Hari berlalu,kini Nagara tengah mengendarai mobilnya menuju tempat yang disebutkan dalam pesan itu.Bahkan dia tidak sempat ke bengkelnya karena Gara ingin secepatnya menyelesaikan urusannya dengan pria tua itu.
Pria itu terlihat mencengkram erat stir mobil hingga urat urat yang ada ditangannya mencuat kepermukaan.Gara tengah menyalurkan emosi pada cengkraman tangannya sendiri setelah pesan beruntun itu kembali masuk pagi ini.
'Jangan sampai kau tidak datang Naga,ingat keselamatan keluarga angkatmu sekarang berada ditanganmu sendiri'
Mengingat pesan itu lagi membuat Gara memukul stir mobilnya kencang,dia masih belum bisa melakukan apa pun saat ini bahkan berbicara dengan Ilham saja dia tidak berani.Gara takut Ilham akan menjauhkan Lovyna darinya,karena masalah ini ada karena masa lalunya.Gara tidak ingin Papa angkatnya itu menjauhkan dia dengan tuan putrinya.
Maka dari itu sebisa mungkin Gara akan menyelesaikan semuanya sendiri,bahkan kalau tidak memungkinkan dia terpaksa menerima tawaran Rodek untuk menjadi Free Fight untuk pria tua itu demi keselamatan Lovyna dan keluarganya.
Tatapan tanpa ekpresinya kembali dia tunjukan saat melihat tempat yang dia tuju sudah berada didepan mata.Setelah memarkirkan mobilnya Nagara segera masuk kedalam gedung tua itu tanpa buang waktu lagi.
"Mana boss kalian?"
Ucapan datar dan dingin yang dikeluarkan oleh pria itu membuat orang orang yang menghadang jalan masuknya terlihat menelan ludahnya susah payah.Bahkan orang orang yang merupakan rekan rekannya dulu saat Gara masih bersama kelompok itu,tidak mengenali sifat Gara saat ini.
Mereka hanya berlalu menuntun langkah Gara tanpa banyak bicara setelah melihat wajah tanpa ekpresi pria bermanik abu abu itu.
"Wah wah wah,ternyata Naga Emas kita sudah sampai.Ayo silahkan anggap saja rumah sendiri."
Gara berdecih mendengar ucapan basa basi Rodek,pria berwajah bule itu tidak menghiraukan ucapan pria tua yang tengah tersenyum sinis kepadanya.Gara hanya terlihat tenang sembari memasukan kedua tangannya kedalam kantung celana jeans yang tengah dia pakai.
"Aku menolaknya!"
Seringai tipis muncul dibibir Rodek saat mendengar ucapan mantan bawahannya itu.Pria tua itu terkekeh melihat wajah Gara yang sangat sukar untuk dia tebak.
"Kau yakin menolaknya nak?coba pikirkan lagi baik baik,dan lihat kesana."
Gara berdecak kesal pada Rodek,pria tua itu ternyata masih saja memaksanya untuk mengikuti kemauannya saat ini.
Namun tak urung juga Gara mengikuti arah telunjuk pria tua itu,wajah yang tadinya tidak menampakan ekpresi apa pun kini saat kedua netranya menangkap sesuatu dilayar besar itu perlahan rahangnya mengeras dan kedua tangannya terkepal sempurna.
"Masih menolak ajakanku hm?"
Hening,tidak ada jawaban yang diberikan oleh Gara.Pria itu masih menatap tajam kearah layar besar yang tengah menampilkan seorang gadis cantik yang tengah berjalan sendiri.
Rodek pun terlihat tak kalah kesal melihat kebisuan mantan anak didiknya itu,hingga ucapan Rodek selanjutnya sukses membuat Gara menatap tajam kearahnya.
"Baiklah,kalau kau tetap membisu seperti itu terpaksa aku harus melakukannya.Kau lihat mobil box itu,"
Rodek menyeringai licik saat Gara mengalihkan pandangannya pada layar besar itu lagi.
"Mobil itu akan mengeksekusi gadis kesayanganmu kalau kau masih tetap menolak ajakanku."
Rahang serta kepalan tangan Gara kembali mengeras mendengar ucapan pria tua yang pernah memyiksanya itu sewaktu Gara masih kecil.
"Kau tidak akan berani melakukannya,itu hanya bualanmu saja!"
Rodek terkekeh pelan mendengar ucapan mantan anak didiknya itu,namun terlihat satu tangan Rodek melambai seakan mengisyaratkan sesuatu pada salah satu anak buahnya.
Dan benar saja setelah kode itu,mobil box itu terlihat bergerak mengikuti gadis yang ada didalam layar,dan itu bisa Gara lihat dengan jelas.
"Ada kata terakhir yang ingin kau sampaikan pada gadis cantik kesayanganmu hm?Sepertinya tidak ada,baiklah lakukan sekar...,"
"Aku menerimanya!"
Tangan Gara mengepal dengan erat saat mengucapkan kalimat itu,dadanya bergemuruh kencang saat melihat keselamatan gadis kesayangannya sedang dipertaruhkan saat ini.Dia tidak mau mengambil resiko,lebih baik dia yang terluka dari pada harus melihat gadis itu terluka.Walaupun mungkin tindakan yang dia ambil sekarang adalah suatu kesalahan,yang terpenting saat ini adalah gadis kesayangannya baik baik saja.
"Maafkan Abang cinta,maafkan Gara Mam Pa."
YUHUUUUUU CRAZY UP HARI INI UDAH LUNAS YA
JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAHNYA
SEE YOU NEXT CRAZY UP TOMORROW
THANK'S YANG UDAH BACA
BABAYYY MUUUAAAACCCHHH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Ani Mak NitaAdelia
kalau kamu tidak berterus terang aku takut PPh Ilham akan kecewa dengan keputusan mu nanti
2024-07-19
0
Ani Mak NitaAdelia
pikiran picik yang tidak beralasan,ayolah gara jangan seperti itu
2024-07-19
0
Ryani
Gara oon banget sihhh.. si Komandan kan ada, greget bangt dah
2024-06-12
1