Jangan lupa untuk menekan tombol like like like 🙏
Terima kasih atas dukungannya.
🌟🌟🌟
Jovanka menceritakan apa yang terjadi padanya didalam goa, dan dia terbangun dirumah orang. Sampai dia melarikan diri dan bertemu dengan pemuda yang bernama Dfrey.
"Rumah siapa?" tanya Arisa.
"Aku tidak tahu, mungkin saja itu rumah mandor pertambangan" kata Jovanka.
"Mana orang yang menolongmu miss?" tanya Tuan Fred.
"Itu" Jovanka memutar badannya, melihat kearah Dfrey ditinggalkannya tadi.
"Hei..mana dia?" Jovanka tidak melihat pemuda yang bernama Dfrey.
"Dia sudah pergi" ujar Jovanka.
"Apakah pekerja pertambangan?" tanya Tuan Fred.
"Aku rasa tidak Tuan, karena badannya bersih. Dia berkata, dia pernah bekerja dirumah Penguasa pulau ini" beritahu Jovanka.
"Apakah orangnya masih muda?" tanya Arisa.
"Iya, sudahlah. Nanti aku akan mengucapkan terima kasih, semoga ada waktu untuk mengucapkan terima kasih. Sebelum kita kembali ke kota" kata Jovanka.
"Hei! sedang acara barbeque? Arisa, kau teman yang tidak setia. Aku menghilang, kau asik barbeque disini" ujar Jovanka sembari mengambil sepotong daging ayam yang sudah siap disantap.
"Maaf Jo, kau tahu. Aku begitu panik, kalau aku panik. Aku ingin makan, kalau tidak makan. Aku akan panik terus" kata Arisa.
"Ayo makan, kau paling suka paha ayam kan" kata Arisa dan menyodorkan sepotong paha ayam yang besar.
"Kenapa paha ayamnya besar sekali?" Jovanka ngeri melihat paha ayam yang begitu besar.
"Ini kalkun Jo" kata Arisa.
"Ohh.."
***
Dikota, seorang wanita dalam suasana hati yang buruk. Sudah seminggu, Axelo pergi keluar kota. Dan wanita yang menjadi teman diranjang tidak ikut.
"Mrs Cho! Mrs Cho!" teriak wanita tersebut dari ujung tangga.
Matanya mendelik, menunggu Mrs Cho untuk datang menghampirinya.
"Mana pelayan tua itu? dia sepertinya sudah harus di ganti!" seru Rachel dengan tidak sabar, karena Mrs Jo belum datang juga memenuhi panggilannya.
"Mrs Cho..!!" teriakan Rachel nyaring, suaranya melengking melebihi panggilan pertamanya tadi.
Mrs Cho datang dipanggilan kedua, dengan jalan biasa saja Mrs Cho datang dari arah belakang. Dimana, diwaktu istirahat para pelayan berkumpul.
"Akhirnya! kau datang juga Mrs Cho, suaraku sudah serak untuk memanggil namamu. Apa kau sudah tuli, tidak mendengar suara memanggil namamu itu!" Rachel berdiri diujung tangga, menatap kearah Mrs Cho yang berdiri dibawah menatap kearah Rachel.
"Ada apa? Kenapa kau memanggilku?" tanya Mrs Cho dengan suara yang datar, dan wajah tanpa ekspresi menatap Rachel.
"Begitu caramu berbicara dengan majikanmu Mrs Cho?" tanya Rachel menatap kearah Mrs Cho dengan tatapan mata yang meremehkan posisi Mrs Cho, yang hanya sebagai pembantu dirumah Axelo Godfrey.
"Maaf Miss Rachel, anda bukan majikan saya. Majikan saya hanya Tuan Axelo Godfrey dan Tuan muda Erick Godfrey, mereka berdua yang memberikan saya gaji setiap bulannya" ucap Mrs Cho yang tidak gentar menghadapi Rachel, istri muda Tuan Axelo.
"Mrs Cho, saya ini bukan Miss Rachel! panggil saya Mrs Godfrey. Ingat itu!"
"Dan orang yang memberikan kau gaji itu adalah suamiku Mrs Cho! apa kau lupa?" ucap Rachel dengan suara yang geram, karena Mrs Cho tidak pernah menganggap dia ada. Sejak dia masuk kedalam rumah ini.
Mrs Cho selalu tidak menurut apa yang dititahkan oleh Rachel.
"Suami? maaf Miss Rachel, kami para pelayan disini tidak pernah melihat ada pernikahan didalam rumah ini. Dulu ada, itu sudah lama sekali. Aku waktu itu masih sangat muda, ayahku yang menjadi kepala pelayan disini. Pernikahan Tuan Axelo dengan miss Maria Angelo" ucap Mrs Cho dengan berani.
