4. Truth or dare

Kelas XII-IPA 1 sedang jam kosong, Julio sebagai ketua kelas telah memanggil Bu Ida sebagai pengisi jam pelajaran namun nampaknya beliau berhalangan hadir, hanya diminta belajar mandiri.

"WOIIII KELAS FREEE!!!" teriak Julio saat memasuki kelas. Tentu hal itu disambut sorak riang seluruh penghuni kelas.

"Gimana kalau kita main truth or dare?" saran seorang siswa.

Beberapa anak nampak mengangguk setuju.

Mila menyenggol lengan Chiara. "Lo tahu permainan ini, ‘kan, Ra?"

Chiara mengangguk. "Iya, gue pernah mainin ini waktu di Jerman."

"Tapi dare-nya jangan yang aneh-aneh, ya?" ucap salah satu siswi.

"Gimana semua, setuju nggak?" tanya Julio yang masih berdiri di depan kelas.

"SETUJU!!!"

"Ken, lo ikut, ‘kan?" Julio beralih menatap Kenneth.

"Hm," jawab Kenneth datar.

"Oke, jadi gini cara mainnya, satu anak tulis satu dare dan satu truth dalam selembar kertas, entar gue undi nama-nama kalian, yang namanya keluar bakal ngambil kertas secara acak terus milih truth atau dare," terang Julio kemudian. "Feb, lo bantuin nulis nama-nama anak sekelas, ya? Nama panggilan aja."

"Oke," jawab Febi selaku sekretaris kelas.

Julio mulai menulis dan mencari kaleng bekas biskuit dalam lemari yang berada di belakang kelas.

"Oke, semua sudah ngumpulin?"

"Sudah!"

Julio mulai mengaduk-aduk kaleng berisi nama-nama teman sekelasnya. "Semua harus sportif, ya? Jangan ada yang curang," peringatnya.

"Yang pertama... Sinta," Julio membaca nama yang tertera dalam gulungan kertas putih.

Sinta mendengus. "Kenapa gue yang pertama coba, perasaan gue enggak enak,” gerutunya beranjak.

Sinta mulai mengaduk-aduk kaleng yang satunya, dan mengambil gulungan kertas.

"Truth or dare?" tanya Julio.

"Em.. dare."

Sinta mulai membuka kertasnya, keningnya mengkerut.

Julio mengambil alih kertas di tangan Sinta. "Pilih angka 1 sampai 10?"

Semua murid mulai was-was mendengarkan Julio membacakan dare untuk Sinta.

"Dua," jawab Sinta.

"Kalikan sepuluh, kurangi angka pilihan lo, tambah sepuluh."

Sinta nampak berfikir. "Dua puluh delapan," jawabnya memiringkan kepala.

"Duduk sebangku sama absen nomer 28 selama seminggu," Julio membaca kesimpulan kertas di tangannya.

Semua berbisik siapa gerangan absen nomer 28.

"Feb, siapa absen nomer 28?" tanya Julio pada Febi.

Febi membuka buku absennya. "Rangga Ramadhan."

"YESSS!! Akhirnya gue bisa sebangku sama Sinta, terimakasih Ya Allah.." sorak Rangga mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Nggak, gue nggak mau!" tolak Sinta.

"Nggak bisa gitu dong, Sin. Kan, harus sportif,” ujar Julio diangguki yang lain.

Rangga sudah bersiap menyampirkan tasnya di pundak, berjalan menuju bangku Sinta.

Sinta menghentakkan kakinya di lantai, mendudukkan bokongnya dengan kesal.

"Terimakasih yang bikin dare!” teriak Rangga tersenyum ke arah Sinta.

"Jangan lihat-lihat. Gue colok mata lo,” ancam Sinta ketus.

"Galak amat neng-nya,” kelakar Rangga menggoda.

Sinta bergidik mendengar ucapan Rangga, ia benar-benar kesal.

Acara terus berlanjut, ada yang memilih dare dan harus menyanyi dengan sapu sebagai gitarnya, membacakan puisi cinta, menyatakan perasaan pada teman sekelasnya, dan menyapu kelas selama seminggu. Kini giliran salah satu murid yang mengambil kertas dan membacakan nama.

