0
AnysMentari
..
2023-06-06
0