Rachel murka, mendengar perkataan Mrs Cho. Dengan kemarahan yang meluap-luap, dia mengambil sandal yang dipakainya. Dan melemparkannya kearah Mrs Cho.
Bug...
Lemparan sandal Rachel bisa dihindari oleh Mrs Cho, dengan sigap Mrs Cho meloncat menghindari lemparan sandal.
Walaupun Mrs Cho sudah cukup berumur, tetapi gerakannya tetap lincah.
Sasarannya tidak tepat, membuat Rachel murka. Dengan menghentakkan kakinya, Rachel masuk kedalam kamar dan terdengar suara pintu kamar yang dibanting.
"Dasar wanita tidak waras!" gerutu Mrs Cho, sebelum pergi. Mrs Cho mengamati sandal yang dilemparkan Rachel kepadanya, dan membuang sandal tersebut ketempat bak sampah.
"Disini tempatmu, tunggu saja nyonyamu itu juga akan berada didalam bak ini bersama denganmu" kata Mrs Cho sebelum kembali masuk kedalam rumah.
Dalam kamar, Rachel ngamuk. Semua peralatan makeup sudah berada diatas lantai.
"Sial! pembantu tua itu sudah berani secara terang-terangan menentang semua perkataan yang aku katakan!"
"Lihat saja, begitu Axelo pulang. Aku akan mengadukan Mrs Cho, biar dia dipecat. Atau dikirim saja dia ke panti jompo, disitu tempat dia. Tempat orang yang tidak berguna" gumam Rachel, yang merasa senang dengan apa yang ada dalam pikirannya. Mengenai nasib Mrs Cho.
"Aku harus bertemu dengan mommy, aku bosan disini" Rachel mengambil tasnya dan bergegas keluar dari dalam kamar yang berantakan hasil dari perbuatan tangannya.
Rachel keluar dari dalam rumah dengan mengendarai mobil VW beetle keluaran terbaru, hasil rengekannya kepada Axelo Godfrey.
***
Dfrey bersiul dengan keras, dan tidak lama kemudian. Seekor kuda dan Conan datang menghampiri Dfrey.
Dengan loncatan yang ringan, Dfrey sudah berada diatas kuda tunggangannya.
"Conan, ayo kita lomba. Siapa yang terlebih dahulu tiba dirumah" ujar Erick/Dfrey kepada Conan yang menatap Erick yang berada diatas punggung kudanya.
"Satu.." baru hitungan satu, Conan sudah melesat lari meninggalkan Erick bersama dengan kudanya.
"Dasar licik!" seru Erick kepada Conan yang sudah hilang dari pandangan mata Erick.
"Heaatt.. baby! kejar conan!" titah Erick kepada kudanya.
Tiba dirumah, Conan sudah tiduran di beranda. Menunggu kedatangan majikannya.
"Kau menang, karena licik" ujar Erick kepada Conan, seraya mengelus bulu halus Conan.
Erick Godfrey masuk kedalam rumah dengan bersiul-siul, dia tidak melihat kesekitarnya. Ardan heran melihat tingkah Erick yang berbeda seperti biasanya.
Biasanya, Erick tidak pernah mengeluarkan air muka yang cerah. Wajahnya terlihat sangar, tidak pernah ada senyum dibibirnya. Erick yang dilihat Ardan saat ini, seperti Erick yang belum dihianati oleh Rachel.
"Wow Brother! kenapa cerah sekali? apa kau sudah puas mempermainkan gadis itu?" tanya Ardan.
"Dia gadis yang menarik, tidak seperti saudaranya. Bastian Reuel yang kaku, dan hanya berkutat dengan zat-zat kimia dan mahluk dalam air" kata Erick.
"Oh ya, apa yang kau lakukan pada pria itu?" tanya Ardan.
"Jangan khawatir, dia masih bernapas. Aku belum memasukkannya kedalam kandang buaya" kata Erick.
"Dia tidak salah Erick, lepaskan dia" kata Ardan.
"Siapa yang berani mengusik ketenangan pulau ini, dia sudah bersalah!" ucap Erick dengan tegas.
"Apa yang dikatakannya benar, pertambangan telah mencemari lautan sekitar pulau" kata Ardan.
🌟🌟🌟
Next...
Bantu Like like like and like, and vote juga kakak-kakak reader terima kasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Mara
Oooo... seperti itu kisahnya dengan Tian trus hubungannya dengan Jo apa?
2022-04-07
0
TK
bagus
2021-11-04
0
Gya
lanjut thor makin seru ni, aku kasih vote banyak 🤭
2021-11-02
0