"Chiara.”

Chiara berjengit, mendadak dirinya gugup saat namanya disebut. "Gue deg-degan, Mil."

"Udah, santai aja, cepet buruan maju," Mila mendorong tubuh Chiara agar segera berdiri.

"Truth or dare?"

"Dare,” jawab Chiara. Perlahan membuka kertasnya.

Dansa sama seseorang yang duduk di kiri lo. Chiara menyernyit, memikirkan siapa yang duduk di sebelah kirinya, tiba-tiba matanya membulat, bahkan ia mundur satu langkah karena terkejut.

"Apaan, Ra? Baca gih."

Chiara menyerahkan kertas pada Julio, ia menggigit bibir bawahnya gugup.

"Dansa sama seseorang yang duduk di sebelah kiri lo."

Semua kompak menatap kursi Chiara, alangkah terkejutnya mendapati Kenneth yang duduk di sebelah kiri Chiara.

Kenneth menghembuskan nafas pelan.

"Ken, biar gue yang gantiin lo, gimana?" saran Julio menaik turunkan alisnya.

"Nggak boleh. Huuuu!!" teriak beberapa temannya memprotes. Sedangkan Julio mencibir.

"Buruan sono maju, kasihan Chiara nungguin," Alex mendorong tubuh Kenneth.

Kenneth mulai berjalan ke depan, Chiara sudah deg-degan melihat Kenneth berjalan ke arahnya.

Lagu romantis mulai mengalun.

"Woi, di mulai dansanya!” seru Mila terkikik.

Keduanya mulai berdansa, Kenneth dengan wajah datarnya, sedangkan Chiara sudah menunduk menahan debaran jantungnya sendiri, berharap agar Kenneth tidak mendengarnya, bahkan ia sampai menahan nafas.

Beberapa murid mulai mengeluarkan ponsel mereka, mengambil foto dan merekam kegiatan langka itu.

"Nafas, Ra," lirih Kenneth pelan.

Chiara mendongak, ia tidak menyangka Kenneth mau berbicara dengannya.

"Nafas," ulang Kenneth.

Reflek Chiara menghembuskan nafasnya kasar membuat Kenneth melengkungkan bibirnya ke atas, hanya sebentar dan sangat tipis.

Chiara semakin tertegun melihat Kenneth yang bisa tersenyum. Dengan keadaan sedekat itu ia bisa melihat lengkungan di bibir Kenneth, jantungnya berdetak lebih cepat kali ini. Beruntung lagu sudah berhenti, ia bisa menghembuskan nafas lega.

Chiara mengambil kertas dan membacanya. "Kenneth.”

Kenneth yang baru setengah jalan berbalik.

"Truth or dare?" tanya Chiara.

"Dare."

Kenneth membuka kertasnya, tiba-tiba ia menahan tangan Chiara yang hendak kembali ke kursinya.

Chiara berbalik menatap Kenneth bingung, begitu pula yang lain.

Julio segera mengambil kertas dari tangan Kenneth dan membacanya. "Peluk seseorang yang sekarang berada di samping lo dalam lima detik." Jeda. "Eh, lo mau meluk Chiara?" tebaknya terkejut.

Chiara tercekat.

"Daripada gue harus meluk lo,” jawab Kenneth acuh.

Julio bergidik ngeri membayangkan harus berpelukan dengan Kenneth.

Kenneth menarik tubuh Chiara dan memeluknya. Jangan tanya kabar Chiara, ia sudah membeku seperti batu, jantungnya yang baru saja berdetak normal kini kembali marathon.

"Satu..."

Anak-anak mulai menghitung.

"Sorry," bisik Kenneth.

"Dua..."

Chiara masih mencerna maksud ucapan Kenneth.

"Tiga..."

"Ng-nggak apa-apa,” jawab Chiara tergagap.

"Empat..."

"Lima..."

Chiara merasakan tubuhnya lemas, hampir saja ia kehilangan keseimbangan, bagaimana tidak? Setelah berdansa dengan Kenneth, dilanjutkan dipeluk oleh Kenneth. Tubuhnya benar-benar bergetar. Aroma parfum Kenneth masih menempel di hidungnya, membuatnya benar-benar ingin menghirup aromanya lagi. Ah, bodoh!

