**Jangan lupa untuk menekan tombol like like like like like like like 🙏
Terima kasih atas dukungan pada cerita ini 🥰🥰**
***
Erick dan Ardan duduk dibatang pohon yang tumbang, suasana malam yang gelap. Membuat suasana mencekam. Hanya terdengar suara binatang malam yang mencari makan di waktu malam. Dan hanya ada cahaya rembulan menyinari bumi, sebagai cahaya penerang.
"Conan! bangun, kenapa kerjamu tidur saja" suara Ardan mengusik Conan, sehingga matanya terbuka sedikit. Kemudian memejamkan matanya kembali, Conan tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Ardan. Conan hanya bereaksi, jika Erick yang memberikan perintah kepadanya.
"Dasar pemalas!" ujar Ardan.
Conan yang merasa di ejek, menunjukkan taringnya dengan mata masih dalam keadaan terpejam.
"Kenapa kau datang? apa kau tidak ada pekerjaan?" tanya Erick kepada Ardan
" Aku merindukan sepupuku, apa kau masih menjadi manusia atau sudah menjadi manusia purba" ledek Ardan, karena sudah hampir sepuluh tahun. Erick tidak menginjakkan kakinya ke kota besar, apalagi kerumahnya.
"Kau lihat, aku sehat-sehat saja" kata Erick.
"Kau sehat, dan makin gagah" Ardan mengamati sepupunya tersebut.
Erick tertawa lepas, seraya memberikan tinju kecil kelengan Ardan.
"Aku bertemu dengannya" ucap Ardan tiba-tiba.
Tawa Erick hilang dari bibirnya, wajahnya terlihat berubah. Terlihat dari raut wajahnya, apa yang dikatakan oleh Ardan. Satu perkataan yang tidak disukainya, dan ingin dilupakannya.
Erick bangkit dan berjalan pergi menjauh dari tempat dia duduk tadi, Conan bangkit. Begitu merasakan ada pergerakan dari Tuan.
"Erick, lupakan dia! kau harus mencari gadis yang masih suci. Rachel, dia bekas banyak orang. Om Axelo saja yang bodoh!" teriak Ardan yang mengikutinya dari belakang.
"Diam! apa kau ingin membangkitkan penghuni hutan ini" kata Erick, karena Ardan bersuara dengan keras. Sampai-sampai Conan waspada dan telinganya tegak.
"Aku sudah tidak perduli dengan orang itu, aku tidak suka saja. Dia menguasai rumah, yang penuh kenangan dengan orangtuaku. Bukan orang tua, tapi hanya mommy. Orang tua itu, sudah aku lupakan" kata Erick dengan penuh emosi.
"Aku senang, kau sudah tidak punya hati pada wanita itu. Wanita seperti itu, untuk apa dikenang. Mau dengan orang yang sudah tua, ciihh.." kata Ardan, sambil mengeludah. Karena jijik membayangkan, gadis muda bergumul diranjang dengan orang yang sudah pantas menjadi Papanya.
Rachel, wanita yang disebutkan oleh Ardan. Adalah gadis yang di cintai oleh Erick, sejak Erick high school. Tapi begitu tamat high school, Erick pergi melanjutkan sekolah keluar negara. Begitu pulang, Rachel sudah tinggal dirumahnya. Menjadi ibu tirinya.
🌟Flash back 🌟
Erick muda galau, sudah sebulan. Gadis yang yang dicintainya tidak membalas pesan, dan mengangkat ponselnya. Biasanya, Rachel yang selalu menghubunginya terlebih dahulu. Sekarang, Rachel berubah. Tidak ada lagi, pesan dan telepon tengah malam yang dilakukan oleh Rachel.
"Aku harus kembali" gumam Erick, karena khawatir. Apa yang terjadi pada gadis pujaannya.
Disinilah dia, dirumahnya. Yang sudah hampir dua tahun tidak ditempatinya, disini hanya tinggal Daddy nya. Bersama dengan Ardan, sepupunya yang sudah menjadi yatim piatu.
Suara gelak tawa terdengar dari arah kolam renang.
"Suara wanita, siapa? tidak mungkin Mrs Cho berenang?" gumam Erick.
Mrs Cho adalah kepala pelayan yang sudah lama melayani dalam keluarga Godfrey, jadi tidak mungkin. Mrs Cho berenang diwaktu hari menjelang malam, bisa-bisa besok pagi Mrs Cho tidak akan bisa melakukan kegiatan rutinitasnya.
Erick menuju asal suara tertawa, begitu sampai di kolam renang. Betapa terkejutnya Erick, melihat apa yang ada didalam kolam renang.
Deg...
"Daddy..!" mata Erick muda terbelalak, melihat dua anak manusia yang jarak usia yang cukup jauh. Sedang melakukan adegan film dewasa, tanpa ada sehelai benang menutupi kedua tubuh didalam kolam renang.
"Erick..!" Rachel terkejut, tapi tidak dengan Daddy Erick. Axelo, dia santai saja ketahuan sedang melakukan adegan dewasa dengan perempuan muda.
Penyatuan dua tubuh didalam kolam renang terlerai, sang wanita muda terlihat malu. Kepergok sedang dalam keadaan tidak senonoh.
