The Tyrant'S Desire (Hasrat Cinta Sang Penguasa)

Menggoda

Jangan lupa untuk menekan like like ya kakak-kakak ya kakak reader, terima kasih atas dukungannya terhadap cerita ini. Terima kasih 🙏

Happy reading guys 🥰🥰

🌟🌟🌟

Axelo keluar dari dalam kamarnya, menuju ruang kerjanya. Dibelakangnya. Mrs Cho pelayan setianya, mengikuti dalam diam.

Axelo langsung duduk di kursi dan membuka laptop, dia melihat apa yang dilakukan oleh Rachel dalam kamar.

Mrs Cho meletakkan nampan yang dibawanya, dan kembali berjalan keluar dari ruang kerjanya Tuan Godfrey.

"Permisi Tuan" ucap Mrs Cho, sebelum keluar dari dalam ruang kerja Axelo.

"Mrs Cho" panggil Axelo Godfrey.

Mrs Cho berhenti, dan memutar badannya menghadap kearah Axelo Godfrey.

"Ya Tuan" jawab Mrs Cho dengan sopan, berbeda jika Mrs Cho berhadapan dengan Rachel. Si rubah, menurut Mrs Cho dan para pelayan yang bekerja dirumah keluarga Godfrey.

"Apa Erick ada menghubungimu ?" tanya Axelo Godfrey kepada Mrs Cho.

"Tidak Tuan, sudah hampir sebulan ini. Tuan muda tidak menghubungi saya" jawab Mrs Cho.

"Kenapa Tuan tidak menghubungi Tuan muda?" tanya Mrs Cho.

"Dia tidak pernah mengangkat Mrs Cho, pesan yang aku kirim juga tidak dibalasnya" kata Axelo Godfrey.

"Gara-gara wanita rubah, hubungan bapak dan anak jadi terganggu" dalam benak Mrs Cho.

"Ardan tidak tinggal disini selama saya pergi Mrs Cho?" tanya Axelo.

"Tidak Tuan" jawab Mrs Cho.

"Bagaimana dia mau tinggal disini, wanita rubah yang Tuan jadikan istri. Selalu ingin menggoda keponakan Tuan" batin Mrs Cho.

Axelo menggerakkan tangannya, memerintahkan Mrs Cho untuk keluar dari ruang kerjanya.

"Dimana dia menyimpan video itu" gumam Axelo, sembari memijat keningnya.

"Sudah bosan aku terus berada dalam cengkeraman wanita licik itu, siapa yang bisa membantu. Aku tidak percaya dengan orang-orang yang ada didekatku, mereka semua gila uang" Axelo Godfrey kecewa dengan orang yang disekitarnya, hanya karena untuk. Mereka bisa mengkhianatinya.

***

Jovanka kembali ke penginapan, dengan wajah yang lesu. Dia turun dari punggung kudanya, begitu pula dengan Arisa.

"Oh.. Tuhan! kakiku tidak bisa merapat !" seru Arisa, seraya jalan mengangkang. Karena terlalu lama duduk diatas keledai.

Melihat Arisa, Jovanka tertawa kecil. Wajah kusutnya terlihat sedikit cerah, melihat kelakuan Arisa.

"Terima kasih Tuan Fred, Dfrey" ucap Jovanka.

"Maaf miss Jo, saya tidak bisa membantu banyak" kata Tuan Fred kepada Jovanka.

"Tidak apa-apa Tuan Fred, saya tidak akan putus asa. Saya pasti akan menemukan saudara saya itu" kata Jovanka.

"Kalau miss berkenan, saya tetap akan membantu untuk mencari keberadaan saudara laki-laki miss Jo" kata Dfrey menawarkan diri untuk mencari keberadaan Bastian.

"Terima kasih, saya akan melakukannya sendiri" kata Jovanka, menolak keinginan Dfrey untuk membantunya.

"Baiklah, jika butuh bantuan. Katakan saja, ini nomor ponsel saya" Dfrey memberikan secarik kertas berisi nomor ponselnya.

"Terima kasih" kata Jovanka.

"Permisi" Jovanka masuk kedalam penginapan, diikuti Arisa yang berjalan masih dengan keadaan mengangkang.

Sepeninggal Jovanka dan Arisa, Dfrey langsung naik keatas punggung kuda. Dan berlalu dari hadapan Tuan Fred, tanpa berkata apapun juga.

"Pemuda itu, sangat aneh. Postur tubuhnya berbeda dengan kaum kebanyakan, dia mengingatkan aku kepada seseorang. Tapi siapa?" Tuan Fred berpikir keras, orang yang mirip dengan Dfrey.

Tuan Fred orang lama di pulau Saint Angel, sehingga dia cukup mengenal penghuni pertama pulau Saint Angel. Tapi dia melupakan sosok Penguasa pulau saint Angel, Yaitu Tuan Alberto Angelo. Kakek dari Erick Godfrey.

Erick Godfrey mirip dengan kakeknya, ayah dari Maria Angelo.

Karena Erick Godfrey, tidak pernah menunjukkan sosoknya, sehingga tidak ada yang mengenal sosok Penguasa pulau Saint Angel. Erick Godfrey selalu berada dibelakang layar, semua urusan. Marcio Black yang mengurus semua, sehingga orang hanya mengenal sosok si tangan kanan Marcio Black. Daripada si penguasa sendiri.