"Julio,” ucap Kenneth saat gilirannya membuka gulungan kertas.

"Truth or dare?"

"Karena gue gentleman, gue pilih truth," jawab Julio pongah.

Kenneth meraih kertas yang diambil Julio, ia menyeringai.

Julio sempat khawatir melihat respon Kenneth saat akan membaca kertasnya.

"Elo pernah selingkuh nggak? Kapan?" ucap Kenneth menatap Julio yang terlihat gusar.

Julio tercekat. 'Gue salah pilih,' bathinnya merutuk.

Kenneth menyeringai melihat kegugupan di wajah Julio.

"Buruan jawab!" teriak Deni mengompori.

Julio menggaruk tengkuknya. "Pernah," ucapnya lirih.

"KAPAN?!" semua murid kompak berseru.

Julio melirik ke arah Icha yang duduk di depan meja guru. “Enam bulan yang lalu,” cicitnya pelan.

“Ohh jadi lo selingkuhin gue?!” hardik Icha berjalan menghampiri Julio.

Kenneth sudah kembali ke tempat duduknya, menyaksikan adegan yang akan terjadi sebentar lagi.

"Icha pernah pacaran sama Julio?" bisik Chiara mendekatkan kepalanya ke sisi Mila.

"Iya, dan beberapa bulan yang lalu baru putus,” jawab Mila.

"Cowok brengs*k! Beraninya lo selingkuhin gue," Icha memukul tubuh Julio dengan buku tebalnya.

Julio menghindar. "Kita, ‘kan, udah putus, Cha. Elo bukan pacar gue lagi."

"Tapi enam bulan yang lalu lo masih pacaran sama gue, bego! Dasar brengs*k!! Kurang ajar!! Buaya darat!" maki Icha memukuli tubuh Julio.

"Aduh, duh, ampun, Cha, ampun."

"Rasain! Dasar cowok tidak tahu diuntung!! Berani lo selingkuh di belakang gue!!"

"Ampun Cha.."

Julio terus berlari menghindari serangan dari Icha.

Semua murid tertawa melihat kenistaan Julio akibat pukulan Icha, dan itu menutup acara permainan hari itu, karena bel pulang sekolah telah berbunyi.

📖

📖

📖

Terpopuler

Comments

Dewa Dewi

Dewa Dewi

seru ceritanya

2024-12-02

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Dih knp pas chia sma ken tantangan nya enak bner ya..bikin berdebar² hati😂😂