"Kau sudah kembali Boy, Daddy senang" ucap Axelo seraya naik keatas kolam, tidak ada rasa risih saat tubuhnya berjalan tanpa busana. Daddy Erick berjalan santai tanpa mengenakan apapun ditubuhnya, seakan-akan. Dia sudah biasa melakukan apa yang dilakukannya saat ini.
Erick membuang muka, saat Rachel keluar dari dalam kolam dalam keadaan polos.
Rachel, menundukkan kepalanya. Dengan cepat dia menyambar handuk kimono, dan memakainya. Kemudian pergi meninggalkan ayah dan anak yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Kenapa pulang tidak beri kabar terlebih dahulu Boy? Daddy bisa mengirimkan pesawat untuk menjemput" ucap Daddy nya.
"Jika aku beri tahu, apa yang aku lihat hari ini tidak akan aku ketahui!" ucap Erick dengan geram.
Tidak ada rasa bersalah terlihat dalam raut wajah Daddy nya, Axelo. Biasa saja, begitu selesai mengeringkan badan dan rambutnya, Axelo duduk di kursi yang ada ditepi kolam. Tangannya mengambil secangkir kopi hangat dan menyeruput.
"Kopi Boy" Axelo mengangkat cangkir kopinya, menawarkan kepada sang putra, yang masih berdiri tegak menatap wajah Axelo.
Erick tidak bergeming, dia masih tegak berdiri. Menunggu penjelasan dari sang tersangka utama, atas apa yang baru saja dilihatnya.
Axelo meletakkan cangkir kopinya keatas meja kecil disamping tempat dia duduk.
"Gadis itu sangat liar, apa kau tahu. Dia sangat liar diatas ranjang, Daddy sampai-sampai harus memakan obat penguat" ucap Axelo tanpa ada perasaan malu, didepan putranya sendiri mengeluarkan perkataan yang fulgar.
"Kau! sangat tidak tahu malu! kau menjijikkan!" teriak Erick.
"Ya, itu kelemahan Daddy. Tergila-gila dengan gadis liar itu, oh.. dia bukan gadis lagi sekarang, apa kau tahu boy. Ternyata, dia sudah tidak suci lagi. Daddy menerima barang second, tapi bagaimana lagi. Dia sangat menggairahkan, kucing liar yang menggairahkan" ucapan Daddy-nya membuat perasaan Erick ingin memberikan bogem mentah, tapi. Semarah apapun, Erick tidak akan tega mendaratkan tangannya kepada Daddy-nya.
"Sejak kapan?" tanya Erick.
"Sejak kau pergi" sahut Axelo.
"Daddy sudah menikahinya, 5 bulan yang lalu" kata Axelo.
"Menikah?" Erick kaget, dia tidak mengira. Hubungan Daddy nya dengan Rachel sudah sejauh ini, sudah sampai ke tahap pernikahan.
"Kenapa? Kenapa dengan gadis itu? Daddy tahu, anakmu ini mencintainya. Dia kekasihku Dad?" tanya Erick kepada Axelo.
"Dia mengatakan, kalian tidak ada hubungan apa-apa Boy. Dia setiap hari selalu datang kesini dan kantor Boy, Daddy ini laki-laki boy. Setiap hari didatangi oleh gadis yang itulah...kau pasti tahu." Axelo tidak melanjutkan apa yang ingin dikatakan, dan Erick tahu. Apa yang ingin dikatakan oleh Daddy nya.
"Erick tidak bisa tinggal disini lagi" Erick langsung meninggalkan Daddy-nya, didepan tangga menuju lantai atas. Erick bertemu dengan Mrs Cho.
"Tuan Erick" Mrs Cho langsung mendekati Erick dan memegang kedua tangannya.
"Tuan sudah tahu kan?" tanya Mrs Cho.
Erick menganggukkan kepalanya, tiba-tiba pandangan matanya melihat Rachel diujung tangga. Untuk turun kebawah.
"Mrs Cho, jaga Daddy. Aku akan pergi" ucap Erick dan melepaskan pegangan tangan Mrs Cho.
"Hati-hati Tuan Erick" ucap Mrs Cho.
"Erick!" panggil Rachel, saat melihat Erick pergi. Dan meraih kopernya.
"Miss, jangan ganggu Tuan Erick" Mrs Cho mencegah Rachel yang ingin mengejar Erick, dengan mencekal tangan Rachel.
"Dasar pembantu sialan! berani sekali kau memegang tanganku ini" hardik Rachel sembari menghentakkan pegangan tangan Mrs Cho.
"Jangan menghardik ku miss! aku tidak takut" balas Mrs Cho.
"Erick!" panggil Rachel, tetapi bayangan Erick sudah tidak terlihat kembali.
"Jangan ganggu Tuan Erick, jika anda ingin tetap disini. Dan hidup enak" kemudian, Mrs Cho pergi meninggalkan Rachel yang terpaku setelah mendengar perkataan Mrs Cho. Yang bernada mengancam.
"Dasar orang tua sialan..! dia pikir dia siapa? berani sekali dia mengancam aku" ucap Rachel dengan marah.
🌟🌟
**Next...
Jangan lupa untuk menekan tombol like like like like like 🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Bunga
lanjut
2021-12-04
2
Rieke
Eihh..main dengan bokap gebetan Erick 😬
2021-10-31
2