***

Rachel keluar dari dalam kamar mandi, setelah sehari penuh bergulat diatas ranjang dengan seorang pria muda.

"Mike, bangun my Boy. Aku harus segera pulang, kau harus mengantarkan aku" ucap Rachel, seraya mengelus pipi pria yang baru saja menjadi teman gulatnya diranjang.

"Honey, kenapa cepat sekali kita pulang. Aku masih merindukanmu honey" pria yang bernama Mike menarik pinggang Rachel, sehingga Rachel jatuh keatas dada Mike yang masih dalam keadaan terbaring.

"My boy, please. Ayo kita pulang, mungkin saja Axelo sudah pulang. Kau tahu my Boy, aku mau beli mobil keluaran terbaru untukmu. Kalau Axelo pulang aku tidak menyambutnya, bisa-bisa. Isi dompet ku tidak akan berisi, dan kita tidak akan bisa menikmati ini semua" ucap Rachel membujuk kekasihnya untuk cepat bangkit dari ranjang.

"Sekali lagi, please!" ujar Mike.

Mike menarik tengkuk Rachel dan meraup bibir Rachel yang masih terlihat bengkak akibat perbuatan bibir mike tadi.

Jemari tangan Mike bermain-main di renda segitiga Rachel yang berwarna hitam, dengan sekali sentakan. Segitiga renda keluar dari dua paha yang panjang dan seksi.

Mike tidak bisa menahan diri, jika menyangkut tubuh seksi yang berada dibawah Kungkungan tubuh besar Mike. Dia akan melupakan semua, tunangannya yang menunggu kabar darinya.

Ya, Mike sudah mempunyai tunangan. Tunangannya, sahabat dari Rachel. Bukan hanya sahabatnya, tetapi sepupu Rachel juga.

Rachel mengenal Mike, saat pesta pertunangan Mike dengan Sandra. Di pesta itu, sang rubah mencari korban. Mike pemuda yang lugu dan baik, terpikat dengan senyum menggoda Rachel. Seperti dia menggoda seorang Axelo Godfrey.

"Mike, pelan-pelan" ujar Rachel, karena Mike menggarap seluruh tubuhnya dengan sedikit kasar. Sebenarnya, Rachel juga menyukai permainan kasar yang dilakukan Mike, tetapi. Hal ini sudah dilakukan mereka berdua selama tiga jam, sehingga Rachel tidak kuat lagi untuk meladeni napsu seorang Mike Shinoda. Pria keturunan Jepang-Portugis.

"Kau sangat nikmat honey, sehingga aku tidak bisa tahan lagi" ujar Mike.

Dengan sedikit kasar, Mike menarik turunkan tubuhnya diatas tubuh Rachel.

"Ahhhrghhh... honey!" teriakan Mike dari atas badan sintal Rachel.

"Ah..ah..ah.. honey, faster.. faster.. honey!" lenguhan dari bibir Rachel keluar, sehingga mike semakin cepat melakukan turun naik kepuncak gunung.

"Heaatt...!" teriak mike, ketika mengakhiri naik turun kepuncak gunung.

"Hahhh..haaah !" teriak Rachel melakukan pelepasan.

Keduanya terkapar, dengan napas yang tersengal-sengal. Badan keduanya basah kuyup bukan karena baru mandi, tapi karena keringat. Akibat berolahraga di siang hari, walaupun didalam kamar temperatur AC dingin. Tetapi keduanya masih kepanasan.

"Thank you dear, you are so hot" ucap Mike, dan memberikan kecupan sekilas disudut bibir Rachel.

"Kau juga sangat memuaskan my Boy, aku sampai tidak sanggup melayanimu" kata Rachel dengan mata terpejam, karena sangat letih. Dan Rachel merasa, badannya seakan-akan ingin lepas dari persendiannya.

"Kita tidur sebentar, badanku tidak kuat untuk mengemudi" kata Mike.

"Mengemudi tidak bisa, untuk bergulat lagi. Masih sanggup kan?" goda Rachel, membuka matanya dan melirik kearah Mike.

"Kalau itu, tidak diragukan lagi. Apa kau masih mau?" balas mike menanggapi godaan Rachel.

"No" tolak Rachel, dan menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari tubuh Mike yang tidak ditutupi sehelai selimut.

Mike tertawa, melihat Rachel menjauhinya. Mike beringsut mendekati Rachel.

"No! my boy, please. Pulang nanti, aku harus melayani orang tua itu. Kalau mau hidup kita senang" kata Rachel.

"Aku cemburu" ujar Mike.

"Aku juga cemburu, jika kau bersama dengan Sandra" balas Rachel.

"Sandra tidak bisa seperti kau honey, dia tidak mau melayani aku diranjang. Sebelum kami sah menjadi pasangan suami istri" kata Mike.

"Hahaha, tunangan mu itu seorang biarawati Mike." ejek Rachel.

"Mencari istri, harus gadis seperti itu honey" ucap Mike tanpa berpikir, ucapannya bisa membuat Rachel marah.

"Apa!? wajah Rachel sontak merah, matanya tajam menatap wajah Mike.