2023-09-06

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Hhaahaha jodohh tuh😂😂

2023-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. SMA VH 21
2 2. Dari Rangga untuk Sinta
3 3. Ke nekad- an Clarissa
4 4. Truth or dare
5 5. Abang ganteng
6 6. Sapu tangan hitam
7 7. XII IPA-1
8 8. Tugas kelompok
9 9. Minggunya kita
10 10. Calon kakak ipar
11 11. Playboy cap kadal
12 12. Bola basket sialan
13 13. Maaf
14 14. Car free day
15 15. Pulang bareng
16 16. Rumah Chiara
17 17. Yess i'm ready
18 18. Semangkok bakso
19 19. Rahasia besar
20 20. Perhatian??
21 21. Cayo Chiara
22 22. Keajaiban dunia
23 23. Serasi
24 24. Nona Van Houten
25 25. Kuda besi
26 26. Pahlawan kehujanan
27 27. Galang
28 28. Incaran
29 29. Show time
30 30. Sandera
31 31. Sandera 2
32 32. Rumah sakit
33 33. Pacaran yuk?
34 34. Kembali
35 35. Luka tak kasat mata
36 36. Menghindar
37 37. Merubah keadaan
38 38. Jatuh cinta
39 39. Gelombang air
40 40. Kasihan Tuan katak
41 41. Luapan emosi
42 42. Menyerah?
43 43. Kejutan besar
44 44. Kejutan Besar 2
45 45. Couple
46 46. Ke [tidak] percayaan
47 47. Terkejut
48 48. [un] Love
49 49. Sisi lain
50 50. Keputusan
51 51. Tawaran
52 52. Free Class
53 53. Balapan
54 54. Kesedihan Mila
55 55. Demam
56 56. Para perempuan
57 57. Membuat Kenangan
58 58. Saudara
59 59. Jealous
60 60. Rapat dadakan
61 61. Sebuah kenyataan pahit
62 62. Pelajaran untuk Putra
63 63. Nomor tidak dikenal
64 64. Kebersamaan yang indah
65 65. Sebuah harapan
66 66. Liburan un mood
67 67. Surabaya punya cerita
68 68. Akhir sebuah kisah (End)
69 Extra part
70 Extra part 1
71 Extra part 2
72 Last Extra part
73 Bonus lanjutan Last extra part
74 Garissa 1 - Korban kemesuman
75 Garissa 2 - Stempel kepemilikan
76 Garissa 3 - Karena cinta itu buta
77 Garissa 4 - Berlian karatan
78 Garissa 5 - Macan vs ular
79 Garissa 7 - Permintaan maaf
80 Garissa 8 - Yang Mulia Ratu
81 Garissa 9 - Beenar?
82 Garissa 10 - keangkuhan marga
83 Garissa 11 - saksi
84 Garissa 12 - Van Houten?
85 Garissa 13 - Kebodohan yang hakiki
86 Garissa 14 - Terimakasih, Cinta
87 Numpang lapak, karya baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. SMA VH 21
2
2. Dari Rangga untuk Sinta
3
3. Ke nekad- an Clarissa
4
4. Truth or dare
5
5. Abang ganteng
6
6. Sapu tangan hitam
7
7. XII IPA-1
8
8. Tugas kelompok
9
9. Minggunya kita
10
10. Calon kakak ipar
11
11. Playboy cap kadal
12
12. Bola basket sialan
13
13. Maaf
14
14. Car free day
15
15. Pulang bareng
16
16. Rumah Chiara
17
17. Yess i'm ready
18
18. Semangkok bakso
19
19. Rahasia besar
20
20. Perhatian??
21
21. Cayo Chiara
22
22. Keajaiban dunia
23
23. Serasi
24
24. Nona Van Houten
25
25. Kuda besi
26
26. Pahlawan kehujanan
27
27. Galang
28
28. Incaran
29
29. Show time
30
30. Sandera
31
31. Sandera 2
32
32. Rumah sakit
33
33. Pacaran yuk?
34
34. Kembali
35
35. Luka tak kasat mata
36
36. Menghindar
37
37. Merubah keadaan
38
38. Jatuh cinta
39
39. Gelombang air
40
40. Kasihan Tuan katak
41
41. Luapan emosi
42
42. Menyerah?
43
43. Kejutan besar
44
44. Kejutan Besar 2
45
45. Couple
46
46. Ke [tidak] percayaan
47
47. Terkejut
48
48. [un] Love
49
49. Sisi lain
50
50. Keputusan
51
51. Tawaran
52
52. Free Class
53
53. Balapan
54
54. Kesedihan Mila
55
55. Demam
56
56. Para perempuan
57
57. Membuat Kenangan
58
58. Saudara
59
59. Jealous
60
60. Rapat dadakan
61
61. Sebuah kenyataan pahit
62
62. Pelajaran untuk Putra
63
63. Nomor tidak dikenal
64
64. Kebersamaan yang indah
65
65. Sebuah harapan
66
66. Liburan un mood
67
67. Surabaya punya cerita
68
68. Akhir sebuah kisah (End)
69
Extra part
70
Extra part 1
71
Extra part 2
72
Last Extra part
73
Bonus lanjutan Last extra part
74
Garissa 1 - Korban kemesuman
75
Garissa 2 - Stempel kepemilikan
76
Garissa 3 - Karena cinta itu buta
77
Garissa 4 - Berlian karatan
78
Garissa 5 - Macan vs ular
79
Garissa 7 - Permintaan maaf
80
Garissa 8 - Yang Mulia Ratu
81
Garissa 9 - Beenar?
82
Garissa 10 - keangkuhan marga
83
Garissa 11 - saksi
84
Garissa 12 - Van Houten?
85
Garissa 13 - Kebodohan yang hakiki
86
Garissa 14 - Terimakasih, Cinta
87
Numpang lapak, karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!