Canggung

'Jangan mesra mesraan gituh,inget status'

Kata kata itu terus saja terngiang ngiang hingga berdengung kencang didalam pikiran Lovy dan Gara.Setelah mendengar ucapan Raga,kedua saudara itu terlihat canggung saat bertemu.Entah kenapa keduanya begitu canggung saat berinteraksi.

Apa interaksi mereka beberapa waktu lalu terlalu melebihi batas,hingga orang yang melihat interaksi mereka berdua menganggap kalau mereka terlihat mesra.Bukannya hal itu sudah biasa Lovy dan Gara lakukan sejak Lovyna kecil,dari mulai peluk hingga kecup kening serta pucuk kepala.

Ditempat berbeda,kedua manusia beda gender itu menghela nafasnya kasar secara bersamaan.Mereka berdua masih terfokus pada ucapan Ragata waktu itu.Lovy yang tengah menalikan tali pita berwarna pink pada kakinya pun sedikit tidak fokus karena saat ini fikirannya sedang terbagi dua.

"Vy,kalau tali pitanya kamu ikat semua,nanti kamu bisa tersandung dan cidera lagi sebelum mulai berlatih."

Lovyna tersentak saat salah satu rekannya menepuk pundaknya cukup keras.Kedua matanya membulat saat dia melihat kearah kakinya,tali pita pink yang sedang dia pakai ternyata terbalik.Lovy menalikannya salah,yang kiri dia tali ke kaki kanan dan yang kanan dia talikan ke kaki kiri.

"Kayaknya ada yang lagi putus cinta lalu patah hati,sampai sampai naliin pita aja kebalik gituh."

Lovy memijat pelipisnya mendengar ucapan temannya yang terkesan meledeknya patah hati dan putus cinta.Padahal punya pacar saja tidak bagaimana mau patah hati lalu putus,putus sama siapa coba?putus sama tali ari ari (plasenta).

"Iya aku baru putus."

"Serius?sama siapa?ganteng gak?kalau ganteng buat aku aja deh Vy,bekas bekas deh, gak peduli."

Lovyna menghela nafasnya kasar mendengar ucapan temannya yang bernama Cindy itu.Teman satu sanggarnya itu memang pecinta cowok cowok ganteng,bahkan digaleri ponselnya hanya berisi poto poto pria kekar yang berwajah tampan.

"Sama Manuel Rios Fernandes,"

Cindy membulatkan kedua matanya mendengar ucapan Lovy,jiwa pecinta cogannya kembali meronta ronta minta dipuaskan saat mendengar nama jantan yang disebutkan oleh teman baiknya itu.

"Kayaknya ganteng tuh namanya aja udah errr,Lovy kenalin ak...u dong,lah nih anak kemana?"

Cindy terbengong sendiri saat mendapati Lovy sudah tidak ada lagi di tempatnya tadi.Gadis cantik itu mendengus pelan karena ditinggalkan oleh Lovyna,namun jiwa pecinta cogannya berkobar kembali.Cindy bertekad untuk meminta nomor ponsel calon mantan pacar temannya itu nanti.

"Cowok ganteng,siap siap kamu akan masuk kedalam koleksi Cindy Wijayanti."

Sementara ditempat lain,Nagara terlihat tengah menatap dirinya dipantulan cermin yang ada diruangan khusus didalam bengkelnya.Pikirannya masih sama dengan hari hari yang lalu,entah kenapa kata kata Raga begitu mengganggunya,'ingat status'.Kata kata itu yang selalu terngiang ngiang didalam pikirannya setiap saat.

Apa mungkin perlakuannya pada Lovy selama ini berlebihan?tapi menurutnya itu masih wajar dan biasa saja.Perlakuan yang dia berikan pada gadis itu tidak berlebihan sama sekali,dari dia kecil hingga dewasa saat ini,bukannya dia dan Lovy memang selalu begitu. Berpelukan,kecup kening serta pucuk kepala,atau bahkah Lovy sering mencium pipinya saat dia mengantarnya kekampus atau pun sekolah dulu.Tapi entah kenapa Gara merasa semakin Lovy beranjak besar,ada rasa yang tak biasa saat Nagara melihat gadis cantik yang usianya berbeda 10 tahun dengannya itu.

"Status?hah,aku juga masih sadar diri dengan status itu.kita adik dan Kakak,aku sangat sadar.Masih wajarkan melakukan hal itu?peluk,cium pipi dan kening.Aku belum melakukan kesalahan apa pun yang bisa membuat Mami Reina dan Papa Ilham kecewa kan?jangan!jangan sampai kau mengecewakan mereka berdua Nagara!"